Anda di halaman 1dari 2

Perusahaan karet dan ban Goodyear meninggalkan sistem penilaian berdasarkan prestasi

kerja untuk menggaji karyawannya hanya karena adanya diskriminasi dari para pengacara
yang akan merencanakan untuk mendokumentasikan perkara hukumnya. Pihak Goodyear
mengatakan bahwasannya hal tersebut akan menjatuhkan sebagian besar programnya
termasuk dengan apa yang dinamakan program 10-80-10, yang mana pada intinya
membuat tingkatan gaji karyawan seperti kurva, 10 persen teratas diklasifikasikan A, 80
persen ditengah diklasifikasikan B dan 10 persen terendah diklasifikasikan C. 10 persen yang
berada pada bagian bawah tidak memenuhi syarat untuk meningkatkan gaji atau bonus dan
memperoleh peringatan bahwa mereka mungkin kehilangan pekerjaannya.

Sistem tersebut mirip dengan yang dikembangkan oleh pimpinan General Electric John F.
Welch, Jr. dan sering dibanggakan dalam membantu membangun struktur kerjasama dengan
prestasi yang tinggi. Tetapi pihak Goodyear yang telah mengadopsi sistem tersebut dua tahun
yang lalu mengalami banyak hambatan. Sistem tersebut secara jelas menimbulkan salah
faham dan membingungkan orang, kata Keith Price, juru bicara Goodyear. Ia menyangkal
bahwa Akron, Ohio, perusahaan ban telah merubahnya sebagai akibat dari tekanan Undang-
undang yang sah, Goodyear belum pernah menghadapi perkara hukum.

Perkara hukum tersebut menegaskan bahwa pekerja yang memperoleh klasifikasi C


merupakan hinaan dan noda diantara rekan kerjanya dan managernya. Wewenang hukum
dari AARP, pada awalnya dikenal dengan nama perkumpulan para pensiun orang-orang
Amerika, bergabung dengan perkara hukum sebagai penasehat pembantunya. Sebagian
besar penggugat pada kasus tersebut adalah para pekerja Goodyear yang berumur diatas 50
tahun dan yang memperoleh rangking C. Kasus ini akan mengungkap maksud dari dibuatnya
tingkatan prestasi dengan target para pekerja yang sudah tua yang diperlakukan tidak wajar
yang dianggap illegal dan tidak diberikan toleransi, seperti diungkapakan oleh Laurie McCann
dari AARP.

Jack McGilvrey, seorang pekerja dengan usia 59 tahun, adalah salah satu nama dalam daftar
pengugatan. Ia mengklaim bahwa ia selalu menerima penilaian pekerja bagus/efektif pada
prestasi kerja formal yang ditinjau pada akhir tahun 1990-an. Pada tahun 2000, ia
memperoleh rangking Efektifitas yang paling tinggi. Tetapi pada bulan Februari 2001, ia di
transfer ke departemen yang baru dan secara singkat kemudian ditempatkan pada rangking
C dalam peninjauan prestasi kerjanya. Gugatan ini menegaskan bahwa Mr. McGilvrey tidak
pantas menerima penilaian dan menerimanya sebagai bagian dari rencana Goodyear untuk
mendiskriminasi terhadap pekerja dengan usia lebih tua. Ia kemudian menolak.

Perkara hukum pada Goodyear mempunyai banyak persamaan dengan Perusahaan Ford
Motor. Pada kasus ini juga berhubungan dengan AARP, perusahaan memodifikasi
perencanaannya yang bertentangan dengan masalah hukum. Kasus pada Ford dapat
secepatnya diselesaikan.

Dalam memodifikasi sistem rangking yang berkenaan dengan pekerjaan kantor, pihak
Goodyear mengatakan, hal tersebut akan menggantikan rangking A, B, dan C dengan istilah
pengharapan yang lebih, pengharapan yang terpenuhi, dan ketidakpuasan. Tidak ada syarat
untuk menentukan rangking dalam mengeset persentase karyawan. Pihak perusahaan juga
mengatakan hal tersebut merupakan sebuah langkah training bagi manager, jadi mereka
belajar menangani pekerjaan yang lebih baik dalam meninjau prestasi kerja. Goodyear
mempunyai 28.000 karyawan di seluruh dunia.

Pertanyaan :
1. Hal apa yang menyebabkan pro dan kontra pada sistem distribusi seperti yang dipakai
perusahaan Goodyear ?
2. Apakah anda setuju atau tidak dengan gugatan pada perkara hukum? Mengapa?
3. Terlepas dari maksud untuk perubahan pada sistem penilaian, rekomendasi apa yang akan
anda buat untuk perusahaan Goodyear ?

Anda mungkin juga menyukai