1. IDENTITAS KLIEN :
Nama : Untuk keperluan pembelajaran, nama ditulis dengan inisial
dan diikuti dengan label dan status klien
Wanita: - Sudah kawin - Nyonya (Ny.)
- Belum kawin (Nn./Sdri)
2. DATA KELUARGA :
Nama : diisi nama anggota keluarga yang bersangkutan dengan diri
klien
Contoh : Tn.J/Sdr.J atau Ny/Sdri K
Hubungan : diisi status atau hubungan yang bersangkutan dengan klien
Contoh : Anak kandung, Saudara, Adik, Menantu
Pekerjaan : Bidang pekerjaan, profesi, status, atau sesuai dengan
pekerjaan yang bersangkutan
Contoh : - Kesehatan/perawat/PNS/IVA
- Wiraswasta/pedagang
Alamat : Untuk keperluan pembelajaran, alamat ditulis secara singkat
Contoh : Badean, Bondowoso
Telp :
3. STATUS KESEHATAN SEKARANG :
Keluhan Utama :
keluhan utama ditulis singkat jelas, dua atau tiga kata yang merupakan keluhan yang
membuat klien meminta bantuan pelayanan kesehatan. Dalam beberapa literatur,
diterangkan bahwa keluhan utama adalah alasan klien masuk rumah sakit. Untuk
pembelajaran, mahasiswa pada saat awal melakukan pengkajian sering tidak bersamaan
dengan saat saat awal melakukan pengkajian sering tidak bersamaan dengan saat klien
masuk rumah sakit (pengkajian dilakukan setelah beberapa hari klien MRS), keluhan
utama diisi dengan keluhan yang dirasakan klien saat mahasiswa melakukan pengkajian.
Ada juga format yang membagi item ini menjadi dua bagian yaitu (1) alasan masuk
rumah sakit; dan (2) keluhan utama/keluhan saat pengkajian.
Contoh : Nyeri dada, diare dan muntah, atau panas.
Pengetahuan, usaha yang dilakukan untuk mengatasi keluhan :
Diisi sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki klien mengenai penyakitnya dan usaha
yang telah dilakukan klien keluarga dalam kaitannya usaha untuk mengurangi keluhan
yang terjadi, baik yang rasional maupun irrasional. Contoh : klien melakukan pijat
refleksi 2x dalam sebelum
2 Integumen Ya Tidak
Lesi/luka
Diperoleh dari hasil pemeriksaan fisik
dengan inspeksi atau palpasi memeriksa
ada luka atau tidak
Beri tanda centang () pada kolom Ya
jika klien mengalami kondisi tersebut,
sebaliknya beri tanda () pada kolom
tidak jika klien tidak mengalami
kondisi tersebut
Pruritus
Perubahan pigmen
memar
Pola penyembuhan lesi
KETERANGAN
3 Hematopoetic Ya Tidak
Perdarahan abnormal
Pembengkakan kelenjar limfe
Anemia
KETERANGAN
4 Kepala Ya Tidak
Sakit kepala
Pusing
Gatal pada kulit kepala
KETERANGAN
6 Mata Ya Tidak
Perubahan penglihatan
Pakai kacamata
Kekeringan mata
Nyeri
Gatal
Photobobia
Diplopia
Riwayat infeksi
KETERANGAN
6 Telinga Ya Tidak
Penurunan Pendengaran
Discharge
Tinitus
Vertigo
Alat bantu dengar
Riwayat infeksi
Kebiasaan membersihkan telinga
Dampak pada ADL
KETERANGAN
7 Hidung sinus Ya Tidak
Rhinorrhea
Discharge
Epistaksis
Obstruksi
Snoring
Alergi
Riwayat infeksi
KETERANGAN
10 Pernafasan Ya Tidak
Batuk
Nafas pendek
Hemoptosis
Wheezing
Asma
KETERANGAN
11 Kardiovaskuler Ya Tidak
Chest pain
Palpitasi
Dyspnea
Paroximal nocturnal
Orthopnea
Murmur
Edema
KETERANGAN
12 Gastrointestinal Ya Tidak
Disphagia
Nausea / vomiting
Hematemesis
Perubahan nafsu makan
Jaundice
Perubahan pola BAB
Melena
Hemorhoid
Pola BAB
KETERANGAN
13 Perkemihan Ya Tidak
Dysuria
Frekuensi
Hesitancy
Urgency
Hematuria
Poliuria
Oliguria
Nocturia
Inkontinensia
Nyeri berkemih
Pola BAK
KETERANGAN
14 Reproduksi (Laki-laki) Ya Tidak
Lesi
Discharge
Testiculer pain
Perubahan gairah sex
Impotensi
Reproduksi (Perempuan)
Lesi
Discharge
Postcoital breading
Nyeri pelvis
Prolap
Riwayat menstruasi
Aktifitas seksual
Pap smear
KETERANGAN
15 Muskuloskeletal Ya Tidak
Nyeri sendi
Bengkak
Kaku sendi
Deformitas
Spasme
Kram
Kelemahan otot
Masalah gaya berjalan
Pola latihan
Dampak ADL
KETERANGAN
16 Persyarafan Ya Tidak
Headache
Seizures
Syncops
Tic/tremor
Paralysis
Paresis
Masalah memori
KETERANGAN
Spiritual
Aktivitas Ibadah :
Hambatan :
KETERANGAN :
6 LINGKUNGAN :
Kamar :
Kamar mandi
Luar rumah
2. Aspek kognisi
MMSE (Mini Mental Status Exam)
Total nilai 30
Interpretasi hasil :
24 30 : tidak ada gangguan kognitif
18 23 : gangguan kognitif sedang
0 17 : gangguan kognitif berat
Kesimpulan :
3. Tes keseimbangan
Time Up Go Test
Intrepretas hasil
Apabila pemeriksaan TUG menunjukkan hasil berikut :
4. Kecemasan, GDS
Pengkjian Depresi
No Pertanyaan Jawaban
Ya Tdk Hasil
1. Anda puas dengan kehidupan anda saat ini 0 1
2. Anda merasa bosan dengan berbagai aktivitas dan 1 0
kesenangan
3. Anda merasa bahwa hidup anda hampa/kosong 1 0
4. Anda sering merasa bosan 1 0
5. Anda memiliki motivasi yang baik sepanjang waktu 0 1
6. Anda takut ada sesuatu yang buruk terjadi pada anda 1 0
7. Anda lebih meeasa bahagia sepanjang waktu 0 1
8. Anda sering merasakan butuh bantuan 1 0
9. Anda lebih senang tinggal dirumah daripada keluar 1 0
melakukan sesuatu hal
10. Anda merasa memiliki banyak masalah dengan ingatan 1 0
anda
11. Anda menemukan bahwa hidup ini sangat luar biasa 0 1
12. Anda tidak tertarik dengan jalan hidup anda 1 0
13. Anda merasa diri anda sangat energik / bersemangat 0 1
14. Anda merasa tidak punya harapan 1 0
15. Anda berfikir bahwa orang lain lebih baik dari diri anda 1 0
Jumlah
(Geriatric Depression Scale (Short Form) dari yesafage (1983) dalam Gerontoligical
Nursing.2006)
Interpretasi :
Jika diperoleh skor 5 atau lebih, maka diindikasikan depresi
5. Status Nutrisi
Pengkajian determinan nutrisi pada lansia :
No Indikator Score Pemeriksaan
1. Menderita sakit atau kondisi yang 2
mengakibatkan perubahan jumlah dan jenis
makanan yang dikonsumsi
2. Makan kurang dari 2 kali sehari 3
3. Makan sedikit buah, sayur atau olahan susu 2
4. Mempunyai tiga atau lebih kebiasaan minum 2
minuman beralkohol setiap harinya
5. Mempunyai masalah dengan mulut atau giginya 2
sehingga tidak dapat makan makanan yang keras
6. Tidak selalu mempunyai cukup uang untuk 4
membeli makanan
7. Lebih sering makan sendirian 1
8. Mempunyai keharusan menjalankan terapi 1
minum obat 3 kali atau lebih setiap harinya
9. Mengalami penurunan berat badan 5 Kg dalam 2
enam bulan terakhir
10 Tidak selalu mempunyai kemampuan fisik yang 2
. cukup untuk belanja, memasak atau makan
sendiri
Total score
(American Dietetic Asscosiation and National Council on the Aging, dalam
introductory Gerontological Nursing, 2001)
Interpretasi :
0 2 : Good
3 5 : Moderate nutritional risk
6 : high nutritional risk
1. Identitas : Berisi nama,umur, dan alamat pasien sesuai kartu identitas.tanggal datang
dipanti dan lama tinggal, dapat dilihat dari data milik panti.
2. Data keluarga : Berisi identitas kelurga klien yang bertanggung jawab terhadap diri
klien dalam pengambilan keputusan terkait tentang pembiayaan, permasalahan lansia
3. Status Kesehatan sekarang:
- Keluhan Utama : keluhan yang dirasakan paling menggangu klien
- Pengetahuan,Usaha yanga dilakukakan untuk mengatasi keluhan: Informasi
mengenai pengobatan,aktifitas dan terapi dalam mengatsi keluhan yang telah
diketahui atau dilakukan oleh klien
- Obat-obatan: Obat obatan,herbal dan jamu yang dikonsumsi oleh klien dalam kurun
waktu 2 minggu terakhir dan pada saat pengkajian dilakukan
4. Age Related Changes: perubahan terkait proses penuaan. Perubahan yang terjadi
meliputi aspek fisik,psikososial dan spiritual. Pengisian pada aspek fisik menggunakan 2
pilihan yaitu YA dan TIDAK, perawat dapat memilih pilihan yang sesuai dengan
Kelelahan : kondisi yang ditandai oleh kapasitas berkurang untuk berktifitas, biasanya
disertai dengan perasaan letih dan lemah. Kelelahan dapat akut dan datang mendadak
atau kronis.
Perubahan BB: kenaikan atau penurunan berat badan klien dibandingakn berat badan
sekarang dengan berat badansebelum pengkajian
Gangguan tidur: Suatu kumpulan kondisi yang dicirikan dengan adanya gangguan
dalam jumlah,kualitas,waktu tidur pada seorang individu sesuai dengan kebutuhan
tidur lansia yaitu 6-7 jam per hari
B. Integumen
Lesi/luka:kerusakan kontinyuitas kulit, mukosa membran dan tulang atau oragan
tubuh yang lain (kozier,1995)
Pruritus: rasa gatal merupakan keluhan yang paling sering terdapat pada penderita
dengan penyakit kulit, dapat di definisikan sebagai sensasi yang menyebabkan
keinginan untuk menggaruk(Djajakusumah,2011)
Memar: Memar adalah suatu perdarahan dalam jaringan bawah kulit/kuitis akibat
pecahnya kapiler dan vena,yang disebabkan oleh kekerasan benda
tumpul(Budiyanto,1997)
C. Hematopic
Perdarahan abnormal: apabila klien mengalami perdarahan abnormal dalam hal jummlah,
frekuensi dan lama maka data keterangan diisi dengan jumlah,freekuensi dan lama
perdarahan
Pembengkakan kel. Limfe: pembengkakana yang terjadi pada kelenjar limfe, pada palpasi
temuan normal kelenjar limfe adalah tidak teraba
Anemia: penurunan jumlah masa eritrosit(red cell mas) sehingga tidak memenuhi fungsinya
untuk membawa oksigen dalam jumlah yang cukup ke jaringan perifer(penurunan oxygen
carrying capacity). Anemia di tunjukkan oleh penurunan kadar hemogoblin,hemaktokrit,atau
hitung eritrosit(red cell count)(bakta,2006)
D. Kepala
Sakit kepala : rasa tidak mengenakan pada seluruh daearah kepala dengan batas bawah dari
dagu sampai ke daearah belakang kepala(daearah ocypital dan sebagian daerah tengkuk)
(Sjahrir,2008)
E. Mata
Perubahan penglihatan:apabila klien mengalami penurunan ketajaman
penglihatan,dapat dikaitakan dengan penyakit katarak,presbiopi,miopi,rabun
senja,astigmatisma,kebutaan
Pakai kacamata: pada kolom keterangan diisi dengan tipe lensa kacamat dan
kekuatan lensa apabila klien menggunakan kacamata
Nyeri:Nyeri pada area mata,dapat dikaitkan dengan adanya infeksi pada mata dan
peningkatan tekanan intra okuler. Pada kolom keterangan di tambahkan pengkajian
nyeri PQRST
Gatal: Gatal pada area mata dikaitkan ada benda asing dan infeksi
Photopobia: rasa tidak nyaman, takut, bahkan nyeri pada saat cahaya terang.
Kondisi ini dapat disebabkan karena gangguan,trauma,infeksii pada mata,gangguan
pada syaraf,ataupun gangguan kejiwaan(Digre,2006). Pada kolom keterangan
apabila terdapat photopobia perawat dapat mengisi keterangan lebih lanjut
mengenai kapan,dimana,dan perasaan yang mjuncul pada saat melihat cahaya.
Riwayat infeksi: diisi apabila klien pernah mengalami infeksi pada area mata
dalam kurun waktu 3 bulan terkhir
Dampak ADL: uraian yang berisi efek dari perubahan penglihatan dan gangguan
mata pada aktivitas setiap hari,misal: klien mengalami kesulitan mencari benda,
klien menjadi sering jatuh, tidak bisa membaca, buram melihat jalan, dll
F. Telinga
Discharge: ditemukan cairan (darah,pus,kotoran telinga) yang berasal dari telinga tengah dan
atau dalam
Titinus: klien merasa medengar suara dari telinga atau kepala, namun sumber suara tidak
jelas(American Tinnitus Association,2010). Klien sering mengeluh telinga berdenging
Vertigo: perasaan seolah olah bergeerak tau berputar, atu seolah olah benda disekitarnya
bergerak berputar,yang biasanya disertai mual dan kehilangan keseimabangan
Alat bantu dengar: Apabila klien menggunakan alat bantu dengar pada kolom keterangan
diuraikan lama pemakaian alat pendengaran
Riwayat infeksi: infeksi pada telinga yang pernah di alami oleh klien dalam kurun waktu 3
bulan terakhir
Kebiasaan membersihkan telinga: apabila ada kebiasaan membersihkan telinga, pada kolom
keterangan dapat dijelaskan alat yang digunakan dan frekuensi membersihkan telinga
Dampak pada ADL: Uraian yang berisi efek dari penurunan pendengaran dan gangguan
telinga pada aktivitas setiap hari,misal:klien mengalami kesulitan dalam berkomunikasi,klien
mengalmi gangguan keseimbangan
G. Hidung sinus
Rhinorrea: keluarnya cairan dari hidung, yang sering kali keluar adalah cairan serebrospinal
Discharge: Sekret yang keluar dari hidung,pada kolom keterangan tambahkan uraian
mengenai warna sekret. Discharge ini dapat mengidintikasian adanya sinusitis,rhinitis alergi
Epitaksis: atau dikenla dengan mimisan, keluarnya darah akibat pecahnya pembuluh darah
hidung. Kondisi ini dapat mengidikasikan trauma/ benturan pada hidung dan hipertensi
Obstruksi: sumbatan pada hidung karena benda asing,polip, sinusitis, influenza. Pemeriksaan
dilakukan dengan uji kepatenan lubang hidung
Snoring:terdengar bhunyi ngorok, snoting muncul akibat jalan nafas tersumbat ppangkal
lidah yang jatuh ke belakang.
Alergi: adlah reaksi imunoligik yang disebabkan karena interaksi antar anti body/sel limfosit
yang spesifikterhadap alergen yang masuk(SMF Ilmu penyakit dalam FK Inair RSU
Dr.Soetomo, 1999). Pada kolom keterangan disebutkan klien alergi tehdap makanan, debu
atauj benda lain,serta alergi yang muncul pada pernafasan(hidung
tersumbat,discharge,bersin,sesak nafas)
Riwayat infeksi: infeksi pada area hidung yang pernah dialami oleh klien dalam kurun waktu
3 bulan terakhir
H. Mulut, Tenggorokan
Riwayat infeksi: infeksi pada hidung yang pernah dialami oleh klien dalam kurun
waktu 3 bulan terakhir
Pola sikat gigi: diidi kebiasaan menyikat gigi lansia,frekuensi menyikat gigi,alat
dan jenis pasta gigi yang digunakan
I. Leher
J. Pernafasan
Batuk: sudah jelas, pada kolom keterangan kaji lebih lanjut mengenai lama dan jenis batuk,
serta usaha(pengobatan)yang telah dilakukan lansia
Nafas pendek: merupakan salah satu tanda adanya gangguan pada pernafasan
Hemoptosis: batuk berdarah, pada kolom kaji lebih lanjut mengeanai warna darah,lama batuk
,serta waktu terjadi hemoptosis
Wheezing: bunyi ngik nyaring pada saat ekspirasi,karena penyempitan saluran nafas atas
Asma: penyakit inflamasi kronik saluran nafas yang mneyebabkan peningkatan hiperesponsif
jalan nafas yang menimbulkan gejala eidosik berulang berupa mengi(nafas berbunyi ngik
ngik)sesak nafas dan dada tersa berat dan batuk batuk terutama malam menjelang dini hari.
K. Kardiovaskuler
Chest pain: nyeri dada yang khas pada pasien PJK. Kaji lebih lanjut pada kolom keterangan
mengenai PQRST nyeri dada
Palpitasi: perasaan berdebar. Peningkatan denyut jantung atau kehilangan iramanaya atau
juga iramanya bertambah cepat tanpa sebab dapat mengakibatkan pingsan atau perasaan
pingsan, tetapi biasanya palpitasi menimbulkanrasa tidak enak dan rasa takut(Petch, 1995)
Dispnoe: keluhan susah bernafas dengan disertai salah satu tanda peningkatan usaha
nafas(nafas cuping hidung,peningkatan frekuensi nafas,dan tarikan oto bantu nafas). Pada
kolom keterangan jika didapatkan klien mengalami dipnoe lengkapi dengan tanda atau gejala
peningkatan usaha nafas,serta suara nafas klien
Orthopnea: Keluhan sesak nafas pada saat berbaring,berkurang dengan duduk dan berdiri.
Serikng kali muncul pada pasien gagal jantung
Murmur: suara jantung abnormal atau tambahan yang terdengar pada saat auskultasi. Murmur
dapat menjadi indikasi penyakit katup jantung
Edema: bengkak, diakibatkan penumpukan cairan ekstraseluler. Pada klien gagal jantung
kanan sering ditemui manifestasi edema tungkai. Pada klien gagal jantung kiri manifestasi
yang muncul adalah edema paru dengan keluhan sesak nafas. Pada kolom ketrangan tuliskan
letak edema yang dialami lansia
L. Gastroinestinal
Diphagia:
Nause/vomitng:
Masaa: apabila ditemukan benjolan pada daerah abdominal baik melalui obsevasi
maupun palpasi. Apabila ada temuan ini pada kolom ketrangan perawat menjelaskan
lbiih lanjtmenebai letak dan karakteristik benjolan
Jaundice: warna kekuningan yang ter;ihat pada sklera, kulit dan mebran mukosa
karena peningkatan bilirubinindirect 3 mg per dl
M. Perkemihan
Dsyuria: rasa nyeri, terbakar dan tidak nyaman selma berkemih.dsyuria dapat
mengindikasikan gangguan perkemihan,tersring adalah infeksi saluran kencinng(ISK)
Frekuensi: diisi berapa kali dalam 1 hari klien berkemih
Hesitancy:kesulitan memulai berkemih atau pancaran kencing tidak stabil. Kondisi ini sering
terjadi pada lansia laki laki dengan pembesaran prostat
Urgency: rasa berkemih secara tiba tiba dan tidak tertahankan untuk menahan
kencing,kondisi ini berkaitan dengan ketidakmapuan otot dinding kandung kemih
berkontraksi
Hematuria: kencing berwarna merah darah. Kondisi ini diindikasikan dengan trauma
uretra/ginjal,batu pada saluran kencing
Nocturia poliuria: peningktan pengeluaran urin tertama terjadi pada malam hari karena
gangguan pengeluaran argini vasopresin
Inkontinensia: pengeluaran urin yang tidak terkendali, karena gangguan urologi, neurologis,
psikologis, dan lingkungan. Sering terjadi pada lansia terutama karena kelelahansfingter
uretra internal
N. Reproduksi
Laki-laki
Disharge: sekresi cairan abnormal pada penis,misal: darah, nanah, cairan yang berbau
Testicular pain: Nyeri pada testis, baik nyeri tekan atau spontan
Perempuan
Discharge: sekresi cairan abnormal pada vagina, misal: darah, nanah, cairan
keputihan yang berbau
Prolaps organ panggul: kondisi ini menunjukkan pennjolan atau penuruanan satu atau
lebih orang organ panggul kedalam atau keluar dari vagina. Organ panggul terdiri
atas rahim, vagina, usus, dan kandung kemih. Prolaps organ panggul muuncul karena
otot dan fascia
Aktivitas seksual: diisi ya apabila klien klien masi melakukan hubungan seksual
Pap smear: sudah jelas. Apabila sudah pernah dilakukan pada kolom keterangan
ditambahkan hasil pap smear terakhir
O. Muskuluskeletal
Nyeri sendi: sudah jelas, pada kolom keterangan ditambhakan pengkajian nyeri PQRST
Bengkak: sudah jelas: pada kolom keterangan dijelaskan letak dan karakteristik bengkak
Kaku sendi: sudah jelas, pada kolom keterangan dijelaskan letak dan waktu kaku sendi
Spasme: merupakan konttraksi otot yang tidak disadari, sehingga otot tidak dapat berelaksasi
Kram: spasme otot yang terjadi terus menerus, seringkali menimbulkan nyeri. Kram otot
dapat diketahui melalui meraba atau melihat ada pengerasan otot.
Kelemahan otot: sudah jelas,ukur kekuatan otot dengan manual muscle testing,pada kolom
keterngan tambhakan skor yang didaptkan
Masalah gaya berjalan: lihat postur tubuh kelainan pada saat klien berjalan
Nyeri punggung: sudah jelas, pada kolom keterangan ditambahkan pengkajian nyeri PQRST
Pola latihan: jelaskan kapan dan lama aktivitas fisik yang selama ini dilakukan oleh
lansia(olahraga, rehab mediak,senam)
P. Persyarafan
Headache
Seizures: kejang, pada kolom keterangan jelaskan karakeristik kejang(lama, kapan, gambaran
kejang)
Tic/tremor: gerakan berayun/bergerak secara tidak sadar pada ekstermitas atau seluruh tubuh,
kondisi ini mengindikasikan penyakit parkinson
Paralysis: kelumpuhan, fungsi otot dan saraf motorik/sensoris mengilang pada bagian tubuh/
seluruh tubuh. Pada kolom keterangan jelaskan bagian tubuh yang mengalami paralysis
Paresis: kelemahan, fungsi otot saraf motorik menurun pada bagian tubuh/ seluruh tubuh.
Pada kolom keterngan jelaskan bagian tubuh yang mengalami paresis
Masalah memori: tidak dapat mengingat kejadian masa lampau, benda kecil, atau peristiwa
yang baru saja terjadi
Psikososial
Cemas: kondisi emosi yang tidak menyenagkan, individu merasa tidak nyaman,tegang
gelisah dan bingung. Objek kecemasan tidak jelas dan tidak dapat dijelaskan
Depresi: gangguan suasana hati yang disebabkan perasaan sedih yang menetap dan
kehilangan ketertarikan terhadap aktivitas dan stimulus dari (mayo clinic staff,2014).
Ditandai dengan lansia menarik diri dari kegiatan sehari hari dan kehilangan minat terhadap
aktivitas,pemerikasaan lebih lanjut menggunakan instrumen Geriatric Depression Scale
Ketakutan:
Insomnia
Kesulitan konsentrasi:
Spiritual
Aktivitas ibadah: isi dengan penjelasan mengani aktivitas ibadah klien, dimana dan
kapan dilakuan, serta apakah klien dapat melakukan aktivitas sesuai dengan ketentuan
agama
Hambatan: isi dengan penjelasan mengenai kondisi yang menghalangi klien untuk
melakukan ibadah, meliputi hambatan ketiadaan tempat, alat, ataupun dari diri klien
sendir, misal kklien tidak mengetahui/lupa cara unutk beribadah
6. Lingkungan
Kamar : isi dengan penjelasan mengenai penataan, lantai, pencahayaan sinag dan malam,
ventilasi, jarak kamar dan kamr mandi, pegangan dinding
Kamar mandi : jenis wc, bak mandi, pegangan, lantai, keset, pencahayan
Dalam rumah wisma: pemanfaatan ruang, jenis perabot/fasilitas lansia, pencahayan, lantai.
Pertanyaan tahap 1
Pertnyaan tahap 2
1. Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih, 1 bulan 1kali dalam 1 bulan?
2. Ada masalah atau bnyak fikiran?
3. Ada gangguan atau ada masalah dengan orang lain?
4. Menggunakan obat tidur atau penang atas anjuran dokter?
5. Cenderung mengurung diri?
Jika jawaban ya >1, maka ada masalah emosional atau ada gangguan emosional.
Identifikasi ini digunakan untuk mengtahui masalh emosional pada lansia. Lansia yang
emosionalnya terganggu, daat menyebabkan gangguan dalam menjalankan aktibitas dan
fungsi kehidupan sehari harinya. Masalah gangguan emosional tersebut dapat berupa
emosi labil,mudah tersinggung, gampang merasa dilecehkankecewa,tidak
bahagia,perasaan kehilngan, dan tidak berguna. Lansia dengan problem tersebutmenjadi
rentan mengalami gangguan psikiatrik seperti depresi, ansietas (kecemasan),
psikos(kegilaan) atau kecanduan obat. Pada umunya masalah kesehatan mental lansia
adalah maslah penyesuaian. Penyesuaian tersebut karena adanya perubbahan dari keadaan
sebelumnya (fisik masi kuat, bekerja dan berpenghasilan) menjadi kemunduran.
SHORT POTABLE MENTAL STATUS QUESTIONNAIRE(SPMSQ)
PENILAIAN UNTUK MENGETAHUI FUNGSI INTELEKTUAL LANSIA
sko
r
+ - NO Pertanyaan Jawaban
1 Tanggal berapa hari ini?
2 Hari apa sekarang ini?
3 Apa nama tempat ini?
4 Dimana alamat anda?
5 Berapa umur anda?
6 Kapan anda lahir?
7 Siapa presiden indonesia sekarang?
8 Siapa presiden sebelumnya?
9 Siapa nama kecil ibu anda?
10 Kurang 3 dari 20 dan tetep pengurangan 3 dari
setiap angak baru, semua secara menurun!
Jumlah Kesalahan Total
Interpretasi: (PFEIFFER,1975)
Keterangan:
Bisa dimaklumi bila lebih dari satu kesalahan bila subyek hanya
berpendidikan sekolah dasar (SD)
Bisa dimaklumi bila lebih dari satu kesalahan bila subyek mempunyai
pendidikan di atas sekolah menengah ke atas
Bisa dimaklumi bila lebih dari satu kesalahan bila subyek kulit hitam, dengan
menggunakan kriteria pendidikan yang sama.
Petunjuk pengisian
Berikut penilain sesuai dengan keadaan pasien.
Bila tingkat ketergantungan semaikn berat nilai semakin rendah
Sebaliknya bila pasien lebih mandiri maka nilainya semakin tinggi
Penilaian
1. 0-20 : Interpretasi ketergantungan penuh
2. 21-61 : Interpretasi ketergantungan berat
3. 62-90 : Interpretasi ketergantungan moderat
4. 91-99 : Interpretasi ketergantungan ringan
5. 100 : Mandiri
Lansia mengalami penurunan fungsi fisik, mental dan sosial yang memberikan kontribusi
terhadap meningkatnya ketegangtungan lansia pada orang lain. Sehingga tingkat kemandirian
juga perlu untuk diketahui karen kemandirian lansia sangat diperlukan untuk memenuhi
aktivitas sehati-hari (AKS) dan menjuag agar tetap produktif.
Interpretasi :
1. Bila nilai didapat 24 30 : Tidak ada gannguan koognitif
2. Bila nilai didapat 18-23 : gangguan koognitif sedang
3. Bila nilai didapat 0-17 : gangguan koognitif berat
Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara fumgsi koognitif
dengan keseimbangan pada lansisa. Fungsi koognitif merupakan hasil interaksi dengan
lingkungan yang didapat secara formal dan non formal. Gangguan satu atau lebih fungsi
tersebut dapat menyenankan gangguan sosial. Sedangkan keseimbangan merupakan
kemampuan untuk mempertahankan posisi tubuh terhadap basis penyangga tubuh, beberapa
penelitian menunjukkan domain koognitif yang memiliki hubungan bvermakna dengan
gangguan keseimbangan adalah gangguan atensi, memori dan fungsi eksektif.
Skor Uraian
A. Kesedihan
3 Saya sangat sedih/tidak bahagia dimana saya tak dapat mengahadapinya
2 Saya galau/sedih sepanjang waktu dan saya tidak keluar darinya
1 Saya merasa sedih atau galau
0 Saya merasa tidak sedih
B. Pesimisme
3 Saya merasa bahwa masa depan adalah sia-sia dan sesuatu tidak dapat membaik
2 Saya merasa tidak mempunyai apa-apa untuk memandang ke depan
1 Saya merasa berkecil hati mengenai masa depan
0 Saya tidak setuju mengenai pesimis atau kecil hati tentang masa depan
C. Rasa Kegagalan
3 Saya benar-benar gagal sebagai orang tua (suami/istri)
2 Bila melihat kehidupan kebelakang semua yang dapat saya lihat hanya kegagalan
1 Saya merasa telah gagal melebihi orang pada umumnya
0 Saya tidak merasa gagal
D. Ketidakpuasan
3 Saya tidak puas dengan segalanya
2 Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun
1 Saya tidak menyukai cara yang saya lakukan
0 Saya tidak merasa tidak puas
E. Rasa Bersalah
3 Saya merasa seolah-olah sangat buruk atau tidak berharga
2 Saya sangat merasa bersalah
1 Saya merasa buruk/tak barharga sebagai bagian dariwaktu yang baik
0 Saya tidak merasantidak benar-benar bersalah
F. Tidak Menyukai Diri Sendiri
3 Saya benci diri saya sendiri
2 Saya muak dengan diri saya sendiri
1 Saya tidak suka dengan diria saya sendiri
0 Saya tidak merasa kecewa dengan diri saya sendiri
G. Membahayakan Diri Sendiri
3 Saya akan membunuh diri saya sendiri jika jika saya mempunyai kesempatan
2 Saya mempunyai rencana pasti tentang tujuan bunuh diri
1 Saya merasa lebih baik mati
0 Saya tidak mempunyai pikiran-pikiran mengenai membahayakan diri sendiri
H. Menarik Diri Dari Sosial
3 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan tidak peduli pada
mereka
2 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan mempunyai sedikit
perasaan pada mereka
1 Saya kurang berminat pada orang lain dari pada sebelumnya
0 Saya tidak kehilangan minat pada orang lain
I. Keragu-raguan
3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan
1 Saya berusaha mengambil keputusan
0 Saya membuat keputusan yang baik
J. Perubahan Gambaran Diri
3 Saya merasa bahwa saya jelek atau tampak menjijikkan
2 Saya merasa bahwa ada perubahn permanent dalam penampilan saya dan ini
membuat saya tidak tertarik
1 Saya kuatir bahwa saya tampak tua atau tidak menarik
0 Saya merasa bahwa saya tampak lebih buruk dari pada sebelumnya
K. Kesulitan Kerja
3 Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali
2 Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk melakukan sesuatu
1 Saya memerlukan upaya tambahan untuk memulai melakukan sesuatu
0 Saya dapat bekerja kira-kira sebaik sebelumnya
L. Keletihan
3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
2 Saya merasa lelah untukl melakukan sesuatu
1 Saya merasa lelah dari yang biasanya
0 Saya tidak merasa lebih lelah dari biasanya
M. Anoreksia
3 Saya tidak mempunyai nafsu makan sama sekali
2 Nafsu makan saya sangat memburuk sekarang
1 Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya
0 Nafsu makan saya tidak buruk dari yang biasanya
Intrepetasi :
0-4 : Depresi tidak ada atau minimal
5-7 : Depresi ringan
8-15 : Depresi sedang
>16 : Depresi berat
Depresi yang merupakan masalah mental paling banyak ditemui pada lansia membutuhkan
penatalaksanaan holistik dan seimbang aspek fisik, mental dan sosisal. Di samping itu,
depresi pada lansia harus diwaspadai dan deteksi sedini mungkin karena dapat
mempengaruhi perjalanan penyakit fisik dan kualitas hidup pasien. Deteksi dini perlu
dilakukan untuk mewaspadai depresi, terutam pada lansia dengan penyakit degeneratif, lansia
yang menjalani perawaatan lama dirumah sakit, lansia dengan keluhan somatis kronis, lansia
dengan imobilisasi berkepanjangan serta lansia dengan isolasi sosial.
INDEKS KATZ
(INDEKS KEMANDIRIAN PADA AKTIVITAS KEHIDUPAN SEHARI-HARI)
Nama : Tanggal :
Jenis kelamin : Umur : Tahun
Agama : Suku :
Alamat :
Pewawancar :
SKORE KRETERIA
A Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, kekamar kecil, berpakaian
dan mandi
B Kemandirian semua aktivitas hidup, kecuali dari fungsi tersebut
C Kemandirian semua aktivitas hidup, kecuali mandi dan satu fungsi tambahan
D Kemandirian semua aktivitas hidup, kecauali mandi, berpakaian dan satu
fungsi tambahan
E Kemandirian semua aktivitas hidup, kecuali mandi, berpakaian, kamar kecil,
dan satu tambahan
F Seperti E tetapi ditambah berpindah dari satu tempat dan satu fungsi tambahan
G Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut
Lain-lain Tergantung pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat diklasifikasikan
sebagai C, D, E atau F.
Secara umum kondisi fisik seseorang yang telah memasuki masa lanjut usia mengalami
penurunan,. Hal ini dapat dilihat dari beberapa perubahana: (1) perubahan penampilan pada
bagian wajah tangan, dan kulit, (2) perubahan bagian dalam tubuh seperti sisitem syaraf:
otak, isi peru: limfa, hati, (3) perubaha panca indra: penglihatan, pendengaran, penciuman,
perasa, dan (4) perubahan motorik antara lain berkurangnya kekuatan, kecepatan dan belajar
keterampilan baru. Perubahan-perubahan tersebut pada umumnya mengarah pada
kemunduran kesehata fisik dan psikis yang akhirnya akan berpengaruh pada aktivitas
ekonomi dan sosisal mereka sehingga secara umum akan berpengaruh pada aktivitas
kehidupan sehari-hari.
SKOR:
Skor jawaban yang dipilih mempunyai nilai!
Skor < 5 menunjukkan tidak depresi
Skor antar 5-9 menunjukkan kemungkinan besar depresi
Skor 10 atau lebih menunjukkan depsresi
Sumber: Pitt, B (1998) dan Lovestone (1999)