Anda di halaman 1dari 10

PAPER

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA PGRI

DOSEN PENGAMPU: ANDHISTA CANSRA YUSRO, S.PD.,M.PD

DISUSUN OLEH (6C) :

1. LIA SEPTIANTIKA NIM.14.241.092


2. ERNI FITRIASTUTI NIM.14.241.093
3. ASTI KIANA PUTRI KINANTHI NIM.14.241.094

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI MADIUN

2017

KATA PENGANTAR

1
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-
Nya, yang sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini, sebagai salah satu
penugasan mata kuliah Ke-PGRI-an yang berjudul ANGGARAN DASAR DAN
ANGGARAN RUMAH TANGGA PGRI, Program Studi Pendidikan Akuntansi,
FKIP Universitas PGRI Madiun.
Terima kasih kepada Bapak Andhista Cansra Yusro, S.Pd.,M.Pd selaku dosen
pengampu mata kuliah Ke-PGRI-an yang telah membimbing kami dalam penyusunan
paper serta teman-teman yang telah mendukung secara moril untuk menyelesaikan
paper ini.
Paper ini membahas tentang perubahan AD/ART dan pertimbangan dasar
perubahannya serta dalam rangka untuk mengantisipasi dinamika kehidupan
organisasi PGRI. Penulisan makalah ini selain bertujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah, dapat memberikan informasi mengenai hal dasar yang mengalami perubahan
pada AD/ART.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan paper ini masih banyak
kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan atas kritik dan saran yang membangun
dari pembaca.

Madiun, 11 Maret 2017

Penulis

2
TUGAS PAPER
ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA PGRI
A. PENGERTIAN
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) adalah
landasan utama dan terutama sebuah organisasi yang harus dipegang teguh
oleh angota dan pengurus yang sebaikya tidak boleh diubah antara lain adalah
nama, azas, sifat dan tujuan organisasi karena menurut kelompok kami jika
mengubah semua ini maka akan mengubah hakikat organisasi PGRI.
Adapun Peran penting AD/ADRT adalah:
1. Anggaran Rumah Tangga adalah suatu acuan program dalam garis
besar sebagai pernyataan kehendak pimpinan dan anggota suatu organisasi
yang pada intinya berisi Kerangka Umum Program Kerja yang ditetapkan
oleh Rapat Pimpinan dan Anggota Suatu Organisasi.
2. Kerangka Umum Program Kerja tersebut merupakan rangkaian program
program kerja yang menyeluruh, terarah dan terpadu yang berlangsung secara
berkesinambungan. Rangkaian program - program kerja yang terus - menerus
tersebut dimaksudkan untuk tujuan organisasi.
3. Anggaran Rumah Tangga juga merupakan Program Utama Badan Pengurus
Organisasi yang memberikan arah dalam mewujudkan Rencana Kerja
Operasional yang lebih terperinci setiap tahunnya.
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga merupakan suatu
pedoman yang seharusnya dimiliki oleh sebuah organisasi ke-PGRI-an dengan
memegang teguh azaz dan tujuan yang sudah ditetapkan. Azaz dalam suatu
organisasi ke-PGRI-an ialah sebuah kekuatan dalam penyusunan suatu
AD/ART. Dengan memegang azaz-azaz yang menjadi tiang organisasi ke-
pgri-an, tujuan yang telah ditetapkan pada awal pembentukan akan dapat
tercapai sesuai dengan harapan tanpa mengubah pola maupun tata kelola
daripada azaz dan tujuan ke-PGRI-an itu sendiri.
Meskipun hakikat yang ada dalam ke-PGRI-an sangat diperhatikan,
tetapi menurut kelompok kami AD/ART bersifat fleksible sehingga dapat
memberi ruang gerak bagi pelaksana untuk mengembangkan apa yang dapat
membantu perbaikan AD/ART secara keseluruhan sehingga tidak ada paksaan
untuk menjalankan apa yang sudah ditetapkan dalam AD/ART. AD/ART
memberi ruang gerak pada para pelaksana organisasi tetapi juga harus
memberikan arahan sehingga tersedia pegangan serta acuan bagi para pelaku
organisasi. AD/ART hendaknya tidak terlalu kaku tetapi terbatas. AD/ART
dapat mengantisipasi kearah pemerintah, politik, kemasyarakatan, organisasi,
tuntutan anggota dan tantangan masa depan .
Berhubungan dengan ruang gerak AD/ART yang dapat mengarah
kepada pemerintah, politik, kemasyarakat, organisasi, tuntutan anggota
menurut kelompok kami AD/ART sebaiknya :
a. AD/ART harus mengantisipasi munculnya organisasi baru baik di dalam
maupun di luar PGRI.

1
AD/ART harus mampu mengantisipasi adanya organisasi baru yang akan
menciptakan munculnya titik-titik perselisihan baik didalam organisasi
maupun diluar ke-pgri-an. Sehingga dengan antisipasi yang baik,
keabsahan daripada AD/ART tetap dapat terjaga.
b. Struktur organisasi disetiap jenjang harus dapat mendukung gerak langkah
organisasi yang lebih transparan, demokratis dan kolektif. Jika tidak para
anggota akan mencari alternatif lain yang memungkinkan mereka dapat
dihargai, diakui, dan diberi kebebasan menyampaikan aspirasinya secara
lebih aktif.
c. Membuka kemungkinan organisasi yang bernaung dibawah PGRI berperan
lebih aktif dengan pemberian peran yang lebih besar.
Untuk perkembangan dari PGRI, adanya organisasi yang bernaung
dibawah PGRI akan memberikan pengaruh yang lebih positif dan lebih
besar sehingga pada akhirnya PGRI mampu mempertahankan nama
organisasi yang sudah didirikan tanpa adanya organisasi lain diluar ke-
PGRI-an. Didalam suatu organisasi sangat diperlukan adanya struktur yang
dapat diisi dengan berbagai pendapat. Oleh karena itu, aspirasi semua
pelaksana sebaiknya bisa diterima dengan baik dan dilaksanakan sesuai
kebutuhan PGRI guna mengembangkan organisasi ke-pgri-an. Dengan
tidak luput, memperhatikan tiang-tiang yang sudah ditetapkan dalam
AD/ART.
d. Strutur organisasi harus luwes sehingga daerah dapat memilih yang paling
sesuai dengan kondisi daerahnya dan perlu ada batasan.
Struktur yang terdapat didalam organisasi ke-pgri-an harus luwes sesuai
dengan daerah yang diperlukan tanpa ada batasan. Jadi, struktur yang ada
didalam organisasi ke-PGRI-an seharusnya mengikuti daripada kondisi
daerahnya.
AD/ART harus memberi ruang gerak yang terbuka untuk setiap
aspirasi dan inovasi positif yang akan membangun dan memperkaya
organisasi tetapi pada saat yang bersamaan juga harus menjadi benteng yang
kokoh bagi setiap upaya yang akan menyeret PGRI ke arah yang bertentangan
dengan azas dan tujuan organisasi dan pada arah yang negatif baik dari dalam
maupun dari luar organisasi. AD/ART sebaiknya memuat pokok-pokok garis
kehidupan organisasi yang harus diikuti dan dilengkapi dengan ketentuan
pelaksanaan lainnya. Organisasi dengan prinsip manajemen yang modern
harus mampu beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan perkembangan
keadaan. Kesimpulan dari beberapa pernyataan mengenai AD/ART PGRI
adalah AD/ART merupakan pedoman yang bersifat fleksible sesuai keadaan
maupun kondisi dari pelaksana untuk menampung aspirasinya guna
mengembangkan organisasi ke-PGRI-an untuk lebih baik tanpa mengubah
azaz dan tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya

2
B. TUJUAN, FUNGSI DAN TUGAS PGRI
Pada BAB VII Pasal 8 Anggaran Dasar PGRI ditetapkan bahwa PGRI
memiliki beberapa tujuan,sedangkan tujuan yang paling mendasar menurut
kelompok kami adalah :
1. Mewujudkan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik
Indonesia, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
2. Menjaga, memelihara, membela serta meningkatkan harkat dan martabat guru dan
tenaga kependidikan melalui peningkatan kesejahteraan serta kesetiakawanan anggota
Dan adapun pada BAB VIII pasal 9 ditetapkan bahwa PGRI mempunyai
beberapa tugas dimana menurut kelompok kami tugas-tugas tersebut pada intinya
adalah meningkatkan sistem pendidikan dan semua komponen pendidikan dari
sekarang untuk masa mendatang agar lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan
atau tuntutan zaman dan kondisi masyarakat Indonesia sedangkan untuk
fungsinya adalah menjaga kestabilan sistem pendidikan yang sekarang sudah
baik sesuai dengan tujuan pendirian PGRI.

C. PERUBAHAN AD/ART PGRI


Dalam suatu organisasi perlu adanya penyempurnaan dalam segala bidang,
dan menurut kelompok kami hal ini juga berlaku pada PGRI yang juga
melakukan perubahan, pengembangan penyempurnaan dalam segala bidang
salah satunya adalah perubahan AD/ART untuk penyempurnaan yang diatur
dalam Anggaran Dasar pada Bab XIXV pasal 40 Tentang Perubahan Anggaran
Dasar PGRI. Pada masa mendatang, PGRI harus terus mengembangkan dirinya
sesuai dengan tuntutan jamannya dan dinamika yang terus berlangsung, PGRI
harus dapat memberikan jawaban terhadap masalah yang muncul, menyikapi
tantangan yang menghadang dan memberikan kontribusi terhadap tuntutan dan
pemenuhan kebutuhan yang dihadapi bangsa, khususnya yang berkaitan dengan
dunia pendidikan yang secara lebih spesifik bersentuhan dengan persoalan guru.
Yang menjadi dasar pertimbangan perubahan AD/ART adalah sebagi berikut ;
Penyempurnaan AD / ART PGRI dilakukan berdasarkan pertimbangan
1. Kongres adalah yang berhak mengubah AD/ART. Sebelum ada kongres
haruslah dilakukan review AD/ART apakah perlu ada perubahan atau tidak
karena kongres hanya dilakukan setiap 5 tahun.
2. Perkembangan pemerintahan dan sosial masyarakat.
3. Keputusan kongres sebelumnya yang memberikan pengukuan atau
persetujuan atas hasil Tim Review AD/ART PGRI dari wilayah barat dan
timur.
4. AD / ART harus memberi ruang gerak yang terbuka untuk aspirasi dan inovasi
positif.
5. AD / ART sebaiknya memuat pokok pokok garis kehidupan organisasi yang
harus diikuti dan dilengkapi dengan ketentuan pelaksanaan lainnya.
6. Kemitrasejajaran gender dan pemberdayaan perempuan harus jelas tertulis
tugas dan fungsinya.

3
7. Organisasi dengan prinsip management yang modern (baru) harus mampu
menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.
Perubahan AD/ART PGRI dalam kongres dengan pertimbangan-pertimbangan
diatas dinyatakan sah apabila dihadiri lebih dari jumlah anggota PGRI
Kabupaten/Kota dan Perubahan AD/ART harus disetujui oleh sekurang-
kurangnya 75 % atau 2/3 dari jumlah suara anggota yang hadir dalam kongres
tersebut.

D. KEANGGOTAAN PGRI
Pelaksana Organisasi PGRI adalah semua yang menjadi
Pengurus maupun Anggota PGRI baik dalam tingkat nasional,
provinsi, maupun kabupaten/ kota. Dimana Anggota PGRI
didefinisikan sebagai WNI khususnya para guru dan tenaga
kependidikan lainnya yang secara sukarela mengajukan
permohonan menjadi anggota serta memenuhi persyaratan
yang ditentukan dalam Anggaran Rumah Tangga. Ada tiga
macam keanggotaan PGRI yang tercantum dalam Anggaran
Rumah Tangga PGRI pada Bab II mengenai keanggotaan yaitu
anggota biasa, anggota luar biasa, dan anggota kehormatan.
Secara nasional berdasarkan hasil survei, jumlah anggota PGRI
adalah sebanyak 2,9 juta orang (kurang lebih 80% dari jumlah
guru).
Persyaratan- persyaratan untuk menjadi anggota PGRI telah ditetapkan dalam
Anggaran Rumah Tangga pasal 25 ayat 1. Semua persyaratan yang dicantumkan
pada AD/ART yang berjumlah 4 syarat harus dipenuhi untuk semua anggota
PGRI jika tidak maka konsekuensinya adalah tidak bisa menjadi anggota PGRI.
Sedangkan untuk menjadi anggota yang mampu bersaing, sebaiknya dapat
berperan aktif dalam setiap program kerja yang sudah ditetapkan. Dibuktikan
dengan tanggung jawab daripada tugas yang dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan dan kebijaksanaan bersama.
Dalam Bab II pasal 6 sampai pasal 11 ART PGRI juga dicantumkan
mengenai Tata cara Penerimaan Keanggotaan, Penolakan dan Permintaan Ulang
Keanggotaan, Kepindahan Anggota, Kewajiban dan Hak Anggota, Disiplin
Organisasi. Adapun untuk pasal 9 dan 10 mengenai hak dan kewajiban anggota
ini harus dipahami lebih dahulu bagi calon anggota PGRI yang ingin bergabung
menjadi bagian dari anggota PGRI.
Berikut adalah kewajiban anggota PGRI, yakni :
1. Menaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, peraturan serta ketentuan
organisasi,
2. Menjunjung tingggi Kode Etik dan Ikrar Guru Indonesia,
3. Mematuhi peraturan dan disiplin organisasi,
4. Melaksanakan program, tugas, serta misi organisasi,
5. Membayar uang pangkal dan iuran anggota,

4
6. Memberikan sumbangan sukarela kepada PGRI
Sedangkan Hak Anggota PGRI adalah sebagai berikut :
a) Anggota Biasa
1. Hak Pilih
2. Hak Suara
3. Hak Bicara
4. Hak Membela Diri
5. Hak memperoleh kesejahteraan
b) Anggota luar biasa memiliki hak bicara, yaitu hak untuk mengeluarkan
pendapat baik lisan maupun tertulis.
c) Anggota kehormatan memiliki hak bicara, yaitu hak untuk mengeluarkan
pendapat baik secara lisan maupun tertulis juga.

E. RAPAT PENGURUS
Menurut hasil kajian kelompok kami pada BAB XXIV Pasal 86 Anggaran
Rumah Tangga PGRI pada Kongres XXI PGRI tahun 2013 diatur tentang Rapat
Pengurus PGRI serta sistematika pelaksanaanya dimana Rapat Pengurus/Pengurus
Harian minimal dilaksanakan 1 bulan sekali sedangkan untuk Rapat Pengurus
Lengkap Pimpinan Organisasi dilaksanakan minimal 2 bulan sekali serta Rapat
Pleno Lengkap Organisasi minimal adalah 3 bulan sekali.
Rapat Pengurus dapat juga diadakan atas permintaan setengah dari jumlah
anggota Pengurus Lengkap atau ada hal-hal yang mendesak. Pertemuan khusus
antara berbagai pihak secara terpisah dapat diadakan sesuai keperluan untuk
peningkatan sistem pendidikan dimana dalam rapat tersebut semua anggota yang
hadir mempunyai hak bicara dan hak suara yang sama.

F. KEUANGAN ORGANISASI PGRI


Keuangan dan Kekayaan Organisasi dalam pasal 38 pada Bab XIII Anggaran
Dasar PGRI dijelaskan bahwa keuangan organisasi bersumber dari uang pangkal,
uang iuran , sumbangan tetap donator, sumbangan yang tidak mengikat dan usaha
lain yang sah.
Sedangkan mengenai Tata Pengelolaan Keuangan Organisasi PGRI menurut
kajian kami diatur dalam Anggaran Rumah Tanggga PGRI pada BAB XXVII yang
kami kaji melalui Surat Keputusan Hasil Kongres XXI PGRI tahun 2013 tentang
Perbendaharaan pasal 98 diatur bahwa setiap anggota harus menyerahkan uang
pangkal sekali selama menjadi anggota PGRI sebesar Rp 20.000 kepada pengurus
ditingkatmya dan iuran tiap bulan yakni Rp. 4000 setelah 6 bulan diadakan
Kongres. Iuran dapat lebih dari Rp. 4000 disetiap wilayah dan tingkatan karena
sesuai program kerja PGRI di tingkatnya dan tidak akan didistribusikan pada
organisasi PGRI diatasnya. Hasil iuran anggota akan dilaporkan maksimal 3 bulan
sekali dan setiap tahun keadaan keuangan akan diverifikasi.
Adapun pada pasal 94 pada bab yang sama telah ditetapkan mengenai
Kekayaan Organisasi PGRI yang menetapkan bahwa :

5
1. Pengurus di semua tingkatan wajib mencatat dan
menginventarisasikan kekayaan organisasi sebagai bagian dari tanggung
jawab pengurus.
2. Semua pemindahan hak, pelepasan dan pemutasian
kekayaan organisasi diatas Rp. 5.000.000, untuk tingkat Besar serta Provinsi
dan di atas Rp.1.000.000,00 untuk Kabupaten/Kota ke bawah, wajib mendapat
persetujuan Rapat Pengurus dan wajib dipertanggungjawabkan pada forum
organisasi di wilayahnya.
3. Pengurus wajib untuk mempertanggung-jawabkan
semua keuangan dan kekayaan organisasi.

6
KESIMPULAN
Kesimpulan dari hasil kajian kami menurut beberapa sumber dan Hasil Surat
Keputusan Kongres XXI PGRI tahun 2013 yang memuat 26 Bab dan 42 pasal
Anggaran Dasar PGRI serta 31 Bab dan 101 pasal Anggaran Rumah Tangga PGRI
yakni AD/ART adalah landasan utama dan terutama sebuah organisasi yang harus
dipegang teguh oleh angota dan pengurus yang sebaikya tidak boleh diubah antara
lain adalah nama, azas, sifat dan tujuan organisasi karena menurut kelompok kami
jika mengubah semua ini maka akan mengubah hakikat organisasi PGRI.
Adapun dalam Kongres tersebut dijelaskan point-point penting mengenai
tujuan, fungsi dan tugas PGRI bagi sistem pendidikan di Indonesia, perubahan
AD/ART PGRI dalam sebuah kongres keanggotaan PGRI pada setiap tingkatan
serta hak dan kewajibannya, Rapat Pengurus PGRI yang menjadi pengelola
organisasi PGRI dan Keuangan Organisasi PGRI untuk keberlangsungan
organisasi.

7
DAFTAR PUSTAKA

Persatuan Guru Republik Indonesia. 2008. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga. Pelembang: Putusan Kongres XX PGRI

Sugito. 2011. Pendidikan Sejarah Perjuangan Dan Jatidiri Pgri. Jakarta: YPLP/PPLP
PGRI Pusat

http://www.mebermutu.org/admin/lampiran/HASIL%20KONGRES%20XXI
%20PGRI%20dan%20GURU%202013.pptx

Anda mungkin juga menyukai