Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia senantiasa hidup dalam suatu lingkungan , baik lingkungan fisik,


psikis, atau spiritual yang didalamnya ia adakan hubungan timbal balik sejak
dilahirkan. Dalam hubungan timbal balik itu, tentulah jadi saling mempengaruhi
antara manusia dan lingkungannya pada umumnya. Dalam menguraikan pengaruh
masyarakat terhadap perkembangan sosial, akan ditekankan kepada pengaruh
kelompok sosial yang pertama dihadapi manusia sejak ia dilahirkan, yaitu
kelompok keluarganya, berdasarkan hasil eksperimen-eksperimen yang telah
dilakukan mengenai hal ini.

Masalah perkembangan manusia tak akan terlepas dari pengaruh


lingkungan di sekitarnya. Sebelum hal ini dibahas lebih lanjut, marilah kita
melihat beberapa penjelasan pengertian-pengertian di bawah ini. Pengaruh, berarti
daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk
watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.Lingkungan,berarti daerah (kawasan
dan sebagainya) yang termasuk di dalamnya, golongan, kalangan. Perkembangan,
berarti perihal berkembang ( menjadi besar, menjadi bertambah sempurna- tt
perilaku, pikiran, pengetahuan dan sebagainya).Sosial, berarti berkenaan dengan
masyarakat.Manusia, makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk
lain).

Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan,


memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi hendak
mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia
dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya. Sebagai sebuah ilmu,
sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil
pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum.

1
Pendidikan merupakan tumpuan harapan bagi peningkatan kualitas sumber
daya manusia dan menjadi sarana bagi pembetukan intelektualitas,bakat, budi
pekerti,dan akhlak,serta kecakapan peserta didik dalam proses pendidikan.
Ataspertimbanganinilahselayaknya semuapihak perlu memberikan perhatian
secara maksimal terhadap bidang pendidikan.

Dunia pendidikan dimasa depan memang dituntut untuk lebih dekat lagi
dengan realitas dan permasalahan hidup yang tengah menghimpit masyarakat.
Ungkapan School is mirror society (sekolah lembaga pendidikan adalah cermin
masyarakat) setidaknya benar-benar mewarnai proses pendidikan yang sedang
berlangsung. Sebagai konsekuensinya, lembaga masyarakat harus ikut berperan
aktif dalam memecahkan problem social,

Warga masyarakat akhir-akhir ini juga diharapkan problem dapat


mengatasi problem dan perlu adanya perhatian khusus dalam pendidikan dan
masyarakat, karena 95% masyarakat menunjang perkembangan peserta didik baik
positif atau negatifnya.

Para Sosiolog memandang betapa pentingnya pengetahuan tentang proses


sosial, mengingat bahwa pengetahuan perihal struktur masyarakat saja belum
cukup untuk memperoleh gambaran yang nyata mengenai kehidupan bersama
manusia. Bahkan Tamutso Shibutani menyatakan bahwa Sosiologi mempelajari
transaksi-transaksi sosial yang mencakup usaha-usaha bekerja sama antara para
pihak, karena setiap kegiatan manusia di dasarkan pada gotong royong.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang terdapat pada makalah ini ada 2 sebagai berikut
1. Jelaskan peranan sekolah terhadap perkembangan sosial?
2. Jelaskan peranan masyarakat terhadap perkembangan sosial?

2
1.3 Tujuan Masalah

Tujuan masalah yang terdapat pada makalah yang berjudul Peranan Sekolah
Dan Masyarakat Terhadap Perkembangan Sosial ada 2 yaitu:

1. Mengetahui peranan sekolah terhadap perkembangan sosial.


2. Mengetahui peranan masyarakat terhadap perkembangan sosial.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Peranan Sekolah Terhadap Perkembangan Sosial


Pada umumnya pendidikan sekolah itu mempertinggi taraf inteligensi
orang - orang. Namun sekolah bukanlah hanya merupakan lapangan tempat orang
mempertajam inteleknya saja, peranan sekolah itu jauh leih luas. Didalamnya itu
berlangsung beberapa bentuk dasar dari kelangsungan pendidikan pada umumnya.
Yaitu, pembentukan sikap - sikap dan kebiasaan - kebiasaan yang wajar,
perangsang dari potensi - potensi anak, perkembangan dari kecakapan -
kecakapanya pada umumnya bekerja sama dengan kawan sekelompok,
melaksanakan tuntutan - tuntutan dan contoh contoh yang baik, belajar menahan
diri demi kepentingan orang lain, memperoleh pengajaran, menghadapi saingan
yang semuanya antara lain mempunyai akibat pencerdasan otak anak anak
seperti yang dibuktikan dengan tes tes intelegensi.
Mengenai peranan sekolah terhadap perkeembangan individu. pertama,
interaksi socialyang berlaku disekolah biasanya tidak begitu mendalam dan
berkesinambungan seperti yang terjadi dikeluarga. Kedua, penelitian mengenai
peranan sekolah dalam perkembangan social anak lebih sulit dilakukan secara
terinci seperti yang dapat dilakukan pada keluarga-keluarga, justru karena
kesulitan dalam menentukan apakah pengaruh itu hanya disebabkan keadaan-
keadaan disekolah saja atau pengaruh tersebut turut ditentuka pula oleh berbagai
macam keadaan dikeluarga anak yang bersangkutan. Tampaknya sudah jelas
bahwa terdapat pengaruh sekolah terhadap perkembangan social anak-anak.
Disamping itu, peranan lingkungan sekolah cukup besar.

Akibat pendidikan di sekolah sebagaimana dibuktikan dengan beberapa


eksperimen, sebaiknya kita pahami bukan seolah-olah sekolah itu hanya
merupakan lapangan tempat orang mempertajam intelektualitasnya. Peranan
sekolah sebenarnya jauh lebih luas. Yaitu pembentukan sikap-sikap dan
kebiasaan-kebiasaan yang wajar, perangsang dari potensi-potensi anak,

4
perkembangan dari kecakapan pada umumnya, belajar bekerja sama dengan
kewannya, belajar memahami diri demi kepentingan orang lan, memperoleh
pelajaran, yang semuanya mempunyai akibat pencerdasan otak-otak mereka.
Secara mendasar sekolah bertugas untuk memberikan bekalpengetahuan,
keterampilan dan kemampuan yang diperlukanseseorang agar ia dapat menapaki
perjalanan kedewasaannyasecara utuh dan tersalurkannya bakat-bakat potensial
yang iamiliki. Namun dalam konteks sosial pada kenyataannya
sekolahmempunyai beberapa fungsi yakni:
1. Sekolah mempersiapkan seseorang untuk mendapat suatupekerjaan
Apabila kita meninjau secara menyeluruh proses perjalananpendidikan
sepanjang masa, maka kita segera melihat kenyataanbahwa kemajuan dalam
pendidikan beriringan dengan kemajuanekonomi yang secara bersamaan melaju
pesat dengan prosesevolusi teknik berproduksi masyarakat.Dalam masyarakat
bercorak agraris yang stabil pendidikanmenyangkut penyampaian keterampilan-
keterampilan, keahlian,adat istiadat serta nilai-nilai.
Sementara itu pada sistem ekonomimasyarakat maju, sistem pendidikan
tentunya mempunyaikecenderungan untuk memberikan pengetahuan dalam
jumlahyang terus bertambah kepada kelompok-kelompok manusiadalam jumlah
besar, karena proses-proses produksi yang lebihseksama menghendaki pekerja
memiliki kualifikasi keahlian yangtinggi. Oleh sebab itu penerapan sistem sekolah
bermaksud untuk memberikan kompetensi-kompetensi jenis keahlian dalam lahan
pekerjaan yang terbentang luas kompleksitasnya. Anak yang menamatkan sekolah
diharapkan sanggup melakukan pekerjaan sesuai dengan kebutuhan dunia
pekerjaan atau setidaknya mempunyai dasar untuk mencari nafkah. Makin tinggi
pendidikan makin besar harapannya memperoleh pekerjaan yang layak dan
memiliki prestise tinggi. Dengan ijasah yang tinggiseseorang dapat memahami
dan menguasai pekerjaankepemimpinan atau tugas lain yang dipercayakan
kepadanya.
2. Sebagai alat transmisi kebudayaan
Fungsi transmisi kebudayaan masyarakat kepada anakmenurut Vembriarto
(1990) dapat dibedakan menjadi dua macam,yaitu (1) transmisi pengetahuan &

5
keterampilan, dan (2) transmisisikap, nilai-nilai dan norma-norma. Transmisi
pengetahuan inimencakup pengetahuan tentang bahasa, sistem
matematika,pengetahuan alam dan sosial serta penemuan-penemuanteknologi.
Dalam masyarakat industri yang kompleks, fungsitransmisi pengetahuan tersebut
sangat penting sehingga prosesbelajar di sekolah memakan waktu lebih lama,
membutuhkanguru-guru dan lembaga yang khusus. Dalam arti sempit
transmisipengetahuan dan keterampilan itu berbentuk vocational training.Di
masyarakat Jawa, ayah mengajarkan kepada anaknya cara mempergunakan
cangkul serta peralatan pertanian lain secaraintensif sampai sang anak memahami
teknik-teknik tertentu membudidayakan tanaman pangan yang sudah ratusan
tahun dikembangkan oleh nenek moyang pendahulunya. Sementara disekolah
teknik, anak belajar bagaimana caranya memperbaikimobil.
Dalam kategori transmisi pengetahuan dan keterampilanfungsi dari
sekolah modern tidak berbeda jauh dengan penerapanpendidikan tradisional yang
dilakukan oleh bermacam-macamsukubangsa semenjak ratusan tahun
silam.Hanya saja sekolahmemiliki perangkat penataan serta organisasi sumber
daya yanglebih sistematis dan terpadu dalam penyelenggaraan
pendidikannya.Namun tak dapat dipungkiri output pendidikan juga
menjaminkualitas yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Anakmasyarakat
Jawa belajar menjadi petani yang baik sesuai dengantuntutan masyarakatnya
sementara di era modern ini sekolahdapat menghasilkan ratusan tenaga terampil
sesuai denganspesifikasi keahliannya.
Dari segi transmisi sikap, nilai-nilai dan norma-normamasing-masing
lembaga dalam konteks karakter sosiokulturaljuga tidak bisa dipungkiri peran dan
fungsinya. Pemuda-pemudadari masyarakat Jawa yang masih tradisional harus
mengikutidengan cermat model-model penggemblengan spiritual di kalamereka
akan menginjak dewasa melalui lembaga-lembagapendidikan seperti padepokan,
pondok pesantren dan sejenisnyayang tumbuh subur dalam perjalanan kebudayaan
masyarakatsetempat. Wujud keberadaan lembaga tersebut merupakan
buktitentang kiprah peranan lembaga pendidikan dalam

6
mengupayakanterjaminnya transformasi nilai-nilai dan norma yang
senantiasadijunjung tinggi.
Sementara itu, dalam masyarakat moderndi sekolah, anak tidak hanya
mempelajari pengetahuan danketerampilan, tetapi juga sikap, nilai-nilai dan
norma-norma.Sebagian besar sikap dan nilai-nilai itu dipelajari secara
informalmelalui situasi formal di kelas dan di sekolah. Melalui contoh pribadi
guru, isi cerita buku-buku bacaan pelajaran sejarah dan geografi serta situasi
lingkungan sekolah anak mempelajari sikap,nilai-nilai dan norma-norma
masyarakat.
3. Sekolah mengajarkan peranan sosial
Pendidikan diharapkan membentuk manusia sosial yang dapat bergaul
dengan sesama manusia sekalipun berbeda agama,suku bangsa, pendirian dan
sebagainya.Ia juga harus dapat menyesuaikan diri dalam situasi sosial yang
berbeda-beda.
Kalau diselidiki, tentu akan ditemukan bermacam-macamalasan lain
mengapa orang tua menyekolahkan anaknya. Misalkanmenyekolahkan anak gadis
sampai ada yang meminangnya, ataumenyerahkan anaknya ke dalam pengawasan
guru karena lebihsulit mengurusinya sendiri di rumah dan sebagainya.
4. Sekolah menyediakan tenaga pembangunan
Bagi negara-negara berkembang, pendidikan dipandangmenjadi alat yang paling
ampuh untuk menyiapkan tenagaproduktif guna menopang proses pembangunan.
Kekayaan alamhanya mengandung arti bila didukung oleh keahlian.Makakarena
itu manusia merupakan sumber utama bagi negara. Menurut analisis Faisal dan
Yasik (1985) sepanjang dasawarsa 60-an, dunia pendidikan memiliki andil besar
dalam membantu proyek negara untuk bangkit melakukan pembangunan di segala
bidang. Persekolahan di kala itu, menjadi pusat perhatian dan dambaan para
perencana yang mengupayakan perubahan perubahan besar, baik dalam bidang
ekonomi maupun sosial,menjadi pusat perhatian para politisi yang berusaha
membangun semangat kebangsaan, serta menjadi kepentingan wargamasyarakat
yang berharap menemui peningkatan kesejahteraan hidupnya. Di awal-awal
dasawarsa 60-an ada suatu keyakinankuat dari seluruh komponen masyarakat

7
tentang urgensi lembagapendidikan bagi proses modernisasi dan industrialisasi.
Sistempendidikan dipandang sebagai penghasil tenaga-tenaga terampildan juga
pengetahuan baru yang dibutuhkan bagi perkembanganteknologi dan
ekonomi.Sistem pendidikan, juga dianggapberandil besar dalam menanamkan
disiplin, sikap dan motivasisumber daya manusia guna menopang perkembangan
industrialisasi.
Dalam hubungan ini, modal manusiawi dianggap jauhmelebihi pentingnya
modal-modal fisik apapun juga; bahkan bagipara ahli ekonomi yang agresif
sampai menunjukkan perbedaansignifikansi modal dalam wujud angka-angka
presentase. Merekam ini memiliki keyakinan kuat bahwa orang-orang terdidik
begitu produktif dalam melaksanakan tugas pekerjaan, tanggap terhadap tuntutan
keterampilan baru, serta mampu menunjukkan loyalitas yang lebih tinggi terhadap
dunia pekerjaannya. Inilah salah satu bukti dari kiprah pendidikan di Indonesia
pada waktu segenap rakyat dan lapisan masyarakat memiliki hajat besar untuk
membangun negaranya.
5. Sekolah membuka kesempatan memperbaiki nasib
Semenjak diterapkannya sistem persekolahan yang biasdinikmati secara
merata oleh seluruh lapisan masyarakat diseluruh penjuru tanah air maka secara
otomatis telah mendobraktembok ketimpangan sosial masyarakat feodal dan
menggantinyadengan bentuk mobilitas terbuka.Sekolah menjadi tempat
yangpaling strategis untuk menyalurkan kebutuhan mobilitas vertical dalam
kerangka stratifikasi sosial masyarakat.1[14]
Perubahan inicukup menyeruak karena di dalam tatanan sosialnya
telahmengalami pergeseran kriteria-kriteria pekerjaan yang secaratidak langsung
mengubah kontruksi susunan masyarakat secaradrastis.Bagi orang-orang yang
ingin menapaki karier hidup yanglebih prestisius maka mereka cukup
mendaftarkan diri ke lembagasekolah dan berproses secara serius sampai pada

8
akhirnyamenerima bukti kelulusan. Bisa dijamin ijasah yang didapat darisekolah
tersebut lebih diperhatikan oleh pihak-pihak yangberkepentingan dari pada gelar
bangsawan yang sudah mulai
usang. Melalui pendidikan orang dari golongan rendah dapatmeningkat ke
golongan yang lebih tinggi.
Banyak pemuda-pemuda yang berhasil menapaki jenjangkarir hidupnya
melalui sekolah meskipun memiliki latar belakangstatus yang tergolong rendah.
Oleh karena itu orang tua berusahamenyekolahkan anaknya dengan harapan akan
dapat memperolehhasil yang memuaskan bagi peningkatan derajat dan
statuskeluarga di kemudian hari.
6. Menciptakan integrasi sosial
Dalam masyarakat yang bersifat heterogen dan pluralistik,terjaminnya
integrasi sosial merupakan fungsi pendidikan sekolahyang cukup penting.
Masyarakat Indonesia mengenal bermacam macam suku bangsa masing-masing
dengan adat istiadatnya sendiri, bermacam-macam bahasa daerah, agama,
pandangan politik dan lain sebagainya. Dalam keadaan demikian bahaya
disintegrasi sosial sangat besar. Sebab itu tugas pendidikan sekolah yang
terpenting adalah menjamin integrasi sosial.Untuk menjamin integrasi sosial itu,
caranya ialah sebagai berikut.
a. Sekolah mengajarkan bahasa nasional.
Bahasa nasional ini memungkinkan komunikasi antara suku-sukudan golongan
yang berbeda-beda dalam masyarakat.Pengajaran bahasa nasional ini merupakan
cara yang palingefektif untuk menjamin integrasi sosial.
b. Sekolah mengajarkan pengalaman-pengalaman yang samakepada anak melalui
keseragaman kurikulum dan buku-bukupelajaran dan buku bacaan di sekolah.
Dengan pengalamanyang sama itu akan berkembang sikap dan nilai-nilai yang
sama dalam diri anak.
c. Sekolah mengajarkan kepada anak corak kepribadian nasional(national identity)
melalui pelajaran sejarah dan geografinasional, upacara-upacara bendera,
peringatan hari besarnasional, lagu-lagu nasional dan sebagainya.

9
Pengenalankepribadian nasional itu akan menimbulkan perasaan nasionalismedan
perasaan nasionalisme itu akan membangkitkanpatriotisme.
7. Kontrol Sosial Pendidikan
Di dalam percakapan sehari-hari, sistem pengendalian social atau social
control seringkali diartikan sebagai pengawasan olehmasyarakat terhadap
jalannya pemerintahan khususnya pemerintahbeserta aparaturnya.Asumsi tersebut
memang ada benarnyanamun dalam pengertian yang mendasar pengendalian
social tidak hanya berhenti pada pengertian itu saja.
Arti sesungguhnyapengendalian sosial jauh lebih luas, karena pada
pengertiantersebut tercakup segala proses, baik yang direncanakan maupuntidak,
yang bersifat mendidik, mengajak atau bahkan memaksawarga-warga masyarakat
agar mematuhi kaidah-kaidah dan nilaisosial yang berlaku.
Jadi pengendalian sosial dapat dilakukan olehindividu terhadap individu
lainnya (misalnya seorang ibu mendidikanak-anaknya agar menyesuaikan diri
pada kaidah-kaidahdan nilai-nilai yang berlaku) atau mungkin dilakukan oleh
individuterhadap suatu kelompok sosial (umpamanya, seorang dosendi Perguruan
Tinggi memimpin beberapa orang mahasiswa dalamkegiatan kuliah kerja
lapangan).Seterusnya pengendalian social dapat dilakukan oleh kelompok
terhadap kelompok lainnya, atauoleh suatu kelompok terhadap individu. Itu semua
merupakanproses pengendalian sosial yang dapat terjadi dalam kehidupansehari-
hari, meskipun seringkali manusia tidak menyadari.
Dengan demikian secara mendasar pengendalian sosial bertujuanuntuk
mencapai keserasian antara stabilitas dengan perubahanperubahandalam
masyarakat atau suatu sistem pengendalianbertujuan untuk mencapai keadaan
damai melalui keserasianantara kepastian dengan keadilan.Menurut Soekanto
(1990) sifat pengendalian sosial biasbersifat preventif atau represif. Preventif
merupakan suatu usahapencegahan terhadap munculnya gangguan-gangguan
padakeserasian antara kepastian dengan keadilan.
Usaha-usahapreventif dijalankan melalui proses sosialisasi, pendidikan
formaldan informal. Dari penegasan tersebut bisa dikatakan bahwaaktivitas
pendidikan baik itu di sekolah maupun di luar sekolahmerupakan salah satu alat

10
pengendalian sosial yang telahmelembaga baik itu pada masyarakat tradisional
maupun yangsudah modern. Sehingga dalam hal ini pengertian
pendidikanmerupakan proses pengendalian secara sadar di mana perubahan-
perubahantingkah laku dihasilkan dari di dalam diri orang itumelalui pergulatan
sosialnya.
Dari pandangan ini pendidikanadalah suatu proses yang dimulai pada
waktu lahir dan berlangsungsepanjang hidup. Pengertian pengendalian secara
sadar iniberarti adanya tingkat-tingkat kesadaran dari tujuan yang hendakdi
dapat.Sementara itu, sebagaimana uraian penjelasan pada
halamanhalamanterdahulu bahwa di era modern ini lembaga pendidikanjuga
mengalami proses transformasi baik itu pola kegiatan, tatanilai, bentuk dan
organisasi perannya di masyarakat. Secaraspesifik telah memunculkan lembaga
sekolah sebagai manifestasiwujud orientasinya.Sehingga pada segi sosialnya
sekolah memegangperanan penting dalam sosialisasi anak-anak. Sebagai salahsatu
upaya pengendalian sosial ada empat cara yang dapat
digunakan sekolah yakni :
a. Transmisi kebudayaan, termasuk norma-norma, nilai-nilai daninformasi melalui
pengajaran secara langsung, misalnyatentang falsafah negara, sifat-sifat warga
negara yang baik,struktur pemerintahan, sejarah bangsa dan sebagainya.
b. Mengadakan kumpulan-kumpulan sosial seperti perkumpulansekolah,
Pramuka, kelompok olah raga, dan sebagainya yangdapat memberikan
kesempatan kepada anak-anak untukmempelajari dan mempraktikkan berbagai
keterampilansosial.
c. Memperkenalkan anak dengan tokoh-tokoh yang dapatdijadikan anak sebagai
figur tauladannya. Dalam hal ini guru-gurudan pemimpin sekolah memegang
peranan yang penting..
d. Menggunakan tindakan positif dan negatif untuk mengharuskanmurid
mengikuti tata perilaku yang layak dalambimbingan sosial. Yang termasuk dalam
tindakan positif ialahpujian, hadiah dan sebagainya sedangkan cara yang negative
berupa hukuman, celaan dan sebagainya.

11
2.2 Peranan Masyarakat Terhadap Perkembangan Sosial

Pengaruh masyarakat terhadap perkembangan sosial ditekankan terhadap


pengaruh kelompok sosial, dan yang pertama dihadapi manusia adalah keluarga.
Keluarga berperan sebagai tempat manusia berkembang sebagai manusia sosial.
Selain itu keadaan sosial ekonomi keluarga juga dapat berperan terhadap
perkembangan anak-anak.Berdasarkan hasil eksperimen bahwa pengaruh
latar belakang sosial ekonomi yang paling menguntungkan bagi perkembangan
sosial anak ialah status ekonomi yang menengah, kecuali bahwa terdapat
kemungkinannya bahwa dalam hal tu agak lambat dalam menyesuaikan diri.
Faktor lain yang mempengaruhi adalah keutuhan keluarga selain itu status anak,
sikap dan kebiasaan orang tua juga
mempengaruhi.Mengenai peranan sekolah dalam perkembangansosial lebih sulit
diadakan secara terperinci seperti yang ada pada keluarga. Jelaslah kiranya bahwa
pengaruh sekolah terhadap perkembangan sosial anak cukup besar. Selain itu
peranan lingkunganpun juga mempengaruhi perkembangan sosial.
Pengaruh perkembangan sosial terhadap tingkah laku masyarakat,
terutama pikiran remaja sering dipengaruhi oleh ide - ide dari teori - teori yang
menyebabkan sikap kritis terhadap situasi dan orang lain. Pengaruh egosentris
sering terlihat pada pemikiran remaja, yaitu :
a) Cita-cita dan idealisme yang baik , terlalu menitik beratkan pikiran sendiri
tanpa memikirkan akibat jauh dan kesulitan-kesuliatn praktis.
b) Kemampuan berpikir dengan pendapat sendiri belum disertai pendapat
orang lain.
c) Pencerminan sifat egois dapat menyebabkan dalam menghadapi pendapat
orang lain, maka sifat ego semakin kecil sehingga terjadi perubahan
tingkah laku yang semakin baik dan matang.

12
d) Perbedaan Individual dalam Perkembangan Sosial
Bergaul dengan sesama manusia (sosialisasi) dilakukan oleh setiap orang,
baik secara individual maupun berkelompok.

Dilihat dari berbagai aspek, terdapat perbedaan individual manusia, yang


hal itu tampak juga dalam perkembangan sosialnya. Sesuai dengan Teori
komprehensif yang dikemukakan oleh Erickson yang menyatakan bahwa manusia
hidup dalam kesatuan budaya yang utuh, alam dan kehidupan masyarakat
menyediakan segala Hal yang dibutuhkan manusia. Namun sesuai dengan minat,
kemampuan, dan latar belakang kehidupan budayanya maka berkembang
kelompok-kelompok sosial yang beranekaragam. Remaja yang telah mulai
mengembangkan kehidupan bermasyarakat, maka telah mempelajari pola-pola
yang sesuai dengan kepribadiannya.
Upaya Pengembangan Hubungan Sosial Remaja dan Implikasinya dalam
Penyelenggaraan Pendidikan yaitu:
a) Penciptaan kelompok sosial remaja perlu dikembangkan untuk
memberikan rangsang kepada mereka kearah perilaku yang bermanfaat.
b) Perlu sering diadakan kegiatan kerja bakti , bakti karya dan kelompok-
kelompok belajar untuk dapat mempelajari remaja bersosialisasi
sesamanya dan masyarakat.

13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Peranan sekolah sebenarnya jauh lebih luas. Yaitu pembentukan sikap-
sikap dan kebiasaan-kebiasaan yang wajar, perangsang dari potensi-potensi anak,
perkembangan dari kecakapan pada umumnya, belajar bekerja sama dengan
kewannya, belajar memahami diri demi kepentingan orang lan, memperoleh
pelajaran, yang semuanya mempunyai akibat pencerdasan otak-otak mereka.
Sedangakn pengaruh perkembangan sosial terhadap tingkah laku masyarakat,
terutama pikiran remaja sering dipengaruhi oleh ide - ide dari teori - teori yang
menyebabkan sikap kritis terhadap situasi dan orang lain. Pengaruh egosentris
sering terlihat pada pemikiran remaja, yaitu :
a) Cita-cita dan idealisme yang baik , terlalu menitik beratkan pikiran
sendiri tanpa memikirkan akibat jauh dan kesulitan-kesuliatan
praktis.
b) Kemampuan berpikir dengan pendapat sendiri belum disertai pendapat
orang lain.
Pencerminan sifat egois dapat menyebabkan dalam menghadapi pendapat
orang lain, maka sifat ego semakin kecil sehingga terjadi perubahan tingkah laku
yang semakin baik dan matang.

3.2 Saran
Penulis menyadari banyak terdapat kekeliruan dalam penulisan makalah
ini, maka penulis mengharapkan masukan dan kritikan yang membangun dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Atas masukan kritikan dan sarannya,
penulis ucapkan terima kasih.

14
DAFTAR PUSTAKA

Gerungan. 2004. Psikologi Sosial. Bandung: Rafika Aditama.


Walgito, Bimo. 2002. Psikologi Sosial (Suatu Pengantar). Yogyakarta: ANDI.
Santosa Slamet. 2006. Dinamika Kelompok. Jakarta: Bumi Aksara.

15

Anda mungkin juga menyukai