UAS 2015 Prof Waldi
UAS 2015 Prof Waldi
HITUNGAN
2. Tulis dan jelaskan hal-hal dibawah ini:
a. Sepuluh macam physical hazards dalam penggunaan IV admixture.
1. Phlebitis
Yaitu Inflamasi di tempat injeksi, merupakan komplikasi minor yang
dihasilkan dari luka atau iritasi vena. Cara pencegahannya dengan
memahami teknik pemberian IV, dilusi atau pengenceran obat-obatan
(irritating drugs), dan mengurangi kecepatan infus (dapat terkait
pendoisan obat)
2. Ekstravasasi
Yaitu terjadinya nekrosis, dapat terjadi akibat penggunaan obat dengan
sifat vesicant atau obat-obat kemoterapi. Ekstravasasi adalah
kecelakaan pemberian obat-obatan infus IV ke jaringan disekitarnya,
bias karena kebocoran (contoh: karena pembuluh darah yang rapuh
pada pasien geriatri), atau secara langsung (misalnya karena jarum
menusuk vena yang menyebabkan cairan infus berada di jaringan
sehingga menyebabkan nekrosis). Dapat terjadi karena kurangnya
keterampilan dalam pemberian obat.
3. Iritasi
Dapat dikurangi dengan memvariasikan daerah injeksi dan
memberikan moisturizing lotion pada daerah injeksi.
4. Nyeri
Umumnya terjadi pada pemberian peripheral IV yang konsentrasinya
tinggi. Kemungkinan dapat terjadi karena perbadaan osmosi sehingga
terjadi penyesuaian tekanan osmose yang mengakibatkan nyeri.
Pengendalian: jika cairan IV terlalu pekat dapat diberikan melalui vena
central karena aliran darah lebih banyak dan lebih cepat sehingga
pengencerannya lebih cepat.
5. Air embolism
Yaitu adanya gelembung udara yang secara potensial dapat
menyebabkan kefatalan karena dapat memblok pembuluh darah vena.
Penyumbatan yang paling berbahaya adalah pada pembuluh darah
kapiler di paru-paru, karena diameternya sangat kecil. Air embolism ini
dapat dihasilkan dari masuknya udara ke dalam tube IV.
6. Infeksi
Dapat terjadi local dan sistemik (septicemia). Septicemia dapat
menyebabkan kematian mendadaj karena terjadi shock cardiovascular.
Infeksi akan lebih berbahaya dengan pemberian IV central, karena
dapat berasal dari kontaminasi selama insersi IV line pada saat
perubahan tube. Infeksi dapat diminimalkan dengan berpedoman pada
protocol untuk perawatan jalur central
7. Reaksi alergi
Terjadi hipersensitivitas terhadap larutan IV atau bahan tambahannya.
8. Central catheter misplacement
Dapat menyebabkan air embolism atau pneumothorax. Untuk
memastikan kateter telah masuk ke dalam vena subklavia dan
berlanjut ke tingkat vena kava, penempatan harus selalu diverifikasi
secara radiologi.
9. Hipotermia
Dapat menyebabkan shock dan cardiac arrest, dapat dihasilkan dari
pemberian larutan IV yang dingin. Hal ini dapat diatasi dengan
menaikkan suhu larutan IV sesuai denan suhu kamar.
10.Neurotoxicity
Dapat menjadi komplikasi yang seriu dari pemberian secarai intratekal
atau intraspinal dari larutan yang menggunakan preservative
(pengawet). Untuk larutan IV dilarang untk penggunakan preservative.