Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hipertensi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang umum terjadi di
Negara berkembang dan merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di
Indonesia.1 Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan
sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg. Pada populasi
lanjut usia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan
diastolik 90 mmHg.2
Data dari The National Health and Nutrition Examination Survey (NHNES)
menunjukkan bahwa dari tahun ke 1999-2000, insiden hipertensi pada orang dewasa
adalah sekitar 29-31% yang berarti terdapat 58-65 juta orang hipertensi di Amerika
dan terjadi peningkatan 15 juta dari data NHNES III tahun 1988-1991. Hipertensi
esensial sendiri merupakan 95% dari seluruh kasus hipertensi. 3
Diagnosis hipertensi tidak boleh ditegakan berdasarkan sekali pengukuran,
kecuali bila tekanan darah diastolik (TDD) 120 mmHg dan atau tekanan darah
sistolik (TDS) 210 mmHg. Diagnosis hipertensi ditegakan bila dari pengukuran
berulang-ulang tersebut diperoleh nilai rata-rata TDD 90 mmHg dan atau TDS
140 mmHg. 4,5 Penderita hipertensi yang tidak terkontrol sewaktu - waktu bisa
jatuh kedalam keadaan gawat darurat. Diperkirakan sekitar 1-8% penderita hipertensi
berlanjut menjadi Krisis Hipertensi.6 Pengobatan yang baik dan teratur dapat
mencegah insiden krisis hipertensi.7

1.2. Rumusan Masalah


Dengan memperhatikan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di
atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Mengetahui hasil intervensi
penyakit dengan mengikutsertakan keluarga pada seorang wanita berumur 58 tahun
dengan hipertensi grade II dan hiperkolesterolemia.

1
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui, menganalisa, dan mendeskripisikan hasil managemen keluarga
pada seorang wanita berumur 58 tahun dengan hipertensi grade II dan
hiperkolesterolemia
1.3.2. Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus dalam managemen keluarga ini adalah:
1. Untuk mengetahui faktor resiko yang terdapat pada pasien
2. Untuk mengetahui fungsi biologis, psikologis dan sosial pasien
3. Untuk memberikan intervensi yang bisa diterapkan oleh pasien

1.4. Manfaat Penelitian


1. Bagi Puskesmas
Manfaat bagi Puskesmas yaitu dapat membantu dalam memberikan alternatif
penyelesaian terhadap masalah tersebut. Dengan adanya kegiatan ini dapat membantu
Puskesmas dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dalam rangka meningkatkan
upaya kesehatan perorangan.
2. Bagi Pasien
Pasien dapat megetahui penyakit yang dideritanya beserta penanganannya
sehingga pasien mengerti dan menerapkan masukan yang telah diberikan untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien.
2. Bagi Mahasiswa
Manfaat managemen keluarga ini bagi mahasiswa yaitu dapat melatih
kemampuan analisis, komunikasi dan pemecahan terhadap masalah yang ditemukan
pada pasien.

BAB II

2
METODE

2.1 Desain
Desain family folder yang digunakan adalah wawancara, observasi dan konseling

2.2 Lokasi dan waktu


2.2.1 Lokasi
Family folder dilakukan dirumah pasien yaitu Jl Poncol Jaya RT 06 RW
05 No. 32 Kuningan Barat, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan

2.2.2 Waktu
Family folder dilakukan pada bulan februari- maret 2016

2.3 Cara Pengumpulan Data


Pengumpulan data diperoleh dengan cara primer, yaitu mendapat data
langsung dari responden melalui wawancara dan observasi secara langsung.

2.4 Instrumen Penulisan


Instrumen penelitian yang digunakan adalah stetoskop, tensimeter, alat
pemeriksaan kadar gula darah, kolesterol, buku, alat tulis, serta penlight

3
BAB III
LAPORAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH

3.1 IDENTITAS PASIEN DAN KELUARGA


i. Identitas Pasien
Nama : Ny. W
Umur : 58 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status perkawinan : Menikah
Alamat : Jl Poncol Jaya RT 06 RW 05 No. 32 Kuningan Barat
Agama : Kristen
Suku Bangsa : Jawa
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

ii. Identitas Kepala Keluarga


Nama : Tn. S
Umur : 65 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status perkawinan : Menikah
Alamat : Jl poncol Jaya RT 06 RW 05 No. 32 Kuningan Barat
Agama : Kristen
Suku Bangsa : Jawa
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pensiunan

4
iii. Sumber Pembiayaan Kesehatan
Jaminan : BPJS
iv. Perilaku Kesehatan Keluarga
1. Bila ada anggota keluarga yang sakit, yang pertama dilakukan :
- Memberi obat yang dibeli dari warung
2. Keikut sertaan pada program Kesehatan di lingkungan rumah :
- Posyandu balita : tidak
- Perkumpulan kesehatan lainnya : Tidak
3. Pemanfaatan waktu luang :
- Olah raga : Jarang, terkadang 1 kali perminggu
- Rekreasi : Tidak
- Melakukan hobi : Tidak
- Aktivitas sosial di Lingkungan pemukiman :
- Arisan : Ya
- Pertemuan RT : Ya

3.2. PROFIL KELUARGA


Tabel 1. Daftar Anggota Keluarga Kandung
No Nama Kedudukan Sex Umur Pedidikan Pekerjaan Keterangan Tempat
dalam (tahun) Tinggal
Keluarga
1. S Bapak L 65 SMP Pensiunan HT Serumah
2. W Ibu P 58 SMP Ibu rumah HT Serumah
tangga
3. P Anak I P 40 SMP Tidak Sehat Serumah
bekerja
4. A Anak II L 38 SMA Wiraswasta Sehat Tidak
serumah
5. S Anak IV P 27 D3 Karyawati Sehat Tidak
swasta Serumah
6. D Anak V P 25 D3 Karyawati Serumah
swasta
7. Y Anak VI L 24 D3 Karyawan Tidak
swasta serumah

1 2 3 4

5
7 9
5 6 8

10 12 14 16
9 11 13 15

Gambar 1.Genogram Keluarga kandung Pasien


Keterangan : 1. Kakek dari ibu Meninggal
2. Nenek dari ibu Meninggal (Hipertensi)
3. Kakek dari bapak Meninggal
4. Nenek dari bapak Meninggal
5. Kakak dari Ibu Sehat
6. Kakak dari Ibu Meninggal (Hipertensi)
7. Kakak dari Ibu Sehat
8. Ibu Sakit (Hipertensi)
9. Bapak Sakit (Hipertensi)
10. Anak Pertama Sehat
11. Anak kedua Sakit (Hipertensi)
12. Anak ketiga Meninggal
13. Anak keempat Sehat

6
14. Anak Kelima Sehat
15. Anak Keenam Sehat

3.3. RESUME PENYAKIT DAN PENATALAKSANAAN YANG SUDAH


DILAKUKAN
Dilakukan dengan autoanamnesa pada tanggal 18 Februari di Puskesmas
Kelurahan Kuningan Barat
A. Keluhan Utama
Sakit kepala sejak 1 bulan yang lalu
2. Keluhan Tambahan
Bahu kaku, pandangan kabur dan lemas
3. Riwayat Penyakit Saat
Datang ke Puskesmas
Kelurahan Kuningan Barat
Pasien datang ke puskesmas dengan keluhan sakit kepala sejak 1 bulan
yang lalu. Sakit kepala yang dirasakan menurut pasien sangat berat, kepala
terasa sangat berat, berdenyut, sampai tengkuk dan bahu terasa tegang dan kaku,
selain itu juga ditambah dengan keluhan pandangan pasien yang sering kabur
serta keluhan badan terasa lemas dirasakan hampir setiap waktu walaupun
sedang tidak beraktivitas.. Pasien hanya minum vitamin untuk mengobati
keluhan yang diderita sekarang ini. Pasien jarang memeriksakan dirinya ke
dokter.

4. Riwayat Penyakit Dahulu.


Riwayat hipertensi (+)
5. Riwayat Kebiasaan
Pasien makan dengan frekuensi 3x/hari,
Pasien jarang makan sayur dan buah buahan

7
Pasien memiliki kebiasaan makan makanan yang asin dan berlemak
Pasien melakukan olahraga secara teratur, namun sudah mulai berkurang
sejak 5 tahun terakhir
6. Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu pasien memiliki riwayat penyakit hipertensi
Kakak kandung pasien meninggal akibat penyakit jantung dan hipertensi

Hasil Pemeriksaan Fisik


Tanggal 18 Februari 2016
Keadaan Umum : Sakit ringan
Kesadaran : Compos Mentis
Tinggi Badan : 162 cm
Berat Badan : 63 kg
BMI : 24 kg/m2
Keadaan Gizi : Gizi baik
Tanda Vital : Tensi : 200/90 mmHg RR : 20x / menit
Nadi : 90x / menit Suhu : 36,5oC
Kepala : Normocephali
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil bulat isokor
Telinga : Normotia, serumen -/-, sekret -/-
Hidung : Bentuk normal, sekret +/+, septum deviasi -
Tenggorok : T1-1, hiperemis (-), faring hiperemis (-), detritus -/-, kripta -/-
Mulut : Bibir kering (-), sianosis (-)
Dada :
Cor Inspeksi : Iktus kordis tak tampak
Palpasi : Iktus kordis teraba di SIC V 2cm medial LMCS
Perkusi : Konfigurasi jantung dalam batas normal
Auskultas : BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-)
Pulmo Inspeksi : Simetris saat statis dan dinamis

8
Palpasi : Fremitus simetris kiri dan kanan
Perkusi : Sonor pada kedua paru, nyeri ketuk (-)
Auskultasi : Kanan: Suara nafas vesikuler, rhonki (-), wheezing (-)
Kiri : Suara nafas vesikuler, rhonki (-), wheezing (-)
Abdomen : Inspeksi : Datar
Palpasi : Supel, hepar dan lien tak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi : Timpani
Auskultasi: Bising usus (+) normal
Superior Inferior
Ekstremitas
Oedema -/- -/-
Akral dingin -/- -/-

7. Hasil Laboratorium dan


Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan 18 Februari 2016 11 Maret 2016
GDS 143 -
GDP 94 95
Kolesterol 294 220
Tabel 2. Pemeriksaan penunjang pasien

8. Diagnosis kerja :
- Hipertensi grade 2
- Hiperkolesterolemia

9. Rencana Penatalaksanaan
Pengobatan yang telah diberikan :
Terapi medikamentosa :
Amlodipin 1 x 10 mg
Captopril 2x 12,5 mg

9
Simvastatin 1x 10 mg
Terapi edukasi :
Minum obat diberikan dengan teratur sampai habis dan sesuai
aturan.
Mengurangi kebiasaan makan makanan yang asin dan
berlemak
Melakukan olahraga secara teratur
Kontrol rutin ke puskesmas/dokter

10. Hasil Penatalaksanaan Medis


Keluhan yang dirasakan sudah berkurang setelah minum obat secara
rutin dan teratur. Saat kunjungan rumah terakhir (11 Maret 2016) keadaan
kesehatan pasien sudah membaik. Keluhan yang sebelumnya dirasakan sakit
kepala, pandangan kabur, dan badan lemas sudah berkurang.
Faktor Pendukung : Pasien minum obat secara rutin dan teratur
Pasien rajin kontrol berobat ke Puskesmas
Pasien mengurangi kebisaan makan makanan asin
dan berlemak
Faktor Penghambat :-
Indikator Keberhasilan : Pada pemeriksaan penunjang didapatkan tekanan
darah pasien 140/80 mmHg dan keluhan pasien
hilang
3.4. IDENTIFIKASI FUNGSI FUNGSI KELUARGA
A. Fungsi Biologis
Dari hasil wawancara dengan pasien didapatkan informasi bahwa
keluhan yang dialami pasien seperti sakit kepala, kaku, pandangan kabur, dan
badan sering lemas sejak 1 bulan sebelum berobat ke Puskesmas. Pasien
memiliki kebiasaan makan makanan yang asin dan berlemak. Pasien jarang

10
suka makan sayur dan buah dan jarang berolahraga. Pasien juga memiliki
riwayat penyakit hipertensi dalam keluarga.
B. Fungsi Psikologis
Penderita tinggal di rumah dengan anggota keluarga yang berjumlah 4
orang. Penderita terbiasa tidur pukul 21.00 dan bangun pada pukul 5.00.
Hubungan penderita dengan keluarga baik. Penderita termasuk orang yang
mudah bergaul baik dengan teman-temannya.
C. Fungsi Ekonomi
Penghasilan keluarga per bulan rata-rata Rp.2.000.000,- sampai
dengan Rp. 2.500.000,-/bln. Uang tersebut hanya cukup untuk makan
keluarganya yang tinggal serumah dan kebutuhan rumah tangga lainnya.
D. Fungsi Pendidikan
Pendidikan terakhir pasien adalah SMP. Pendidikan suami pasien
SMP. Serta pendidikan anak setara D3.
E. Fungsi Religius
Penderita beragama Kristen dan rutin menjalankan ibadahnya. Pasien
melakukan kegiatan melakukan ibadah di gereja dekat daerah rumah.
F. Fungsi Sosial Budaya
Penderita tinggal di tempat pemukiman padat penduduk. Hubungan
penderita dengan tetangga baik.

3.5. POLA KONSUMSI MAKANAN PASIEN


FORMULIR 24 HOUR RECALL
(Catatan : asupan makanan/minuman KEMARIN mulai bangun pagi hingga
tidur malam)

11
Tabel 3. Pola konsumsi Makanan Pasien
Nama makanan atau Jumlah
Waktu Jam Bahan makanan
minuman URT Gram
Makan Pagi 8.00 Bahan makanan pokok Nasi 1 piring 200
Lauk-pauk Tempe, gorengan 2 potong 150
Ikan teri 20 buah 50
Minuman Teh tawar hangat 200 ml 200
Selingan 10.00 Selingan Bakwan gorengan 2 buah 150
Makan Siang 13.00 Bahan makanan pokok Nasi 1 piring 200
Lauk pauk Telur gulai, 1 potong 60
ikan asin 7 buah 25
Tempe goreng 2 potong 150
Sayur 2 sendok 20
Minuman Air putih 200 ml 200
Selingan 16.00 Makanan tambahan Kolak 1 100
mangkuk

Makan 18.30 Bahan pokok Nasi 1 piring 200


Malam
Lauk pauk Daging babi asap 4 potong 200

Minuman Air putih 200 ml 200

Penjelasan :
Frekuensi makan rata rata setiap harinya 3x/hari dengan variasi makanan
sebagai berikut : nasi, dan lauk. Sayuran dan buah tidak rutin dimakan.

3.6. IDENTIFIKASI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


KESEHATAN
A. Faktor Perilaku
Penderita memiliki kebiasaan makan yang teratur dengan frekuensi
makan 3x/hari. Pasien jarang mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan.
Pasien juga suka mengkonsumsi makan makanan asin dan berlemak. Jika ada

12
anggota keluarga yang sakit, pasien lebih memilih membeli obat warung
terlebih dahulu. Pemanfaatan waktu luang untuk tidur, nonton TV, dan
beribadah.
B. Faktor Non Perilaku
Sarana pelayanan kesehatan yang paling dekat dengan rumah adalah
Puskesmas. Hal ini cukup berpengaruh terhadap kemudahan mendapatkan
pelayanan kesehatan jika ada anggota keluarga yang sakit, jarak rumah ke
praktek dokter setempat 1 km.

3.7. DIAGNOSIS FUNGSI KELUARGA


A. Fungsi Biologis
Penderita memiliki riwayat hipertensi dalam keluarga
Penderita memiliki kebiasaan makan makanan asin dan berlemak
Penderita jarang makan buah dan sayur.
B. Fungsi Psikologis
Hubungan penderita dengan keluarga baik.
Penderita termasuk orang yang mudah bergaul.
C. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan
Penghasilan keluarga rata-rata perbulan cukup untuk makan keluarganya
dan kebutuhan rumah tangga.
D. Fungsi Sosial
Sosialisasi dengan masyarakat sekitar baik.
E. Faktor Perilaku
Tidak mengkonsumsi makanan gizi seimbang
Pasien jarang berolahraga
F. Faktor Non Perilaku
Tidak ada masalah

13
3.8. IDENTIFIKASI LINGKUNGAN RUMAH
A. Gambaran Lingkungan Rumah
Rumah pasien terletak di pemukiman penduduk yang padat penduduk
dengan ukuran ukuran 12 x 4 m, bentuk bangunan 2 lantai. Lantai terbuat
dari ubin, dinding terbuat batu bata, atap rumah dari asbes, plafon triplek.
Tidak terdapat ventilasi pada setiap ruangan. Jendela ada 1 buah yang
terdapat pada ruang keluarga. Penerangan didalam ruangan kurang. Udara
didalam ruangan kamar tidur terasa sedikit lembab, kebersihan dalam dan
luar rumah kurang terjaga, tata letak barang-barang rapi namun berdebu,
listrik 450 watt, sumber air dari PAM. Menggunakan toilet duduk. Bak
mandi dikuras 1 minggu sekali, air limbah dialirkan ke saluran got.
Sampah rumah dibuang ke penampungan sampah di sekitar rumah,
diambil setiap hari oleh petugas sampah

B. DENAH RUMAH

14
Lantai 1 Lantai 2
Gambar 2. Denah Rumah Pasien

Keterangan ruangan :
Lantai 1
1. Ruang Keluarga
2. Ruang Makan
3. Kamar tidur
4. Dapur
5. Kamar mandi
Lantai 2
1. Teras
2. Kamar 1

15
3. Kamar 2
4. Kamar 3
5. Kamar 4

Analisis Keadaan Rumah


1.
Letak rumah : di daerah pemukiman kumuh
2.
Bentuk bangunan rumah : 2 lantai
Kepemilikan rumah : Hak milik
3.
Luas rumah : 48 m2
Jumlah orang dalam satu rumah : 4 orang
Luas halaman rumah :-
4.
Lantai rumah dari : ubin
5.
Dinding rumah dari : tembok
6.
Atap rumah : asbes
7.
Pembahagian ruangan rumah
- Ruang tamu : ada
- Ruang tidur : ada
8.
Jendela rumah : ada
Perbandingan luas lantai dan jendela di ruang keluarga : < 25%
Penerangan didalam rumah (dinilai setelah membandingkan luas
jendela dengan lantai dan kesan subjekif saat membaca tulisan di
dalam rumah) : Kurang
9.
Listrik di rumah : ada 450 watt
Lubang ventilasi : ada
Kelembapan dalam rumah : terasa lembab
Kesan ventilasi di dalam rumah :kurang
10.
Kebersihan dalam rumah : Cukup
11.
Sumber air minum dari : sumur pompa listrik
12.
Kamar mandi : ada
13.
Limbah rumah tangga dialirkan ke : saluran got
14.
Tempat sampah diluar rumah : ada : tertutup
15.
Jalan di depan rumah lebarnya : 1 meter, terbuat dari aspal
16.
Kesan kebersihan lingkungan pemukiman : baik

3.9. DIAGRAM REALITA YANG ADA PADA KELUARGA

Genetik

16
Ibu dan kakak kandung pasien
Menderita hipertensi

Yan Kes Status


kesehatan Lingkungan
Pelayanan kesehatan
yang terjangkau (1km) Lingkungan
rumah
cukup
bersih

Perilaku

Pasien jarang makan sayur dan buah


Pasien memiliki kebiasaan makan makanan
yang asin dan berlemak
Pasien jarang berolah raga
Gambar 3. Diagram Realita yang ada pada keluarga

17
3.10. TABEL PERMASALAHAN PADA KELUARGA
Tabel 4. Tabel Permasalahan Pada Keluarga
Indikator
Resiko dan Masalah
No Rencana Pembinaan Keberhasilan
Kesehatan
Penilaian
1. Pola makan tidak Menjelaskan pola makan Pasien sudah
seimbang dengan pada penderita hipertensi mengurangi asupan
makanan tinggi dan hiperkolesterol karbohidrat, lemak
karbohidrat, lemak, dan garam, sertamulai
dan tinggi garam sera memakan buah dan
rendah sayuran dan sayur
buah
2. Tekanan darah pasien Memodifikasi gaya Tekanan darah 140/80
200/90 mmHg hidup, pembatasan mmHg
intake garam, serta
pemberian terapi
antihipertensi
3 Kurangnya aktivitas Menjelaskan bahwa Pasien sudah
fisik aktivitas fisik dapat melakukan aktivitas
membantu meningkatkan fisik walau belum
metabolism dalam tubuh sesuai target

3.11. PEMBINAAN DAN HASIL KEGIATAN


Tabel 5. Tabel Pembinaan Dan Hasil Kegiatan
Keluarga
Tgl Kegiatan yang Indikator evaluasi
yang Hasil Kegiatan
kunjungan Dilakukan kegiatan
Terlibat
24 Februari Introduksi, Pasien Terjalin hubungan Pasien mengikuti
2016 identifikasi anggota dan baik dengan nasihat yang telah
keluarga dan keluarga penderita dan diberikan
kondisi keluarga
kesehatannya Penderita memahami
melakukan penjelasan tentang
anamnesis dan penyakitnya
pemeriksaan fisik
pada penderita.
Memberi penjelasan
kepada penderita
tentang penyakitnya

18
Tgl Kegiatan yang Keluarga Hasil kegiatan Indikator evaluasi
Kunjunga dilakukan yang
n terlibat
29 Februari Melakukan evaluasi Pasien Pasien masih belum Pasien melakukan
2016 diet, aktivitas fisik, serta dan melakukan aktivitas aktivitas fisk
pemberian terapi keluarga fisik Pasien melakukan
medikamentosa Pembatasan makanan diet
tinggi garam dan
lemak mulai
dilakukan
Obat diminum
dengan teratur
04 Maret Memantau kembali Pasien Pasien telah Perilaku pasien
2016 perilaku pasien, dan melakukan telah berubah
lingkungan rumah keluarga pembatasan makanan Pasien sara akan
serta dukungan tinggi ggaram dan komplikasi dan
keluarga lemak serta konsumsi pencegahannya
Pemberian buah dan sayur Keluarga turut
medikamentosa Pasien sudah serta aktif dalam
meminum obat pengobatan pasien
teratur dan control ke
Puskesmas
Keluarga turut
mendukung dalam
pengobatan pasien
11 Maret Memeriksa kembali Pasien Tekanan darah pasien Tekanan darah dan
2016 tekanan darah dan kadar 140/80mmHg kadar kolesterol
kolesterol pasien Kadar kolesterol terkontrol dengan
pasien 220 pengobatan dan
Keluhan pasien modifikasi gaya
hilang hidup

3.12. KESIMPULAN PEMBINAAN KELUARGA


1. Tingkat pemahaman:
Pembinaan terhadap pasien dan keluarga yang dilakukan cukup baik,
tingkat pemahaman pasien baik
2. Faktor pendukung:
Pasien dan keluarga dapat memahami penjelasan yang diberikan

19
Sikap pasien dan keluarga yang kooperatif dan mau mengikuti nasehat
yang diberikan
Pasien mau minum obat secara teratur
3. Faktor penyulit :-
4. Indikator keberhasilan :
Pada pemeriksaan tekanan darah didapatkan hasil 140/80 mmHg
Pada pemeriksaan penunjang kadar kolesterol didapatkan 220
Keluhan pasien seperti sakit kepala, kaku, pandangan kabur, dan badan
lemas sudah hilang

20
BAB VI
PENUTUP

4.1. KESIMPULAN
Pasien ny. W, 58 tahun, dengan keluhan sakit kepala, tengkuk dan bahu kaku,
pandangan kabur, dan sering merasa lemas. Pasien menderita hipertensi dengan
tekanan darah 200/90. Selain itu juga, pasien menderita hiperkolesterolemia dengan
kadar kolesterol 294 mgdL. Faktor resiko dari penyakit pasien ini adalah usia,
genetik, serta pola makan dan gaya hidup. Setelah dilakukan 4 kali kunjungan pada
pasien dengan tujuan melakukan evaluasi secara menyeluruh, pasien dan keluarga
mulai mengerti tentang penyakit yang diderita pasien. Perubahan pun dilakukan,
mulai dari diet, perilaku, pengetahuan tentang kmplikasi serta lingkungan rumah
pasien.Medikamentosa yang diberikan adalah Amlodipin 1 x 10 mg, Captopril 2 x
12,5mg, dan Simvastatin 1 x 10mg. Di akhir kunjungan, keluhan pasien sudah hilang,
tekanan darah 140/80 mmHg dan kadar kolesterol pasien 220 mgdL dengan
modifikasi gaya hidup serta pengobatan.

4.2 SARAN
Pasien masih belum melakukan aktivitas fisik sesuai target yang diharapkan
sehingga saran dari kami adalah pasien sebaiknya melakukan aktivitas fisik lebih
banyak. Aktivitas yang dilakukan tidak harus mahal. Selanjutnya pasien disarankan
minum obat secara teratur, pertahankan gaya hidup seperti ini, lalu rutin mengontrol
kadar kolesterol tiap bulan di puskesmas.

DAFTAR PUSTAKA

21
1. Sheps, Sheldon G. 2005. Mayo Clinic Hipertensi, Mengatasi Tekanan Darah
Tinggi. Jakarta: PT Intisari Mediatama.
2. WHO. Raised Blood Pressure.
http://www.who.int/gho/ncd/risk_factors/blood_pressure_prevalence_text/en/.
Accessed March 8, 2016.
3. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam FKUI. 2007. Jilid III. Jakarta: Pusat
Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.
4. Yogiantoro M. Hipertensi Esensial Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II.
V ed. Jakarta: InternaPublishing Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam;
2009.
5. Nafrialdi. Antihipertensi. Dalam: Ganiswarna, S. G. (editor). Farmakologi dan
Terapi. Edisi 5. Jakarta: FKUI; 2007.p. 341-60.
6. Chobanian AV, Bakris GL, Black HR, Cushman WC, Green LA, Izzo JL, et al.
The Seventh Repot of the Joint national Comitte on Prevention, detection,
evaluation, and Treatment of High Blood Pressure.JAMA 2003; 289: 2560-72.
7. Setiawati, A., dan Bustami, Z.S. (1995). Antihipertensi, dalam Farmakologi
dan Terapi. Editor : Ganiswara, S.G., Edisi IV. Jakarta: UI-Press. Halaman
315-342.

Lampiran

22
Ruang tamu/ ruang keluarga

Kamar tidur

23
Kamar mandi
`

Dapur

24
Tangga

25

Anda mungkin juga menyukai