Anda di halaman 1dari 16

[Type the document title]

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. Yuliawati
Umur : 46 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Tidak bekerja
Suku : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SLTP
Status Pernikahan : Janda
Alamat : Kuncen WB I/639 Yogyakarta RT 29/6 Kel. Pakuncen,
Wirobrajan, Kota Yogyakarta
No. Rekam Medis : 00060950

Autoanamnesis pada tanggal : 20 Agustus 2013

A. Keluhan Utama
Keluyuran sejak 1 bulan lalu
B. Riwayat Penyakit Sekarang
Autoanamnesis
Pasien datang diantar keluarga dengan keluhan keluyuran sejak 1 bulan lalu,
pasien keluyuran ke warung untuk jajan jajanan anak kecil. Pasien juga terkadang
bicara sendiri dengan pembicaraan yang melantur.
Pasien sudah menikah dua kali atas keinginannya sendiri, namun bercerai. Suami
pertama cerai pada tahun 1992, dan suami kedua cerai pada tahun 2005. Pasien
cerai atas keinginannya karena merasa tidak cocok dengan kedua suaminya. Pasien
tidak memiliki anak dari kedua pernikahannya, namun pasien memiliki anak
angkat bersama suami keduanya, pasien merasa memiliki beban untuk mengurusi
anak angkatnya ini sebagai single parent.
Pasien mengatakan dirinya tidak suka dengan adiknya karena tidak bekerja,pasien
mengatakan dirinya suka dipukul oleh adiknya, dan pasien juga pernah
membalasnya. Pasien juga mengatakan sering dimarahi adiknya.
Pasien merasa perceraian dirinya dengan kedua suaminya tersebut merupakan
hukuman Allah karena saat SMP pasien pernah dicium oleh temannya.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang Page 1
[Type the document title]

Pasien yakin dirinya adalah keturunan kerajaan Yogyakarta, di dalam diri pasien
ada roh kerajaan, dan kerajaan Yogyakarta adalah milik pasien. Pasien juga
mengatakan bahwa di dalam dirinya ada dua roh yaitu adiknya yang meninggal
saat dikandung oleh ibu pasien di usia kandungan 6 bulan.
Pasien mengatakan bahwa Indonesia akan hancur menjadi tiga seperti piring yang
pecah yang pernah dia lihat. Dan pasien mengatakan bahwa dirinya adalah orang
yang dapat mengatasi Indonesia.
Pasien merasa ada psikolog yang mengejar-ngejar dirinya dan suka berkomunikasi
dengan pasien lewat SMS, pasien mengatakan pernah diberi hadiah oleh
psikolognya tersebut.
Pasien merasa dirinya banyak disukai orang dan banyak yang mengejar-ngejar
pasien, pasien mengatakan dirinya dikejar-kejar karena dirinya cantik
Pasien sudah tidak minum obat sejak 5 bulan lalu, karena menurut pasien jika
pasien minum obat makan dirinya tidak akan sembuh.
Sosialisasi dengan lingkungan sekitar berkurang, pasien masih mau bekerja, rawat
diri masih baik tanpa perlu diperintah, nafsu makannya berkurang, dan sulit tidur.

C. Riwayat Penyakit Dahulu


1. Riwayat Gangguan Psikiatri
Pasien pernah mengalami gangguan psikiatri sebelumnya sejak tahun 2011
dan pernah dirawat inap di RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang sebanyak 2 kali.
Riwayat konsumsi obat tidak teratur.
Pasien mulai memiliki perubahan perilaku sejak 1987 dan dirawat di RS
Sardjito sebanyak 3 kali, namun terakhir melarikan diri.
2. Riwayat Gangguan Medis Umum
Riwayat darah tinggi, penyakit gula, penyakit gondok, kanker, asma, alergi
dan cedera kepala disangkal pasien.
3. Riwayat Penggunaan NAPZA
Pasien tidak mengkonsumsi NAPZA, alkohol maupun rokok.
D. Riwayat Kehidupan Pribadi
1. Riwayat Prenatal dan Perinatal
Pasien adalah anak ke empat dari enam bersaudara. Kondisi ibu saat hamil
sehat dan tidak ada kelainan. Pasien lahir dengan usia kehamilan cukup bulan
dan lahir normal.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang Page 2
[Type the document title]

2. Riwayat Masa Kanak Awal (0-3tahun)


Psikomotor
Tidak ada data yang valid pada pertumbuhan pasien dan
pengembangan seperti: pertama kalinya mengangkat kepala, berguling,
duduk, merangkak, berdiri, berjalan-berlari, memegang benda-benda di
tangannya, meletakkan segala sesuatu di mulutnya, memegang benda-
benda di tangannya.
Psikososial
Tidak ada data yang valid mengenai pasien di usia berapa mulai
tersenyum saat melihat wajah lain, dikejutkan oleh suara, ketika
tertawa pertama pasien atau menggeliat ketika diminta untuk bermain,
atau bermain bertepuk tangan dengan orang lain.
Komunikasi
Tidak ada data yang valid pada saat pasien mulai mengucapkan kata-
kata seperti 'ibu' atau 'ayah', atau berbicara.
Emosi
Tidak ada data yang valid reaksi pasien ketika bermain, takut dengan
orang asing, ketika mulai menunjukkan kecemburuan atau daya saing
terhadap lainnya dan pelatihan menggunakan toilet.
Kognitif
Tidak ada data yang valid yang usia pasien dapat mengikuti obyek,
mengakui ibunya, mengenali anggota keluarganya. Tidak ada data yang
valid pada saat pasien pertama kali meniru suara yang terdengar, atau
memahami perintah sederhana.
3. Riwayat Masa Kanak Pertengahan (3-11tahun)
Psikomotor
Tidak ada data yang valid pada saat pertama kali pasien mengendarai
sepeda roda tiga atau sepeda, jika pasien pernah terlibat dalam setiap
jenis olahraga.
Psikososial
Tidak ada data tentang identifikasi jenis kelamin pasien, interaksi
dengan lingkungannya. Tidak ada data yang valid saat pasien pertama
masuk sekolah dasar, seberapa baik pasien menangani pemisahan dari
orang tua, seberapa baik pasien bermain dengan teman-teman baru
dihari pertama sekolah.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang Page 3
[Type the document title]

Komunikasi
Tidak ada data yang valid mengenai apakah pasien memiliki teman
yang cukup banyak saat sekolah dan mudah bergaul dengan teman-
teman sebayanya.
Emosional
Tidak ada data yang valid tentang adaptasi pasien di bawah tekanan,
setiap insiden mengompol tidak diketahui.
Kognitif
Tidak ada data yang valid pada pencapaian pasien di sekolah, seberapa
baik pasien dalam kemampuan membaca dan nilai mata pelajaran
lainnya.
4. Riwayat Masa Kanak Akhir (Pubertas) dan Remaja (11-18 tahun)
Pasien mengalami menstruasi pada usia 12 tahun disertai dengan
pertumbuhan rambut pada daerah ketiak dan rambut pubis.
5. Riwayat Masa Dewasa
Riwayat Pendidikan
Pasien menempuh pendidikan SD sampai SMP.
Riwayat Pekerjaan
Pasien bekerja sebagai penjahit di tempat teman SD nya.
Riwayat Pelanggaran Hukum
Pasien tidak pernah berurusan dengan penegak hukum karena
melakukan pelanggaran hukum.
Riwayat Aktivitas Sosial
Sebelum timbul gangguan, hubungan social baik.
Riwayat Kehidupan Beragama
Pasien beragama Islam. Pasien rajin beribadah.
Riwayat Psikoseksual
Pasien menyadari dirinya seorang perempuan dan selama ini
berpenampilan dan berperilaku sebagaimana seorang perempuan dan
tidak memiliki ketertarikan terhadap laki-laki.
Riwayat Situasi Hidup
Saat ini pasien tinggal bersama ibu kandungnya, adik pertama beserta
istrinya dan ketiga anak dari adiknya tersebut.

E. Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak ke empat dari enam bersaudara. Di keluarga tidak ada yang
mengalami riwayat keluhan seperti ini .

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang Page 4
[Type the document title]

Keterangan :
= Pasien

= Laki-Laki

= Perempuan

= Meninggal

= Satu Rumah

F. Riwayat Sosial Ekonomi Sekarang


Menengah

G. Taraf Kepercayaan
Autoanamnesis : dapat dipercaya

H. Progresi Penyakit
Grafik Perjalanan Penyakit

Gejala

Juli 2011 April 2012 Agustus


2013

Fungsi Peran

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang Page 5
[Type the document title]

II. STATUS MENTAL (20 Agustus 2013)


A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Tampak seorang wanita, wajah sesuai usia,berpakaian lengkap, rawat diri
cukup.
2. Kesadaran psikiatri : Jernih
Perilaku dan aktivitas psikomotor : Hiperaktif
Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif, kontak mata (+)
3. Pembicaraan
Kuantitas : Meningkat
Kualitas : Menurun
4. Tingkah laku
Hiperaktif :+
Normoaktif :-
Hipoaktif :-
Ekopraksi :-
Katatonia :-
Negativisme aktif : -
Katapleksi :-
Stereotipik :-
Manerisme :-
Otomatime :-
Mutisme :-
Akatisia :-
Agresif :-
Tik :-
Sonambulisme :-
Agitasi :-
Ataksia :-
Mimikri :-
Kompulsif :-
Impulsif :-
Abulia :-
5. Sikap
Kooperatif :+
Non-kooperatif :-
Indifferent :-
Apatis :-
Tegang :-
Dependen :-
Aktif :-
Pasif :-
Infantile :-
Curiga :-
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa
RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang Page 6
[Type the document title]

Bermusuhan :-
Labil :-
Rigid :-
Negativisme pasif : -
Stereotipik :-
Katalepsi :-
6. Kontak psikis : Mudah ditarik, Mudah dicantum

B. Alam Perasaan
1. Mood
Disforik :-
Eutimik :-
Elevated :+
Hipertimik :-
Hipotimik :-
Euforia :-
Ekspansif :-
Irritable :-
Elevated :-
2. Afek
Serasi :+
Tidak serasi : --
Sempit :-
Tumpul :-
Datar :-
Labil :-

C. Gangguan Persepsi
1. Ilusi
Visual :-
Auditorik :-
Olfaktorik :-
Gustatorik :-
Taktil :-
2. Halusinasi
Visual :-
Auditorik :-
Olfaktorik :-
Gustatorik :-
Taktil :-
Kinestetik :-
3. Depersonalisasi :-
4. Derealisasi :-

D. Proses Pikir

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang Page 7
[Type the document title]

1. Isi pikir
Idea of reference :-
Preokupasi :-
Obsesi :-
Fobia :-
Waham
Kebesaran :+
Berdosa :-
Kejar :-
Curiga :-
Cemburu :-
Somatik :-
Magicmistik :-
Kacau (Bizzare) :-
Thought echo :-
Rujukan :-
Thought insertion or withdrawal :-
Thought broadcasting :-
Delusion of control :-
Delusion of influence :-
Delusion of passivity :-
Delusional perception :-
2. Arus pikir
a. Kuantitas
Logorrhea :-
Remming :-
Blocking :-
Mutisme :-
Talkactive :+

b. Kualitas
Koheren :+
Inkoherensi :-
Konfabulasi :-
Asosiasi longgar :-

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang Page 8
[Type the document title]

Sirkumtansial :-
Asosiasi bunyi :+
Word salad :-
Jawaban irelevan :-
Flight of idea :-
Neologisme :-
Tangensialitas :-
Perseverasi :-
Verbigerasi :-
Ekolalia :-
3. Bentuk pikir
Realistik :-
Non-realistik :+
Dereistik :-
Autistik :-

E. Sensorium dan Kognitif


1. Tingkat kesadaran : Jernih
2. Orientasi Waktu : Cukup
Tempat : Cukup
Personal : Cukup
Situasional : Cukup
3. Daya ingat jangka panjang : Cukup
4. Daya ingat jangka pendek : Cukup
5. Daya ingat segera : Cukup
6. Konsentrasi : Cukup
7. Perhatian : Cukup
8. Kemampuan baca tulis : Cukup
9. Pikiran abstrak : Cukup

F.Pengendalian Impuls
Selama pemeriksaan : cukup
Respon terhadap pemeriksa : cukup
G. Tilikan
True insight
Intellectual insight
Impaired insight
III. PEMERIKSAAN FISIK
A. Status Internus
1. Keadaan umum :Tampak sakit ringan
2. Kesadaran :Compos mentis
3. Tanda vital
Tekanan darah :130/80 mmHg
Nadi :86 kali/menit
Respirasi :20 kali/menit
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa
RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang Page 9
[Type the document title]

Suhu :36,5 C
4. Kepala (Mata dan THT)
Kepala :Normocephali
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
Telinga : Normotia/normotia, sekret -/-
Mulut : Sianosis (-)
Tenggorokan : Faring hiperemis (-)
Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-)
Hidung : Cavum nasi lapang/lapang, sekret -/-
5. Thorax
a. Jantung :Suara jantung I/II reguler, murmur (-), gallop (-)
b. Paru-paru :Pergerakan dada simetris, bunyi napas dasar
vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-
6. Abdomen : Perut tampak datar, bising usus (+) 6 kali/ menit,
supel, timpani, nyeri tekan (-)
7. Ekstremitas : Tonus dan pergerakan normal, akral hangat,
(-), CRT < 2
B. Pemeriksaan Neurologis
1. GCS E4M6V5 = 15
2. Rangsang meningeal : tidak dilakukan
3. Nervus cranialis : tidak dilakukan
4. Refleks fisiologis : tidak dilakukan
5. Refleks patologis : tidak dilakukan
IV. RESUME
Pasien perempuan, 46 tahun, rawat diri cukup datang diantar keluarga dengan keluhan
keluyuran sejak 1 bulan lalu, pasien keluyuran ke warung untuk jajan jajanan anak kecil.
Pasien juga terkadang bicara sendiri dengan pembicaraan yang melantur. Pasien sudah
menikah dua kali atas keinginannya sendiri, namun bercerai atas keinginannya karena
merasa tidak cocok dengan kedua suaminya. Pasien memiliki anak angkat bersama suami
keduanya, pasien merasa memiliki beban untuk mengurusi anak angkatnya ini sebagai
single parent. Pasien mengatakan dirinya tidak suka dengan adiknya karena tidak bekerja,
pasien mengatakan dirinya suka dipukul oleh adiknya, dan pasien juga pernah
membalasnya. Pasien yakin dirinya adalah keturunan kerajaan Yogyakarta, di dalam diri
pasien ada roh kerajaan, dan kerajaan Yogyakarta adalah milik pasien. Pasien juga
mengatakan bahwa di dalam dirinya ada dua roh yaitu adiknya yang meninggal saat
dikandung oleh ibu pasien di usia kandungan 6 bulan. Pasien mengatakan bahwa
Indonesia akan hancur menjadi tiga seperti piring yang pecah yang pernah dia lihat. Dan
pasien mengatakan bahwa dirinya adalah orang yang dapat mengatasi Indonesia. Pasien

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang Page 10
[Type the document title]

merasa dirinya banyak disukai orang dan banyak yang mengejar-ngejar pasien, karena
dirinya cantik. Pasien sudah tidak minum obat sejak 5 bulan lalu, karena menurut pasien
jika pasien minum obat makan dirinya tidak akan sembuh.
Sosialisasi dengan lingkungan sekitar berkurang, pasien masih mau bekerja, rawat diri
masih baik tanpa perlu diperintah, nafsu makannya berkurang, dan sulit tidur.
Status Mental
Penampilan :Tampak seorang wanita, sesuai usia, rawat
diri cukup, cara berpakaian rapi, kebersihan
cukup.
Kesadaran psikiatri : Jernih
Perilaku dan aktivitas psikomotor : Hiperaktif
Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif, kontak mata (+)
Pembicaraan
Kuantitas : Meningkat
Kualitas : Menurun
Tingkah laku : Hiperaktif
Sikap : Kooperatif
Kontak psikis : Mudah ditarik, Mudah dicantum
Mood : Elevated
Afek : Serasi
Gangguan persepsi : Halusinasi (-), ilusi (-)
Arus Pikir : Koheren (+), talk active, asosiasi longgar
Isi pikir : Waham kebesaran (+)
Bentuk pikir : Non realistik
Tilikan : Impaired insight
Sindrom yang didapat :
Sindrom skizofrenia : waham kebesaran
Manik : hiperaktif, elevated, talkactive

V. DIAGNOSIS BANDING BERDASARKAN PPDGJ III


F20.3 Skizofrenia tak terinci Kondisi pada pasien
Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis Terpenuhi
skizofrenia.
Tidak memenuhi kriteria untuk diagnosis skizofrenia Terpenuhi
paranoid, hebrefenik, atau katatonik.
Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual
residual atau depresi pasca-skizofrenia. Terpenuhi

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang Page 11
[Type the document title]

F22.0 Gangguan waham menetap Kondisi pada pasien


Waham-waham merupakan satu-satunya cirri khas Terpenuhi
klinis atau gejala yang paling mencolok. Waham-
waham tersebut (baik tungga; maupun sebagai suatu
sistem waham) harus sudah ada sdikitnya 3 bulan
lamanya, dan harus bersifat khas pribadi (personal)
dan bukan budaya setempat.
Gejala-gejala depresif atau bahkan suatu episode
depresif yang lengkap / full-blown (F32.-) mungkin Tidak terpenuhi
terjadi secara intermiten, dengan syarat bahwa
waham-waham tersebut menetap pada saat-saat tidak
terdapat gangguan afektif.
Tidak boleh ada bukti-bukti tentang adanya penyakit
otak.
Tidak boleh ada halusinasi auditorik atau hanya Terpenuhi
kadang-kadang saja ada dan bersifat sementara.
Tidak ada riwayat gejala-gejala skizofrenia (waham Terpenuhi
dikendalikan, siar pikiran, penumpuln afek, dsb)

Terpenuhi

F25.0 Gangguan skizoafektif tipe manik Kondisi pada pasien


Kategori ini digunakan baik untuk episode Terpenuhi (karena adanya
skizoafektif tipe manik yang tunggal maupun untuk gejala skizofrenia dan
gangguan berulang dengan sebagian besar episode gangguan afektif yang timbul
skizoafektif tipe manik. bersamaan)
Afek harus meningkat secara menonjol atau ada
peningkatan afek yang tak begitu menonjol Terpenuhi (ada peningkatan
dikombinasikan dengan iritabilitas atau kegelisahan afek yang menonjol)
yang memuncak.
Dalam episode yang sama harus jelas ada sedikitnya

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang Page 12
[Type the document title]

satu atau lebih baik lagi dua, gejala skizofrenia yang Terpenuhi (adanya waham
khas (sebagaimana ditetapkan untuk skizofrenia, kebesaran)
F20.- pedoman diagnostic (a) sampai dengan (d)).

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang Page 13
[Type the document title]

VI. DIAGNOSIS MULTIAKSIAL


AXIS I : F25.0 Gangguan skizoafektif tipe manik
AXIS II : R46.8 Diagnosis Aksis II tertunda
AXIS III : Belum ada diagnosis
AXIS IV : Cerai dengan suami dan terbebani karena harus mengurusi anak
Angkatnya, serta kurangnya dukungan dari keluarga mengenai keadaan
pasien
AXSIS V : GAF 60 51 (mutakhir)

VII. PENATALAKSANAAN
A. Farmakologis
1. Antipsikotik tipikal : Haloperidol 2 x 5 mg
Indikasi : Obat ini diberikan pada gangguan psikotik dengan gejala positif
yang menonjol (waham, halusinasi)
KI : depresi endogen tanpa agitasi, gangguan neurologis dengan gejala
pyramidal atau ekstrapiramidal, koma, depresi SSP, hipersensitivitas,
anak < 3 tahun.
ES : hipertonia otot dangemetar, tidak bisa istirahat, gerakan mata tak
terkoordinasi, hipotensi ortostatik, galaktore, anxietas, tardive
dyskinesia.
IO :irthium, methyldopa. Antikonvulsa, SSP depresan, opicit.
Sediaan : tablet selaput 2 mg dan 5 mg
Amp 5 mg/ml
Drop 2 mg/15 ml

2. Mood stabilizer : lithium carbonate 2 x 400 mg


Mood stabilizer digunakan untuk mengurangi reseptor supersensitivitas,
meningkatnya cholinergic muscarinic activity, lithium carbonate diberikan
untuk menghambat cyclic adenosine monophosphale.
Indikasi : mania dan hipomania, depresi bipolar, tindakan agresif, atau
mencelakakan diri sendiri yang disengaja.
Dosis : dewasa dengan BB 70 kg, awal 400 1200 mg dosis tunggal pada
pagi hari atau sebelum tidur malam.
KI : Hamil, laktasi, gagal ginjal.
Sediaan : tab 200 mg, 300 mg, 400 mg

3. Obat anti EPS : Trihexyphenidil HCL 2 x 2 mg


Indikasi : Parkinson, gangguan ekstrapiramidal yang disebabkan obat SSP.
Dosis : 1 -2 mg 2 3 x/hari selama 3 5 hari
ES : mulut kering, penglihatan kabur, pusing, cemas, konstipasi, retensi
urin, takikardi, TIO meningkat, sakit kepala.
Sediaan : tab 2 mg

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang Page 14
[Type the document title]

B. Non farmakologis
1. Terapi Suportif
Terapi suportif diberikan oleh terapis dengan tujuan agar pasien
mempunyai kepercayaan diri dan mau meningkatkan kemampuan untuk
menjalani kehidupannya, mendapat dukungan untuk sembuh, dan
bersemangat dalam menghadapi tantangan kehidupan di waktu-waktu yang
akan datang. Kepada pasien juga disarankan untuk melakukan kegiatan yang
menenangkan atau membuat santai misalnya mengembangkan hobi.
Diperlukan adanya motivasi dari pasien untuk sembuh, minimal sembuh
sosial dan adanya kemampuan pasien untuk dapat bekerja sama secara aktif
dengan dokter sehingga tercapai tujuan terapeutik. Terapi berorientasi
terhadap masalah sekarang dan pemecahannya. Ditekankan pengertian pada
pasien bahwa terapi ini juga digunakan bersama-sama dengan obat.
2. Edukasi Keluarga
Memberikan penjelasan kepada keluarga pasien tentang keadaan pasien
dan rencana terapi yang akan diberikan kepada pasien.
Meminta keluarga untuk memberikan dukungan dan perhatian kepada
pasien dalam menghadapi masalah.
Menerangkan tentang gejala penyakit pasien yang timbul akibat cara
berpikir yang salah, mengatasi perasaan dan sikapnya terhadap masalah
yang dihadapi
Memberikan penjelasan mengenai obat yang akan diminum, waktu
pemberian dan efek samping, agar pemberian obat dapat secara teratur
oleh keluarga serta memotivasi pasien agar minum obat dengan teratur
dan mau kontrol secara teratur sesuai dengan anjuran dokter.
Meminta keluarga untuk tidak mengucilkan pasien, melainkan harus
terus mendukungnya, dan memberikan pekerjaan-pekerjaan yang
ringan agar dapat dikerjakannya.

VIII. PROGNOSIS
Premorbid
Riwayat gangguan jiwa dalam keluarga: (-) Baik
Dukungan keluarga dan lingkungan: (-) Buruk

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang Page 15
[Type the document title]

Status sosial ekonomi: menengah Baik


Stressor: (+) Baik
Morbid
Onset usia < 25 tahun Buruk
Perjalanan penyakit: Kronik Buruk
Jenis penyakit:Psikotik + manik Buruk
Penyakit organik: (-) Buruk
Regresi: (-) Baik
Respon terapi (obat-obatan) : - Buruk
Kepatuhan minum obat: tidak teratur Buruk
Resume dari prognosis
Ad Vitam : Dubia ad malam
Ad Fungsionam : Dubia ad bonam
Ad Sanasionam : Dubia ad malam

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang Page 16

Anda mungkin juga menyukai