Anda di halaman 1dari 90

6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

6. RANCANGAN
PELEDAKAN JENJANG
Departemen Teknik Pertambangan ITB
Dr. Suseno Kramadibrata

1
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Terminologi Peledakan Jenjang

2
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Terminologi Peledakan Jenjang

CT
Ket :
L = tinggi lereng
S = spasi
S
B = burden
L = IRA (Intern Ramp Angel)
= final slope

T T = stemming
CB AD = air decking
AD B CB = catch berm
H PC = kolom isian bahan peledak
PC
CT = jarak crest-toe
x = toe offset
x B
H = Kedalaman lubang tembak

3
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Desain Pola Peledakan pada


Peledakan Jenjang

Peledakan yg memakai lubang bor vertikal atau hampir vertikal.


Lubang bor diatur dalam satu atau beberapa deretan, sejajar atau ke arah
bidang bebas (free face) & lubang tembak dapat mempunyai "free
breakage" ataupun "fixed bottom"
Batuan bersifat sangat bervariasi & akan pecah apabila kekuatannya
dilampaui
Sifat-sifat geologi batuan akan mempengaruhi "blastability batuan".
Yg perlu diamati di daerah yang akan diledakkan adalah:
9 jenis-jenis batuan
9 kondisi geologi: celah, rekahan, perlapisan dan lain sebagainya dan kondisi
lapangan kerja
9 Kebutuhan "specific charge" (kg/bcm) memberikan keterangan tentang
"blastability" suatu batuan.

4
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Richard L. Ash
Pendekatan Teoritik

The Modern Technique of Rock Blasting

5
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

R.L. Ash

Batuan standar - Bobot Isi 160 lb/ft3 (average rock).


Bahan peledak standar - Berat Jenis (SG) = 1.2 & VOD (Ve) = 12.000 fps.
KBstd = 30.
Apabila peledakan dilakukan pada batuan yang bukan standar dengan
menggunakan bahan peledak yang bukan standar, maka perlu dilakukan
pengaturan kembali harga KB (nisbah burden yang telah dikoreksi)
KB = KBstd x AF1 x AF2

1 1
Energi potensial bahan peledak yang dipakai BP x [VODBP ]2
3 3
AF1 = = 2
Energi potensial bahan peledak standar 1.2 x [12000]

1 1
Bobot Isi batuan standar 160 pcf
3 3
AF2 = =
Bobot Isi batuan yg diledakkan
Batuan
6
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Penentuan Kb Empirik

Light explosives in dense rocks KB = 20


Heavy explosives in light rocks KB = 40
Light explosives in average rocks KB = 25
Heavy explosives in average rocks KB = 35

12B
KB =
De

7
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Burden (B)
Burden adalah jarak tegak lurus antara lubang tembak dengan bidang bebas
yang panjangnya tergantung pada karakteristik batuan dan massa batuan,
diameter lubang, dan jenis bahan peledak.
Bobot Isi BP 0,8 1,6 gr/cc & Bobot Isi batuan yg diledakkan 2,2 - 3,2 gr/cc

R.L. Ash - KB = 12 [B/De]

B = Burden (ft)
De = Diameter lubang tembak (inci)

Konya (1972) - B = 0.036 x De x (e/r)1/3

B = Burden (m)
De =Diameter lubang tembak pada (mm)
e = Bobot isi bahan peledak
r = Bobot isi batuan
8
Matriks Parameter Penentu Burden
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Untuk Peledakan Jenjang

Langefors
Andersen

L.Jimeno

Olofsson
Fraenkel

Allsman

Hansen

Foldesi
Pearse

Praillet
Konya

Konya
Berta
Ucar
Hino

Carr
Ash
Parameter

Diameter of blasthole or of charge X X X X X X X X X X X X X X X X X

Bench height X X X X

Length of blasthole X X

Stemming X

Subdrilling

Length of charge X X X

Inclination of blasthole X X X

Rock density X X X X X X

Compressive rock strength or equivalent indexes X X X X X X

Rock constants or factors X X X X X

Seismic velocity of the rock mass X X X X

Density of the explosive X X X X X X X X X X X

Detonation velocity X X X X X X

Detonation pressure X X X
Binomial rock-explosive constant X

Burden/spacing ratio X

Strength of explosive X X

Loading equipment X 9
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Lingkungan
Pengaruh Variasi Burden Terhadap

10
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Koreksi Geologi Untuk Burden

Kondisi geologi di alam menyebabkan burden pada setiap jenis


batuan tidak sama.
Ada kuat tarik batuan utuh & kuat tarik massa batuan yg harus
diatasi. t massa batuan < t batuan utuh karena adanya rekahan,
hancuran, perlapisan dan struktur lainnya.
Maka diperlukan koreksi untuk persamaan burden yaitu Kd sebagai
koreksi terhadap deposisi batuan & Ksg sebagai koreksi terhadap
struktur geologi. Kd = 1,0 - 1,18, dan menggambarkan kemiringan
lapisan.
Koreksi terhadap struktur geologi dilakukan dengan
memperhitungkan rekahan-rekahan alami pada batuan, kekuatan
dan frekuensi joint. Ksg = 0,95 (utuh yang masif) - 1,30 (terekahkan)

11
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Orientation

12
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

13
Orientation
Struktur vertikal - lubang tembak vertikal
Dinding bersih - muka kerja vertikal
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Fragmentasi lakukan kontrak pola untuk
lantai masalah
fragmentasi bolder
fragmentasi lantai buruk
- kurangi sub-dril atau
powder factor
Pengaruh
Struktur - desain khusu baris
Orientasi Kekar
horizontal
Dinding
berpotensi
rusak
belakang
- gunakan delay untuk
menaikan lemparan
Terhadap
Lantai bersih
Peledakan
Struktur - baris belakang membatasi
berlawanan dip tak stabil kerusakan
Dinding - lakukan kontrak pola bila Struktur - bila dip curam, lubang
berpotensi fragmentasi lantai buruk searah dip potensi longsor tembak dan muka lereng
rusak - kurangi sub-dril atau Potensi back diparalelkan dengan dip
Fragmentasi powder factor bila ada break dinding
lantai masalah kerusakan rusak
Fragmentasi
lantai masalah

Random - peledakan presplit & trim


Dinding tak - gunakan delay yang tepat
stabil - powder factor rendah
Lantai rusak - BP gel. kejut rendah
- BP ber-gas tinggi

Batuan Keras
Masif
- BP gelombang kejut tinggi
Dinding
- BP powder factor tinggi
berpotensi
Potensi bolder - kurangi waktu delay
stabil
antar lubang Batuan Lunak
Lantai baik
- BP gelombang kejut rendah
- BP powder factor rendah
- perbanyak waktu delay
- pastikan ukuran burden
14
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Pengaruh Kekar Pada Peledakan


(Dyno Nobel, 1995)

15
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Pengaruh Struktur Pada Peledakan

16
Faktor Koreksi Kd & Ksg
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Kd
Koreksi Deposisi Batuan

Bidang perlapisan curam agak miring menuju bukaan 1,18

Bidang perlapisan sedikit curam mendalam ke arah bidang 0,95

Kasus deposisi lainnya 1,00


Koreksi Struktur Geologi Ksg
Batuan banyak terekahkan, banyak bidang lemah, tingkat sementasi
1,30
lapisan lemah
Lapisan batuan dengan tingkat sementasi kuat dan tipis dengan rekahan
1,10
halus
Batuan masif utuh 0,95

B = Kd x Ksg x B
17
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Arah Peledakan vs Orientasi Kekar


(Nitro Nobel, 1985)
Berlawanan
No Parameter Searah Dip Berlawanan Dip Searah Strike
Strike

1. Back break Lebih banyak Lebih sedikit Tidak menentu Lebih banyak

Lantai Lebih rata /


2. Lebih kasar Lebih kasar Lebih kasar
tambang halus

Pergerakan
3. batuan dari Lebih besar Lebih kecil Lebih kecil Lebih besar
face

Penggunaan
4. energi Lebih Baik Lebih kecil Kurang Kurang
peledakan

Kondisi Kurang
Menguntung Tidak mengun- Tidak mengun-
5. permukaan Mengun-
Kan tungkan tungkan
kerja tungkan

18
Daerah Pengaruh Energi Lubang
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Tembak

Square Slighty Rectangular


Square rectangular staggered
staggered
pattern staggered pattern pattern
pattern

S = 1,15 B S = 1,5 B
S=B S=B

Square pattern
Burden = spasinya. Posisi lubang tembak pada baris berikutnya berada tepat sejajar di belakang lubang tembak pada
baris di depannya.
Rectangular pattern
Spasi > burden. Dalam penerapannya di lapangan, pola ini memiliki jarak spasi maksimal sebesar dua kali jarak burden.
Staggered Pattern
Posisi lubang tembak pada baris berikutnya berada di tengah spasi baris di depannya. Keuntungan menghasilkan
distribusi energi peledakan lebih baik & cenderung memberikan keseragaman fragmentasi. Mampu memberikan ukuran
fragmentasi yg optimal pada spasi = 1,15 burden. Pola square juga dapat diperoleh efek staggered pattern dgn
mengatur pola penyalaan sedemikian hingga diperoleh sistem penyalaan selang seling. 19
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Diameter Lubang
Tembak De / e

Tinggi jenjang
Tingkat produksi
Jenis alat bor
Fragmentasi batuan
Dampak terhadap lingkungan (GV, air blast, fly rock)
Ekonomi peledakan.

Reduced collar rock with smaller diameter blastholes

20
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Kedalaman Lubang Tembak (H)

H > burden untuk menghindari terjadinya overbreak.


Kh = H/B
Kh = 1,5 4,0.

21
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Pengaruh Stiffness Ratio


(Konya, 1990)
Stifness Vibrasi
Fragmentasi Air Blast Fly Rock Keterangan
Ratio (L/B) tanah

Potensi terjadinya back


break dan toe.
1 Buruk Berpotensi Berpotensi Berpotensi
Harus dihindari dan
dirancang ulang

Sebaiknya dirancang
2 Sedang Sedang Sedang Sedang
ulang

Terkontrol dan
3 Baik Baik Baik Baik
fragmentasi memuaskan

Tidak menambah
keuntungan bila stifness
4 Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik
ratio dinaikkan lebih dari
4

22
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Tembak Pada Collar & Overbreak


Pengaruh Kemiringan Lubang

23
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Bising, Airblast & Flyrock Disebabkan


a) Burden Atas: b) Burden Kaki

Offset -
Offset + 24
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Lubang Tegak vs Lubang Miring

No Parameter Bor Tegak Bor Miring

1 Gerakan bit Lebih cepat Lebih lambat

2 Keausan pada bor Lebih kecil Lebih besar

3 Back break Lebih banyak Lebih sedikit

4 Fragmentasi Cenderung besar Lebih baik

5 Kondisi lantai tambang Toe sering terjadi Mengurangi timbulnya toe

6 Fly rock Lebih kecil Lebih besar

7 Pengisian bahan peledak Lebih mudah Lebih sulit

8 Pelemparan batuan Lebih dekat Lebih jauh

25
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Hubungan Kedalaman Lubang


Tembak Tinggi Jenjang & Diameter
Produksi rata-rata per-jam (bcm/jam)
Dia lubang
tembak (mm) Batuan cukup lunak Batuan sangat kuat
< 120 MPa > 120 MPa
65 190 60
89 250 110
150 550 270
Batuan lunak Batuan cukup kuat Batuan kuat
< 70 MPa 70-180 MPa > 180 MPa
200 600 150 50
250 1200 300 125
311 2050 625 270

Tinggi jenjnag H - (m) Dia lubang tembak D - (mm) Rekomendasi alat muat

8-10 65-90 Front end loader


10-15 100-150 Hydraulic or rope shovel

26
Tipikal Parameter Lubang Tembak
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Dia - mm L-m H-m B-m S-m T-m ANFO - kg PF - kg/m3


76 5.0 5.8 2.3 2.6 1.9 14.2 0.47
76 7.0 7.8 2.3 2.5 1.9 21.4 0.53
76 9.0 9.8 2.3 2.6 1.9 28.7 0.53
76 11.0 11.8 2.3 2.6 1.9 35.9 0.55
76 13.0 13.8 2.3 2.6 1.9 43.2 0.56
76 15.0 15.8 2.3 2.6 1.9 50.4 0.56

89 5.0 5.9 2.7 3.1 2.2 18.4 0.44


89 7.0 7.9 2.7 3.1 2.2 28.4 0.48
89 9.0 9.9 2.7 3.1 2.2 38.3 0.51
89 11.0 11.9 2.7 3.1 2.2 48.3 0.52
89 13.0 13.9 2.7 3.1 2.2 58.2 0.53
89 15.0 15.9 2.7 3.1 2.2 68.2 0.54
89 17.0 17.9 2.7 3.1 2.2 78.1 0.55

102 5.0 6.0 3.1 3.5 2.6 22.2 0.41


102 7.0 8.0 3.1 3.5 2.6 35.3 0.46
102 9.0 10.0 3.1 3.5 2.6 48.4 0.50
102 11.0 12.0 3.1 3.5 2.6 61.4 0.51
102 13.0 14.0 3.1 3.5 2.6 74.5 0.53
27
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Tipikal Parameter Lubang Tembak


Dia - mm L-m H-m B-m S-m T-m ANFO - kg PF - kg/m3
102 15.0 16.0 3.1 3.5 2.6 87.6 0.54
102 17.0 18.0 3.1 3.5 2.6 100.7 0.55
102 19.0 20.0 3.1 3.5 2.6 113.7 0.55
102 21.0 22.0 3.1 3.5 2.6 126.8 0.56

165 9.0 10.7 5.0 5.7 4.1 112.9 0.44


165 11.0 12.7 5.0 5.7 4.1 147.1 0.47
165 13.0 14.7 5.0 5.7 4.1 181.3 0.49
165 15.0 16.7 5.0 5.7 4.1 215.5 0.50
165 17.0 18.7 5.0 5.7 4.1 249.7 0.52
165 19.0 20.7 5.0 5.7 4.1 284.0 0.52
165 21.0 22.7 5.0 5.7 4.1 318.2 0.53

200 13.0 15.0 6.0 6.9 5.0 251.3 0.47


200 15.0 17.0 6.0 6.9 5.0 301.6 0.49
200 17.0 19.0 6.0 6.9 5.0 351.9 0.50
200 19.0 21.0 6.0 6.9 5.0 351.9 0.45
200 21.0 23.0 6.0 6.9 5.0 452.4 0.52

28
Skematik Susunan
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Lubang Tembak
Delay Delay NONEL
Starter

Stemming

ANFO Bulk Explosive

Lobang Tembak (OB)


O
/ 9"

NONEL Detonator Down


Stemming Hole Delay 500 ms
Drill Cutting

Lobang kering
Isi :1. ANFO
Nonel 94% Ammonium Nitrate Prilled
Tube 6% Fuel Oil (solar)
Primer HDP 400 gram
2. Heavy Anfo
30% Emulsion matrix
70% Anfo
Lobang Basah
Isi : Titan Black
50% Emulsion matrix
50% ANFO
Detonator

Booster
400 gram
29
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

30
- Spasi
Pola Lubang
Tembak Burden
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Pola Control Row & Echelon

31
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Subdrilling (J)

Lubang tembak yang dibor sampai melebihi batas lantai jenjang


bagian bawah
Kj (subdrilling ratio) 0,2 & untuk batuan masif Kj = 0,3
Lubang bor miring perlu KJ lebih kecil.
Kj = J/B
J = Subdrilling (ft)
Pada peledakan lapisan penutup diatas lapisan batubara tidak
diperlukan subdrilling, tetapi justru harus diberi jarak antara ujung
lubang tembak dgn lapisan batubara yg disebut dgn standoff,
maksudnya untuk menghindari penghancuran batubara akibat
peledakan & diharapkan batubara yg tergali akan bersih.

32
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Peledakan
Variasi Subdrilling Terhadap Kinerja

33
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Peledakan
Variasi Subdrilling Terhadap Kinerja

34
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Stemming - Pemampat (T)

Stemming = collar, bagian lubang tembak bagian atas yg tidak diisi BP, tapi
diisi oleh material hasil pemboran & kerikil yg dipadatkan & berfungsi
sebagai pemampat & menentukan "stress balance" dalam lubang bor.
Untuk memampatkan gas-gas peledakan agar tidak keluar terlalu dini
melalui lubang tembak sehingga gas-gas peledakan tersebut terlebih
dahulu dapat mengekspansi rekahan-rekahan pada batuan yang
disebabkan gelombang kejut.
Untuk mendapatkan "stress balance" T = B.
Pada batuan kompak, jika KT < 1 terjadi "cratering" atau "back breaks",
terutama pada "collar priming"
Kt = T/B = 0,7 B nilai ini cukup untuk mengontrol air blast & fly rock.

35
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Karakteristik Material Stemming

Drill cuttings sangat umum digunakan dapat dimampatkan


Batu belah menghasilkan lebih baik fragmentasi tapi tidak boleh
dimampatkankan karena runcing & dapat memotong NONEL atau kabel
detonator elektrik atau merusak sumbu ledak
Stemming ideal relatif halus & seragam, closely sized stone that will
pack tightly in the hole

Diameter lubang Ukuran fragment

1 in holes 3/8 in minus chips

2 - 3 in holes 3/8 - in chips

4 5 in holes 5/8 in chips

> 5 in holes in chips


36
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

37
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Peledakan
Pengaruh Stemming Pada Kinerja

38
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Spasi (S)

KS = S/B
Jarak antar lubang tembak dalam satu baris & diukur sejajar dgn bidang bebas.
Spasi tergantung pada burden, kedalaman lubang tembak, letak primer, delay & arah
umum struktur batuan.
Konya (1968): nisbah spasi tergantung pada waktu penyalaan peledakan & perbandingan
burden (B) dgn tinggi jenjang (L).
Bila lubang-lubang bor dlm satu baris diledakkan secara sequence delay KS = 1, S = B.
Bila lubang-lubang bor dlm satu baris diledakkan secara simultan, KS = 2, S = 2B.
Bila multiple row lubang-lubang bor dalam satu baris diledakkan secara sequence delay,
lubang-lubang bor dalam arah lateral dari baris yang berlainan diledakkan secara simultan
pola pemborannya harus dibuat square arrangement.
Bila suatu multiple rows lubang-lubang bor dalam satu baris diledakkan secara simultan,
tetapi antara baris yg satu dgn yg lainnya beruntun, harus digunakan pola staggered.

39
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Penentuan Spasi Menurut Konya


(Konya, 1968)

Sistem penyalaan Stiffness ratio L/B < 4 Stiffness ratio L/B 4

Serentak S = ( L + 2B )/3 S = 2B

Tunda S = ( L + 7B )/8 S = 1,4B

Penentuan Spasi Menurut RL Ash

Waktu tunda Ks
Long interval delay 1
Short period delay 12
Normal 1,2 1,8

40
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Tahapan Inisiasi & Waktu Tunda

Pola penyalaan adalah suatu urutan waktu peledakan antara lubang


bor dalam satu baris dan antara baris yang satu dengan yg lainnya.
Pola penyalaan beruntun dalam satu baris
Pola penyalaan serentak dalam satu baris tetapi beruntun antara
baris satu dengan baris lainnya
Tr = TR x B
9 Tr = waktu tunda antar baris (ms)
9 TR = waktu konstanta antar baris.
9 B = burden (m).

41
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Koreksi Waktu Tunda

Tipe Batuan TH Konstan (ms/m)

Batu pasir, marls, batubara, lempung 5,7 6,6

Batu gamping, salt, shales 4,7 5,7

Batu gamping kompak, marmer, granit, kuarsa, gneiss, dan gabro 3,8 4,7

Diabas, diabas porphirite, gneiss kompak dan magnetit 2,8 3,8

TR Konstanta (ms/m) Hasil Konya (1990)

6,25 Air blast berlebih, backbreak

6,25 9,4 Muckpile tinggi menutupi face, airblast cukup, backbreak

9,4 12,5 Tinggi muckpile sedang, airblast dan backbreak sedang

12,5 18,8 Rockpile tersebar dengan bacbreak minimum

42
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Pengaruh Waktu Tunda Terhadap


Kondisi Tumpukan
material terlempar
kembali ke jenjang
Interval tunda antar baris
sukar digali < 6 ms/m dari burden

backbreak rapat fragmentasi


berlebih buruk

Interval tunda antar baris


6<t<12 ms/m dari burden,
penggalian cocok dengan
rapat menggunakan shovel
kompak

Interval tunda antar baris


lama (12-30 ms/m dari
burden), material lepas yg
material lepas tersebar memudahkan
tersebar excavator utk operasi post
blasting

43
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Fungsi Delay Dalam Lemparan

Insufficient delay between rows Perfect delay between rows

44
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Stemtite

Alat bantu pemampat untuk menjalankan fungsinya sebagai


penyumbat atau penyangga energi peledakan.
Terbuat dari high impact polystyrene dgn kuat tekan 103,4 MPa
berbentuk kerucut berdiameter beragam.
Diameter stemtite yg dipilih disesuaikan dgn diameter lubang
tembak yg digunakan. Beberapa lubang tembakdi PT. KPC
menggunakan stemtite dgn ukuran 200,25 mm & 228,6 mm.

45
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Pemasangan Stemtite

(a) (b) (c) (d) (e)

Lakukan pengisian pemampat yang berasal dari cuttings di atas kolom isian bahan
peledak setinggi 1,5 kali diameter lubang tembak. Hal ini dimaksudkan untuk
melindungi stemtite dari gas yang sangat panas pada saat peledakan.
Masukkan stemtite ke dalam lubang tembak dengan menggunakan tongkat dan
menempatkan stemtite tersebut pada dudukan yang tepat
Timbun stemtite dengan material pemampat
Lepaskan tongkat dari stemtitenya secara perlahan hingga stemtite tertinggal di
dalam material pemampat
Lanjutkan pengisian pemampat ke dalam lubang tembak hingga mencapai
permukaan
46
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Powder Factor
PF - bilangan untuk menyatakan jumlah material yg diledakkan atau
dibongkar oleh sejumlah tertentu bahan peledak; dapat dinyatakan dalam
ton/lb atau lb/ton.
PF dipengaruhi oleh pola peledakan dan free face
Untuk menghitung PF harus diketahui luas daerah yang diledakkan (A),
tinggi jenjang (L), panjang muatan dari sebuah lubang tembak (PC), loading
density (de) dan material density ratio (dr).
9 dr = 0,0312 (SG) (ton/cuft)
9 W = AL (dr) (ton)
9 E = (de) (PC) N (lb)
9 PF= W/E ( ton/lb)
9 W = batuan atau material yang diledakkan (ton)
9 N = jumlah lubang bor
Dalam kenyataan di lapangan harga W didapat dari pengukuran sebelum
peledakan dan pengukuran setelah hasil ledakan habis terangkut

47
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Powder Factor Peledakan Beberapa


Jenis Batuan (Bandhari, 1997)
No. Batuan PF - kg/m3

Fat soft clay, heavy clay, morainic clay, slate clay, heavy loam,
1 0,3 - 0,5
coarse grit
Marl, brown coal, gypsum, tuff, pumice stone, anthracite, soft
2 0,35 - 0,55
limestone, diatomite
Clayey sandstone, conglomerate, hard clay shale, marly
3 0,45 - 0,6
limestone, anhydrite, micaceous shale
Granites, gneisses, synites, limestone, sandstone, siderite,
4 0,6 - 0,7
magnesite, dolomite, marble
Coarse-grained granite, serpentine, audisite and basalt,
5 0,7 - 0,75
weathered gneiss, trachyte
Hard gneiss, diabase, porphyrite, trachyte, granite-gneiss,
6 0,85
diorite, quartz
Andesite, basalt, hornfels, hard diabase, diorite, gabbro,
7 0,9
gabbro diabase
48
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Volume Setara

Volume setara (equivalent volume = VEq) adalah suatu angka yang


menyatakan setiap meter atau feet pemboran setara dengan
sejumlah volume atau berat tertentu material/batuan yang
diledakkan, dinyatakan dalam m3 per meter, cuft per ft atau ton per
m, ton/ft.
VEq sangat berguna untuk menaksir kemampuan dari alat bor yang
dipergunakan untuk pembuatan lubang tembak. Harga VEq sangat
tergantung pada pola peledakan yang dipakai.
Dalam pekerjaan tambang salah satu faktor yang mempengaruhi
pola peledakan adalah ukuran alat muat dan sistem pemuatan.
9 Parallel approach
9 Frontal approach:
corner cut atau side cut
box cut atau through cut

49
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Soal Bench Blasting

Volume 10E6 bcm/ 2 shift


r = 2.2 ton/bcm
Tinggi jenjang 15 m
= 8 inci
BP ANFO ANFO = 0.95 ton/bcm; VOD = 11100 m/detik
Peledakan 3 baris box cut
Tentukan:
Geometri peledakan secara teoritik
N lubang tembak
Jumlah ANFO per lubang
Jumlah BP total/lubang bila digunakan primer = 2.5% total
ANFO/lubang (Primer = 1.2 ton/bcm; VOD = 6000 m/detik)
Energi per lubang tembak

50
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Soal Bench Blasting

Volume 15E6 bcm/ 2 shift


r = 2.6 ton/bcm
Tinggi jenjang 15 m
= 6 inci
BP ANFO ANFO = 0.95 ton/bcm; VOD = 11100 m/detik
Peledakan 4 baris box cut
Tentukan:
Geometri peledakan secara teoritik
N lubang tembak
Jumlah ANFO per lubang
Jumlah BP total/lubang bila digunakan primer = 2.5% total
ANFO/lubang (Primer = 1.2 ton/bcm; VOD = 6000 m/detik)
Tentukan pola penyalaan (TLD 76 ms + 109 ms) satu lubang
tembak per delay

51
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Contoh Perhitungan RL Ash

Suatu peledakan batu kapur direncanakan kurang lebih 2000 ton per hari,
bobot isi (density) = 168 lb/cu ft.
1. Kondisi
a. KT = 0,7 ; KJ = 0,3 ; KS = 1
L = 20 ft dan dr = 0.084 ton/cu ft
b. E1 = Extra 60 % dynamite, SG = 1,28 ; Ve = 12.200 fps
c. E2 = Field-mixed AN-FO, 94/6, SG = 0,85; Ve = 11.100 fps
d. Diameter lubang tembak 3 inci
Kompresor dengan 500 cfm
Kecepatan rata-rata pemboran 400 ft per 8 jam/gilir.

52
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

1 1

1.28
2 3
x (12.200) 160 3
KB = KBstd x AF1 x AF2 = 30 x
1.20 x (12.000)2 168

KB = 30,5
1
KB = 12 B
De

KB De
B1 = = 13,5 x 3 = 7.625 ~ 8 ft
12 12
T1 = KT B1 = 0,7 x 8 ~ 5,5 ft
JT = KJ B1 = 0,3 x 8 ~ 2,5 ft
H1 = L + J1 = 20 + 2,5 = 22,5 ft
PC1 = H1 - T1 = 22,5 - 5,5 = 17 ft

Fragmentasi yang diinginkan adalah kecil,


KS = 1,25 ; S1 = 1,25 x 8 = 10 ft

Jadi pola yang dipakai adalah 8 x 10 ft.

53
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Volume batuan = AxL


= (2B) x Pj x L

beratbatuanW
= maka,
dr

W 2.250
Pj = = = 84 ft
(12B) x L x Dr 16 x 20 x 0,084

Jumlah lubang tembak N1

(P - 2B)
j
N1 = + 2 x 2
S

(84 - (2 x 8)
N1 = + 2 x 2 = 17,6 = 18 lubang bor
10

54
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Pj1 (yang telah dikoreksi) = (2B) + (7 x s) = 16 + 70 = 86 ft

W1 = A x L x dr = Pj1 x (2 B) x L x dr

= (86 x 16) x 20 x 0,084 = 2.312 ton

de1 =
De2 x SG x 62,4
4 x 144
= 3,9 lb/ft
E1 = de1 x (PC1) x N1

= 3,9 x 17 x 18 = 1.193,4 lb
W
Pf1 = 1
E
1

=
2.312 = 1,94 ton/ lb
1.193,4
Total kedalaman pemboran = N1 x H1
= 18 x 22,5 = 405 ft

55
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Pola yang akan dipakai 6,5 x 8 ft, 2 baris, "corner cut".


Volume batuan yang akan diledakkan = A x L = (2B) x Pj x L = W/dr

Pj = W
(2B) x L x dr
= 2.250 = 103 ft
13 x 20 x 0,084

Jumlah lubang tembak N2


(P - 2B)
j
N2 = + 2 x2
S

(103- 13)
N2 = +2 x 2 = 14 x 2 = 28 buah
8

56
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Pj2 = (2B) + (12 S) =


(2 x 6,5) + (12 x 8)
Pj2 =
13 + 96 = 109 ft
W2 =
A x L dr = W x Pj x L x dr
W2 =
109 x 13 x 20 x 0,084 = 2.380 ton
2
de2 = D x SG x 62,4
4 x 144

2
de2 = 3,14 x 3 x 0,85 x 62,4
4 x 144

de2 = 2,60 lb/ft


E2 = de2 x (PC2) x N2
E2 = 2,6 x 17,5 x 28 = 1.274lb
W
Pf2 = 2
E
2

Pf2 = 2.380 = 1,87 ton/ lb


1.274

Total kedalaman pemboran = N2 x H2 = 28 x 22 = 616 ft

57
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Contoh Perhitungan Langefors

Bmax =
d p.s
33 C . f. S/B

Bmax= burden maksimum (m)


d =diameter lubang tembak (mm)
p =packing degree (loading density, kg/liter)
s ="weight strength" bahan peledak (EMULITE 0,95)
C ="rock constant"
C =C + 0,05 untuk Bmax 1,4 - 15,0 m
f = "degree of fixation", 1,0 untuk lubang vertikal
0,9 untuk lubang miring 3 : 1
S/B = nisbah "spacing" dengan "burden"

58
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Bmax = 1,47 lb untuk Dynamex M


Bmax = 1,45lb untuk Emulite 150
Bmax = 1,36lb untuk ANFO

lb = charge concentration (kg/m) BP di dasar lubang tembak


Kemiringan lubang = 3 : 1
Rock constant = 0,4
Tinggi jenjang = K > 2 Bmax.

59
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Perhitungan Muatan BP

Bahan peledak Emulite 150 Dynamex M ANFO

Packaging degree 95% 90% 100%


Bobot isi (kg/liter) 1,15 1,25 0,8
Rock constant - C 0,4 0,4 0,4
Kemiringan lubang 3,1 3,1 3,1

Tinggi Jenjang K > 2 Bmax

60
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Bmax dihitung dengan rumus Langefors :

Dynamex M Bmax = 1,47lb x R1 x R2


Emulite 150 Bmax = 1,45lb x R1 x R2
ANFO Bmax = 1,36lb x R1 x R2
dimana :
lb = "charge concentration", kg/m
R1 = koreksi untuk kemiringan lubang 3 : 1
R2 = koreksi "rock constant" untuk harga c 0,4

61
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Menentukan "charge concentration" (l b)

lb = 7,85 d2 x P
dimana :
d = diameter lubang tembak
P = "packaging degree", kg/liter
KONSENTRASI MUATAN BAHAN PELEDAK

Diameter lubang tembak (mm) 51 64 76 89 102 127 152

ANFO (Kg/m) 1,6 2,6 3,6 5,0 6,5 10,1 14,5


Emulite 150 2,3 3,7 5,0 7,1 9,3 - -

Bulk emulite 2,4 3,9 5,3 7,5 9,9 15,3 21,9

Dynamex M (memakai pneumatic machine) 2,6 4,0 5,6 7,8 10,2 - -

62
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Jenis Bahan Diameter lubang tembak (mm)


Peledak
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

Emulite 150 0,66 0,76 0,87 0,98 1,11 1,24 1,37


0,71 0,81 0,92 1,04 1,17 1,30
Dinamex M 1,69 0,79 0,91 1,03 1,16 1,29 1,43
0,74 0,85 0,96 1,09 1,22 1,36

2. Korelasi dari Bmax untuk bermacam-macam kemiringan

Kemiringan Vertikal 10,1 5,1 3,1 2,1 1,1

R1 0,95 0,96 0,98 1,00 1,03 1,10

3. Koreksi Bmax untuk bermacam-macam "rock constant" C

C 0,3 0,4 0,5

R2 1,15 1,00 0,90

63
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Subdrilling
Subdrilling U = 0,3 Bmax (paling sedikit 10 x d) - m

Kedalaman lubang tembak

Kedalaman lubang tembak = tinggi jenjang + subdrilling + 5 cm/m dari


kedalaman lubang tembak apabila kemiringan 3 : 1.

H = K + V 0,05 (K + V)
H = 1,05 (K + V) (m)

Kemiringan lubang tembak akan menghasilkan sudut peledakan yang


menguntungkan, sehingga panjang "subdrilling" dapat dikurangi.

64
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Kesalahan Pemboran

collaring error = d (mm)


alignment error = 0,03 m/m kedalaman lubang tembak

E = d + 0,03 x H (m)
100

Pratical Burden

B = Bmax - E (m)

65
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Pratical Spacing

S = 1,25 x B (m)

Apabila nisbah S/B dirubah sedangkan specific drilling atau specific charge tidak dirubah
maka :

S/B > 1,25, fragmentasi kecil


S/B < 1,25, fragmentasi besar

Specific drilling adalah pemboran yang diperlukan untuk meledakkan 1 meter kubik
batuan (kebalikan "equivalent volume").

nH
b= (m/m3), untuk kuari dan tambang terbuka
n xBxSxK
nH
b= (m/m3), untuk jalan dll., dimana peledakan dilaksanakan di daerah
W xBxK
yang terbatas,
W = lebar dari round

66
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Pemuatan lubang tembak

Dalam meledakkan bagian bawah lubang tembak (constricted bottom), charge


concentration, yang dipakai untuk menghitung Bmax yang dipergunakan = lb
Tinggi muatan dasar = hb = 1,3 Bmax (m)
Muatan dasar (bottom charge) = Qb = l b x hb (kg)
"Stemming" adalah bagian yang tidak diisi muatan, tetapi diisi
penutup/penyumbat : pasir atau hasil pemboran berukuran partikel 4 - 9 mm.
T = ho = B
ho < B , resiko terjadi "fly rock" bertambah
ho > B, menghasilkan lebih banyak bongkah-bongkah
(boulders)

67
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Pemuatan lubang tembak

Tinggi muatan dasar = hb = 1,3 Bmax (m)


Muatan dasar (bottom charge) = Qb = lb x hb (kg)
Stemming: pasir atau hasil pemboran berukuran partikel 4 - 9 mm.
T = ho = B
ho < B , resiko terjadi "fly rock" bertambah
ho > B, menghasilkan lebih banyak bongkah-bongkah (boulders)

68
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Charge concentration = lc relatif lebih kecil


lc = 40 % sampai 60 % dari lb (kg/m)
Tinggi dari muatan kolar = hc
hc = H - hb - ho (m)
Muatan kolar = Qc
Qc = lc x hc (kg)
Muatan total Q tot = Qb + Qc (kg)

"Specific charge"
n Q tot
q= (kg/cu m)
n xBxSxK

untuk kuari dan tambang terbuka

n Q tot
q= (kg/cu m)
W xB xK

dimana W adalah lebar "round"

"Specific charge" adalah kebalikan dari "powder factor".

69
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Contoh Perhitungan Swedish

Suatu peledakan mempunyai kondisi sebagai berikut :


Tinggi jenjang K = 15 m
Lebar dari "round" W = 26 m
Diameter lubang tembak d = 76 mm
Rock constant c = 0,4
Kemiringan lubang 3 : 1
Kondisi pemuatan (charging condition) : kering
Bahan peledak Emulite 150 dalam 65 mm "plastic hose"

70
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Proses Peremukan Massa Batuan


Oleh Sebuah Lubang Tembak

Reflection of shock waves


Rock Compression Gas expansion
from free faces

71
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

72
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Urutan Penyalaan

Tujuan
9 Penggalian dan pemberaian fungsi peralatan penggaliant
9 Cast %
9 Kehilangan dan kerusakan
9 Stabilitas lereng
9 Vibrations & kebisingan
Ketersediaan bidang bebas
Geometri peledakan
Orientation of structure
Ketersediaan delay detonators

73
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Urutan Penyalaan Baris per Baris


Free face
Good forward movement and low profile (Cast blasts)
Fragmentation? Can be slabby
Soft and friable rocks
Higher Vibrations

109ms

Cord
74
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Urutan Penyalaan V
Free face
Restricted forward movement
High muckpile profile
Good fragmentation
Increase Damage at Base of V
42ms

176ms 176ms

42ms

75
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Urutan Penyalaan Echelon


More free faces
Side movement
Fragmentation 109ms
Simple

42ms

176ms

42ms

76
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
176ms

Choke Blast

Blasted
muckpile

Top free face


Good for box cut
Restricted forward movement
Top movement and heave
67ms
Damage?

77
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Centre Lift Patterns


Top free face
Good for box cut
Restricted forward movement
Top movement
Big heave
Damage?

109ms 42ms

109ms 42ms

78
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
42ms 109ms
Centre Lift Patterns 67ms

176ms Modified timing:


76ms control
42ms echelon
176 into corners 79
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

80
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

81
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

82
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

83
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

84
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

85
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

86
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

87
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

88
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

89
6 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

90

Anda mungkin juga menyukai