TINJAUAN PUSTAKA
Agar makanan sehat maka makanan tersebut harus bebas dari kontaminasi.
Makanan yang terkontaminasi akan menyebabkan penyakit yang dikenal dengan
food borne dsease
Dalam Permenkes No. 1096 Tahun 2011 telah ditetapkan makanan yang
dikonsumsi harus higienis, sehat dan aman yaitu bebas dari cemaran fisik, kimia
dan bakteri.
Sanitasi makanan yang buruk dapat disebabkan 3 faktor yakni faktor fisik,
faktor kimia dan faktor mikrobiologi. Faktor fisik terkait dengan kondisi ruangan
yang tidak mendukung pengamanan makanan seperti sirkulasi udara yang kurang
baik., temperatur ruangan yang panas dan lembab, dan sebagainya. Untuk
menghindari kerusakan makanan yang disebabkan oleh faktor fisik, maka perlu di
perhatikan susunan dan konstruksi dapur serta tempat penyimpanan makanan.
Sanitasi makanan yang buruk disebabkan oleh factor kimia karena adanya
zat zat kimia yang digunakan untuk mempertahankan kesegaran bahan 11
makanan, obat obat penyemprot hama, penggunaan wadah bekas obat obat
pertanian untuk kemasan makanan dan lain lain
Sanitasi makanan yang buruk disebabkan oleh faktor mikrobiologis karena
adanya kontaminasi oleh bakteri, virus, jamur dan parasit. Akibat buruknya
sanitasi makanan dapat timbul gangguan kesehatan pada orang yang
mengkonsumsi makanan tersebut.
2.2 Keracunan makanan
Keracunan makanan adalah penyakit yang disebabkan oleh memakan
makanan yang telah terkontaminasi. Keracunan makanan merupakan satu
penyakit Gastroenteritis Akut. Penyakit ini terjadi karena kontaminasi bakteri
hidup atau toksin yang di hasilkannya pada makanan atau karena virus dan adanya
kontaminasi zat-zat organic dan racun yang berasal dari tanaman dan binatang.
c) Distribusi dan pemakaian makanan jadi atau makanan kaleng meningkat di mana-
mana.
Botulism
Keracunan Singkong: singkong atau ubi kayu adalah jenis bahan tidak semua
jenis singkong dapat di konsumsi langsung. Jenis singkong yang mengandung
asam sianida dan biasanya di pergunakan ssebagai bahan baku tepung tapioca
harus di olah terlebih dahulu ssebelum di jadikan tepung dan di konsunsumsi.
Gejala yang muncul akibat keracunan singkong, antara lain mual, muntah,
pernapasan cepat, sinosis kesadaran menurun, dan bahkan sampai koma.
Atropa Belladonna yang berisi alkaloid dari belladonna: Gejala keracunan akibat
mengonsumsi subtansi teersebut serupa dengan gejala keracunan atropine, yaitu
mulut kering, kulit kering, pandangan mata kabur, dilatasi pupil, takikardi, dan
halusinasi.
Kasus keracunan kerang dan ikan laut memiliki gejala yang dapat terjadi
secara langsung dalam menit atau bahkan kurang dari itu setelah mengonsumsi
kerang atau ikan laut.Gejala yang muncul, antara lain, kemerah-merahan, pada
muka, dada, dan lengan, gatal-gatal , urtikarya, anggioderma, edema, takikardi,
palpitasi, sakit perut dan diare. Pada kasus yang berat dapat terjadi gangguan
pernapasan.
Keracunan akibat bahan kimia
2. Hot Dog Headache: Pada beberapa orang yang mengonsumsi hot dog akan
mengalami sakit di bagian kepala dan muka memerah yang muncul dalam 30
menit setelah mengonsumsi makanan tersebut. Kondisi itu mungkin di sebabkan
oleh natrium nitrit yang di gunakan pada proses pembuatan hot dog.
3. Keracunan zat-zat kimia: Kasus keracunan semacam ini terjadi karena seseorang
tanpa senngaja atau tanpa sepengatahuannya mengonsumsi zat kimia beracun
yang ada dalam makanan. Contoh zat kimia beracun tersebut, antara lain, racun
tikus, insektisida, natrium klorida yang di sangka susu, atau barium bikarbonat
yang di sangka tepung. Beberapa peralatan makanan yang di lapisi dengan bahan
tertentu (misalnya, antimon atau zinkum) tidak boleh di gunakan untuk mewadahi
makanan yang mengandung zat tertentu ( misalnya asam) karena bahan pelapis itu
akan bereaksi dengan asam dan menghasilkan racun. Contoh kasus lainnya adalah
keracunan karena mengonsumsi makanan berupa ikan atau hasil laut lain yang
mengandung logam berat seperti mercury (hg), penyebab penyakit mina mata ,
atau mengandung cadmium (Cd), penyebab penyakit Itai-itai di Jepang.
Sejumlah pasien yang mengalami keracunan menjalani perawatan medis di Aula Kantor
Kelurahan Cigantang, Kecamatan Mangkubumi, Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (5/2/2015).
(Antara/Adeng Bustomi).
2. Usai Santap Nasi Kotak, Puluhan Warga Cianjur Mual dan Mulas
15 Nov 2016, 20:05 WIB
Puluhan warga Kampung Awilarangan, Desa Benjot, Kecamatan
Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, keracunan usai menyantap nasi kotak
saat acara syukuran salah seorang warga di wilayah itu. Sebanyak 23 orang
mengalami mual, pusing, muntah-muntah, dan diare. Para korban
diduga keracunan makanan itu pun harus mendapatkan perawatan intensif di
RSUD Cianjur.
Dari salah satu korban yang diwawancarai mengatakan telah buang air
besar sebanyak 15 kali dalam sehari dan merasa pusing. korban mengaku sakit di
bagian perut usai menyantap nasi kotak di acara 40 hari syukuran salah seorang
warga di Kampung Awilarangan dimana nasi kotak tersebut berisi nasi putih,
daging rendang dan bihun pada Senin malam, 14 November 2016. Sedangkan
kebanyakan korban lainnya yang sempat diwawancarai mengatakan baru
merasakan mulas, dan sering buang air besar satu hari setelah menyantap
makanan tersebut.
Maka dilakukan investigasi berupa pengambilan sampel makanan untuk
dilakukan pemeriksaan laboratorium dan mengamankan tempat makan yang
terbuat dari styrofoam. Kepala Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, Kabupaten
Cianjur, Jawa Barat telar berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan kabupaten
Cianjur serta pihak kepolisian setempat.
Pada kasus keracunan ini kepala desa menduga penyebab keracunan bukan
dari makanan, melainkan dari tempat makanannya yang berbahan Styrofoam
sebab, ada rentang sehari dari waktu menyantap makanan hingga keracunan
massal tersebut terjadi. Kemungkinan pemilik rumah tidak membersihkan
terlebih dahulu tempat makan sebelum di masukan makanan atau tempat makan
yang dipakai sudah pernah dipakai sebelumnya. Kecurigaan lain apakah
makanan yang disajikan sudah kadaluwarsa atau pengolahan makanan yang
kurang baik. Namun belum dapat dipastikan penyebabnya karena sedang
dilakukan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Bernas, Usai Santap Nasi Kotak, Puluhan Warga Cianjur Mual dan Mulas,
http://regional.liputan6.com/read/2653062, diakses 01 Juni 2017.