ISI Kel. 11-Gender-1
ISI Kel. 11-Gender-1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terjadinya proses sosialisasi gender hingga melembaga
di dalam masyarakat, telah melalui proses rentang waktu
perjalanan yang sangat panjang serta melewati berbagai
macam faktor dan kondisi alam di mana paham gender itu
berkembang. Masyarakat perkotaan yang hidup secara plural,
berbaur dengan berbagai ragam ras, suku bahkan bahasa
akan melahirkan social system khusus. Pada masyarakat
yang hidup di daerah dengan masyarakat yang boleh
dikatakan homogen dan tingkat populasi pertumbuhan
penduduk yang tidak dratis akan melahirkan tatanan sosial
yang lain pula.
Penentuan peran gender dalam berbagai sistem
masyarakat, kebanyakan merujuk kepada tinjaun biologis
atau jenis kelamin. Masyarakat selalu berlandaskan
pada perbedaan fisik antara laki-laki dan perempuan. Organ
tubuh yang dimiliki oleh perempuan sangat berperan pada
pertumbuhan kematangan emosional dan berpikirnya.
Perempuan cenderung tingkat emosionalnya agak lambat.
Sementara laki-laki yang mampu memproduksi dalam dirinya
hormon testosterone membuat ia lebih agresif dan lebih
obyektif. Faktafakta biologis yang dimiliki oleh laki-laki dan
perempuan menimbulkan berbagai macam pengaruh baik
secara psikologis maupun sosiologis yang berimplikasi pada
bias ketidakadilan gender, terutama di bidang pendidikan
sebagai faktor penentu dalam kerangka berpikir masyarakat.
Dalam proses pendidikan di Indonesia secara umum,
masih terdapat bias atau ketimpangan gender. Gender adalah
sebuah konsep yang dijadikan parameter dalam
2
B. Rumusan Masalah
Adapun yang akan dibahas dalam makalah kami adalah
sebagai berikut :
1. Apa definisi gender dan pandangannya dalam Islam?
2. Apa problem-problem sensitif gender dalam pendidikan?
3. Bagaimana implikasi gender terhadap pengembangan
pendidikan?
4. Bagaimana kesetaraan gender dalam pendidikan?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan makalah ini adalah untuk :
1. Agar mengetahui bagaimana definisi gender dalam
pandangan Islam.
2. Agar mengetahui apa saja problem gender yang terjadi
dalam pendidikan.
3. Agar mengetahui seperti apa implikasi gender terhadap
pengembangan pendidikan.
4. Agar mengetahui peran pendidikan dalam kesetaraan
gender.
3
BAB II
PEMBAHASAN
9 Ibid, hal. 36
16
dalam semua bidang akan menjadikan nilai besar dalam kehidupan. Hal
demikian juga merupakan langkah awal untuk memperjuangkan persamaan
atau kesetaraan gender yang sesungguhnya.
E. Analisis Penyusun
Dan hal tersebut, tidak pernah terlepas dari peran pendidikan, karena
dengan pendidikan lah ketidakadilan gender tesebut dikritisi. Sesuai dengan
tujuan pendidikan di Indonesia, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa,
maka dengan pendidikan pula melahirkan pemikiran-pemikiran bahwa
perempuan memiliki kesempatan yang sama. Tidak hanya itu, perempuan
dalam hal pendidikannya juga diarahkan untuk dapat menempuh pendidikan
setinggi-tingginya sesuai minat dan kompetensinya.
26
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Fauzi, Ikhwan. 2002. Perempuan dan Kekuasaan Menelusuri Hak Politik dan
Persoalan Gender dalam Islam. Jakarta: Pustaka Setia.
Maksum, Ali. 2014. Sosiologi Pendidikan. Surabaya: CV. Cahaya
Intan
Purwati, Eni dan Asrohah, Hanun. 2005. Bias Gender dalam Pendidikan Islam.
Surabaya: Alpha.
Sumbulah, Umi. 2008. Spektrum Gender. Malang: UIN Malang
http://culieztyorinie.blogspot.co.id/
http://paksisgendut.files.wordpress.com/2009/02/gender-dan-pendidikan.pdf