Kep
Selasa, 24 Februari 2015
Asuhan Keperawatan Katarak
ANALISA DATA
3) Resiko tinggi : Cedera fisik berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang kewaspadaan
yang diperlukan sekunder terhadap defisit sensori penglihatan.
Goal : Tidak akan terjadi cedera fisik.
Kriteria hasil : Klien dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat
meningkatkan resiko terjadinya cedera, orientasi baik
terhadap lingkungan tempat klien dirawat.
Rencana Tindakan Implementasi
1. Kaji adanya faktor 1. Mengkaji faktor pendukung
penyebab/pendukung terjadinya terjadinya resiko cedera, klien
resiko cedera. mengalami gangguan penglihatan.
2. Menjelaskan gangguan
2. Jelaskan gangguan penglihatan penglihatan dapat menyebabkan
yang dapat menyebabkan klien jatuh atau cedera fisik
peningkatan resiko cedera. sehingga diperlukan orientasi
tempat dan kewaspadaan.
3. Mengorientasikan klien dan
kleuarga lokasi tempat tidur, jarak
3. Orientasi klien dan keluarganya. pintu dan tempat tidur, toilet serta
kamar mandi.
4. Menganjurkan keluarga untuk
mendampingi klien saat ketoilet
4. Anjurkan keluarga untuk selalu atau minta bantuan perawat.
menemani klien atau mendampingi
klien.
5) Resiko tinggi cedera : Peningkatan TIO, perdarahan intra okuler berhubungan dengan kurang
pengetahuan tentang aktifitas pasca operasi.
Goal : Tidak akan terjadi cedera : Peningkatan TIO dan
perdarahan intraokuler.
Kriteria hasil : Mengatakan memahami faktor-faktor yang dapat
meningkatkan resiko cedera, menujukkan pola perilaku
yang melindungi diri dari resiko cedera : Tidak
memutar kepala secara tiba-tiba, tidak menunduk.
Rencana Tindakan Implementasi
1. Kaji tingkat pengetahuan dan 1. Mengkaji tingkat pengetahuan dan
pemahaman klien tentang aktivitas pemehaman klien, klien
pasca operasi. mengatakan kurang tahu apa yang
boleh dan tidak setelah operasi .
2. Menjelaskan pada klien posisi
2. Jelaskan pada klien aktifitas yang kepala untuk 2 jam pertama post
harus diperhatikan pasca operasi operasi tidak boleh digerakkan
katarak. kekiri atau kekanan, setelah 2 jam
pertama kepala boleh miring kesisi
mata yang tidak dioperasi, klien
boleh duduk/berdiri. Batasi
aktivitas seperti menggerakkan
kepala tiba-tiba, menggaruk mata
dan membungkuk.
3. Mengobservasi hifema,
pembengkakan luka, nyeri hebat
3. Observasi terhadap peningkatan TIO secara tiba-tiba pada mata (OS).
dan perdarahan intraokuler.
6) Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan prosedur invatif (bedah pengangkatan katarak).
Groal : Tidak akan terjadi infeksi pada mata kiri.
Kriteria hasil : Tidak bengkak, tidak mengeluarkan pus/drainase
purulent, hiperemia tidak terjadi sampai hari ketiga
post operasi dan mengidentifikasi teknik untuk
mencegah resiko infeksi.
Rencana Tindakan Implementasi
1. Diskusikan pentingnya mencuci 1. Mendiskusikan pentingnya
tangan sebelum menyentuh dan mencuci tangan untuk mencegah
mengobati mata. infeksi pada mata.
2. Gunakan/tunjukkan tehnik yang tepat2. Menunjukkan teknik
saat membersihkan mata. membersihkan mata yang benar
dari dalam keluar dengan kapas
yang dibasahi dengan aqua untuk
tiap asupan dan ganti balutan.
3. Mendiskusikan dan menunjukkan
3. Diskusikan dan anjurkan teknik teknik memberikan salep mata
memberikan salep mata dan obat tetes dan obat tetes mata yang tepat
mata yang tepat dan benar. dan benar (bahan penyuluhan
terlampir).
4. Menekankan pentingnya tidak
menggaruk mata yang dioperasi
4. Tekankan pentingnya tidak yaitu untuk mencegah perdarahan
menyentuh atau menggaruk mata yang dan infeksi.
dioperasi. 5. Mengobservasikan : Kemerahan,
kelopak mata bengkak, drainase
purulent/pus, nyeri.
5. Observasi tanda-tanda infeksi. 6. Memberikan obat tetes mata
antibiotika untuk mencegah
infeksi : xitrol 1 tts/OS.
No. Dx Evaluasi
1. 1 S : Klien mengatakan siap dioperasi, mengatakan memahami persiapan
dan prosedur operasi.
O : Ekspresi wajah tampak rileks, klien kooperatif dalam semua tindakan
persiapan operasi katarak.
A : Masalah cemas teratasi
P : Intervensi perawatan dihentikan
PENGKAJIAN
dentitas
1. Nama : Tn. K
2. Umur : 62 tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Agama : Islam
5. Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
6. Bahasa : Indonesia
7. Pendidikan : SD
8. Pekerjaan : Pensiunan RSUD Dr. Soetomo
9. Alamat : Jl. Keris I/47 Gedangan Sidoarjo.
10. Ditanggung oleh ASKES
Riwayat sebelum sakit
Pernah menderita hipertensi, obat yang diminum captopril 3 x 12,5 mg, HCT - 0 0,
kebiasaan berobat kedokter, tidak alergi obat.
Riwayat penyakit sekarang
Kedua mata kabur sejak 6 bulan yang lalu, terutama mata kiri, proses terjadinya secara
berangsur-angsur. Upaya yang telah dilakukan periksa ke Rumah Sakit Dr. Soetomo.
iwayat Kesehatan Keluarga.
Tidak ada penyakit yang pernah diderita oleh anggota keluarga.
engkajian Persistem
PERNAFASAN : Bentuk dada simetris tidak ada batuk, nyeri waktu bernafas tidak ada,
frekwensi nafas 16 x/mt reguler, bunyi nafas vesikuler, tidak ada rongki dan wheezing.
KARDIOVASKULER : Frekwensi nadi 94 x/mt reguler dan kuat, tekanan darah 175/105
mmHg, bunyi jantung normal, nyeri dada tidak ada.
PERSARAFAN : Tingkat kesadaran komposmentis, GCS : Eye 4, verbal 5, motorik 6 total
15. Reflek normal.
PENGINDRAAN :
PEMERIKSAAN OKULI DEKSTRA (OD) OKULI SINISTRA
(OS)
1. Visus 5 4 2002 : 6/30 ; 9 4 5 4 2002 ; 1/300, 9
2002 : 6/40 4 2002 ; 1/300
2. Refraksi 6/8,5 -
3. TIO 5/5,5 5/5,5
4. Gerakan bola mata. Simetris bisa segala arah Simetris bisa segala arah
5. Segmen anterior
a. Palpebra
b. Konjungtiva Tidak ada spasme, ptosis Tidak ada spasme, ptosis
Odema, hiperemi tidak ada Odema, hiperemi tidak
c. Kornea ada
d. Bilik mata depan Jernih Jernih
e. Pupil Dalam Dalam
b. Pupil syaraf optik Positif artinya masih ada Gelap tampak warna
c. Retina warna jingga. kehitaman
Nervus II batas tegas Nervus II batas tegas
PERKEMIHAN : Tidak ada masalah , produksi urine 1500 cc per 24 jam warna kuning.
PENCERNAAN : Tidak ada pembesaran hepar dan limfa, bunyi usus normal, BAB 1 2
kali/hari, tidak ada masalah dengan pencernaan.
OTOT TULANG & INTEGUMEN : Tidak ada masalah
ENDOKRIN : Tidak ada masalah
SIKOSOSIAL
1. Sosial interaksi : Kemampuan berinteraksi baik, mengatakan pertama kali dioperasi dan
membutuhkan informasi tentang persiapan dan prosedur operasi mengatakan sedikit cemas
dan gugup, banyak bertanya tentang persiapan dan prosedur operasi, ekspresi wajah tampak
tegang dan gugup, menunjukkan perhatian lebih.
2. Konsep diri : Klien mengatakan katarak ini tidak mempengaruhi konsep dirinya.
3. Spiritual : Klien beragama Islam, yakin bahwa kesehatan sebenarnya dari Allah SWT.
EMERIKSAAN PENUNJANG (LABORATORIUM, FOTO, USG, DSB)
1. Tanggal 3 4 2002 dilakukan pemeriksaan kimia klinik gula darah puasa : 96 (70 110
mg/dl) dan gula darah 2 jam PP : 124,1 (< 140 mg/dl).
2. Tanggal 5 4 2002 dilakukan EKG, hasilnya iramasinus, frekwensi 92 x/mt, aksis normal.
3. OS. R1 : 8.70
R2 : 6.98
Rohto : 21.50 0.12
22.00 0.28
Cilco : 22.50 0.20
23.00 0.60
(Catatan : Operasi ECCE + IOL dilakukan : 11.30 12.15 tanggal 16 4 2002 dengan lokal anestesi).