Ipi22154 PDF
Ipi22154 PDF
Abstract
In this paper will be studied numerically the point breaker wave characteristic on shore. The
model equation of the surface wave based on the equations which is governed by combining the
refraction-diffraction on mild slope bottom. As mathematical analysis approximation, the finite
difference methods was us for understanding the characteristic behavior of the surface wave on
shore. The numerical simulation is obtained from the result of the numerical computation. There
are significance changes of the height of wave, which is influenced by mild slope bottom factor
(shoaling), diffraction and refraction.
Key Word: Point Breaker Wave, finite difference, diffraction and reffraction.
Abstrak
Dalam makalah ini dikaji secara numerik model perhitungan titik gelombang pecah di perairan
pantai. Persamaan model gelombang pecah (point breaker wave) ini didasarkan pada
persamaanpersamaan yang dibentuk oleh kombinasi refraksidifraksi pada slope dasar pantai
yang landai. Sebagai pendekatan analisis matematika akan digunakan metode beda hingga untuk
melihat perilaku karakteristik gelombang permukaan disekitar pantai. Simulasi numerik diperoleh
sebagai hasil dari perhitungan numeric, yang menunjukan adanya suatu perubahan tinggi
gelombang akibat dari faktor perubahan dasar pantai (pendangkalan), difraksi dan refraksi.
Kata Kunci : Titik Gelombang pecah, beda hingga, difraksi dan refraksi
43
Rahmat Gernowo Model Perhitungan Titik ...
44
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol. 12, No.2, April 2009, hal 43 - 48
1 Qy
Qxim,+j1 = Qx is, j + s,mt = g (11)
2 t x
1
: Qyim, j = Qy i + s, js, mt
(7) Paralel sumbu x :
2
1 1 1 Qx
im, j = i + s, j + s, m+ t = g (12)
t x
2 2 2
HASIL DAN PEMBAHASAN
Syarat Batas Model
Sebagaimana tersebut di atas,
Bila gelombang berdiri ada
model numerik gelombang ini dibangun
didepan suatu reflektor sepanjang batas
berdasarkan persamaan gradien landai
x = xo dengan koefisien refleksi adalah
perairan pantai. Masukan program
KR (perbandingan tinggi gelombang
berupa tinggi gelombang (Ho), periode
refleksi dengan gelombang datang) dan
gelombang (T), sudut datang gelombang
n adalah sudut gelombang datang, serta dimensi ruang perairan pantai yang
dimana komponen laju aliran dalam arah berupa kemiringan dasar pantai dan
x pada suatu waktu tertentu pada titik (xo kedalaman perairan laut dalam.
, yo) pada batas dan pada itik lain (xo-s, Sedangkan keluaran program berupa
yo) diberikan sebagai jumlah laju aliran parameter gelombang selama
dari gelombang datang dan yang perambatan menuju pantai seperti
direfleksikan, QxI , QxR [4]: panjang gelombang (L), kecepatan fasa
gelombang (c), kecepatan group
Batas Refleksi gelombang (cg ), bilangan gelombang
Syarat batas digaris pantai (k), koefisien shoaling (Ks), koefisien
ditinjau dari akibat gelombang refleksi refraksi (KR), laju aliran atau kecepatan
[6] maka dapat diturunkan persamaan orbital elevasi dan tinggi gelombang.
berikut : Sebagai parameter masukan
Qxt (xo, yo) = QxIt (xo, yo) +QxR
t
(xo, yo) diambil dari (Hadi, S., H. Latief, and
(8)
Qxt (xo s, yo) = QxIt (xo s, yo) +QxR t
(xo s, yo) Amirudin. 2002) dan (Hadi, S.,D.K.
Miharja, H. Latief, and N.S. Ningsih
untuk syarat batas parallel ke sumbu y
1994) kemiringan dasar pantai (slope) =
diperoleh:
1/30, periode = 1,2 detik, tinggi
Qxt (xo, yo ) = A QxIt (xo s, yo ) gelombang laut dalam = 0,015 meter
A=
(1 KR ) (9) dan gravitasi = 9,8 m/t2 serta waktu
{1+ K }
1 iterasi 42000 detik berpengaruh pada
2
R 2KR2 cos(2ks cosn ) 2 hasil sedemikian hingga diperoleh
Gambar 1, 2 dan 3, dapat diambil suatu
analisa bahwa hasil perhitungan
untuk syarat batas parallel ke sumbu x:
karakteristik gelombang, terdapat
kesusaian antara profil rasio tinggi
Qyt (xo, yo ) = B QyIt (xo, yo s) gelombang, elevasi gelombang hasil
B=
(1 KR) (10) program terhadap arah laut dalam
{1+ K }
1 kepantai. Dimana laju aliran maksimum
2
R 2KR2 cos(2ks cosn ) 2
arah positip (kearah pantai) terjadi pada
45
Rahmat Gernowo Model Perhitungan Titik ...
saat elevasi mencapai maksimum dan grafik elevasi dan laju rata rata, elevasi
laju aliran maksimum arah negatip minimum dilaut dalam = 0,0092 meter
(kearah laut lepas). Laju aliran semakin pada jarak 0,5 meter dari laut dalam dan
kecil kearah pantai, sedangkan elevasi elevasi maksimum = 0,012 meter pada
gelombang sebaliknya. Pada dasarnya jarak 4,49 meter mendekati pantai hal
laju aliran akan membesar dengan ini berkebalikan untuk laju rata-rata
bertambahnya gradient elevasi, namun maksimum = 0,0068 dekat laut dalam
besarnya laju aliran juga dipengaruhi dan laju rata rata minimum = 0,001
oleh kedalaman perairan, dimana laju dekat garis pantai (lihat Gambar 1, 2,
aliran akan mengecil dengan dan 4 ). Kemudian jika dilihat pada
berkurangnya kedalaman, dan sangat Gambar 6. dapat dianalisa bahwa
bergantung pada besarnya kemiringan perhitungan titik gelombang pecah hasil
(slope) dasar pantai. Dari Gambar 1. simulasi dengan data pengukuran oleh
dapat diperoleh bahwa perubahan slope (Kim, J. J. , J. M. Lee and K. C. Kim
akan berpengaruh pada hasil rasio tinggi 1999) akan terlihat perbedaan penelitian
gelombang pada laut dalam besarnya (ralat relatif) berkisar 65%, hal ini
rasio tinggi gelombang = 0,015 m karena dalam model ini diambil asumsi
kemudian gelombang mulai naik bahwa ; pantai dianggap lurus, tidak ada
mencapai maksimum pada jarak sekitar sedimentasi dan kecepatan arus serta
5 meter dari laut dalam, dan pada garis kecepatan angin. Hal mana dalam
akan terdisipasi akibat efek kombinasi pengukuran langsung asumsi tersebut
refraksi difraksi. Hal yang sama untuk sangat berpengaruh.
0.03
0.025
0.02
0.015
0.01
0.005
0
0 1 2 3 4 5 6
a r a h kr eun1
pa nt a i ( m) r un2 r un3
0.015
0.01
0.005
- 0.005 0 1 2 3 4 5 6
-0.01
-0.015
a r a h k e pa nt a i ( m )
46
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol. 12, No.2, April 2009, hal 43 - 48
0 .0 0 7
a
t
a
r- 0 .0 0 2
ta
a
r
u
j- 0 .0 0 3 0 1 2 3 4 5 6
a
L
- 0 .0 0 8
a rah k e p a n ta i (m ) )
ru n 1 run2
ru n 3
0 .0 4
0 .0 3
0 .0 2
0 .0 1
0
4 .3 4 .5 4 .7 4 .9
J A R A K K E P A N T A I(m )
K O M P U TA S I P E N G U K U R A N
Gambar 6. Validasi point breaker wave hasil komputasi dan data pengukuran
47
Rahmat Gernowo Model Perhitungan Titik ...
48