I. TUJUAN
Melihat bermacam macam zat ergastik yang bersifat padat didalam sel
tumbuhan
II. TEORI
Protoplas dinyatakan, bahwa suatu sel dikatakan mati apabila di dalam
lumen sel itu tidak terkandung lagi protoplas. Di dalam protoplas terkandung
protoplasma yaitu zat-zat kehidupan. Dengan demikian maka benda-benda
dalam sel yang nonprotoplasmik berarti benda-benda yang tanpa zat-zat
kehidupan, yang artinya pula benda mati. Benda-benda mati yang terdapat
dalam sel-sel tumbuhan disebut benda ergas (Ergastic Substances).
Komponen non protoplasmik, berdasarkan sifatnya dapat dibedakan
menjadi cair dan padat. Komponen non protoplasmik (benda ergastik) yang
bersifat cair itu terdapat di dalam vakuola dan komponen non protoplasmik
(benda ergastik) yang lazimnya berbentuk butiran padat Kristal Ca-oksalat,
Kristal an-organik, butir amilum dan aleuron. Berikut ini adalah macam
macam benda ergastik yaitu :
1. Benda ergas yang bersifat cair :
Penjelasan yang bersifat cair akan meliputi :
a. Cairan sel
b. Minyak dan lemak
c. Minyak yang mudah menguap dalam sel tumbuh tumbuhan, yang
dikenal dengan nama minyak eteris dan damar(harsa).
2. Benda ergas yang bersifat padat
Benda-benda nonprotoplasmik (mati) dalam sel yang bersifat padat
tentunya berwujud lebih nyata daripada yang bersifat cair, karena yang
bersifat padat lazimnya berbentuk butiran atau Kristal. Butiran atau Kristal
ini terbentuk sebagai hasil akhir metabolism (pertukaran zat) dalam
tumbuh-tumbuhan. Ada pula yang terbentuk karena terjadinya
pengendapan zat-zat cair makanan cadangan, sehingaa berwujud butiran.
Di bawah ini hanya akan dikemukakan tentang Kristal Ca-oksalat, Kristal an-
organik, butir amilum dan aleuron.
Komponen komponen dalam benda non protolasmik (ergas) Yaitu :
a. Kristal Ca- Oksalat
Kristal ini memang cukup banyak terdapat dalam sel berbagai tumbuh-
tumbuhan. Lazimnya terdapat dalam sel korteks (cortex), akan tetapi tidak
jarang pula terdapat dalam sel-sel parenkim floem dan parenkim silem. Kristal-
kristal ini terdapat dalam vakuola dari sel atau dalam plasma selnya.
Sel-sel ini biasanya memiliki dinding sel yang bergabus. Kristal-kristal
ini dapat berbentuk:
1. Kristal dengan bentuk Prisma Teratur
Biasanya terdapat dalam sel-sel di bawah epidermis dari daun jeruk,
yang letaknya yang umum yaitu pada jarak-jarak tertentu dari lapisan sel
tersebut
2. Kristal dengan bentuk Jarum
Kristal dengan bentuk jarum ini banyak terdapat dalam sel-sel daun
mirabilis.
3. Kristal dengan bentuk butir-butiran kecil
Kristal ini dalam bahasa Inggris dinamakan Crystal sands, umumnya
terdapat dalam sel daun serta tangkai daun dari tumbuhanAmaranthus
(bayam).
4. Kristal dengan bentuk rafida
Merupakan Kristal bentuk jarum yang letaknya sejajar satu sama lain,
biasanya terdapat dalam sel-sel parenkhim dari jaringan-jaringan yang
lunak. Selnya mengandung lender dan berdinding tipis, misalnya dalams
sel-sel jaringan yang tergolong monocotyledoneae. Rafida misalnya
terdapat pada endocarp buah aren (Angera pinnata), akan menimbulkan
rasa gatal-gatal kalau tersinggung atau termakan.
5. Kristal dengan bentuk kelenjar (driuse)
Kristal yang berbentuk kelenjar atau globose masses atau juga
druse hanya terdapat dalam sel-sel tertentu dengan bentuknya yang tidak
teratur (dapat berbentuk bintang, bulat, atau bentuk-bentuk lainnya). Pada
sel-sel serat terkandung diketemukan Kristal oksalat yang memenuhi
ruangan sel (lumen). Dapat ditambahkan, bahwa kristal-kristal oksalat
akan dapat larut apabila terhadapnya dibubuhkan: asam cuka dan sedikit
dipanaskan dan akan terbentuk gelembung-gelembung CO2; atau dengan
pemberian HCL atau H2SO4.
b. Kristal Anorganik
Kristal-kristal anorganik dimaksud ialah yang berupa silikat, yang banyak
terdapat pada sel tumbuh-tumbuhan jenis bambu dan rumput-rumputan
terutama pada sel epidermisnya. Biasanya silikat ini merupakan penebalan
pada dinding sel. Karena itu dengan adanya bahan ini dalam sel epidermis daun
maka daun ini keadaannya menjadi keras serta kaku, yang memungkinkannya
menjaga gangguan-gangguan dari luar. Selain itu terdapatnya silikat ini juga
sebagai kristal-kristal dalam lumen selnya. Dalam sel selain silikat terdapat
pula sistolit akan tetapi bentuknya jarang sebagai kristal, melainkan berbentuk
khusus bagaikan sarang lebah. Dalam hal ini sel-sel yang mengandung sistolit
rata-rata berukuran lebih besar dari sel-sel yang ada di sekitarnya, dengan
demikian maka dapat dengan mudah dibedakan. Sel-sel yang mengandung
sistolit ini lazim disebut litosis.
c. Butir Amilum
Benda-benda nonprotoplasmik atau benda-benda mati ini dalam sel ini
dibentuk oleh plastid-plastida, diantaranya oleh amiloplas dan kloroplas.
Lazimnya merupakan tepung-tepung yang dibentuk oleh kloroplas
disebuttepung asimilasi terdapat dalam sel-sel daun, sedang yang dibentuk oleh
amiloplas diebut tepung cadangan yang terdapat dalam alat-alat penyimpanan
makanan, seperti halnya pada akar-akar, umbi biji dan lain-lain. Kadar tepung
kadang-kadang mencapai tingkat yang tinggi, sekitar 20% dari berat
keseluruhan, bahkan dalam biji-bijian kadang-kadang dapat mencapai sekitar
70% dari berat biji segar.
Terjadinya tepung transitoris dapat dikemukakan sebagai berikut :
1. Tepung asimilasi dalam proses menuju ke tempat penimbunan makanan, di
bawah pengaruh enzim-enzim amylase dan diastase telah diubah menjadi
gula yang dapat larut ke dalam air.
2. Di tengah perjalanan (sebelum sampai ke tempat penimbunan makanan)
gula yang telah terjadi dan larut dalam air mengalami pengendapan-
pengandapan sementara, dan terbentuk tepung transitoris.
d. Butir Aleuron
Pada tumbuh-tumbuhan biasanya terdapat protein aktif dan protein pasif.
Yang dimaksud dengan protein aktif adalah protein-protein pembentuk
protoplasma, sedangkan protein pasif adalah protein makanan cadangan. Pada
hakikatnya protein pasif ini adalah benda non protoplasmik (ergastic
substances atau benda_benda mati) yang ditemukan dalam vakuola-vakuola
sebagai protein amorf ataupun sebagai kristal, kedua-duanya lazim terdapat
bersama-sama sebagai butir-butir aleuron yang merupakan benda-benda mati.
Benda-benda mati ini lazimnya terdapat dalam endoperm, perisperm atau
embrio dari biji-bijian.
Aleuron itu merupakan protein yang termasuk globulin, butir-butirannya
yang tergolong sangat besar biasanya terdapat pada biji jarak (Ricinus
communis). Pada butir-butir yang besar ini lazimnya terdiri dari :
1. Protein amorf
2. Protein kristal
3. Protein globoid
Yang dimaksud dengan protein amorf yaitu protein tidak berbentuk,
protein kristal yaitu protein yang memiliki bentuk yang beraturan, persegi lima
atau persegi enam. Sedangkan protein globoid adalh protein yang banyak
mengandung zat phytin, yaitu garam yang mengandung Ca dan Mg dengan
suatu asam (asam mesoinosith hexaphospor).
Lapisan aleuron ialah lapisan sel yang berada di bawah kulit buah yang
penuh mengandung butir-butir kecil protein, sedangkan yang dimaksud dengan
gluten adalah protein yang menyusun butir-butir aleuron. Lapisan aleuron
terdapat misalnya pada butir-butir gandum, padi dan lain sebagainya. Butir-
butir protein selain terdapat pada vakuola, kadang-kadang terdapat pula dalam :
1. Sitoplasma, sebagai misal pada sel-sel umbi kentang yang letaknya di tepi
2. Plastida
3. Dalam inti sel (nukleus), misalnya dalam tumbuh-tumbuhan yang tergolong
keluarga scrophulariaceae.
Selain terdapat sebagai glubulin, protein pasif yang merupakan aleuron
ini terdapat juga sebagai albumin, glutelin ataupun protamin
III.MONOGRAF
1. Klasifikasi Daun begonia (Begonia sp)
- Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
- Divisi : Spermatophyta (Tumbuhan berbunga)
- Kelas : Dikotileonae (berkeping dua / dikotil)
- Ordo : Cucurbitales
- Famili : Cucurbitaleace
- Genus : Begonia
- Spesies : Begonia sp.
- Habitat : Dapat tumbuh diketinggian 60 75 cm
Begonia adalah salah satu kelompok tanaman hias yang memiliki
jenis yang sangat beraneka ragam. Akar adalah sebagai alat absorbsi air
dan hara, pengukuh tegaknya tanaman dan dapat sebagai tempat simpanan
cadangan makanan. Begonia rex memiliki akar serabut yang keluar dari
batang (rizoma).
Batang Begonia rex disebut sebagai rizoma/rimpang yang
merupakan batang sukulen yang menjalar didalam tanah atau sebagaian
diatas permukaan tanah dan dapat menghasilkan tanaman baru dari ruas-
ruasnya dengan tumbuh tunas dan akar sehingga terbentuk tanaman baru.
Daun merupakan salah satu organ tanaman yang tumbuh dari
batang dan merupakan organ terpenting dalam melangsungkan
kehidupannya. Daun sebagai alat fotosintesis tanaman dengan
memanfaatkan cahaya matahari. Bentuk daun begonia sangat beragam
biasanya bentuk helaian dan jarang yang simetris. Bentuk daun ada yang
menyerupai bentuk hati, oval dan bintang. Teksturnya ada yang halus,
mengkilap, keriting maupun bergelombang. Warna dan corak daunnya
sangat beragam. Warna daun dikendalikan oleh gen dan kromosom
tanaman dan yang langsung dapat kita kenali adalah kandungan
pigmennya. Jika daunya mengandung karoten maka akan berwarna jingga,
xantofil kuning, antosianin biasanya berwarna merah, biru atau unggu.
Warna daun juga dipengaruhi oleh tingkat kemasaman. Kombinasi warna
daunya sangat menarik dan beragam.
Bunga secara umum adalah sebagai alat untuk penyerbukan dan
pembuahan. Tanaman ini juga mampu menghasilkan biji walaupun biasanya
antara benang sari dan ovum tidak matang secara bersama dan bunganya mudah
rontok sehingga jarang menghasilkan biji.
a. Kandungan senyawa yang terkandung :
- Saponin
- Flavonoid
- Tannin
- Polifenol
b. Manfaat dari begonia :
- Mengobati disentri
- Mengobati sakit tenggorokan
- Meredakan nyeri haid
- Mengurangi peradangan
- Mengobati keputihan
2. Klasifikasi Tumbuhan Pandan Suji
- Kingdom : Plantae
- Divisi : Tracheophyta
- Kelas : Magnoliopsida
- Ordo : Asparagales
- Famili : Asparagaceae
- Genus : Pleomele
- Spesies : Pleomele Angustifolia
- Habitat : Di pekarangan rumah
Daun pandan adalah salah satu tanaman yang termasuk kedalam
tumbuhan monokotil yang dalam satu genus padanus. Tanaman daun
pandan ini berasal dari tropika yang menyebar luas keberbagai daerah
seperti Afrika Timur, Asia Tenggara, Australia hingga kepulauan pasifik.
Biasanya tanaman pandan suji tumbuh disekitrar pekarang rumah.
Tanaman daun pandan ini pada umumnya memiliki daun memanjang,
dengan bagian tepi bergerigi, perakaran tunjang dan menopang, buah
pandan tersusun dalam satu karangan yang berbentuk bulat.
Akar tanaman ini berserabut, akar tunjang yang menopang pada tanaman
lainnya, perakaran ini memiliki panjang mencapai 30-60 cm bahkan lebih,
berwarna kecokalatan dan juga dapat mencapai kedalaman tanah 30 cm.
Batang tanaman daun pandan ini menjalar, berbentuk bulat, lunak,
bercabang dan juga dapat mencapai 2 meter bahkan lebih. Batang daun pandan ini
juga di kenal sebagai batang perdu atau tanaman perdu yang dapat meneduhkan
sekitar tanaman daun pandan tersebut.
Daun pandan ini memanjang, yang berbentuk hampir menyerupai daun
palem atau rumput, yang memiliki bagian tepi bergerigi, pangkal ujung merucing,
dengan pertulangan yang menonjol memanjang. Daun pandan ini juga tersusun
dalam beberapa garis spiral yang mencapai 3-4 garis, pada umumnya daun pandan
ini berwarna kehijauan muda hingga tua.
Bunga daun pandan ini merupakan bunga yang majemuk, bebentuk dalam
tandan atau tongkol yang berwarna putih. Bunga ini terletak pada ketiak daun
pelindung dan juga terletak di sekitar ujung bagian batang. Bunga ini biasanya
dapat menyerbuk dengan alami maupun dengan bantuan hewan sekitar.
Buah daun panda berbentuk bulat, dengan permukaan bergerigi dan
memiliki duri halus, pada umumnya buah ini memiliki ukuran yang sangat
bervariasi mulai 4 7 cm bahkan lebih. Buah ini berwarna kehijuan dengan corak
yang kemerahan sedikit yang memiliki biji dalam setiap buahnya. Biji dalam buah
ini dapat berkisar antara 10-20 bahkan lebih, dengan bentuk bulat, pipih, dan juga
berdaging halus serta berwarna abu abu atau kecoklatan.
a. Kandungan senyawa :
- Klorofil
- Feofitin
b. Manfaat pandan suji :
- Mengobati nyeri haid
- Kencing nanah
- Disentri
- Beri beri
- Mengobati batuk berdahak
- Dapat menurunkan kolestrol
3. Klasifikasi Tanaman Jarak (ricinnus communis)
- Kingdom : Plantae
- Kelas : Magnoliopsida
- Ordo : Euphorbiales
- Famili : Euphorbiaceace
- Genus : Ricinus
- Spesies : R.communis
- Habitat :Tanah kosong , hutan, tepi pantai
Jarak (Ricinus communis) adalah tumbuhan liar setahun (annual) dan biasa
terdapat di hutan, tanah kosong, di daerah pantai, namun sering juga
dikembangbiakkan dalam perkebunan. Tanaman ini tergolong tanaman perdu,
memiliki daun tunggal menjari antara 7 - 9, berdiameter 10-40 cm.
Jarak memiliki batang berbentuk bulat licin, berongga, berbuku-buku jelas
dengan tanda bekas tangkai daun yang lepas. Warna tumbuhan hijau bersemburat
merah, sedangkan daunnya tumbuh berseling berbentuk bulat dan ujungnya
sedikit runcing. Biasanya daun jarak berwarna hijau tua pada permukaan atas dan
hijau muda pada bagian permukaan bawah.
Kandungan senyawa :
- Minyak ricini
- Lipase
- Linolenic
Manfaat tanaman jarak :
- Untuk kelumpuhan otot wajah
- Kanker servics
- Pengobatan hernia
- Epilepsi
- Obat sariawan
- Obat rematik
- Mengobati batuk
4. Klasifikasi Beras
- Kingdom : Plantae
- Divisi : Magnoliopytha
- Ordo : Poales
- Family : Poaceae
- Genus : Oryza
- Spesies : O. Sativa
Padi merupakan salah satu tanaman budidaya terpenting dalam peradaban.
Meskipun terutama mengacu pada jenis tanaman budidaya, padi juga digunakan
untuk mengacu pada beberapa jenis dari marga (genus) yang sama, yang biasa
disebut sebagai padi liar. Padi diduga berasal dari India atau Indocina dan masuk
ke Indonesia dibawa oleh nenek moyang yang migrasi dari daratan Asia sekitar
1500 SM.
Padi termasuk dalam suku padi-padian atau poaceae. Terna
semusim,berakar serabut,batang sangat pendek,struktur serupa batang terbentuk
dari rangkaian pelepah daun yang saling menopang daun sempurna dengan
pelepah tegak,daun berbentuk lanset,warna hijau muda hingga hijau tua,berurat
daun sejajar,tertutupi oleh rambut yang pendek dan jarang,bagian bunga tersusun
majemuk,tipe malai bercabang,satuan bunga disebut floret yang terletak pada satu
spikelet yang duduk pada panikula,tipe buah bulir atau kariopsis yang tidak dapat
dibedakan mana buah dan bijinya,bentuk hampir bulat hingga lonjong,ukuran
3 mm hingga 15 mm,tertutup oleh palea dan lemma yang dalam bahasa sehari-
hari disebut sekam,struktur dominan padi yang biasa dikonsumsi yaitu
jenis enduspermium.
a. Kandungan pada beras :
- Amilosa
- Amilosa perkati
- Air
- Abu
b. Manfaat dari beras yaitu :
- Bahan penolong untuk sediaan obat
- Zat tambahan
- Merawat kulit
- Menguatkan jantunng
- Mencegah tekanan darah tinggi
IV. PROSEDUR KERJA
IV.1 ALAT AN BAHAN
4.1.1 Alat
1. Mikroskop
2. Gelas objek
3. Gelas penutup
4. Silet
5. Pipet tetes
6. Tissue
7. Alat tulis
4.1.2 Bahan
1. Daun begonia (Begonia sp)
2. Batang pandan suji (Pleomele angustifolia)
3. Biji jarak (Ricinus communis)
4. Tepung beras (Oryza sativa)
4.2 CARA KERJA
4.2.1 Preparat satu: Tangkai daun begonia
- Ambilah penampang melintang tangkai daun tesebut
- Letakkanlah diatas gelas objek
- Tetesilah air dengan pipet tetes
- Tutuplah dengan gelas penutup
- Amatilah bentuk kristalnya
4.2.2. Preparat dua : Batang daun pandan suji
- Ambilah penampang melintang dan penampang membujur dari
batang tersebut
- Lakukanlah hal yang sama seperti preparat satu
- Amatilah bentuk kristalnya
4.2.3 Preparat tiga : Biji jarak
- Amatilah penampang melintang endosperm biji jarak
- Amatilah butir- butir aleuronnya
4.2.4 Preparat empat : Tepung beras
- Letakkanlah sedikit tepung beras diatas gelas objek
- Teteskan air dengan pipet tetes
- Amatilah butir butir amylumnya
V. Pembahasan
V.1 Hasil Pengamatan
No Nama Objek Hasil Pengamatan Keterangan
1 Batang Begonia 1. Terlihat kristal
berbentuk
prisma
teratur
1
2 Biji Jarak 1. Terlihat butir
aleuron
1
3 Pandan suji 1. Terlihat
kristal
berbentuk
jarum
1
4 Pati beras 1. Terlihat butir
butir
amylum
V.2 Pembahasan
Dalam praktikum kali ini yaitu tentang bagian bentuk sel pada
tumbuhan. Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup, yang dapat
melaksanakan kehidupan. Sel disebut sebagai unit terkecil kerena sudah tidak
dapat dibagi-bagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil yang berdiri sendiri.
Dalam percobaan ini kita akan mengetahui berbagai macam
bentuk-bentuk sel dari Begonia sp, batang pandan suji, biji jarak dan tepung
beras.
Pada Begonia sp, memiliki Ca oksalat yang sama seperti dengan
Kristal Pasir, berbentuk piramida kecil, terdapat pada tangkai daun
amaranthus hybridus, tangkai daun nicotiana tabacum dan begonia sp.
Pada tepung beras ditemukan adanya dindingsel, hilus, dan lamela. Dinding
sel tersusun atas zat organik dan anorganik. Hilus pada Oryza sativa termasuk
hilus eksentris karena hilusnya terletak ditepi.
Berdasarkan hasil pengamatan di atas, yakni pada tumbuhan Oryza
sativa ditemukan adanya dinding sel, hilus, dan lamela. Dinding sel tersusun
atas zat organik dan anorganik. Hilus pada Oryza sativa termasuk hilus
eksentris karena hilusnya terletak ditepi. Lamella merupakan pelapis pada
butir pati yang tersusun dari dua bagian yaitu selulosa dan lignin.
Kemudian pada biji jarak didapatkan butir aleuron letaknya
tersebar dan berukurran besar. Setiap butir aleuron berupa suatu badan
membulat atau lonjong yang padat yang biasanya mengandung satu atau lebih
butiran seperti kristal yang disebut kristal oid dan butiran seperti bulatan yang
dikenal dengan globoid. Kristal oid mengandung zat putih telur sedangkan
globoid terdiri atas zat fitin (garam garam kalsium dan magnesium dari
asam nesoinosi the ksafosfat).
Pada daun pandan suji didapatkan bentuk kristal suji berbentuk
melintang dan membujur. Terlihat pada pengamatan ini suji dengan potongan
membujur ada kristal berbentuk jarum (rafida) yang berbentuk panjang
panjang didalam vakuola atau plasma sel. Sedangkan pada potongan
melintang terdapat kristal tidak beraturan lebih tepatnya kristal dengan bentuk
kelenjar. Pada potongan ini terdapat kristal kristal dengan bentuk bulat.
DAFTAR PUSTAKA