Anda di halaman 1dari 3

1.

HITUNGAN
2. Tulis dan jelaskan hal-hal dibawah ini:
a. Sepuluh macam physical hazards dalam penggunaan IV admixture.
1. Phlebitis
Yaitu Inflamasi di tempat injeksi, merupakan komplikasi minor yang
dihasilkan dari luka atau iritasi vena. Cara pencegahannya dengan
memahami teknik pemberian IV, dilusi atau pengenceran obat-obatan
(irritating drugs), dan mengurangi kecepatan infus (dapat terkait
pendoisan obat)
2. Ekstravasasi
Yaitu terjadinya nekrosis, dapat terjadi akibat penggunaan obat dengan
sifat vesicant atau obat-obat kemoterapi. Ekstravasasi adalah
kecelakaan pemberian obat-obatan infus IV ke jaringan disekitarnya,
bias karena kebocoran (contoh: karena pembuluh darah yang rapuh
pada pasien geriatri), atau secara langsung (misalnya karena jarum
menusuk vena yang menyebabkan cairan infus berada di jaringan
sehingga menyebabkan nekrosis). Dapat terjadi karena kurangnya
keterampilan dalam pemberian obat.
3. Iritasi
Dapat dikurangi dengan memvariasikan daerah injeksi dan
memberikan moisturizing lotion pada daerah injeksi.
4. Nyeri
Umumnya terjadi pada pemberian peripheral IV yang konsentrasinya
tinggi. Kemungkinan dapat terjadi karena perbadaan osmosi sehingga
terjadi penyesuaian tekanan osmose yang mengakibatkan nyeri.
Pengendalian: jika cairan IV terlalu pekat dapat diberikan melalui vena
central karena aliran darah lebih banyak dan lebih cepat sehingga
pengencerannya lebih cepat.
5. Air embolism
Yaitu adanya gelembung udara yang secara potensial dapat
menyebabkan kefatalan karena dapat memblok pembuluh darah vena.
Penyumbatan yang paling berbahaya adalah pada pembuluh darah
kapiler di paru-paru, karena diameternya sangat kecil. Air embolism ini
dapat dihasilkan dari masuknya udara ke dalam tube IV.
6. Infeksi
Dapat terjadi local dan sistemik (septicemia). Septicemia dapat
menyebabkan kematian mendadaj karena terjadi shock cardiovascular.
Infeksi akan lebih berbahaya dengan pemberian IV central, karena
dapat berasal dari kontaminasi selama insersi IV line pada saat
perubahan tube. Infeksi dapat diminimalkan dengan berpedoman pada
protocol untuk perawatan jalur central
7. Reaksi alergi
Terjadi hipersensitivitas terhadap larutan IV atau bahan tambahannya.
8. Central catheter misplacement
Dapat menyebabkan air embolism atau pneumothorax. Untuk
memastikan kateter telah masuk ke dalam vena subklavia dan
berlanjut ke tingkat vena kava, penempatan harus selalu diverifikasi
secara radiologi.
9. Hipotermia
Dapat menyebabkan shock dan cardiac arrest, dapat dihasilkan dari
pemberian larutan IV yang dingin. Hal ini dapat diatasi dengan
menaikkan suhu larutan IV sesuai denan suhu kamar.
10.Neurotoxicity
Dapat menjadi komplikasi yang seriu dari pemberian secarai intratekal
atau intraspinal dari larutan yang menggunakan preservative
(pengawet). Untuk larutan IV dilarang untk penggunakan preservative.

b. Lima macam mechanical hazards dalam penggunaan IV admixture.


1. Kegagalan Infus pump atau controller dapat menyebabkan aliran infus
terlalu cepat, kelebihan cairan, atau kesalahan dosis. kelebihan cairan
terjadi ketika cairan diberikan pada kecepatan yang lebih tinggi atau
dalam volume yang lebih besar dari yang dapat diserap atau
diekskresikan oleh system. Konsekuensi yang mungkin adalah
hipertensi, gagal jantung, dan edema paru.
2. IV tubing bias tidak lancar, terpisah atau retak. Dapat menghasilkan
partikel atau terjadi endapan, memudahkan kontaminasi atau
gangguan terhadap infus
3. Permasalahan partikulat dapat terjadi dalam suatu produk parenteral.
4. Wada gelas (kaca) dapat pecah/rusak yang dapat menyebabkan cidera
5. Penutup vial karet dapat berinteraksi dengan produk.

c. Lima macam therapeutic hazards dalam penggunaan IV admixture.


1. Obat yang tidak stabil dapat menyebabkan efek terapeutik obat
menjadi kurang efektif.
2. Inkompatibilitas dapat menghasilkan toksisitas dan penurunan
efektivitas
3. Kesalahan (error) yang menyebabkan obat diberikan tidak seharusnya
(kesalahan pengambilan obat atau dosis) akibat obat-obat yang Look
Alike Sound Alike.
4. Overdosis obat dapat disebabkan karena aliran infus terlalu cepat,
kegagalan infusion pupm atau controller atau kesalahan dari farmasi
atau perawat.
5. Toksisitas pengawet dapat menyebabkan komplikasi yang serius
terutama pada anak. Misalnya, pada bayi premature yang diberikan
larutan IV yang mengandung benzyl alcohol dapat menyebabkan
sindrom toksik acidotic fatal, yang juga disebut gasping syndrome
(terenga-engah)

3. Penggunaan filter untuk pemakaian cairan IV maupun TPN diperlukan agara


hal-hal yang tidak diinginkan dapat dihindari.
Pertanyaan:
a. Berapakah diameter pori filter yang digunakan untuk menyaring cairan IV?
Terangkan jawaban anda!
8-12 m karena cairan IV dapat lolos melalui microvasculature paru pada
diameter tersebut.
b. Adanya particular matters dalam cairan IV dapat menimbulkan berbagai
efek. Sebutkan 5 efek yang tidak diinginkan dapat terjadi pada pasien
yang mendapatkan particulate matters dalam cairan IV-nya!
1. Menyebabkan emboli langsung
2. Kerusakan langsung pada endotel
3. Pembentukan granul
4. Pembentukan sel giant asing di tubuh
5. Efek trombogenic
c. Adaya mikroba dan fungi dalam cairan IV dapat menimbulkan berbagai
efek. Sebutkan 2 efek yang tidak diinginkan dapat terjadi pada pasien
yang mendapatkan mikroba dan fungi dalam cairan IV-nya!
1. Menyebabkan infeksi serius
2. Menyebabkan respon inflamasi
d. Berapa ukuran pori untuk filter yang digunakan dalam pemberian TPN
pada pasien? mengapa untuk TPN menggunakan filter ini?
- Formulasi 2 in 1 menggunakan filter 0,2 m
- Formulasi 3 in 1 menggunakan filter 1,2 m

Anda mungkin juga menyukai