B1J008104 4
B1J008104 4
I. PENDAHULUAN
Ikan gurami (Osphronemus gouramy L.) merupakan ikan air tawar yang
memiliki gizi tinggi dan nilai ekonomis penting serta banyak digemari oleh
masyarakat Indonesia. Ikan gurami banyak terdapat di Jawa Barat, Jawa Tengah,
Sumatra Barat, dan Sulawesi Utara. Saat ini ikan gurami adalah salah satu dari
lima belas jenis komoditas ikan untuk peningkatan produksi dan pendapatan
petani. selain itu, ikan gurami termasuk dari dua belas jenis komoditas untuk
tubuh agak panjang, tinggi dan pipih ke samping sampai hampir oval dengan
hitam pada sirip dada. Mulut kecil, miring dan dapat disembulkan. Sisik relatif
besar, pada jari-jari pertama sirip perut terdapat alat peraba berupa benang yang
merupakan selaput yang berkelok-kelok dan menonjol dari tepi atas insang yang
pertama.
Ikan gurami termasuk hewan karnivora pada stadia benih. Pada stadium larva
memakan rotifera dan infusaria. Ikan stadia benih biasanya memakan larva
insekta, crustacea dan zooplankton. Setelah dewasa ikan gurami berubah menjadi
hewan omnivora atau pemakan segala. Stadium dewasa ikan gurami banyak
memakan tumbuhan lunak, seperti daun talas, daun sente, daun pepaya, daun
dan berat dalam waktu tertentu, pertumbuhan adalah parameter yang sangat
lingkungan. Faktor lingkungan memegang peranan yang sangat penting yaitu zat
hara dan suhu, akan tetapi pada daerah tropis zat hara lebih penting dibanding
suhu lingkungan. Zat hara meliputi pakan, air dan oksigen (Fujaya, 2004).
laju pertumbuhan relatif dan laju pertumbuhan spesifik ( Zonneveld et al, 1991).
pakan merupakan penambahan berat basah ikan per unit berat kering pakan.
Efisiensi pakan digunakan untuk mengetahui seberapa besar kenaikan berat basah
tubuh ikan dengan pakan yang dikonsumsi sebanyak satu gram. Efisiensi pakan
dapat diketahui dengan melihat nilai rasio efisiensi pakan (Purwanti, 2007).
untuk jenis ikan tersebut diketahui. Sehingga para pelaku usaha perikanan dapat
nutrien dan mutu bahan makanan. Menurut Giri et al (2007), kandungan protein
pakan sangat menentukan harga pakan karena sebagian besar komponen pakan
adalah protein, dan sebagian besar protein berasal dari tepung ikan untuk itu
banyak penelitian dilakukan untuk menekan hal tersebut salah satunya dengan
pertumbuhan ikan akan terhambat, jika pakan yang diberikan tidak sesuai atau
kualitas pakan yang rendah, Laju pertumbuhan yang lambat ini menurut Carter
and Brafield (1992) dalam Nofyan (2005) disebabkan oleh tidak tercapainya
keseimbangan nutrisi pakan yang dibutuhkannya. Hal itu berarti pakan merupakan
faktor yang sangat penting dalam budidaya ikan gurami. Faktor penyediaan pakan
jaringan-jaringan tubuh yang rusak, serta penambahan protein tubuh dalam proses
pertumbuhan (Cowey dan Sargant, 1972; Khans et al, 1973 dalam Suhenda et al,
2005). Hal ini membuktikan bahwa protein memang komponen pakan yang
sangat penting, akan tetapi kelebihan protein dalam pakan dapat mengakibatkan
tersebut terjadi pada ikan yang dibudidayakan secara intensif dengan pemberian
nitrogen yang berlebihan melalui insang. Sisa-sisa protein sebagai amonia juga
dapat dikeluarkan secara cepat dan terus menerus. Hewan vertebrata dan
dan efisiensi pakannya menunjukkan level protein dalam pakannya sebesar 20%
(Yuwono, 2008).
Disamping kadar protein, faktor lain yang juga perlu diperhatikan dalam
pakan ikan adalah adanya keseimbangan yang tepat antara energi dan protein
pakan. Kebutuhan ikan akan energi diharapkan sebagian besar dipenuhi oleh
nutrien non-protein seperti lemak dan karbohidrat. Apabila energi yang berasal
dari sumber nonprotein cukup tersedia maka sebagian besar protein akan
dimanfaatkan untuk tumbuh, namun apabila energi dari nonprotein tidak terpenuhi
maka protein akan digunakan sebagai sumber energi, sehingga fungsi protein
pakan terhadap beberapa ikan telah banyak dilakukan seperti penelitian yang
pakan yang mengandung protein sebesar 37% dan rasio energi protein 8,7 kkal
DE/g protein untuk dapat tumbuh secara optimal. Sedangkan ikan kerapu macan
50,9% untuk dapat tumbuh dengan optimum (Laining et al, 2003). Menurut
umur, aktivitas fisiologi, suhu dan tipe diet. Ikan stadium benih pada umumnya
membutuhkan protein lebih besar daripada ikan dewasa, hal ini disebabkan ikan
berikut :
1. Apakah terdapat perbedaan laju pertumbuhan spesifik pada ikan gurami yang
2. Apakah terdapat perbedaan efisiensi pakan pada ikan gurami yang diberi pakan
1. Laju pertumbuhan spesifik pada ikan gurami yang diberi pakan dengan
2. Efisiensi pakan pada ikan gurami yang diberi pakan dengan kandungan protein
mengenai 1) Kadar protein dan energi yang tepat untuk pertumbuhan ikan gurami
ikan gurami.
1. Terdapat perbedaan pertumbuhan spesifik pada ikan gurami yang diberi pakan
2. Terdapat perbedaan efisiensi pakan pada ikan gurami yang diberi pakan