Anda di halaman 1dari 5

Berawal dari Rumahan

Berakhir dengan
Kesuksesan

Setiap daerah pasti memiliki keunikan tersendiri Entah itu berupa kesenian,
adat-istiadat, maupun makanan khas yang sudah melegenda. Keunikan tersebut
yang menjadi ciri khas dari suatu daerah. Begitu pula dengan salah satu daerah di
Kabupaten Semarang. Ungaran, daerah di Kabupaten Semarang ini mempunyai
daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Semarang. Letaknya yang
dikelilingi dataran tinggi menjadi suasana yang menarik untuk dikunjungi. Namun
apakah yang menjadi daya tarik lain di daerah ini? Ya. Salah satunya adalah
camilan gorengan tahu bakso yang sudah terkenal bahkan sampai ke luar Pulau
Jawa.

1
Artikel Kewirausahaan
Kelas B
1
Sekilas Usaha
Tahu bakso merupakan Pudji ini merupakan salah satu usaha
salah satu gorengan khas tahu bakso terbesar di Kabupaten
Indonesia yang merupakan tahu Semarang yang sudah memiliki
yang diisi dengan bakso daging pelanggan tetap dari berbagai daerah.
yang kemudian digoreng. Omsetnya yang dihasilkan pun hingga
Makanan ini sangat diminati oleh mencapai 1 miliar rupiah per bulannya.
masyarakat Indonesia, karena Tahu Bakso Bu Pudji merupakan
selain rasanya yang enak usaha tahu bakso rumahan yang dirintis
harganya pun juga terjangkau. dari ide seorang ibu rumah tangga.
Meskipun di Indonesia banyak Awalnya, Ibu Pudji sebagai ibu rumah
sekali jenis tahu bakso, namun tangga ingin mencari sebuah usaha
ada salah satu produsen tahu untuk menambah penghasilan guna
bakso yang sudah menjadi membantu keuangan rumah tangga.
branding tahu bakso Indonesia Usaha beliau dimulai dari berjualan
khususnya di daerah Ungaran lontong sayur, mie ayam dan bakso,
Kabupaten Semarang yaitu Tahu mie kopyok, hingga akhirnya
Bakso Ibu Pudji. Tahu Bakso Bu menemukan ide untuk membuat tahu
bakso. Berbagai jenis usaha dilakukan
namun akhirnya gagal karena berbagai
macam hal. Hingga akhirnya pada tahun
1995, Ibu Pudji menemukan ide untuk
membuat tahu bakso.

2
Artikel Kewirausahaan
Kelas B
Rintisan Usaha

Walaupun sudah mengalami jatuh bangun dalam membangun usaha, Ibu Pudji
memantapkan hati untuk menekuni usaha ini apapun yang terjadi. Usaha tahu bakso
ini pun dimulai pada tahun 1995 dengan nama Tahu Bakso Kepodang, nama ini dilatar
belakangi karena tahu bakso ini diproduksi di Jalan Kepodang (rumah Ibu Pudji).
Proses pemasaran produk dengan cara keliling ke kantor-kantor dimana di pagi hari
tahu bakso ini dibuat langsung oleh Ibu Pudji kemudian siangnya dijual kepada
pembeli. Penjualan di fokuskan ke kantor-kantor dikarenakan segmentasi pasar yang
dituju adalah kalangan menengah keatas, karena harganya sendiri pun Rp 200
dimana pada tahun itu harga gorengan rata-rata Rp 50. Sehingga dengan membeli
satu tahu bakso sebanding dengan membeli 4 gorengan biasa. Setahun kemudian
tahu bakso ini dijual dengan menggunakan gerobak.

Pada tahun 2002, nama Tahu Bakso Kepodang berubah nama menjadi Tahu
Bakso Ibu Pudji. Hal ini dikarenakan Ibu Pudji sudah tidak tinggal di Jalan Kepodang
melainkan di Jalan Kutilang, sehingga nama tahu bakso berubah menjadi Tahu Bakso
Ibu Pudji agar lebih mudah dan menjadi ciri khas dari nama pembuatnya. Berpindah
ke Jalan Kutilang ini, Ibu Pudji kemudian mendirikan toko kecil di depan rumahnya
sebagai tempat penjualan tahu baksonya. Hingga akhirnya pun usahanya semakin
maju dan besar hingga sekarang sudah memiliki 4 cabang yang tersebar di Semarang
dan sekitarnya. Cabang dari Thu Bakso ini antara lain berada di Jalan Diponegoro
Mijen Ungaran Timur, Jalan Raya Semarang Bawen Km.24 Babadan Ungaran, PIKK
Lopait Tuntang Jl. Semarang Salatiga Tuntang, dan Jalan Pamularsih No. 15
Semarang Barat. Usaha ini pun sudah memiliki karyawan hingga 140 orang yang
tersebar di berbagai cabang dan rumah produksinya. Dan omset yang dihasilkan pun
mencapai Rp 30 jt/hari atau Rp900 jt Rp 1 miliar per bulannya.

3
Artikel Kewirausahaan
Kelas B
Rintangan Usaha
Namun, dalam merintis dan mengembangkan usaha ini, banyak sekali
rintangan dan proses jatuh bangun yang dialami oleh Ibu Pudji dan suaminya
yang turut membantu memasarkannya masyarakat luas. Rintangan- rintangan
yang datang seolah-olah menjadi jembatan menuju kesuksesan usaha ini. Dari
mulai omset yang hanya Rp 12 ribu sehari hingga menjadi korban dari isu
penyalahgunaan bahan berbahaya formalin pada tahun 2003. Isu formalin ini
dengan cepat dikonsumsi masyarakat luas pada waktu itu, sehingga banyak
konsumen yang takut untuk mengonsumsi gorengan tahu bakso ini. Terlebih
lagi makanan ini terdiri dari dua unsur bahan yaitu tahu dan bakso yang kala
itu juga diterpa isu daging bakso dari tikus yang marak terjadi di kalangan
produsen makanan yang menjual daging bakso. Hingga akhirnya dengan terus
bertawakal dan istiqomah dibantu dengan pernyataan Dinas Kabupaten
Semarang yang menyatakan bahwa produk tahu bakso Ibu Pudji terbebas dari
kedua isu tersebut, Ibu Pudji mengadakan makan tahu bakso gratis di
lingkungannya. Semakin lama usahanya ini kemudian kembali seperti sedia
kala sampai sekarang.

Tips & Trik Usaha


Untuk menjadi seorang pengusaha yang sukses memang banyak
diperlukan sikap sikap kuat dan tahan dalam menghadapi segala rintangan
yang menghadang. Menurut Ibu Pudji, dalam merintis sebuah usaha memang
diperlukan uang sebagai modal, namun diperlukan juga sikap berusaha, doa,
ikhlas dan tawakal. Sikap berusaha sangat diperlukan dalam merintis sebuah
usaha. Dengan sikap berusaha yang tinggi, seorang pengusaha tidak akan
mudah goyah dalam menghadapi tantangan usahanya. Pengusaha akan tetap
maju dengan tekad yang kuat dalam membuat usahanya berhasil. Yang kedua
adalah doa, doa sangat penting karena segala usaha tanpa doa maka hasilnya
tidak akan berkah.

4
Artikel Kewirausahaan
Kelas B
Tips & Trik Usaha

Ketiga adalah ikhlas. Ikhlas dalam hal ini maksudnya ikhlas dalam
menerima segala sesuatu yang terjadi khususnya dalam menerima rejeki
yang didapat. Kita harus mensyukuri segala rejeki yang telah diberikan,
dengan ikhlas dan mensyukuri segala rejeki yang diberikan maka Allah akan
memberikan rejeki yang lebih dan lebih. Dan yang terakhir adalah tawakal.
Tawakal dengan usaha dan doa yang telah dilakukan. Tidak perlu was-was
dalam melakukan sebuah usaha. Misalnya dengan adanya banyak kompetitor,
kita harus tawakal dan tidak perlu cemas dalam menjalankan usaha. Dengan
tekad dan motivasi yang kuat diiringi doa yang terus menerus akan menjadi
jalan dalam menjeput kesuksesan tersebut. Terkadang jatuh bangun dalam
berwirausaha akan menjadi dorongan kuat yang akan justru menjadi ujian
peningkatan kelas apabila kita tetap menghadapinya dengan tegar semngat
yang terus mengalir.

Disusun oleh Kelompok 9 (kelas B)


1. Finsaria Fidiyanti (21070115120016)
2.Anggitta Realiza A. (21070115120018)
3. Ignatius Tendy W. (21070115140132)
4. Febby Veronica (21070114120055)
5. Mochamad Aziz H. (21070114130119)

5
Artikel Kewirausahaan
Kelas B

Anda mungkin juga menyukai