Anda di halaman 1dari 3

6/1/2017 DatabasePeraturan

Jenis masukankatakunci Tahun Cari

MASUK(http://peraturan.go.id/welcome/index/login.html)|DAFTAR(http://peraturan.go.id/app_login/register_form.html)|PANDUAN/FAQ
(http://peraturan.go.id/welcome/index/panduan.html)

Beranda(http://peraturan.go.id/) / PengantarTahapanLegislasi(http://peraturan.go.id/welcome/index/prolegnas_pengantar.html)

ProsesPembentukanUndangUndang
Undangundang(UU)adalahprodukhukumyangdibentukolehDewanPerwakilanRakyat(DPR)danPresiden,serta,untukUUtertentu,melibatkanDewanPerwakilan
Daerah(DPD).Secaragarisbesarprosespembentukanundangundangterbagimenjadi5(lima)tahap,yakniperencanaan,penyusunan,pembahasan,pengesahandan
pengundangan(lihatskemadibawah).

Perencanaan
PerencanaanadalahtahapdimanaDPRdanPresiden(sertaDPDterkaitRUUtertentu)menyusundaftarRUUyangakandisusunkedepan.Prosesiniumumnya
kenaldenganistilahpenyusunanProgramLegislasiNasional(Prolegnas).HasilpembahasantersebutkemudiandituangkandalamKeputusanDPR.

Ada dua jenis Prolegnas, yakni yang disusun untuk jangka waktu 5 tahun (Prolegnas Jangka Menengah/ProlegJM) dan tahunan (Prolegnas Prioritas
Tahunan/ProlegPT). Sebelum sebuah RUU dapat masuk dalam Prolegnas tahunan, DPR dan/Pemerintah sudah harus menyusun terlebih dahulu Naskah
AkademikdanRUUtersebut.

NamunProlegnasbukanlahsatusatunyaacuandalamperencanaanpembentukanUU.DimungkinkanadanyapembahasanatasRUUyangtidakterdapatdalam
proleganas,baikkarenamunculkeadaantertentuyangperlusegeradirespon.

Secaraumum,ada5tahapyangdilaluidalampenyusunanProlegnas:

Pada tahap mengumpulkan masukan, Pemerintah, DPR, dan DPD secara terpisah membuat daftar RUU, baik dari kementerian/lembaga, anggota DPR/DPD,
fraksi,sertamasyarakat.hasildariprosespengumpulantersebutkemudiandisaring/dipilihuntukkemudianditetapkanolehmasingmasingpihak(Presiden,DPR
danDPDuntukprosesdiDPDbelumdiatur).TahapselanjutnyaadalahpembahasanmasingmasingusulandalamforumbersamaantaraPemerintah,DPRdan
DPD.Dalamtahapinilahseluruhmasukantersebutdiseleksidankemudian,setelahadakesepakatanbersama,ditetapkanolehDPRmelaluiKeputusanDPR.

Penyusunan
TahapPenyusunanRUUmerupakantahappenyiapansebelumsebuahRUUdibahasbersamaantaraDPRdanPemerintah.Tahapiniterdiridari:

http://peraturan.go.id/welcome/index/prolegnas_pengantar.html 1/3
6/1/2017 DatabasePeraturan

Naskah Akademik adalah naskah hasil penelitian atau pengkajian hukum dan hasil penelitian lainnya tehadap suatu masalah tertentu yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah mengenai pengaturan masalah tersebut dalam suatu rancangan peraturan sebagai solusi terhadap permasalahan dan
kebutuhanhukummasyarakat.

PenyusunanRUUadalahpembuatanrancanganperaturanpasaldemipasaldenganmengikutiketentuandalamlampiranIIUU12/2011

Harmonisasi,Pembulatan,danPemantapanKonsepsiadalahsuatutahapanuntuk:

1.MemastikanbahwaRUUyangdisusuntelahselarasdengan:
a.Pancasila,UUDNRITahun1945,danUUlain
b.Teknikpenyusunanperaturanperundangundangan
2.MenghasilkankesepakatanterhadapsubstansiyangdiaturdalamRUU.

Pembahasan
Pembahasan materi RUU antara DPR dan Presiden (juga dengan DPD, khusus untuk topiktopik tertentu) melalui 2 tingkat pembicaraan. Tingkat 1 adalah
pembicaraandalamrapatkomisi,rapatgabungankomisi,rapatbadanlegislasi,rapatbadananggaranataurapatpanitiakhusus.Tingkat2adalahpembicaraan
dalamrapatparipurna.PengaturansebelumadanyaputusanMK92/2012hanyamengijinkanDPDuntukikutsertadalampembahasantingkat1,namunsetelah
putusan MK 92/2012, DPD ikut dalam pembahasan tingkat 2. Namun peran DPD tidak sampai kepada ikut memberikan persetujuan terhadap suatu RUU.
PersetujuanbersamaterhadapsuatuRUUtetapmenjadikewenanganPresidendanDPR.

Apa yang terjadi pada tahap pembahasan adalah saling kritik terhadap suatu RUU. Jika RUU tersebut berasal dari Presiden, maka DPR dan DPD akan
memberikanpendapatdanmasukannya.JikaRUUtersebutberasaldariDPR,makaPresidendanDPDakanmemberikanpendapatdanmasukannya.JikaRUU
tersebutberasaldariDPD,makaPresidendanDPRakanmemberikanmasukandanpendapatnya.

Pengesahan
SetelahadapersetujuanbersamaantaraDPRdanPresidenterkaitRUUyangdibahasbersama,PresidenmengesahkanRUUtersebutdengancaramembubuhkan
tandatanganpadanaskahRUU.Penandatangananiniharusdilakukanolehpresidendalamjangkawaktumaksimal30hariterhitungsejaktanggalRUUtersebut
disetujuibersamaolehDPRdanPresiden.JikapresidentidakmenandatanganiRUUtersebutsesuaiwaktuyangditetapkan,makaRUUtersebutotomatismenjadi
UU dan wajib untuk diundangkan. Segera setelah Presiden menandatangani sebuah RUU, Menteri Sekretaris negara memberikan nomor dan tahun pada UU
tersebut.

Pengundangan
http://peraturan.go.id/welcome/index/prolegnas_pengantar.html 2/3
6/1/2017 DatabasePeraturan
PengundanganadalahpenempatanUUyangtelahdisahkankedalamLembaranNegara(LN),yakniuntukbatangtubungUU,danTambahanLembaranNegara
(TLN)myakniuntukpenjelasanUUdanlampirannya,jikaada.TLN.SebelumsebuahUUditempatkandalamLNdanTLN,MenteriHukumdanHAMterlebih
dahulumembubuhkantandatangandanmemberikannomorLNdanTLNpadanaskahUU.Tujuandaripengundanganiniadalahuntukmemastikansetiaporang
mengetahuiUUyangakanmengikatmereka.

PeraturanPemerintahdanPeraturanPresiden
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa tahap Pembahasan hanya ada pada proses pembentukan UU. Pembentukan PP dan Perpres tidak melalui tahap
PembahasandikarenakantidakmelibatkanDPR.Perbedaanlainnyaadalah,dalampenyusunanPPdanPerpres,dokumenNaskahAkademiktidakdiperlukan.

SkemaPenyusunan,PenetapandanPengundanganRPP:

PENYEBARLUASAN
Penyebarluasan adalah kegiatan yang selalu melekat dalam setiap tahapan pembentukan peraturan perundangundangan. Pasal 88 ayat (1) UU 12/2011 (setelah
dimaknai oleh MK dalam putusan MK 92/2012) menyebutkan bahwa, Penyebarluasan dilakukan oleh DPR, DPD dan Pemerintah sejak Penyusunan Prolegnas,
pembahasanRUU,hinggaPengundanganUndangUndang,haltersebutdilakukanuntuk,memberikaninformasidan/ataumemperolehmasukanmasyarakatserta
parapemangkukepentingan.

DasarHukumProsesPembentukanUU
1.Pasal5ayat(1),Pasal20,Pasal21,Pasal22Dayat(1),danPasal22Dayat(2)UndangUndangDasarNegaraRepublikIndonesiaTahun1945
2.UndangUndangRepublikIndonesiaNomor12Tahun2011tentangPembentukanPeraturanPerundangundangan
3.UndangUndangRepublikIndonesiaNomor17Tahun2014tentangMajelisPermusyawaratanRakyat,DewanPerwakilanRakyat,DewanPerwakilanDaerah,dan
DewanPerwakilanRakyatDaerah
4.Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan UndangUndang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
PeraturanPerundangundangan
5.PeraturanDewanPerwakilanRakyatRepublikIndonesiaNomor1/DPRRI/TAHUN2009tentangTataTertib
6.PeraturanDewanPerwakilanRakyatRepublikIndonesiaNomor1Tahun2012tentangTataCaraPenyusunanProgramLegislasiNasional
7.PeraturanDewanPerwakilanRakyatRepublikIndonesiaNomor2Tahun2012tentangTataCaraMempersiapkanRancanganUndangUndang
8.PutusanMahkamahKonstitusiNomor92/PUUX/2012tentangPengujianUndangUndangNomor27Tahun2009tentangMajelisPermusyawaratanRakyat,
DewanPerwakilanRakyat,DewanPerwakilanDaerah,danDewanPerwakilanRakyatDaerahdanUndangUndangNomor12Tahun2011tentangPembentukan
PeraturanPerundangundangan.

NAVIGASI
Beranda(http://peraturan.go.id/) Profil(http://peraturan.go.id/welcome/index/profil.html) Login(http://peraturan.go.id/welcome/index/login.html)
Panduan(http://peraturan.go.id/welcome/index/panduan.html) Pertanyaan/FAQ(http://peraturan.go.id/welcome/index/pertanyaan.html)
Kontak(http://peraturan.go.id/kontak.html) Disclaimer(http://peraturan.go.id/welcome/index/disclaimer.html)

Dikelolaoleh

SistemInformasiDirektoratJenderal
PeraturanPerundangundangan
Jl.H.R.RasunaSaidKav.67,JakartaSelatan
Telp:(021)5221618Fax:(021)5265480
Email:humas.djpp@gmail.com
2014.HakCiptadanKekayaanIntelektualdilindungiUndangUndang.Load:0.0582

http://peraturan.go.id/welcome/index/prolegnas_pengantar.html 3/3

Anda mungkin juga menyukai