Anda di halaman 1dari 20

Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No.

2, Agustus 2014
ISSN 2089-6697

ANALISIS PERBANDINGAN NILAI TAHANAN PENTANAHAN


MENGGUNAKAN ELEKTRODA BATANG (ROD) JENIS CROM TEMBAGA,
ALLLUMINIUM, BESI, DENGAN MEDIA TANAH PASIR LUMPUR DAN TANAH
LIAT

Acep Ponadi
Acep_Pasca@yahoo.com
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik
Universitas Musamus

ABSTRAK
Sistem pentanahan merupakan salah satu faktor penting dalam usaha pengamanan
(perlindungan) sistem tenaga listrik saat terjadi gangguan yang disebabkan oleh arus lebih
dan tegangan lebih. Arus gangguan ini menimbulkan gradient tegangan antara peralatan
dengan peralatan, peralatan dengan tanah, serta pada permukaan tanah itu sendiri. Salah satu
cara untuk memperkecil gradient tegangan permukaan tanah yaitu dengan suatu elektroda
pembumian yang ditanam kedalam tanah. Nilai tahanan tanah sangat dipengaruhi oleh nilai
tahanan jenisnya, sehingga perlu dilakukan pengukuran secara akurat dari karakteristik
tanah.
Mengetahui perbandingan nilai tahanan pentanahan jenis elektroda besi, crom
tembaga, aluminium yang ditanam tegak lurus, metode empat titik, untuk pengukuran 3 jenis
tanah yaitu tanah pasir, tanah liat, tanah lumpur menggunakan elektroda batang tunggal
(driven rod) mulai dari kedalaman 0,50 1,50 meter.
Kondisi jenis tanah pasir nilai rata rata tahanan jenis tanah pada kedalaman 1,50 m
elektroda besi sebesar 61,510 -m dan tahanan pentanahan sebesar 39,124 , elektroda
crom tembaga nilai rata rata tahanan jenis tanah sebesar 69.080 -m, tahanan pentanahan
sebesar 43.940 serta aluminium nilai rata rata tahanan jenis tanah sebesar 92.153 -m,
tahanan pentanahan sebesar 58.615 . Untuk tanah liat nilai rata rata tahanan jenis tanah
pada kedalaman 1,50 m elektroda besi sebesar 3,142 -m dan tahanan pentanahan sebesar
1,998 , elektroda crom tembaga nilai rata rata tahanan jenis tanah sebesar 3.427 -m,
tahanan pentanahan sebesar 2.180 serta aluminium nilai rata rata tahanan jenis tanah
sebesar 6.283 -m, tahanan pentanahan sebesar 3.997 . Untuk tanah lumpur nilai rata rata
tahanan jenis tanah pada kedalaman 1,50 m elektroda besi sebesar 0,956 -m dan tahanan
pentanahan sebesar 0,608 , elektroda crom tembaga nilai rata rata tahanan jenis tanah
sebesar 0.820 -m, tahanan pentanahan sebesar 0.521 serta aluminium nilai rata rata
tahanan jenis tanah sebesar 0.915 -m, tahanan pentanahan sebesar 0.582 , dan cenderung
menurun ketika kedalaman ditambah.
Kata Kunci : Megger, tanah, elektroda, pentanahan

166
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 2, Agustus 2014
ISSN 2089-6697

PENDAHULUAN dalam dengan menggunakan metode


Sistem pentanahan merupakan salah perkiraan C.J Blattner, menghitung
satu faktor penting dalam usaha pengamanan kedalaman penanaman elektroda batang
(perlindungan) sistem tenaga listrik saat tunggal sistem driven rod sehingga didapat
terjadi gangguan yang disebabkan oleh arus nilai resistansi pentanahan yang rendah, serta
lebih dan tegangan lebih. Pada saat terjadi menganalisis pengaruh resistansi jenis tanah
gangguan di sistem tenaga listrik, adanya terhadap kedalaman penanaman elektroda
sistem pembumian menyebabkan arus pembumian.
gangguan dapat cepat dialirkan ke dalam Bahan yang digunakan untuk
tanah dan disebarkan kesegala arah. Arus elektroda batang pembumian adalah logam
gangguan ini menimbulkan gradient yang mempunyai konduktivitas cukup tinggi
tegangan antara peralatan dengan peralatan, yaitu tembaga, selain itu untuk mendapatkan
peralatan dengan tanah, serta pada nilai yang lebih ekonomis dapat
permukaan tanah itu sendiri. Besarnya dipergunakan baja yang di galvanisasi atau
gradien tegangan pada permukaan tanah itu baja berlapis tembaga. Sehingga dengan
tergantung pada resistansi jenis tanah. Salah bantuan metode/teknik perkiraan nilai
satu usaha untuk memperkecil gradient tahanan pembumian, keterbatasan dari alat
tegangan permukaan tanah yaitu dengan ukur tahanan jenis dalam menyelidiki kondisi
suatu elektroda pembumian yang ditanam spesifik tanah pada keadaan lebih dalam
kedalam tanah. dapat digantikan, karena pada metode
Nilai tahanan tanah sangat perkiraan tahanan pembumian ini hanya
dipengaruhi oleh nilai tahanan jenisnya. dilakukan pengukuran pada kedalaman
Sehingga perlu dilakukan suatu pengukuran beberapa meter sebagai titik acuan atau
secara akurat dari karakteristik tanah yang referensi dalam memperkirakan nilai tahanan
ada dan biasanya dalam pengukuran keadaan pembumian pada keadaan lebih dalam.
lebih dalam akan ditemukan kendala dalam Permasalahan pada penelitian ini
pengukuran tahanan jenis tanah, karena akan adalah; menghitung besaran nilai tahanan
membutuhkan waktu dan peralatan yang pentanahan dari berbagai jenis elektroda
lebih komplit sehingga tidak efisien dan batang (Rod).
ekonomis. Pada penelitian ini masalah dibatasi
Penelitian yang dilakukan bertujuan pada:
untuk menghitung nilai tahanan jenis tanah
dan resistansi pentanahan pada keadaan lebih

167
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 2, Agustus 2014
ISSN 2089-6697

1. Pengukuran dilakukan pada 3 jenis tanah meter. Pernyataan ohm-memeter


yaitu tanah pasir, tanah liat, tanah lumpur, merepresentasikan tahanan diantara dua
dengan menggunakan metode 4 titik permukaan yang berlawanan dari suatu
2. Elektroda batang (Rod), aluminium, crom volume yang berisi 1 meter kubik.
tembaga dan besi. Untuk mendapatkan tahahan jenis
Adapun tujuan penelitian yang ingin tanah dan tahanan pentanahan yang kecil
dicapai adalah : diperlukan upaya sebagai berikut,
Untuk mengetahui perbandingan nilai mengetahui tahanan jenis tanah, kemudian
tahanan pentanahan besi, crom tembaga, membuat bentuk kutub tanah yang sesuai.
aluminium yang ditanam tegak lurus pada Sistem pentanahan yang menggunakan
tanah pasir, liat dan lumpur. elektroda pentanahan yang ditanam langsung
Manfaat yang dapat di ambil dari ke dalam tanah terdiri dari berbagai macam
penelitian ini antara lain : cara, antara lain: jenis pentanahan rod, jenis
1. Mengetahui nilai tahanan pentanahan pentanahan grid , pentanahan kombinasi
elektroda batang tanpa menggunakan alat grid-rod
ukur Earth Tester Tahanan pentanahan adalah seluruh
2. Mengetahui tahanan jenis tanah pasir, liat tahanan listrik yang dimiliki sistem
dan lumpur. pentanahan. Idealnya tahanan pentanahan
adalah 0 (nol), namun karena mencapainya
LANDASAN TEORI sulit, maka sebagai referensi, untuk gedung
Sistem pentanahan atau yang sering maksimum 5 Ohm.(PUIL 2000-3.19.1.4).
disebut dengan istilah grounding sistem 1. Tahanan Jenis Tanah
adalah suatu rangkaian atau jaringan mulai Resistansi jenis tanah adalah sebuah
dari kutub pentanahan atau elektroda, faktor keseimbangan antara resistansi tanah
hantaran penghubung sampai terminal dan kapasitansi disekitarnya yang
pentanahan yang berfungsi untuk direpresentasikan dengan (rho) dalam
menyalurkan arus lebih ke bumi, agar sebuah persamaan matematik. Dasar
perangkat peralatan dapat terhindar dari perhitungan resistansi pentanahan adalah
pengaruh petir dan tegangan asing lainnya. perhitungan kapasitansi dari susunan batang
Tahanan jenis tanah adalah tahanan listrik elektroda pembumian dengan anggapan
dari tahanan tanah yang berbentuk kubus bahwa distribusi arus atau muatan uniform
dengan volume 1 meter kubik. Kadang- sepanjang batang elektroda. Tahanan jenis
kadang tahanan jenis dinyatakan dalam ohm- tanah dapat dilihat pada tabel 2 berikut:

168
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 2, Agustus 2014
ISSN 2089-6697

Tabel 2.1 Tahanan Jenis Tanah

Tanah Liat
Tanah Pasir Krikil Pasir krikil
Jenis Tanah dan Tanah Berbatu
Rawa Basah basah kering
Ladang
Tahanan
Jenis Tanah 30 100 200 500 1000 3000
Ohm
Sumber : PUIL 2000 Pasal 3.18.3.1. Tentang Resistansi Pembumian
elektrolisa, oleh karena itu air di dalam tanah
Faktor keseimbangan antara tahanan akan mempengaruhi konduktivitas atau daya
pengetanahan dan kapasitansi di hantar listrik dalam tanah tersebut. Dengan
sekelilingnya adalah tahanan jenis tanah (). demikian tahanan jenis tanah akan
Harga tahanan jenis tanah pada daerah dipengaruhi pula oleh besar kecilnya
kedalaman yang terbatas tidaklah sama. konsentrasi air tanah atau kelembaban tanah,
(Hutauruk, 1991), Beberapa faktor yang maka konduktivitas daripada tanah akan
mempengaruhi nilai resistansi jenis tanah semakin besar sehingga tahanan tanah
yaitu: semakin kecil.

2. Pengaruh Iklim 3. Pengaruh suhu tanah


Untuk mengurangi variasi tahanan Temperatur tanah sekitar elektroda
jenis tanah akibat pengaruh musim, pembumian juga berpengaruh pada besarnya
pembumian dapat dilakukan dengan tahanan jenis tanah. Hal ini terlihat sekali
menanam elektroda pembumian sampai pengaruhnya pada temperatur di bawah titik
mencapai kedalaman dimana terdapat air beku air (0C), dibawah harga ini penurunan
tanah yang konstan. Kadangkala temperatur yang sedikit saja akan
pembenaman elektroda pembumian menyebabkan kanaikan harga tahanan jenis
memungkinkan kelembaban dan temperatur tanah dengan cepat.
bervariasi sehingga harga tahanan jenis tanah Gejala di atas dapat dijelaskan
harus diambil untuk keadaan yang paling sebagai berikut ; pada temperatur di bawah
buruk, yaitu tanah kering dan dingin. titik beku air (0C) , air di dalam tanah akan
Proses mengalirnya arus listrik di membeku, molekul-molekul air dalam tanah
dalam tanah sebagian besar akibat dari proses sulit untuk bergerak, sehingga daya hantar

169
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 2, Agustus 2014
ISSN 2089-6697

listrik tanah menjadi rendah sekali. Bila Tabel 2.2 . Efek Temperatur Terhadap Nilai
temperatur anah naik, air akan berubah Tahanan Tanah
menjadi fase cair, molekul-molekul dan ion-
NO Temperatur Resistivitas
ion bebas bergerak sehingga daya hantar
(OC) (Ohm)
listrik tanah menjadi besar atau tahanan jenis
1 -5 70
tanah turun. Pengaruh temperatur terhadap
2 0 30
tahanan jenis tanah dapat dihitung dengan
3 0 10
rumus di bawah ini :
4 10 8000
t o (1 at ) ... 2.1
5 20 7000
Dengan:
6 30 6000
t = Tahanan jenis tanah pada tC.
7 40 5000
o = Tahanan jenis tanah pada 0C
8 50 4000
o = Koefisien temperatur tahanan per C
pada 0 Sumber:IEEE std 142-1991
t = Temperatur yang timbul (C)

Temperatur bumi pada kedalaman 5


4. Pengaruh Unsur Kimia
feet (= 1,5 m) biasanya stabil
Kandungan zat-zat kimia dalam tanah
terhadap perubahan temperatur permukaan.
terutama sejumlah zat organik maupun
Bagi Indonesia daerah tropis perbedaan
anorganik yang dapat larut perlu untuk
temperatur selama setahun tidak banyak,
diperhatikan pula. Didaerah yang mempunyai
sehingga faktor temperatur bias dibilang
tingkat curah hujan tinggi biasanya
tidak ada pengaruh yang signifikan.
mempunyai tahanan jenis tanah yang tinggi
disebabkan garam yang terkandung pada
lapisan atas larut. Pada daerah yang demikian
ini untuk memperoleh pentanahan yang
efektif yaitu dengan menanam elektroda pada
kedalaman yang lebih dalam dimana larutan
garam masih terdapat. (Arif Dermawan).
Untuk mendapatkan tahanan jenis
tanah yang lebih rendah, sering dicoba
dengan mengubah komposisi kimia tanah
dengan memberikan garam pada tanah dekat
170
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 2, Agustus 2014
ISSN 2089-6697

elektroda pembumian ditanam. Cara ini 2.4 Jenis Sistem Pentanahan


hanya baik untuk sementara sebab proses Sistem pentanahan yang
penggaraman harus dilakukan secara menggunakan elektroda pentanahan yang
periodik, sedikitnya 6 (enam) bulan sekali. ditanam langsung ke dalam tanah terdiri dari
berbagai macam cara, antara lain: jenis
2.2 Pengaruh Struktur Tanah pentanahan rod, jenis pentanahan grid,
Kesulitan yang biasa dijumpai dalam pentanahan kombinasi grid-rod. (Hutauruk,
mengukur tahanan jenis tanah adalah bahwa 1991),
dalam kenyataannya komposisi tanah
a. Tahanan Pentanahan.
tidaklah homogen pada seluruh volume Tahanan kutub pentanahan selanjutnya
tanah, dapat bervariasi secara vertikal disebut tahanan pentanahan adalah seluruh
maupun horizontal, sehingga pada lapisan tahanan listrik yang dimiliki sistem
tertentu mungkin terdapat dua atau lebih pentanahan. Idealnya tahanan pentanahan
jenis tanah dengan tahanan jenis yang adalah 0 (nol), namun karena
berbeda, oleh karena itu tahanan jenis tanah mencapainya sulit, maka sebagai
tidak dapat diberikan sebagai suatu nilai yang referensi, untuk gedung maksimum 5
tetap. Ohm.
Untuk memperoleh harga sebenarnya b. Cara Menghitung Tahanan Pentanahan
dari tahanan jenis tanah, harus dilakukan Prosedur pengukuran yang digambarkan
pengukuran langsung ditempat dengan di bawah ini menggunakan metode
memperbanyak titik pengukuran. Wenner yang diterima secara universal
yang dikembangkan oleh Dr. Frank
2.3 Karakteristik Tanah Wenner dari US Bureau of Standards
(Biro Standar Amerika Serikat) tahun
Karakteristik tanah sangat berkaitan
1915. (F. Wenner, A Method of
erat dengan perencanaan sistem pentanahan
Measuring). Rumusnya adalah sebagai
yang akan digunakan. Untuk mendapatkan
berikut:
nilai resistansi (tahanan) pentanahan yang
rendah tidak hanya dengan elektroda yang = 2. .a. R .. 2.2
rendah, tetapi tahanan tanahnya juga harus Dengan :
rendah. Pada kenyataannya, tanah, selain =Rata-rata tahanan tanah pada kedalaman
bersifat sebagai konduktor juga bersifat dalam ohm-m
dielektrik. Phi = 3,1416

171
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 2, Agustus 2014
ISSN 2089-6697

a. = Jarak antara elektroda dalam meter (Sunarno, 2006) Untuk elektroda yang
R = Nilai tahanan terukur dalam Ohm dari ditanam tegak lurus dekat permukaan tanah
uji instrumen (Gambar1a), nilai tahanannya yaitu :
4L
c. Pentanahan Rod R ln 1 2.3
2. .L
a
Pentanahan rod ini, batang-batang
Untuk elektroda yang ditanam tegak lurus
elektroda ditanam tegak lurus dengan
pada kedalaman beberapa cm dari permukaan
permukaan tanah. Bila elektroda rod tersebut
tanah (Gambar 1b), nilai tahanannya yaitu :
dialiri arus gangguan ketanah ketika daerah 2L
1 . 2.4

R ln
perumahan terjadi gangguan tanah, maka 2. .L
a

arus tersebut akan menyebar atau mengalir Untuk elektroda yang ditanam tegak lurus
ke tanah dan akan mengakibatkan naiknya dekat permukaan tanah dan menembus
beda potensial pada permukaan tanah. Makin lapisan tanah kedua (Gambar 1c), nilai
jauh dari elektroda tersebut, penyebaran arus tahanannya yaitu :
4L
1 .... 2.5
semakin luas, sehingga kepadatan arusnya
R ln
2. .L
a
juga semakin berkurang. (Pabla.1994:159).
Untuk elektroda yang ditanam tegak lurus
1. Satu Batang Elektroda yang ditanam pada kedalaman beberapa cm dari permukaan
Tegak Lurus ke dalam Tanah. Gambar tanah dan menembus lapisan tanah kedua
2.1. Menunjukkan satu batang elektroda (Gambar.1d), nilai tahanannya yaitu :
berbentuk silinder dengan panjang L yang
di tanam tegak lurus permukaan tanah
berdiameter 2a, dengan bayangan di atas
permukaan tanah. Elektroda tersebut
ditanam dengan berbagai jenis kedalaman.

L
Fo .. 2.8
1 0,9 K
2 1
K ..... 2.9
2 1

Gambar 2.1 Penanaman elektroda batang dengan :


(rod). R = Tahanan dari satu batang elektroda ()
L = Panjang batang elektroda dalam tanah
(m)

172
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 2, Agustus 2014
ISSN 2089-6697

a = Jari-jari batang elektroda (m) 2.6 Syarat-syarat sistem pentanahan yang


1= Tahanan jenis lapisan tanah pertama (- efektif.
m) 1. Tahanan pentanahan harus memenuhi
2= Tahanan jenis lapisan tanah kedua (m) syarat yang di inginkan untuk suatu
ho = Kedalaman penanaman elektroda (m) keperluan pemakaian.
K = Faktor refleksi 2. Elektroda yang ditanam dalam tanah
harus:
2.5 Bagian-bagian Sistem Pentanahan
a. Bahan Konduktor yang baik
1. Kutub Pentanahan. b. Tahan Korosi
Kutub pentanahan adalah komponen metal c. Cukup Kuat.
sebagai penghantar listrik yang 3. Jangan sebagai sumber arus galvanis.
bersentuhan dengan tanah/ditanam di 4. Elektroda harus mempunyai kontak yang
dalam tanah untuk mempercepat baik dengan tanah sekelilingnya.
penyerapan muatan listrik akibat petir atau 5. Tahanan pentanahan harus baik untuk
tegangan lebih ke tanah. Bentuknya berbagai musim dalam setahun.
bermacam-macam tergantung pada 6. Biaya pemasangan serendah mungkin.
keperluannya.
2. Hantaran Penghubung. 2.7 Faktor-Faktor yang Menentukan
Hantaran penghubung adalah metal Tahanan Pembumian
penghubung antara kutub pentanahan
Tahanan pembumian suatu elektroda
dengan terminal, biasanya berupa kawat
tergantung pada tiga faktor
tembaga pilin/BC draad dengan diameter
1) Tahanan elektroda itu sendiri dan
2
minimal 16 mm .
penghantar yang menghubungkan ke
3 Terminal Pentanahan
peralatanyang ditanahkan.
Terminal pentanahan adalah terminal atau
2) Tahan kontak antara elektroda dengan
titik di mana dihubungkan dengan
tanah.
perangkat peralatan. Biasanya berupa
3) Tahanan dari massa tanah sekeliling
lempeng tembaga cukup panjangnya 15
elektroda.
cm, lebar 3 cm dan tebal 1 cm.
Akan tetapi pada prakteknya tahanan
elektroda dapat diabaikan, akan tetapi
tahanan kawat penghantar yang
menghubungkan keperalatan akan

173
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 2, Agustus 2014
ISSN 2089-6697

mempunyai impedansi yang tinggi terhadap pentanahan dimana batang 1 Metode


impuls frekuensi tinggi seperti misal pada tiga titik (three-point methode)
saat terjadi lightning discharge. dimaksudkan untuk mengukur tahanan
Untuk menghindarinya, sambungan pentanahan. Misalkan tiga buah batang
ini diusahakan dibuat sependek mungkin, pentanahan dimana batang 1 yang
dari ketiga faktor tersebut di atas yang tahanannya hendak diukur dan batang-
dominan pengaruhnya adalah tahanan batang 2 dan 3 sebagai batang
sekeliling elektroda atau dengan kata lain pengentanahan pembantu yang juga
tahanan jenis tanah (). belum diketahui tahanannya, seperti
pada gambar berikut. Pengentanahan
2.8 Pengukuran Tahanan Pentanahan
pembantu yang juga belum diketahui
Untuk mengetahui apakah suatu tahanannya, seperti pada gambar
tahanan pentanahan sesuai dengan berikut.
standar,maka diperlukan pengukuran tahanan
pentanahan tersebut. Pengukuran tersebut
atas beberapa jenis yang secara menyeluruh
disebut sebagai pengukuran tahanan
pembumian. Pengukuran tahanan
pembumian bertujuan mengetahui besarnya Gambar 2.2 Rangkaian pengukuran tahanan
tahanan pembumian dari beberapa kondisi jenis tanah dengan Metode tiga titik.
tanah.
2.10 Syarat-syarat sistim pentanahan.
2.9 Metode Pengukuran Tahanan Jenis
a. Metode Pengukuran Resistivitas Tanah.
Tanah
Salah satu metode dalam pengukuran
Daman Suswanto,(2000),Pengukuran hambatan jenis tanah atau resistivitas ialah
tahanan jenis tanah biasanya dilakukan metode manggunakan empat buah elektroda,
dengan metode : sebuah sumber DC, sebuah Ampere meter,
1. Metode tiga titik (three-point methode). dan sebuah Voltmeter sensitif yang sensitif.
2. Metode Pengukuran resistansi tanah.
a. Metode tiga titik (three-point methode).
Metode tiga titik (three-point methode)
dimaksudkan untuk mengukur tahanan
pentanahan. Misalkan tiga buah batang

174
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 2, Agustus 2014
ISSN 2089-6697

METODE PENELITIAN

1. Waktu dan Lokasi Penelitian

a. Waktu pelaksanaan penelitian ini tiga


(3) bulan (2013)
b. Lokasi Penelitian kota Merauke.

Gambar 2.3 Rangkaian pengukuran tahanan


2. Jenis Penelitian
jenis tanah dengan Metode empat titik.
Prinsip kerja empat elektroda diatas Penelitian ini dengan sistim pengukuran
apa bila arus masuk ketanah melalui salah yaitu untuk mengetahui nilai tahanan
satu elektroda dan kembali elektroda yang jenis tanah dan tahanan pentanahan
lain yang cukup jauh, maka diameter elektroda, dan studi literatur berdasarkan
konduktor dapat diabaikan dan arus yang analisis data-data sekunder yang
masuk ketanah mengalir secara radial. diperoleh dari hasil pengukuran dengan
Dengan mengukur besar arus dan menggunakan metode 4 titik.
tegangannya, maka diperoleh hambatan (R), 3. Bahan yang digunakan dalam
sebesar hambatan jenis tanah dapat dihitung penelitian
dengan persamaan berikut:
Bahan yang digunakan dalam pengukuran
. 4aR
2a a ini adalah . Pengukuran meliputi 3 jenis
1
a 2 4b 2 a2 b2 kondisi tanah yaitu :
.. 2.9 a. Kondisi tanah lumpur. Pengukuran
Dengan : pada kondisi ini dilakukan di daerah
= Hambatan jenis tanah (Ohm-m) lokasi kampus Musamus, Merauke
a = Jarak elektroda ukur (meter) b. Kondisi tanah liat . Pengukuran pada
b = Kedalaman elektroda (meter) kondisi ini dilakukan di daerah
R = besar hamabatan tanah (Ohm) Merauke
Dengan merubah-ubah jarak elektroda c. Kondisi tanah pasir . Pengukuran pada
(a) dapat diperoleh prediksi hambatan kondisi ini dilakukan di daerah Lampu
jenis tanah pada kedalaman (b) Satu, Merauke
1. Elektroda
Elektroda yang digunakan pada
pengukuran terbuat dari besi,

175
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 2, Agustus 2014
ISSN 2089-6697

alminium, dan crom tembaga diameter menanam elektroda utama dan elektroda
0,0055 meter yang dipasang vertikal bantu. Menanam elektroda dengan
atau ditanam di tanah. memukul kepala elektroda menggunakan
martil, sesuai dengan kedalaman yang
4. Peralatan yang digunakan. diinginkan dalam penelitian.
Peralatan yang digunakan dalam 4. Menetukan jarak antar elektroda bantu
penelitian ini adalah digital Earth Tester yaitu 5 meter .
dengan data sebagai berikut: 5. Mengecek penghubung atau penjepit pada
Merk : KYORITSU elektroda utama dan elektroda bantu
Sumber tenaga : 9V DC jenis baterai dengan mensetting range switchke 2000
R6P (SUM-3) x 6 dan tekan tombol PRESS TO TEST.
Jenis : Digital Earth Tester 4105A Jika tahanan elektroda utama terlalu tinggi

atau menunjukkan simbol . yang

5. Prosedur Pengukuran berkedip-kedip maka perlu dicek


penghubung atau penjepit pada elektroda
Pengukuran tahanan pembumian
utama.
dengan menggunakan elektroda batang
6. Melakukan pengukuran. Mensetting range
(tunggal) ditanam kedalam tanah dengan
switch ke posisi yang diinginkan dan
kedalaman bervariasi antara 0,50 meter
tekan tombol PRESS TO TEST selama
2,00 meter . Pengukuran tahanan pembumian
beberapa detik.
dilakukan dengan tahapan pengukuran
7. Mencatat nilai ukur tahanan yang muncul
sebagai berikut :
dari Digital Earth Resistance Tester.
1. Mempersiapkan peralatan dan bahan.
8. Mengembalikan posisi tombol PRESS
2. Mengecek tegangan baterai dengan
TO TEST ke posisi awal.
menghidupkan Digital Earth Tester . Jika
9. Melakukan pengujian tahanan untuk
layar tampak bersih tanpa simbol baterai
kedalaman elektroda utama yang berbeda
lemah berarti kondisi baterai dalam
dengan langkah 3, 7, 8, 9.
keadaan baik. Jika layar menunjukkan
10. Tahapan yang sama untuk kondisi
simbol baterai lemah atau bahkan layar
tanah yang berbeda.
dalam keadaan gelap berarti baterai pelu
diganti.
3. Membuat rangkaian pengujian seperti
pada gambar 2.1 (a) pada bab 2 dengan

176
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 2, Agustus 2014
ISSN 2089-6697

6. Diagram Alir Penelitian Gambar 3.3 Kerangka Pikir Pengukuran


Resistansi Tanah.
Kerangka pikir dalam penelitian ini
berupa gambaran sistematis penelitian I. HASIL DAN PEMBAHASAN

mulai tahap persiapan sampai tahap 1.1 Elektroda Batang (Rod) Jenis

penyelesaian berikut : Aluminium

Elektroda batang (Rod) jenis


Menentukan Nilai Tahanan Pembumian Dari Berbagai Jenis
Material Elektroda Batang

aluminium hasil perhitungan tahanan jenis


Data Jenis Material dan
ukuran elektroda batang:
1. Jenis material
a. Aluminium
tanah kondisi jenis tanah pasir, liat dan
b. crom tembaga
c. besi
2. Ukuran
Digunakan ukuran
elektroda yang tersedia
dipasaran
lumpur dapat dilihat pada tebal 4.1 berikut:
Studi Literatur

Lokasi Pembumian
1. Tanah Lumpur
2. Tanah Pasir
3. Tanah Liat

Pengukuran dan Perhitungan Nilai


Pengukuran dan Perhitungan Nilai Tahanan
Tahanan Pentanahan Elektroda Batang
Pembumian Elektroda batang pada Tanah
pada Tanah Lumpur,
Lumpur,Tanah Tanah
Pasir,dan Pasir
Tanah Liatdan
Tanah Liat

Analisis data

Laporan Dan Kesimpulan

Tabel 4.1 Hasil perhitungan tahanan jenis tanah untuk elektroda aluminium.
Jarak Tahanan Jenis Tanah (Ohm-Meter)
No Kondisi Tanah Elektroda
(Meter) 0,50 m 0,75 m 1,0 m 1,25 m 1,50 m
1 Pasir 1,00 175.406 151.245 101.129 90.321 92.153
2 Liat 1,00 19.513 15.157 8.639 6.912 6.283
3 Lumpur 1,00 1.444 1.323 1 0.956 0.915

Nilai tahanan jenis tanah dengan Elektroda Aluminium


Tahanan Jenis Tanah

menggunakan elektroda batang (Rod) jenis


(Ohm-Meter)

200
150
aluminium pada kondisi tanah berbeda dapat 100 Pasir
50
0
dilihat pada gambar grafik 4.1, berikut: Liat
0,50 0,75 1,00 1,25 1,50
m m m m m lumpur

177
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 2, Agustus 2014
ISSN 2089-6697

Elektroda batang (Rod) jenis tanah pasir, liat dan lumpur dapat dilihat
aluminium hasil perhitungan dan pengukuran pada tebal 4.2 berikut:
nilai tahanan pentanahan pada kondisi jenis
NILAI PEPER NILAI
KEDAL
JENIS HITUNGAN PENGUKURAN
AMAN
NO ELEKT TAHANAN TAHANAN
TANAM
RODE ELEKTRODE ELEKTRODE
(Mtr)
(Ohm) (Ohm)
1 0.5 273.369 275
2 0.75 170.157 162
3 Pasir 1,00 89.961 83
4 1.25 66.843 67
5 1.5 58.615 54
1 0.5 30.411 33.1
2 0.75 17.052 18.5
3 Liat 1,00 7.685 7.1
4 1.25 5.115 5.5
5 1.5 3.997 4.5
1 0.5 2.25 6.3
2 0.75 1.488 4.4
3 Lumpur 1,00 0.889 2.4
4 1.25 0.708 1.6
5 1.5 0.582 1.3

Nilai tahanan pentanahan dengan


menggunakan elektroda batang (Rod) jenis Elektroda Aluminium
Tahanan Pentanahan (Ohm)

300
aluminium pada kondisi tanah berbeda dapat 250
200
dilihat pada gambar grafik 4.2, berikut: 150 Pasir
100
Liat
50
0 lumpur
0,50 0,75 1,00 1,25 1,50
m m m m m

178
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 2, Agustus 2014
ISSN 2089-6697

Perbandingan hasil perhitungan nilai Perbandingan hasil perhitungan nilai


tahanan pentanahan dengan pengukuran tahanan pentanahan dengan pengukuran
menggunakan alat ukur Megger untuk menggunakan alat ukur Megger untuk
elektroda batang (rod) jenis aluminium pada elektroda batang (rod) jenis aluminium pada
tanah pasir dapat dilihat pada grafik berikut tanah lumpur dapat dilihat pada grafik
4.3 berikut: berikut 4.5 berikut:
Elektroda Aluminium pada tanah pasir Elektroda Aluminium pada tanah Lumpur

Tahanan Tahanan
8

Pentanahan
Tahanan Pentanahan

300 6

(Ohm)
250
4
200 Perhitungan
(Ohm)

Perhitungan
150 2
Pengukuran
100 0 Pengukuran
50 0,50 m 0,75 m 1,00 m 1,25 m 1,50 m
0
0,50 0,75 1,00 1,25 1,50
m m m m m

4.2 Elektroda Batang (Rod) Jenis Crom


Perbandingan hasil perhitungan nilai
Tembaga
tahanan pentanahan dengan pengukuran
menggunakan alat ukur Megger untuk Elektroda batang (Rod) jenis crom
elektroda batang (rod) jenis aluminium pada tembaga hasil perhitungan tahanan jenis
tanah liat dapat dilihat pada grafik berikut tanah kondisi jenis tanah pasir, liat, lumpur
4.4 berikut: dapat dilihat pada tebal 4.3 berikut:
Elektroda Aluminium pada tanah Liat
Tahanan Tahanan Pentanahan

35
30
25
(Ohm)

20
15
10 Perhitungan
5
0 Pengukuran
0,50 0,75 m 1,00 m 1,25 m 1,50 m
m

179
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 2, Agustus 2014
ISSN 2089-6697

Jarak Tahanan Jenis Tanah (Ohm-Meter)


N Kondisi
Elektroda
o Tanah 0,50 m 0,75 m 1,0 m 1,25 m 1,50 m
(Meter)
1 Pasir 1,00 130.69 84.08 77.02 70.192 69.08
2 Liat 1,00 16.448 8.816 5.76 4.712 3.427
3 Lumpur 1,00 1.414 1.689 1.223 0.8 0.82

Nilai tahanan jenis tanah dengan NILAI NILAI


menggunakan elektroda batang (Rod) jenis PEPERH PENGU
KEDA
Crom Temabaga pada kondisi tanah berbeda JENI IT K
LA
dapat dilihat pada gambar grafik 4.6 berikut: S UNGAN URAN
N MAN
Elektroda Crom Tembaga ELE TAHAN TAHAN
O TANA
140 K AN AN
120 M
Tahanan Jenis Tanah

TRO ELEKTR ELEKTR


(Ohm-Meter)

100
(Mtr)
80 Pasir DE ODE ODE
60 Liat
40 (Ohm) (Ohm)
lumpur
20
1 0.5 203.68 199
0
0,50 m 0,75 m 1,00 m 1,25 m 1,50 m
2 0.75 94.594 90
3 Pasir 1,00 68.514 59
4 1.25 51.947 48
5 1.5 43.94 42
1 0.5 25.634 31.8

Elektroda batang (Rod) jenis crom 2 0.75 9.918 12.5


tembaga hasil nilai perhitungan dan 3 Liat 1,00 68.514 6.8
pengukuran tahanan pentanahan pada kondisi 4 1.25 51.947 4.7
jenis tanah pasir, liat dan lumpur dapat 5 1.5 43.94 3.6
dilihat pada tebal 4.4 berikut: 1 0.5 2.203 4.2
2 0.75 1.9 2.9
Lump
3 1,00 1.088 2
ur
4 1.25 0.592 1.6
5 1.5 0.521 1.2

180
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 2, Agustus 2014
ISSN 2089-6697

Nilai tahanan pentanahan dengan Elektroda Crom tembaga pada tanah Liat

Tahanan Tahanan Pentanahan


menggunakan elektroda batang (Rod) jenis 35
30
Crom Temabaga pada kondisi tanah berbeda 25
20

(Ohm)
dapat dilihat pada gambar grafik 4.7 berikut: 15 Perhitungan
10 Pengukuran
5
Elektroda Crom Tembaga 0
0,50 0,75 m1,00 m1,25 m1,50 m
Tahanan Pentanahan (Ohm)

300 m
250
200
Pasir Perbandingan hasil perhitungan nilai
150
Liat
100 tahanan pentanahan dengan pengukuran
50 lumpur
menggunakan alat ukur Megger untuk
0
0,50 m 0,75 m 1,00 m 1,25 m 1,50 m
elektroda batang (rod) jenis crom tembaga

Perbandingan hasil perhitungan nilai pada tanah lumpur dapat dilihat pada grafik

tahanan pentanahan dengan pengukuran berikut 4.10 berikut:

menggunakan megger untuk elektroda Elektroda Crom tembaga pada tanah Lumpur
Tahanan Tahanan

5.000
Pentanahan

batang (rod) jenis crom tembaga pada tanah


4.000
(Ohm)

Perhitungan
pasir dapat dilihat pada grafik berikut 4.8 3.000
2.000 Pengukuran
berikut: 1.000
-
Elektroda Crom Tembaga pada tanah pasir 0,50 0,75 m1,00 m1,25 m1,50 m
Tahanan Tahanan

250 m
Pentanahan

200
(Ohm)

150 Perhitungan 4.3.3 Elektroda Batang (Rod) Jenis Besi


100
50
Pengukuran Elektroda batang (Rod) jenis besi
0 hasil perhitungan tahanan jenis tanah kondisi
0,50 0,75 m1,00 m 1,25 m 1,50 m
m jenis tanah pasir,liat dan lumpur dapat dilihat
Perbandingan hasil perhitungan nilai pada tebal 4.5berikut:
tahanan pentanahan dengan pengukuran Tabel 4.5 Hasil perhitungan tahanan jenis
menggunakan megger untuk elektroda tanah untuk elektroda besi.
batang (rod) jenis crom tembaga pada tanah
liat dapat dilihat pada grafik berikut 4.9
berikut:

181
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 2, Agustus 2014
ISSN 2089-6697

Jara Tahanan Jenis Tanah Elektroda batang (Rod) jenis besi


Ko k (Ohm-Meter) hasil perhitungan dan pengukuran tahanan
ndis Elek pentanahan pada kondisi jenis tanah pasir,
N
i trod liat dan lumpur dapat dilihat pada tebal 4.6
o
Tan a 0,5 0,7 1, 1,2 1,5 berikut:
ah (Met 0 5 0 5 0 NILAI NILAI
JENIS KEDALA PEPERHIT PENGUKU
er) m m m m m ELEKT MAN UNGAN RAN
NO
6 RODE TANAM TAHANAN TAHANAN
(Mtr) ELEKTRODE ELEKTRODE
8. (Ohm) (Ohm)
Pasi
1 12 4 67. 61, 1 0.5 201.286 218
r 2 0.75 84.918 87.7
9.1 75. 0 37 51
3 Pasir 1,00 60.853 59.8
1,00 54 48 7 6 0 4 1.25 49.863 487

6. 5 1.5 39,124 41

1 0.5 28.301 31.3


18. 11. 9
2 Liat 2 0.75 12.96 16.5
15 51 1 5.3 3,1
3 Liat 1,00 6.148 7
1,00 9 9 2 86 42 4 1.25 3.986 3.21

0. 5 1.5 1,998 2.43


Lu 1 0.5 2.139 5
8
3 mp 2 0.75 1.215 2.6
1.3 1.0 7 0.9 0,9 3 Lumpur 1,00 0.776 2.4
ur
1,00 72 8 3 14 56 4 1.25 0.677 2.2

5 1.5 0,608 2.2

Nilai tahanan pentanahan dengan


Nilai tahanan jenis tanah dengan
menggunakan elektroda batang (Rod) jenis
menggunakan elektroda batang (Rod) jenis
besi pada kondisi tanah berbeda dapat dilihat
besi pada kondisi tanah berbeda dapat dilihat
pada gambar grafik 4.12 berikut:
pada gambar grafik 4.11 berikut:

Elektroda Besi

140
Tahanan Jenis Tanah

120
(Ohm-Meter)

100
80 Pasir
60 Liat
40
20 lumpur
0
0,50 m 0,75 m 1,00 m 1,25 m 1,50 m

182
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 2, Agustus 2014
ISSN 2089-6697

Elektroda Crom Besi Eletroda Besi pada tanah pasir

Tahanana Pentanahan (Ohm)


35.000
250 30.000
Tahanan Pentanahan (Ohm)

25.000
200
20.000
150 15.000 Perhitungan
10.000
Pasir Pengukuran
100 5.000
Liat -
50 0,50 m 0,75 m 1,00 m 1,25 m 1,50 m
lumpur
0
0,50 m 0,75 m 1,00 m 1,25 m 1,50 m

Perbandingan hasil perhitungan nilai


tahanan pentanahan dengan pengukuran
Perbandingan hasil perhitungan nilai
menggunakan alat ukur Megger untuk
tahanan pentanahan dengan pengukuran
elektroda batang (rod) jenis besi pada tanah
menggunakan alat ukur Megger untuk
lumpur dapat dilihat pada grafik berikut 4.15
elektroda batang (rod) jenis besi pada jenis
berikut:
tanah pasir dapat dilihat pada grafik berikut
4.13 berikut: Eletroda Besi pada tanah pasir
Tahanana Pentanahan (Ohm)

6
5
Eletroda Besi pada tanah pasir 4
Tahanana Pentanahan (Ohm)

250.000 3
Perhitungan
2
200.000 Pengukuran
1
150.000 0
Perhitungan 0,50 0,75 1,00 1,25 1,50
100.000 Pengukuran m m m m m

50.000

- Struktur dan karakteristik tanah


0,50 m 0,75 m 1,00 m 1,25 m 1,50 m
merupakan salah satu faktor yang mutlak
Perbandingan hasil perhitungan nilai diketahui karena mempunyai kaitan erat
tahanan pentanahan dengan pengukuran dengan perencanaan sistem pentanahan yang
menggunakan ukur Megger untuk elektroda akan digunakan. Nilai tahanan jenis tanah
batang (rod) jenis besi pada tanah liat dapat harganya bermacam-macam, tergantung pada
dilihat pada grafik berikut 4.14 berikut: komposisi tanahnya. Batasan atau
pengelompokan tahanan jenis dari berbagai
macam jenis tanah pada kedalaman tertentu
tergantung pada beberapa hal antara lain

183
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 2, Agustus 2014
ISSN 2089-6697

pengaruh temperatur, pengaruh kelembaban, 2. Hasil pengukuran dari 3 jenis elektroda


dan pengaruh kandungan kimia. pada kedalaman yang sama 1,50 meter
Secara teori untuk tanah pada kondisi pada kondisi tanah pasir elektroda
tanah yang sama, semakin dalam penanaman aluminium = 58,615 Ohm, crom tembaga
elekroda, tahanan pentahanan dan tahanan = 43,940 Ohm, besi = 39,124 Ohm dan
jenis tanah akan menurun karena semakin pada kondisi tanah liat elektroda
dekat dengan air tanah yang berpengaruh aluminium = 3,997 Ohm, crom tembaga =
dengan kelembaban yang nantinya 2,180 Ohm, besi = 1,998 Ohm serta pada
berpengaruh terhadap konduktivitas. kondisi tanah lumpur elektroda aluminium
Berdasarkan rumus juga terlihat bahwa = 0,582 Ohm, crom tembaga = 0,521
tahanan tanah sebanding dengan tahanan Ohm, besi = 0,608 Ohm.
jenis dan berbanding terbalik dengan
5.2 Saran-Saran
kedalaman penanaman elektroda.
Semakin dalam kedalaman elektroda Pengukuran tahanan pentanahan
yang tertanam maka nilai tahanan pentanahan menggunakan elektroda batang yang ditanam
semakin rendah. Hal ini terjadi juga pada tegak lurus kedalam tanah (Driven Rod)
semua kondisi tanah yang berbeda-beda dengan menggunakan elektroda aluminium,
(tanah pasir, liat, lumpur). crom tembaga dan besi, dalam pengambilan
sampel pada jenis tanah pasir, liat, dan
5.1 Kesimpulan lumpur, komposisi setiap tanah belum
Berdasarkan hasil pengukuran diketahui berapa persen (%) dan yang ideal
tahanan jenis tanah dan tahanan pentanahan komposisi setiap tanah berapa persen (%),
yang dipasang tegak lurus kedalam tanah sehingga pengambilan setiap sampel untuk
dengan kedalam bervariasi menggunakan tiga kondisi tanah berbeda yaitu tanah pasir,
pengukuran 4 titik yang biasa disebut tanah liat, maupun tanah lumpur adalah
susunan wenner, maka dapat diambil setiap sampel komposisinya dianggap lebih
kesimpulan sebagai berikut : banyak.
1. Tahanan jenis tanah dan tahanan
pentanahan untuk elektroda batang
tunggal akan bernilai semakin kecil bila
elektroda tersebut ditanam semakin dalam
ketanah baik yang tertanam, ditanah
lumpur, tanah liat, maupun tanah pasir.

184
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 2, Agustus 2014
ISSN 2089-6697

DAFTAR PUSTAKA Irianto, Triharyono, (2002) Electrode


obstacle measurement Validation soil
--------- Arif Dermawan, Analisis
Proceeding SNWTT V: Yogyakarta.
Perbandingan Nilai Tahanan
Pentanahan Yang Ditanam di tanah --------, Instruction Manual Digital Earth
pada perumahan Resistance Tester, Kyoritsu Electrical
Instrumens Works, Ltd.
Badan Standarisasi Nasional BSN, (2000 ).
Marsudi, Djiteng, (2005). Pembangkitan
Persyaratan Umum Instalasi Listrik
Energi Listrik, Erlangga: Jakarta.
( PUIL 2000 .)

--------- Daman Suswanto, (2000). Sistem Munandar, A.Aris, Dr, MSc. Dan Susumu
Pentanahan Jaringan Distribusi Kawahara, Dr. Teknik Tenaga
ListrikII, Transmisi Distribusi.
Dibyantoro, Primastro, ( 2003). Perencanaan
Pradnya Paramita: Jakarta.
Sistem pentanahan Pada Gardu Induk,
Tugas Akhir, Teknik Elektro Fakultas Pabla, AS. (1994). Sistem Distribusi Daya
Teknik Undip: Semarang. Listrik, Erlangga: Jakarta.

Hutauruk, T.S. (1991). Pengetanahan Netral Sunarno, Ir., M.Eng., Ph.D, Mekanikal
Sistem Tenaga dan Pengetanahan Elektrikal Lanjutan, Penerbit Andi
Peralatan. Erlangga: Jakarta. Yogyakarta.

Tadjuddin, (1998). Elektroda Batang


Mereduksi Tahanan, Ujung Pandang.

185

Anda mungkin juga menyukai