Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MATERIAL CERDAS

BAHAN PIEZOELEKTRIK DAN STRUKTUR


KRISTALNYA

Disusun oleh :

Anna Milatul Ummah (2414100058)


Nurhikmah Khaeraningrum (2414100082)

Dosen :

Dr.-Ing. Doty Dewi Risanti, ST, MT

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK FISIKA


JURUSAN TEKNIK FISIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2017
A. Pengertian Piezoelektrik
Bahan piezoelektrik adalah suatu bahan yang apabila diberi stress (tekanan)
mekanik akan menghasilkan medan listrik dan sebaliknya apabila medan listrik
diterapkan pada bahan piezoelektrik akan terjadi deformasi mekanik (perubahan
dimensi bahan). Sifat yang reversibel ini membuat material piezoelektrik dapat
berfungsi sebagai transduser dan aktuator.

B. Prinsip Kerja Piezoelektrik

Gambar 1. Prinsip Kerja Piezoelektrik


Di dalam sebuah kristal piezoelektrik, muatan listrik positif dan muatan
listrk negatif terpisah namun terdistribusi simetris sehingga kristal keseluruhan
secara elektris bersifat netral. Ketika diterapkan stress (tekanan), maka distribusi
muatan yang simetris akan terganggu sehingga muatan menjadi tidak simetris lagi,
dan muatan yang tidak simetris inilah yang menimbulkan medan listrik.
Sebaliknya, ketika medan listrik diterapkan pada material piezoelektrik akan
terjadi deformasi mekanik yang menyebabkan material berubah dimensi (struktur
kristalnya dari kubik menjadi tetragonal atau rhombohedral). Peristiwa ini
dikarenakan pada saat medan listrik melewati material, molekul yang terpolarisasi
akan menyesuaikan dengan medan listrik, dihasilkan dipole yang terinduksi
dengan molekul atau struktur kristal materi. Penyesuaian molekul
inimengakibatkan material berubah dimensi.

C. Material Piezoelektrik
Material piezoelektrik adalah material yang memproduksi medan listrik
ketika dikenai regangan atau tekanan mekanis. Sebaliknya, jika medan listrik
diterapkan, maka material tersebut akan mengalami regangan atau tekanan
mekanis. Bahan piezoelektrik alami di antaranya kuarsa (Quartz, SiO2), berlinite,
turmalin dan garam rossel. Bahan piezoelektrik buatan di antaranya Barium
Titanat (BaTiO3), Led Zieconium Titanate (PZT), Lead Titanate (PbTiO3), dan lain
sebagainya.

D. Struktur Bahan Piezoelektrik


Kristal bahan ferroelektrik, secara umum terdiri dari bahan pyroelektrik dan
piezoelektrik. Bentuk sistem kristalnya dapat berbentuk simetris atau
asimetris dan berpengaruh juga pada sifat-sifat fisik bahan, sebagaimana
dikenal dengan prinsip Neuman. Pada sistem kristalografi ditemukan juga 20 dari
32 point groups yang termasuk dalam kelompok non-centrosymetrik/asimetris
serta dapat menunjukkan efek piezoelektrik. Ada 10 kelompok non-
centrosymetrik/asimetris
yang dapat mengembangkan polarisasi spontan dan dipol permanen dalam
struktur kristal (Heartling, 1999). Sistem kristal non-centrosymetrik tersebut
diantaranya adalah triklinik, m-monoklinik, 2mm ortorombik, 3m
rombohedral, 4mm tetragonal, dan 6mm hexagonal (Rodel et al. 2009).
Perovskit merupakan oksida logam yang memiliki struktur umum
ABO3, dimana A adalah ionion logam blok s, d, atau f yang berukuran
lebih besar sedangkan B merupakan ionion logam transisi (Tien-Thao et al.
2008).
Rodel (2009) telah mencoba mengklasifikasikan bahan-bahan
ferroelektrik (terpolarisasi spontan dan reversibel) yakni Tungsten Bronze
PbNb6O7, Perovskit ABO3, Pyrochlore Cd2Nb2O7, Layer Structur Bi4Ti3O12.
Hanya tipe Perovskit ABO3 yang merupakan tipe terpenting dan banyak
digunakan pada bahan keramik ferroelektrik dewasa ini, seperti BiTiO 3,
Pb(Zr,Ti)O3, dan (Na,K)NbO3.
Sel satuan perovskit terdiri dari delapan ion besar Aa+, satu ion kecil Bb+,
dan enam ion O2-. Sel satuan perovskit dapat digambarkan sebagai gabungan
struktur FCC (Face Center Cubic) dan BCC (Body Center Cubic), dimana
Aa+berada pada sudut sel satuan, ion O 2- berada pada permukaan sel satuan
dan ion Bb+ menduduki lokasi interstitial octahedral (Jones & Thomas, 2002).
Pada umumnya bahan piezoelektrik memiliki sistem kristal berupa
ortorombik, tetragonal, dan rombohedral. Ketiganya memilikinya parameter
kisi yang sangat dekat dengan parameter kisi kubik (Takafumi et al. 2012).
Timbal zirkonat titanat adalah material keramik dengan struktur kimia
(Pb(ZrxTi1-x)O3) yang dikembangkan dalam teknologi mikroelektrik. PZT
memiliki struktur kimia dengan formula ABO3. A sebagai kation Pb yang
menempati salah satu sudut dari kubus dan B sebagai ion Zr 4+ mengisi
pusat kubus. Oksigen akan mengisi pusat muka dari kubus, lalu posisi Ti4+
dan Zr4+ dapat dipertukarkan (Cherdhirunkorn, 2008).

Gambar 2. Kristal perovskit pada paraelektrik kubik (kiri), ferroelektrik


tetragonal (tengah), dan rombohedral (kanan) dari PbTiO3 (Damjanovic, 2005).
Ada beberapa struktur kristal yang bisa dijadikan material piezoelektrik,
antara lain:
a. Tetragonal

Gambar 3. Struktur Kristal Tetragonal


Material yang dapat dijadikan piezoelektrik dan memiliki struktur
tetragonal yaitu:
PbTiO3

BaTiO3

PZT
b. Rhombohedral

Gambar 4. Struktur Kristal Rhombohedral


Material yang dapat dijadikan piezoelektrik dan memiliki struktur
rhombohedral yaitu:
PbZrO3

Bismut Natrium Titanat (BNT)

c. Tetrahedron

Gambar 5. Struktur Kristal Tetrahedron


Material yang dapat dijadikan piezoelektrik dan memiliki struktur
tetrahedron yaitu material piezoelektrik alami seperti kuarsa (SiO2) dan
berlinite (AlPO4).
d. Trigonal dan Hexagonal

Gambar 6. Struktur Kristal Trigonal dan Hexagonal


Material yang dapat dijadikan piezoelektrik dan memiliki struktur trigonal
adalah material piezoelektrik alami seperti turmalin dan yang memiliki
struktur hexagonal adalah ZnO.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, _. Bab II Tinjauan Pustaka Piezoelektrik. Universitas Sumatera Utara
Callister, William D. 2007. Material Science and Engineering 7th Ed. New York :
John Willey and Son, Inc.
Mardiyanto dan Syahfandi. 2013. Metode Sol Gel Untuk Sintesis Bahan
Piezoelektrik Ramah Lingkungan Bismut Natrium Titanat. Jurnal Sains Materi
Indonesia.
Taqiyah, Rohana. 2012. Perbandingan Struktur Kristal dan Morfologi Lapisan
Tipis Barium Titanat (BT) dan Barium Zirconium Titanat (BZT) yang
Ditumbuhkan dengan Metode Sol-Gel. digilib.uns.ac.id
Leo, D.J. 2007. Engineering Analysis of Smart Material System. John Willey and
Son, Inc.

Anda mungkin juga menyukai