Susy Susilawaty PDF
Susy Susilawaty PDF
TESIS
Program Studi
Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat
Konsentrasi
Administrasi Kebijakan Kesehatan
Minat
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Oleh
Susy Susilawaty
NIM : E4A005041
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2007
i
Pengesahan Tesis
Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa tesis yang berjudul:
ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK
BIDANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
DI KOTA TASIKMALAYA
NIM : E 4 A 005041
Susy Susilawaty
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Kota Tasikmalaya , yang merupakan salah satu syarat untuk mengikuti ujian
Universitas Diponegoro.
Proposal Tesis ini disusun dengan segala keterbatasan yang ada pada
diri penulis. Oleh karena itu, baik materi maupun tata bahasanya jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu kritik dan saran demi perbaikan Proposal Tesis ini
bantuan dari semua pihak yang dalam kesempatan ini dengan segala
hormat dan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah
1. Bapak dr. Sudiro, MPH., Dr.PH. selaku Ketua Program Studi Ilmu
Diponegoro.
memberikan dorongan, dukungan dan kasih sayang serta doa yang tiada
terputus.
amal baik yang telah diberikan mendapat imbalan dan menjadi ibadah serta
amal soleh.
Penulis
DAFTAR ISI
F. Strategi ........................................................................ 27
Kesehatan ................................................................... 27
kesehatan.................................................................... 30
Kelembagaan .............................................................. 32
di Bidang K3 ................................................................ 78
F. Pembahasan ............................................................... 84
A. Kesimpulan ................................................................. 93
B. Saran .......................................................................... 94
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Lampiran 1. Kuesioner
Lampiran 2. Hasil Jawaban Responden
Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat
Konsentrasi Administrasi Kebijakan Kesehatan
Peminatan Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Universitas Diponegoro 2007
ABSTRAK
SUSY SUSILAWATY
ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK BIDANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA DI KOTA TASIKMALAYA
98 Halaman, 2 Tabel, 3 Gambar, 2 Lampiran.
PENDAHULUAN
tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang diperlukan selain
faktor produksi lainnya yang harus dikelola dan diperlihara secara baik. 1)
jatuh dari tempat tinggi, tergelincir dan lain sebagainya. Akibat yang
aman, alam, dan lain-lain. Untuk itu diperlukan suatu usaha pencegahan
adanya tuntutan dari masyarakat yang beragam dan dengan adanya hal
saat ini. Yang ketiga adalah dengan adanya perkembangan global saat ini
eksternal. 4)
penerapan keselamatan dan kesehatan kerja, hal ini juga terjadi di kota
Januari 2006 tercatat 654 perusahaan dan jumlah tenaga kerja sebanyak
25.933 tenaga kerja. Pada bulan Desember 2006 tercatat 680 perusahaan
tempat kerja. 5)
undangan dan ketetapan yuridis yang kuat untuk melindungi hak dan
Kota Tasikmalaya)
kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman efisien dan
produktif.6)
publik bagi dunia usaha dan pemerintah, (Data primer dari survei
pendahuluan).
C. Pertanyaan Penelitian
Kota Tasikmalaya?
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Institusi
2. Bagi Akademik
F. Keaslian Penelitian
G. Ruang Lingkup
Penelitian ini mulai dilakukan pada bulan juni 2006 sampai dengan
values for the whole society atau sebagai pengalokasian nilai-nilai secara
tujuan tertentu yang diikuti dan dilaksanakan oleh seorang pelaku atau
H. Keterbatasan Penelitian.
bidang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) hanya diukur dari hasil
Tasikmalaya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
values for the whole society atau sebagai pengalokasian nilai-nilai secara
2)
paksa kepada seluruh anggota masyarakat . Laswell dan Kaplan juga
tujuan tertentu yang diikuti dan dilaksanakan oleh seorang pelaku atau
tujuan nasional;
sesuatu.
kebijakan ini selalu ditandai dengan adanya badan legislatif dan badan
sendiri.
antaranya:
menurut Sudarsono disebabkan oleh ciri lain dari rule yang sifatnya
citizen value).
Perumusan
Kebijakan Publik
Gambar 2.1 Skema Siklus Kebijakan Publik
and political steps atau suatu proses tindakan administrasi dan politik1).
menyebutkan secara jelas tujuan dan sasaran yang ingin dicapai 2).
terdapat dua aktor yang terlibat, yaitu pertama, beberapa orang di luar
birokrat yang mungkin terlibat dalam aktivitas implementasi kebijakan,
dan kedua, birokrat itu sendiri yang terlibat dalam aktifitas fungsional1).
Kesediaan
Output kelompok Perbaikan
kebijakan sasaran Dampak Dampak mendasar
badan- memenuhi nyata output output dalam
badan output kebijakan kebijakan undang-
pelaksana kebijakan dipersepsi undang
(NKRI).
Kabupaten/Kota.
evaluasi.
dan kewajiban yang harus dipikul oleh daerah dalam mencapai tujuan
kebutuhan masyarakat
(pemerintahan).
merupakam salah satu inti yang paling penting dari prinsip good
governance.
alat ukur atau indikator yang sesuai dengan tugas yang diberikan atau
misi yang diemban. Alat ukur atau indikator ini di antaranya dikenal
tugas pokok yang diemban oleh pemerintah dan menjadi tolok ukur
pemerintah,
wilayah (area),
pelayanan minimal,
ketenagakerjaan,
c. Pengawasan
j. Sistem pemeriksaan
untuk effisiensi kerja yang optimal dan sebaik - baiknya, pekerjaan harus
dilakukan dengan cara dan dalam lingkungan kerja yang memenuhi syarat
yaitu :
Visi.
program
pengelolaan bisnis
keseluruhan10) .
dukungan dan kerjasama dari mitra kerja, atasan, atau pihak lain yang
mendukung.
kesehatan kerja.
perusahaan.
F. Strategi
keanekaragaman Daerah.
sosial
citra.
otonomi luas, nyata dan bertanggung jawab. Dalam hal ini maka :
Pemerintah Pusat.
Kesehatan Nasional.
Indonesia.
fungsi Badan Legislatif Daerah, baik dalam hal fungsi legisiasi, fungsi
arena internasional
yang berkualitas
antar-Daerah, melalui :
Kesehatan
Kesehatan.
kesehatan yang dihadapi. Hal ini menjadi makin kritis karena alokasi dana
( DAU ), Bagi Hasil, Dana Alokasi Khusus ( DAK ) dan penerimaan lainnya
Daerah.
keutuhan masyarakat.
desentralisasi
desentralistik.
sebagai berikut :
kesehatan daerah
e. Upaya penataan manajemen kesehatan di era desentraliasi.
METODE PENELITIAN
A. Variabel Penelitian
Maka dalam penelitian ini penulis membuat dua variabel penelitian yang
terdiri dari variabel yang diberi notasi X yaitu Kebijakan Publik, serta
1. Kebijakan Publik ( X )
yang terarah.2)
sesuatu.
penyakit umum.11)
bertujuan untuk :
kerja.7)
B. Hipotesis Penelitian
sosial.
Perumusan
Kebijakan K3
Umpan Balik/masukan Rancangan
Kebijakan K3
Diseminasi Rancangan
Kebijakan K3
Revisi Usulan Kebijakan K3
Raperda Kebijakan K3
Penerapan Kebijakan K3
Catatan:
D. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
dilakukan dalam satu waktu jadwal yang pasti sesuai dengan jadwal
sebagai berikut :
kemasannya sendiri
orang yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau
b. Perumusan
Kebijakan
Publik
Mengenai K3
1. Tupoksi
2. Draft Usulan
3. Kebutuhan Perda
c. Evaluasi
Kebijakan
Publik
Mengenai K3
1. Analisis rancangan
kebijakan K3
2. Revisi usulan
kebijakan K3
3. Umpan balik
(tanggapan
masyarakat/ tenaga
kerja)
d. Implementasi
Kebijakan
Publik
Mengenai K3
1. Kesadaran
kelompok sasaran
2. Dampak terhadap
penerapan K3
3. Sumber-sumber
yang dimiliki (dana,
pengambil
keputusan)
Kebijakan publik merupakan salah satu sumber perubahan atau
Dalam kebijakan publik tersebut hal-hal yang harus diperhatikan isu publik
mengenai K3.
rumusan ataupun draf yang dibuat untuk mengatur tentang segala sesuatu
a. Reduksi data
banyak untuk perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah
b. Menyajikan data
c. Menarik Kesimpulan
pertanyaan
Tabel 3.2
Langkah dan Jadwal Penelitian
Tahun Tahun 2007
No Uraian Kegiatan 2006
11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Penetapan masalah penelitian
2 Studi literatur
3 Penyusunan usulan penelitian
4 Seminar usulan penelitian
5 Pengumpulan data
6 Pengolahan dan analisis data
7 Penyusunan tesis
8 Bimbingan tesis
9 Ujian Tesis
BAB IV
Tasikmalaya
Tasikmalaya.
sebagai berikut :
1). Tugas pokok dan fungsi untuk Unit Sekretariat Daerah Kota
Tasikmalaya
Ekonomi Pembangunan.
c. Sub Bagian
Kebudayaan.
kebudayaan.
e. Melaksanakan inventarisasi permasalahan yang berkaitan
kebudayaan.
kebudayaan.
dan kebudayaan.
dan Kebudayaan.
Kebudayaan.
petunjuk atasan.
ketentuan.
masyarakat.
b. Melaksanakan penyiapan bahan pedoman kebijakan teknis
Masyarakat.
petunjuk atasan.
ketentuan.
pemecahan masalah.
Raga.
petunjuk atasan.
berikut :
1. Dinas adalah Unit Kerja sebagaimana diatur dalam Pasal 23
Peraturan Derah.
Peraturan Daerah.
catatan sipil.
pembinaan ketenagakerjaan.
tenaga kerja.
Kerja.
tenaga kerja.
Tenaga Kerja.
industrial.
Industrial.
pengawasan ketenagakerjaan.
Perundang-undangan Ketenagakerjaan.
Ketenagakerjaan.
j. Melaksankan penyusunan bahan penelitian dan pengaturan
Kerja (K3).
Tenaga Kerja :
Lokal (AKL), Antar Kerja Antar Daerah (AKAD), dan Antar Kerja
kerja.
Tasikmalaya
Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Unit Dinas Kesehatan Kota
Peraturan Daerah.
Peraturan Daerah.
Bidang Kesehatan.
kesehatan.
masyarakat
kesehatan masyarakat.
tugas.
pemecahannya.
dan Rujukan.
tugas.
alternatif pemecahannya.
lainnya.
sarana kesehatan.
Masyarakat:
Masyarakat::
pelaksanaan tugas.
c. Menganalisa permasalahan yang berhubungan dengan tugas
Masyarakat.
perusahaan / pabrik.
Keluarga.
pelaksanaan tugas.
pemecahannya.
Keluarga.
j. Melaksanakan penyusunan bahan pemantauan, evaluasi dan
Keluarga.
Lingkungan :
lingkungan.
Lingkungan:
pelaksanaan tugas.
penyehatan lingkungan.
berpotensi wabah.
lingkungan.
lingkungan.
membawahkan :
penyakit.
Penyakit :
a. Melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Pengamatan,
pemecahanya.
lingkungan.
Kota Tasikmalaya
Tahun 2003 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Unit
fungsi :
perekonomian daerah.
daerah.
perencanaan daerah.
alternatif pemecahannya.
agama.
atasan.
kebudayaan.
alternatif pemecahannya.
kebudayaan.
atasan.
sosial meliputi :
alternatif pemecahannya.
kependudukan.
Kota Tasikmalaya
Tahun 2003 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Unit
masyarakat.
fungsi :
Kota.
perlindungan atas:
berlaku
manajemen perusahaan
kerja di tempat kerja. Penentuan strategi dan tujuan dari kebijakan publik
kerjanya.
Kerja
Kesehatan
Tasikmalaya
dengan peran serta semua pihak baik tenaga kerja, pengusaha dan
kota Tasikmalaya
dalam bekerja
penyediaan alat pelindung diri bagi tenaga kerja yang memiliki resiko
F. Pembahasan
Tasikmalaya.
untuk masa yang akan datang dan menguntungkan untuk semua pihak.
kerja.
kerja.
kerja yang aman, nyaman dan tenaga kerja yang sehat dan produktif
dan standar yang ada sebagai wujud adanya kepastian hukum dan
Indonesia.
Kesehatan Kerja
secara bersama.
tenaga kerja dan ayat (3) yang menyebutkan bahwa dalam rangka
Kerja
Tasikmalaya.
Kesehatan Kerja
Proses implementasi kebijakan telah dirumuskan dengan rinci
yang ingin diatasi, menyebutkan secara tegas tujuan/ sasaran yang ingin
dampak nyata baik yang dikehendaki atau yang tidak dikehendaki dari
bersangkutan.
implementasi lain.
Kebijakan yang dijalankan dapat menjadi dasar dari
secara efektif oleh adanya kebijakan publik, karena itu kebijakan publik
secara optimal.
dengan sebaik-baiknya.
sosal tenaga kerja pada pasal 8 ayat (1) menyebutkan bahwa tenaga
dalam waktu tidak lebih dari 2 kali 24 jam, ayat (3) menyebutkan
kecelakaan kerja baik fisik maupun mental maka perlu adanya jaminan
kecelakaan kerja.
pemulihan.
diberikan kepada tenaga kerja atau suami atau isteri yang sah dan
menyebutkan tenaga kerja atau suami atau isteri dan anak berhak atas
G. Kesimpulan
Kota Tasikmalaya.
Kesehtan Kerja.
prasarana yang memadai dan tentu sangat perlu adanya suatu kebijakan
Kesehatan yang memiliki peran dan fungsi yang sangat relevan dalam
tenaga kerjanya ).
96
16. Nazir, Metode Penelitian Sosial, 1988.
22. Miles , M.B. Huberman, A.M, Analisis Data Kualitatif, alih Bahasa
Oleh Tjetjep Rohendi Rohidi, Jakarta; UI-Press.
B. Dokumen