Oleh :
TIM PKRS
R. 5 CVCU
RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
1
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
REHABILITASI JANTUNG DAN GELANG PASIEN
Oleh:
Rakelli A. L 150070300011047
RekySulistiono 150070300011155
WennyTrisnaningtyas 150070300011044
TrirezikaDianingrum 150070300011103
2
LEMBAR PENGESAHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN
REHABILITASI JANTUNG DAN GELANG IDENTIFIKASI PASIEN
DEPARTEMEN MEDIKAL
RUANG 05 CVCU RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
__________________________ __________________________
NIP. NIP.
Mengetahui,
Kepala Ruangan
________________________
NIP.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
REHABITASI JANTUNG DAN GELANG PASIEN
3
Pokok Bahasan: Rehabilitasi Jantung dan Gelang Pasien
Sasaran : Keluarga Pasien di ruang 5,5a,5b RSU Syaiful Anwar Malang
Hari/Tanggal : Kamis, 19 Januari 2017
Waktu : 30 menit
Tempat : Ruang Lantai 2 RSU Saiful Anwar Malang
Penyuluh : Mahasiswa PSIK UB, STIKES MATARAM, UMM, UNIK, dan STIKES
BANYUWANGI
A. Latar Belakang
4
Rumah Sakit dr. Syaiful Anwar Malang merupakan rumah sakit dengan akreditas
Paripurna, banyak pasien yang dirawat di rumah sakit ini dengan berbagai jenis penyakit.
Semua pasien harus menggunakan gelang identitas, namun masih ada pasien yang tidak
menggunakannya dengan berbagai alasan, seperti melepas gelang identitas.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu dilakukan penyuluhan tentang
keselamatan pasien khususnya ketepatan identifikasi pasien (penggunaan
gelang identitas) di ruang lima (5) RSSA Malang.
B. Analisa Situasi
1. Peserta Penyuluhan
Keluarga Pasien di ruang 5,5a,5b CVCU RSU Syaiful Anwar Malang dengan latar
belakang pendidikan SD, SMP, SMA dan peguruan tinggi
Minat dan perhatian dalam menerima penyuluhan baik
2. Penyuluh
Mahasiswa PSIK UB, STIKES MATARAM, UNIK, STIKES BANYUWANGI dan UMM
yang praktek di ruang 5 CVCU RSU Dr.Saiful Anwar Malang
Mampu menyampaikan materi tentang Rehabitasi Jantung dan Gelang Pasien
Mampu menguasai peserta penyuluhan untuk memusatkan perhatian
3. Ruangan
Tempat / ruang tunggu lantai 2
Penerangan dan ventilasi cukup baik untuk dilakukan penyuluhan
C. Tujuan Intruksional
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan tentang rehab jantung diharapkan pengunjung
dapat memahami tentang rehabitasi Jantung dan gelang keselamatan pasien.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang rehabilitasi jantung dan gelang
keselamatan pasien dengan baik dan benar diharapkan pasien dan keluarga mampu:
a) Pengunjung dapat menjelaskan definisi rehabilitasi jantung dan gelang pasien
b) Pengunjung dapat menyebutkan manfaat rehabilitasi jantung dan gelang pasien
c) Pengunjung dapat menyebutkan kriteria-kriteria untuk pasien rehabilitasi jantung
d) Pengunjung dapat menyebutkan tujuan rehabilitasi jantung gelang pasien
5
e) Pengunjung dapat mengetahui waktu memulai rehabilitasi
f) Pengunjung dapat mengetahui peringatan rehabilitasi jantung
g) Pengunjung dapat menyebutkan program rehabilitasi PJK
h) Pengunjung mengetahui jenis-jenis gelang identitas pasien
i) Pengunjung mengetahui tujuan penggunaan gelang identitas
j) Pengunjung mengetahui bahaya penolakan dan pelepasan gelang identitas pasien.
D. Manfaat
a. Bagi Pasien dan Keluarga
Diharapkan penyuluhan ini bermanfaat bagi pasien dan keluarga dalam mengetahui
tentang pentingnya penggunaan gelang pada pasien
b. Bagi Rumah Sakit
Diharapkan penyuluhan ini bermanfaat bagi rumah sakit membantu dalam menerapkan
patient safety.
c. Bagi Institusi Pendidikan
Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan dalam menerapkan patient safety.
d. Bagi Mahasiswa
Sebagai tambahan ilmu dan refrensi untuk pedoman dalam menjaga patient safety.
F. Rencana Kegiatan
a. Metode
Ceramah
Tanya jawab (diskusi)
b. Media
6
Laptop
PPT
Leaflet
LCD
c. Waktu dan Tempat
Waktu : Kamis, 20 januari 2017
Pukul : 10.00-11.00 WIB
Tempat : Ruang 5 CVCU RSSA
d. Pemateri
Penyaji : mahasiswa UMM
Moderator : mahasiswa PSIK UB
Fasilitator : mahasiswa UMM
Observer : mahasiswa PSIK UB
e. Peserta
Keluarga/ wali pasien yang dirawat di ruang 5 CVCU RSSA.
G. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Kegiatan penyuluhan Kegiatan audien Metode Waktu
Kegiatan
Pembukaan 1. Memberikan salam 1. Menjawab salam Ceramah 2,5 menit
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan umum 3. Menjawab
dan khusus dari penyuluhan pertanyaan
4. Melakukan kontrak waktu 4. Mendengarkan
5. Menyebutkan materi
penyuluhan yang akan
diberikan
6. Mengenali pengetahuan awal
audiens
Pelaksanaan 1. Menjelaskan kepada audien 1. Mendengarkan Ceramah 10 menit
a. Penyajian 2. Memperhatian
tentang definisi rehabilitasi
3. Memahami
jantung
2. Menjelaskan kepada audien
tentang manfaat rehabilitasi
jantung
3. Menjelaskan kepada audien
tentang kriteria-kriteria untuk
pasien rehabilitasi jantung
4. Menjelaskan kepada audien
tentang tujuan rehabilitasi
jantung
5. Menjelaskan kepada audien
tentang waktu memulai
7
rehabilitasi
6. Menjelaskan kepada audien
tentang peringatan
rehabilitasi jantung
7. Menjelaskan kepada audien
tentang program rehabilitasi
PJK
8. Menjelaskan kepada audien
tentang definisi, tujuan,
manfaat gelang keselamatan
pasien
9. Menjelaskan kepada audien
tentang jenis-jenis gelang
dan pelepasan gelang
keselamatan pasien Tanya jawab 10 menit
10. Menjawab pertanyaan yang
diajukan audien
11. Memberikan pertanyaan
kepada audien tentang apa
Tanya jawab 5 menit
yang sudah dijelaskan
12. Mengobservasi tingkat
antusias audien tentang
penyuluhan
c. Evaluasi Menjawab
pertanyaan yang
diberikan penyuluh
Penutup 1. Menarik kesimpulan 1. Mendengarkan Ceramah 2,5 menit
2. Memberikan tindak lanjut 2. Menjawab salam Tanya jawab
8
3. Memberikan ucapan terima
kasih
4. Menutup penyuluhan (salam)
H. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Adanya koordinasi dengan CI klinik ruang 5 RSSA untuk menentukan tempat dan waktu
edukasi.
Pengorganisasian kegiatan edukasi dilakukan sebelum kegiatan.
Media dan bahan-bahan untuk edukasi telah siap sebelum edukasi dilakukan.
2. Evaluasi Proses
Peserta mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir dengan kooperatif.
Peserta antusias dan aktif selama kegiatan edukasi dilakukan.
Peserta memberikan respon atau umpan balik berupa pertanyaan.
3. Evaluasi Hasil
Peserta penyuluhan dapat menjawab 80 % pertanyaan yang berkaitan dengan materi
yang disampaikan oleh pemateri. :
a. pengertian dari rehabilitasi jantung dan gelang pasien
b. manfaat rehabilitasi jantung dan gelang pasien
c. kriteria-kriteria untuk pasien rehabilitasi jantung
d. tujuan rehabilitasi jantung dan gelang pasien
e. waktu memulai rehabilitasi
f. Peringatan rehabilitasi jantung
g. program rehabilitasi PJK
9
DAFTAR PUSTAKA
10
Potter and Perry (2006). Buku ajar Fundamental Keperawatan. (Edisi IV). Jakarta. EGC
Lampiran 1
Materi Penyuluhan
REHABILITASI JANTUNG
Definisi
Rehabilitasi jantung serangkaian kegiatan diperlukan untuk mempengaruhi penyebab
penyakit jantung dan mencapai kondisi fisik, mental dan sosial terbaik, sehingga mereka dapat
mempertahankan atau mencapai kehidupan seoptimal mungkin dimasyarakat dengan
usahanya sendiri (WHO 1993).
11
Kriteria-kriteria untuk Pasien Rehabilitasi jantung
1. Kriteria Inklusi : Paska miokard infark, Paska PTCA, Paska CABG, CHF Stabil, Pacu
Jantung, Penyakit Katup Jantung, Transplantasi Jantung, Penyakit Jantung Bawaan,
Penyakit gangguan vaskular.
2. Kriteria Eksklusi : Unstable Angina, Gagal jantung kelas 4, Tachyaritmia-Bradiaritmia tidak
terkontrol, Severe Aortic-Mitral Stenosis, Hypertropic-obstructive cardiomyopathy, Severe
pulmonary hypertension, Kondisi Lainnya
12
dengan dokter dan juru rawat. Terapi latihan menyerupai aktivitas kehidupan sehari-hari
seperti duduk, berdiri, dan berjalan.
Tujuan dari rehabilitasi fase I dipusatkan pada uapaya untuk :
- Menhindari problem yang diakibatkan tinggan di tempat tidur (bedrest) terlalu lama.
- Memberikan penyuluhan kepada pasien dan keluarganya perihal pola hidup yang benar.
Pelaksanaan rehabilitasi fase I dimulai segera setelah kondisi pasien stabil : biasanya
24-48 jam sehabis serangan jantung atau CABG.
Tujuan diatas dapat diperinci sebagai berikut :
- Memebatu pasien untuk dapat memulai gerakan fisik
- Mengurangi beban mental, emosional yang biasanya mengikuti seseorang setelah
serangan jantung, CABG, dan mereka yang sudah mengidap tanda-tanda PJK.
- Mulai mengidentifikasi factor-faktor resiko dari PJK
- Menumbuhkan sifat positif yang dapat memotivasi pasien untuk komitmen jangka panjang
kea rah hidup normal.
Langkah-langkah melakukan fase I :
1. Latihan melemaskan otot leher. Kepala ditundukkan perlahan-lahan dengan
mendekatkan dagu ke dada. Muka lurus ke depan dan diteruskan dengan melihat ke
atas.
2. Kepala diputar ke kiri dan ke kanan. Kepala digelengkan ke kiri dank e kanan dengan
mendekatkan telingan ke pundak yang bersangkutan
3. Pundak ditarik ke atas dan ke bawah
4. Letakkan tangan kanan ke paha kanan dan tangan kiri ke paha kiri. Angkat bergantian
lurus ke depan
5. Tangan dibelakang kepala dan siku mengarah ke depan. Perlahan-lahan siku dibuka
dan ditutup
6. Tangan bertolak pinggang. Putar tangan bertumpu pada persendian pundak/bahu.
Demikian gerakan-gerakan di atas diulang berkali-kali
Pada hari ke-3 pasien dilatih berdiri dan berjalan perlahan-lahan. Diukur nadi dan tensi
setiap mulai dan selesai latihan, serta dicatat pada lembaran kertas (log) yang tersedia.
Hari-hari berikutnya intensitas latihan ditingkatkan dengan berjalan kaki di koridor di antara
kamar, selanjutnya diadakan latihan di ruang khusus untuk rehabilitasi. Ruang ini dilengkapi
dengan peralatan seperti sepeda statis, dan berjalan, barbell, tongkat dan lain-lain.
13
Pasien yang menjalani latihan fase I dilengkapi dengan monitor jarak jauh (telemeter)
sehingga dapat dicatat EKG yang bersangkutan saat melakukan kegiatan latihan.
Menjelang akhir fase rawat, pasien diharapkan sudah mampu berjalan sekitar 1 kilometer.
Kelas gerakan Contoh aktivitas
Kelas I Duduk di tempat tidur dengan bantuan
Duduk di kursi 15-30 menit, 2-3 kali sehari
Kelas II Duduk di tempat tidur tanpa bantuan
Berjalan di dalam ruangan
Kelas III Duduk dan berdiri secara mandiri
Berjalan dengan jarak 15-30 meter dengan bantuan 3 x sehari
Kelas IV Melakukan perawatan diri secara mandiri
Berjalan dengan jarak 50-70 meter dengan bantuan 3-4 x sehari
Kelas V Berjalan dengan jarak 80-150 meter mandiri 3-4 x sehari
Tabel 1. Contoh aktivitas pada fase I (inpatient)
14
hari seperti sedia kala. Program ini sebaiknya dikepalai oleh dokter yang dapat melakukan
kontak secara teratur dengan pasien, dapat melayani panggilan rumah atau dapat
melakukan pengawasan pada program latihan (Marchionni et al., 2003:2201).
Ades (2001:894) memberikan beberapa contoh kegiatan yang dapat dilakukan secara
mandiri terdapat pada gambar 2 sampai 10. Pada tiap latihan dilakukan pengulangan
sebanyak 10 kali dan dilakukan dua kali sehari. Pada tiap latihan dilakukan pengaturan
nafas yang baik karena apabila dilakukan penahanan nafas dapat terjadi peningkatan
tekanan darah dan meningkatkan beban kerja jantung. Pada hari ke 4 dan ke 5 dapat
ditambahkan beban sebesar 250 gram pada tangan. Pada hari ke 6 beban dapat
ditingkatkan menjadi 500 gram.
1. Latihan I (Latihan Siku), Cara :
o Berdiri dengan siku menekuk dan dikatupkan pada dada
o Luruskan siku ke arah depan.
o Tekuk kembali siku.
o Ulangi sampai dengan 10 kali
15
3. Latihan Ekstensi lengan, Cara :
o Berdiri dengan siku menekuk ke arah dada.
o Lengan direntangkan ke arah disamping pinggang.
o Katupkan kembali lengan pada dada
o Ulangi sampai dengan 10 kali.
16
o Lakukan gerakan memutar kebelakang sampai dengan 10 kali
17
8. Latihan Memutar Pinggang, Cara:
o Berdiri dengan kaki membuka selebar bahu, tekuk lengan dan tempatkan tangan di
o pinggang
o Putar tubuh ke kanan dan kemudian kembali.
o Putar tubuh ke kiri dan kemudian kembali
o Ulangi sampai dengan 10 kali.
18
10. Latihan Menekuk Lutut (Mulai Minggu ke-3), Cara:
o Berdiri dengan kaki membuka selebar bahu, tangan menyentuh
pinggang.
o Tekuk punggung ke depan dengan lutut juga menekuk.
o Kembali luruskan punggung
o Ulangi sampai dengan 10 kali.
19
Program latihan pada fase pemeliharaan pada dasarnya sama dengan individu normal
dengan penekanan pada latihanb jenis aerobik. Pada pasien dengan kapasitas fungsional
diatas 5 METS, pemrograman latihan dengan menggunakan frekuensi denyut jantung dan
RPE (rating of perceived exertion) dapat dilakukan. Frekuensi latihan sebaiknay berkisar 3
sampai 4 kali dalam seminggu. Durasi latihan dapat dimuai dari 10 menit an kemudian
dapat ditingkatkan secara bertahap sampai dengan mencapai 60 menit. Pada saat terjadi
peningkatan kapasitas fungsional dan status klinis (Jolliffe et al., 2001:87).
Beberapa metode latihan yang dapat dijalankan pada penderita gangguan jantung
adalah latihan interval, sirkuit, sirkuit-interval dan kontinyu:
1. Latihan interval didefinisikan sebagai latihan yang kemudian diikuti oleh periode
istirahat. Beberapa manfaat dari jenis latihan ini adalah dapat dilakukannya latihan fisik
dengan intensitas tinggi pada fase aktif dan secara keseluruhan intensitas latihan rata-
rata meningkat.
2. Latihan sirkuit merupakan latihan dengan melakukan beberapa jenis aktivitas fisik tanpa
istirahat. Latihan sirkuit biasanya meliputi latihan beban dengan sasaran otot tangan dan
kaki. Manfaat dari latihan jenis ini adalah dapat melatih otot tangan dan kaki.
3. Latihan sirkuit interval merupakan latihan tipe sirkuit dimana seseorang menjalankan
beberapa aktivitas akan tetapai diselingi oleh istirahat pada saat dilakukan peralihan
aktivitas. Manfaat dari latihan jenis ini meliputi manfaat yang didapat dari altihan sirkit
dan interval.
4. Latihan kontinyu menekankan penggunaan energi submaksimal yang diajaga terus
samapai dengan latihan berakhir. Manfaat dari latihan jenis ini adalah bahwa latihan ini
lebih mudah untuk dijalankan.
20
Lampiran 2
Materi Penyuluhan
GELANG PASIEN
1. Pengertian
Pemasangan gelang pasien adalah kegiatan identifikasi dengan memasang gelang
identifikai pasien rawat inap pada pergelangan tangan kiri yang tercanrum nama.
2. Tujuan
Tujuan penggunaan gelang identitas
a. Untuk memudahkan identifikasi pasien dan mencocokkan layanan dan perawatan
kesehatan untuk pasien tersebut.
b. Untuk mencegah terjainya kesalahan identifikasi pasien, kesalahan prosedur,
kesalahan medikasi, kesalahan transfuse, dan kesalahan pemeriksaaan diagnostic.
21
5. Prosedur Yang Membutuhkan Identifikasi Pasien
1) Pemberian obat
2) Prosedur pemeriksaan radiologi
3) Intervensi pembedahan (prosedur infasif)
4) Transfusi darah
5) Pengambilan sampel (darah, urin)
6) Transfer pasien
7) Konfirmasi kematian
22