2, Agustus 2014
ISSN 2089-6697
Acep Ponadi
Acep_Pasca@yahoo.com
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik
Universitas Musamus
ABSTRAK
Sistem pentanahan merupakan salah satu faktor penting dalam usaha pengamanan
(perlindungan) sistem tenaga listrik saat terjadi gangguan yang disebabkan oleh arus lebih
dan tegangan lebih. Arus gangguan ini menimbulkan gradient tegangan antara peralatan
dengan peralatan, peralatan dengan tanah, serta pada permukaan tanah itu sendiri. Salah satu
cara untuk memperkecil gradient tegangan permukaan tanah yaitu dengan suatu elektroda
pembumian yang ditanam kedalam tanah. Nilai tahanan tanah sangat dipengaruhi oleh nilai
tahanan jenisnya, sehingga perlu dilakukan pengukuran secara akurat dari karakteristik
tanah.
Mengetahui perbandingan nilai tahanan pentanahan jenis elektroda besi, crom
tembaga, aluminium yang ditanam tegak lurus, metode empat titik, untuk pengukuran 3 jenis
tanah yaitu tanah pasir, tanah liat, tanah lumpur menggunakan elektroda batang tunggal
(driven rod) mulai dari kedalaman 0,50 1,50 meter.
Kondisi jenis tanah pasir nilai rata rata tahanan jenis tanah pada kedalaman 1,50 m
elektroda besi sebesar 61,510 -m dan tahanan pentanahan sebesar 39,124 , elektroda
crom tembaga nilai rata rata tahanan jenis tanah sebesar 69.080 -m, tahanan pentanahan
sebesar 43.940 serta aluminium nilai rata rata tahanan jenis tanah sebesar 92.153 -m,
tahanan pentanahan sebesar 58.615 . Untuk tanah liat nilai rata rata tahanan jenis tanah
pada kedalaman 1,50 m elektroda besi sebesar 3,142 -m dan tahanan pentanahan sebesar
1,998 , elektroda crom tembaga nilai rata rata tahanan jenis tanah sebesar 3.427 -m,
tahanan pentanahan sebesar 2.180 serta aluminium nilai rata rata tahanan jenis tanah
sebesar 6.283 -m, tahanan pentanahan sebesar 3.997 . Untuk tanah lumpur nilai rata rata
tahanan jenis tanah pada kedalaman 1,50 m elektroda besi sebesar 0,956 -m dan tahanan
pentanahan sebesar 0,608 , elektroda crom tembaga nilai rata rata tahanan jenis tanah
sebesar 0.820 -m, tahanan pentanahan sebesar 0.521 serta aluminium nilai rata rata
tahanan jenis tanah sebesar 0.915 -m, tahanan pentanahan sebesar 0.582 , dan cenderung
menurun ketika kedalaman ditambah.
Kata Kunci : Megger, tanah, elektroda, pentanahan
166
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 2, Agustus 2014
ISSN 2089-6697
167
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 2, Agustus 2014
ISSN 2089-6697
168
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 2, Agustus 2014
ISSN 2089-6697
Tanah Liat
Tanah Pasir Krikil Pasir krikil
Jenis Tanah dan Tanah Berbatu
Rawa Basah basah kering
Ladang
Tahanan
Jenis Tanah 30 100 200 500 1000 3000
Ohm
Sumber : PUIL 2000 Pasal 3.18.3.1. Tentang Resistansi Pembumian
elektrolisa, oleh karena itu air di dalam tanah
Faktor keseimbangan antara tahanan akan mempengaruhi konduktivitas atau daya
pengetanahan dan kapasitansi di hantar listrik dalam tanah tersebut. Dengan
sekelilingnya adalah tahanan jenis tanah (). demikian tahanan jenis tanah akan
Harga tahanan jenis tanah pada daerah dipengaruhi pula oleh besar kecilnya
kedalaman yang terbatas tidaklah sama. konsentrasi air tanah atau kelembaban tanah,
(Hutauruk, 1991), Beberapa faktor yang maka konduktivitas daripada tanah akan
mempengaruhi nilai resistansi jenis tanah semakin besar sehingga tahanan tanah
yaitu: semakin kecil.
169
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 2, Agustus 2014
ISSN 2089-6697
listrik tanah menjadi rendah sekali. Bila Tabel 2.2 . Efek Temperatur Terhadap Nilai
temperatur anah naik, air akan berubah Tahanan Tanah
menjadi fase cair, molekul-molekul dan ion-
NO Temperatur Resistivitas
ion bebas bergerak sehingga daya hantar
(OC) (Ohm)
listrik tanah menjadi besar atau tahanan jenis
1 -5 70
tanah turun. Pengaruh temperatur terhadap
2 0 30
tahanan jenis tanah dapat dihitung dengan
3 0 10
rumus di bawah ini :
4 10 8000
t o (1 at ) ... 2.1
5 20 7000
Dengan:
6 30 6000
t = Tahanan jenis tanah pada tC.
7 40 5000
o = Tahanan jenis tanah pada 0C
8 50 4000
o = Koefisien temperatur tahanan per C
pada 0 Sumber:IEEE std 142-1991
t = Temperatur yang timbul (C)
171
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 2, Agustus 2014
ISSN 2089-6697
a. = Jarak antara elektroda dalam meter (Sunarno, 2006) Untuk elektroda yang
R = Nilai tahanan terukur dalam Ohm dari ditanam tegak lurus dekat permukaan tanah
uji instrumen (Gambar1a), nilai tahanannya yaitu :
4L
c. Pentanahan Rod R ln 1 2.3
2. .L
a
Pentanahan rod ini, batang-batang
Untuk elektroda yang ditanam tegak lurus
elektroda ditanam tegak lurus dengan
pada kedalaman beberapa cm dari permukaan
permukaan tanah. Bila elektroda rod tersebut
tanah (Gambar 1b), nilai tahanannya yaitu :
dialiri arus gangguan ketanah ketika daerah 2L
1 . 2.4
R ln
perumahan terjadi gangguan tanah, maka 2. .L
a
arus tersebut akan menyebar atau mengalir Untuk elektroda yang ditanam tegak lurus
ke tanah dan akan mengakibatkan naiknya dekat permukaan tanah dan menembus
beda potensial pada permukaan tanah. Makin lapisan tanah kedua (Gambar 1c), nilai
jauh dari elektroda tersebut, penyebaran arus tahanannya yaitu :
4L
1 .... 2.5
semakin luas, sehingga kepadatan arusnya
R ln
2. .L
a
juga semakin berkurang. (Pabla.1994:159).
Untuk elektroda yang ditanam tegak lurus
1. Satu Batang Elektroda yang ditanam pada kedalaman beberapa cm dari permukaan
Tegak Lurus ke dalam Tanah. Gambar tanah dan menembus lapisan tanah kedua
2.1. Menunjukkan satu batang elektroda (Gambar.1d), nilai tahanannya yaitu :
berbentuk silinder dengan panjang L yang
di tanam tegak lurus permukaan tanah
berdiameter 2a, dengan bayangan di atas
permukaan tanah. Elektroda tersebut
ditanam dengan berbagai jenis kedalaman.
L
Fo .. 2.8
1 0,9 K
2 1
K ..... 2.9
2 1
172
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 2, Agustus 2014
ISSN 2089-6697
173
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 2, Agustus 2014
ISSN 2089-6697
174
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 2, Agustus 2014
ISSN 2089-6697
METODE PENELITIAN
175
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 2, Agustus 2014
ISSN 2089-6697
alminium, dan crom tembaga diameter menanam elektroda utama dan elektroda
0,0055 meter yang dipasang vertikal bantu. Menanam elektroda dengan
atau ditanam di tanah. memukul kepala elektroda menggunakan
martil, sesuai dengan kedalaman yang
4. Peralatan yang digunakan. diinginkan dalam penelitian.
Peralatan yang digunakan dalam 4. Menetukan jarak antar elektroda bantu
penelitian ini adalah digital Earth Tester yaitu 5 meter .
dengan data sebagai berikut: 5. Mengecek penghubung atau penjepit pada
Merk : KYORITSU elektroda utama dan elektroda bantu
Sumber tenaga : 9V DC jenis baterai dengan mensetting range switchke 2000
R6P (SUM-3) x 6 dan tekan tombol PRESS TO TEST.
Jenis : Digital Earth Tester 4105A Jika tahanan elektroda utama terlalu tinggi
176
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 2, Agustus 2014
ISSN 2089-6697
mulai tahap persiapan sampai tahap 1.1 Elektroda Batang (Rod) Jenis
Lokasi Pembumian
1. Tanah Lumpur
2. Tanah Pasir
3. Tanah Liat
Analisis data
Tabel 4.1 Hasil perhitungan tahanan jenis tanah untuk elektroda aluminium.
Jarak Tahanan Jenis Tanah (Ohm-Meter)
No Kondisi Tanah Elektroda
(Meter) 0,50 m 0,75 m 1,0 m 1,25 m 1,50 m
1 Pasir 1,00 175.406 151.245 101.129 90.321 92.153
2 Liat 1,00 19.513 15.157 8.639 6.912 6.283
3 Lumpur 1,00 1.444 1.323 1 0.956 0.915
200
150
aluminium pada kondisi tanah berbeda dapat 100 Pasir
50
0
dilihat pada gambar grafik 4.1, berikut: Liat
0,50 0,75 1,00 1,25 1,50
m m m m m lumpur
177
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 2, Agustus 2014
ISSN 2089-6697
Elektroda batang (Rod) jenis tanah pasir, liat dan lumpur dapat dilihat
aluminium hasil perhitungan dan pengukuran pada tebal 4.2 berikut:
nilai tahanan pentanahan pada kondisi jenis
NILAI PEPER NILAI
KEDAL
JENIS HITUNGAN PENGUKURAN
AMAN
NO ELEKT TAHANAN TAHANAN
TANAM
RODE ELEKTRODE ELEKTRODE
(Mtr)
(Ohm) (Ohm)
1 0.5 273.369 275
2 0.75 170.157 162
3 Pasir 1,00 89.961 83
4 1.25 66.843 67
5 1.5 58.615 54
1 0.5 30.411 33.1
2 0.75 17.052 18.5
3 Liat 1,00 7.685 7.1
4 1.25 5.115 5.5
5 1.5 3.997 4.5
1 0.5 2.25 6.3
2 0.75 1.488 4.4
3 Lumpur 1,00 0.889 2.4
4 1.25 0.708 1.6
5 1.5 0.582 1.3
300
aluminium pada kondisi tanah berbeda dapat 250
200
dilihat pada gambar grafik 4.2, berikut: 150 Pasir
100
Liat
50
0 lumpur
0,50 0,75 1,00 1,25 1,50
m m m m m
178
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 2, Agustus 2014
ISSN 2089-6697
Tahanan Tahanan
8
Pentanahan
Tahanan Pentanahan
300 6
(Ohm)
250
4
200 Perhitungan
(Ohm)
Perhitungan
150 2
Pengukuran
100 0 Pengukuran
50 0,50 m 0,75 m 1,00 m 1,25 m 1,50 m
0
0,50 0,75 1,00 1,25 1,50
m m m m m
35
30
25
(Ohm)
20
15
10 Perhitungan
5
0 Pengukuran
0,50 0,75 m 1,00 m 1,25 m 1,50 m
m
179
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 2, Agustus 2014
ISSN 2089-6697
100
(Mtr)
80 Pasir DE ODE ODE
60 Liat
40 (Ohm) (Ohm)
lumpur
20
1 0.5 203.68 199
0
0,50 m 0,75 m 1,00 m 1,25 m 1,50 m
2 0.75 94.594 90
3 Pasir 1,00 68.514 59
4 1.25 51.947 48
5 1.5 43.94 42
1 0.5 25.634 31.8
180
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 2, Agustus 2014
ISSN 2089-6697
Nilai tahanan pentanahan dengan Elektroda Crom tembaga pada tanah Liat
(Ohm)
dapat dilihat pada gambar grafik 4.7 berikut: 15 Perhitungan
10 Pengukuran
5
Elektroda Crom Tembaga 0
0,50 0,75 m1,00 m1,25 m1,50 m
Tahanan Pentanahan (Ohm)
300 m
250
200
Pasir Perbandingan hasil perhitungan nilai
150
Liat
100 tahanan pentanahan dengan pengukuran
50 lumpur
menggunakan alat ukur Megger untuk
0
0,50 m 0,75 m 1,00 m 1,25 m 1,50 m
elektroda batang (rod) jenis crom tembaga
Perbandingan hasil perhitungan nilai pada tanah lumpur dapat dilihat pada grafik
menggunakan megger untuk elektroda Elektroda Crom tembaga pada tanah Lumpur
Tahanan Tahanan
5.000
Pentanahan
Perhitungan
pasir dapat dilihat pada grafik berikut 4.8 3.000
2.000 Pengukuran
berikut: 1.000
-
Elektroda Crom Tembaga pada tanah pasir 0,50 0,75 m1,00 m1,25 m1,50 m
Tahanan Tahanan
250 m
Pentanahan
200
(Ohm)
181
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 2, Agustus 2014
ISSN 2089-6697
6. 5 1.5 39,124 41
Elektroda Besi
140
Tahanan Jenis Tanah
120
(Ohm-Meter)
100
80 Pasir
60 Liat
40
20 lumpur
0
0,50 m 0,75 m 1,00 m 1,25 m 1,50 m
182
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 2, Agustus 2014
ISSN 2089-6697
25.000
200
20.000
150 15.000 Perhitungan
10.000
Pasir Pengukuran
100 5.000
Liat -
50 0,50 m 0,75 m 1,00 m 1,25 m 1,50 m
lumpur
0
0,50 m 0,75 m 1,00 m 1,25 m 1,50 m
6
5
Eletroda Besi pada tanah pasir 4
Tahanana Pentanahan (Ohm)
250.000 3
Perhitungan
2
200.000 Pengukuran
1
150.000 0
Perhitungan 0,50 0,75 1,00 1,25 1,50
100.000 Pengukuran m m m m m
50.000
183
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 2, Agustus 2014
ISSN 2089-6697
184
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 2, Agustus 2014
ISSN 2089-6697
--------- Daman Suswanto, (2000). Sistem Munandar, A.Aris, Dr, MSc. Dan Susumu
Pentanahan Jaringan Distribusi Kawahara, Dr. Teknik Tenaga
ListrikII, Transmisi Distribusi.
Dibyantoro, Primastro, ( 2003). Perencanaan
Pradnya Paramita: Jakarta.
Sistem pentanahan Pada Gardu Induk,
Tugas Akhir, Teknik Elektro Fakultas Pabla, AS. (1994). Sistem Distribusi Daya
Teknik Undip: Semarang. Listrik, Erlangga: Jakarta.
Hutauruk, T.S. (1991). Pengetanahan Netral Sunarno, Ir., M.Eng., Ph.D, Mekanikal
Sistem Tenaga dan Pengetanahan Elektrikal Lanjutan, Penerbit Andi
Peralatan. Erlangga: Jakarta. Yogyakarta.
185