Anda di halaman 1dari 10

3

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Perkembangan


Perkembangan adalah serangkaian perubahan progresif yang terjadi akibat
proses kematangan dan pengalaman, perkembangan berarti perubahan kualitatif,
berarti perkembangan bukan sekedar perubahan beberapa centimeter tinggi badan
seseorang atau peningkatan kemampuan seseorang melainkan suatu proses
integrasi dan banyak stuktur dan fungsi yang komplek.
Dalam proses perkembangan perubahan- perubahan prilaku menurut tingkat
usia sebagai masalah antisiden (gejala yang mendahului dan konsekensinya). Pada
dasarnya ada dua proses perkembangan yang saling bertentangan yang terjadi
secara serampak selama kehidupan, yaitu pertumbuhan dalam kemunduran
keduanya mulai dari kemunduran sampai dengan berakhir dengan kematian.
Dalam tahun-tahun pertama pertumbuhan berperan sekalipun perubahan-
perubahan yang bersifat kemunduran terjadi semenjak kehidupan janin pada
bagian selanjutnya kemunduran yang berperan sekalipun pertumbuhan tidak
berhenti, rambut tumbuh terus dan sel-sel terus berganti pada usia lanjut beberapa
bagian tubuh dan alam pikiran lebih banyak berubah dari pada yang lain.
Seringkali pola perubahan itu mirip kurva berbentuk lonceng pada awalnya naik
dengan tiba-tiba mendatar selama usia pertengahan dan turun secara perlahan atau
mendadak pada usia lanjut,perlu di catat pola ini tidak pernah berbentuk garis
lurus walaupun dapat terjadi priode stabil yang singkat atau berkepanjangan
dalam kemampuan yang berbeda

2.2 Pengertian Lansia


Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Menurut
Bernice Neugarten (1968) James C. Chalhoun (1995) masa tua adalah suatu masa
dimana orang dapat merasa puas dengan keberhasilannya.
Badan kesehatan dunia (WHO) menetapkan 65 tahun sebagai usia yang
menunjukkan proses penuaan yang berlangsung secara nyata dan seseorang telah
4

disebut lanjut usia. Lansia banyak menghadapi berbagai masalah kesehatan yang
perlu penanganan segera dan terintegrasi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
menggolongkan lanjut usia menjadi 4 yaitu : usia pertengahan (middle age) 45 -59
3
tahun, Lanjut usia (elderly) 60 -74 tahun, lanjut usia tua (old) 75 90 tahun dan
usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun.
Sedangkan menurut Prayitno dalam Aryo (2002) mengatakan bahwa setiap
orang yang berhubungan dengan lanjut usia adalah orang yang berusia 56 tahun
ke atas, tidak mempunyai penghasilan dan tidak berdaya mencari nafkah untuk
keperluan pokok bagi kehidupannya sehari-hari.
Saparinah (1983) berpendapat bahwa pada usia 55 sampai 65 tahun
merupakan kelompok umur yang mencapai tahap penisium, pada tahap ini akan
mengalami berbagai penurunan daya tahan tubuh atau kesehatan dan berbagai
tekanan psikologis. Dengan demikian akan timbul perubahan-perubahan dalam
hidupnya.
Dari berbagai penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa lanjut usia
merupakan periode di mana seorang individu telah mencapai kemasakan dalam
proses kehidupan, serta telah menunjukan kemunduran fungsi organ tubuh sejalan
dengan waktu, tahapan ini dapat mulai dari usia 55 tahun sampai meninggal.
Tetapi bagi orang lain, periode ini adalah permulaan kemunduran. Usia tua
dipandang sebagai masa kemunduran, masa kelemahan manusiawi dan sosial
sangat tersebar luas dewasa ini. Pandangan ini tidak memperhitungkan bahwa
kelompok lanjut usia bukanlah kelompok orang yang homogen . Usia tua dialami
dengan cara yang berbeda-beda.

2.3 Ciri-Ciri Lansia


Menurut Hurlock (Hurlock, 1980, h.380) terdapat beberapa ciri-ciri orang lanjut
usia, yaitu :
a. Usia lanjut merupakan periode kemunduran
Kemunduran pada lansia sebagian datang dari faktor fisik dan faktor
psikologis. Kemunduran dapat berdampak pada psikologis lansia. Motivasi
memiliki peran yang penting dalam kemunduran pada lansia. Kemunduran
pada lansia semakin cepat apabila memiliki motivasi yang rendah, sebaliknya
jika memiliki motivasi yang kuat maka kemunduran itu akan lama terjadi.
5

b. Orang lanjut usia memiliki status kelompok minoritas


Lansia memiliki status kelompok minoritas karena sebagai akibat dari sikap
sosial yang tidak menyenangkan terhadap orang lanjut usia dan diperkuat oleh
pendapat-pendapat klise yang jelek terhadap lansia. Pendapat-pendapat klise
itu seperti : lansia lebih senang mempertahankan pendapatnya daripada
mendengarkan pendapat orang lain.
c. Menua membutuhkan perubahan peran
Perubahan peran tersebut dilakukan karena lansia mulai mengalami
kemunduran dalam segala hal. Perubahan peran pada lansia sebaiknya
dilakukan atas dasar keinginan sendiri bukan atas dasar tekanan dari
lingkungan.
d. Penyesuaian yang buruk pada lansia
Perlakuan yang buruk terhadap orang lanjut usia membuat lansia cenderung
mengembangkan konsep diri yang buruk. Lansia lebih memperlihatkan bentuk
perilaku yang buruk. Karena perlakuan yang buruk itu membuat penyesuaian
diri lansia menjadi buruk.

2.4 Perkembangan Usia Lansia


Usia lanjut merupakan usia yang mendekati akhir siklus kehidupan manusia di
dunia. Usia tahap ini dimulai dari 60 tahunan sampai akhir kehidupan. Usia lanjut
merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Semua orang akan mengalami
proses menjadi tua, dan masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir,
dimana pada masa ini seseorang mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial
sedikit demi sedikit sehingga tidak dapat melakukan tugasnya sehari-hari lagi.
Tahap usia lanjut adalah tahap di mana terjadi penuaan dan penurunan, yang
penururnanya lebih jelas dan lebih dapat diperhatikan dari pada tahap usia baya.
Penuaan merupakan perubahan kumulatif pada makhluk hidup, termasuk tubuh,
jaringan dan sel, yang mengalami penurunan kapasitas fungsional. Pada manusia ,
penuaan dihubungkan dengan perubahan degenerative pada kulit, tulang jantung,
pembuluh darah, paru-paru, saraf dan jaringan tubuh lainya. Dengan kemampuan
regeneratife yang terbatas, mereka lebih rentan terhadap berbagai penyakit,
sindroma dan kesakitan dibandingkan dengan orang dewasa lain. Penurunan ini
terutama penurunan yang terjadi pada kemampuan otak.
2.4.1 Perkembangan fisik
6

Perkembangan fisik pada masa lansia terlihat pada perubahan perubahan


fisiologis yang bisa dikatakan mengalami kemunduran, perubahan perubahan
biologis yang dialami pada masa lansia yang terlihat adanya kemunduran tersebut
sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan dan terhadap kondisi psikologis.
Perkembangan masa dewasa akhir atau usia lanjut, membawa penurunan
fisik yang lebih besar dibandingkan dengan periode periode usia sebelumnya. Kita
akan mencatat rentetan perubahan perubahan dalam penurunan fisik yang terkait
dengan penuaan, dengan penekanan pentingnya perkembangan perkembangan
baru dalam penelitian proses penuaan yang mencatat bahwa kekuatan tubuh
perlahan lahan menurun dan hilangnya fungsi tubuh kadangkala dapat diperbaiki.
Terdapat sejumlah perubahan fisik yang terjadi pada periode lansia yaitu :
a. Perubahan fisik bukan lagi pertumbuhan tetapi pergantian dan perbaikan sel-
sel tubuh.
Penurunan mitosis menyebabkan kecepatan jumlah sel yang rusak tidak
seimbang dengan jumlah sel yang baru. Keadaan ini menyebabkan tubuh lebih
banyak kehilangan sel, daripada jumlah sel yang baru sebagai pengganti.
Diperkirakan orang berusia antara umur 65 70 tahun akan kehilangan 20%
dari keseluruhan sel-sel saraf yang dimilikinya.
b. Pertumbuhan dan reproduksi sel-sel menurun.
Pada proses ini terjadi banyak kegagalan dalam pergantian sel-sel tersebut
sehingga lansia lebih lama sembuh apabila mengalami sakit. Kehilangan sel-
sel tubuh yang menyebabkan penurunan kekuatan dan efisiensi fungsi tubuh,
dan kemampuan indera perasa pada lansia. Hal ini terkait dengan perubahan
otot, yaitu terjadinya penurunan zat kolagen yang berfungsi untuk menjaga
elastisitas
c. Penurunan Dorongan Seks.
Secara psikologis tidak ada alasan mengatakan bahwa orang yang sudah tua
tidak dapat lagi menikmati hubungan seks dengan pasangannya, bahkan
wanita mengalami pembaruan minat dan kesenangan terhadap hubungan seks.
Pada pria yang telah mengalami klimakterium akan memerlukan waktu lama
untuk mencapai ereksi dan lebih lama jarak periode refactory, namun bukan
berarti mereka terkena impoten. Terpeliharanya ekspresi seksual tergantung
pada kesehatan fisik dan mental lansia tersebut
7

Menurut Hurlock terjadi perubahan fisik berupa penampilan pada usia dewasa
akhir, diantanya adalah :
a. Daerah kepala
1) Hidung menjulur lemas
2) Bentuk mulut akan berubah karena hilangnya gigi
3) Mata kelihatan pudar
4) Dagu berlipat dua atau tiga
5) Kulit berkerut da kering
6) Rambut menipis dan menjadi putih
b. Daerah Tubuh
1) Bahu membungkuk dan tampak mengecil
2) Perut membesar dan tampak membuncit
3) Pinggul tampak menggendor dan tampak lebih besar
4) Garis pinggang melebar
5) Payudara pada wanita akan mengendor
c. Daerah persendian
1) Pangkal tangan menjadi kendor dan terasa berat
2) Kaki menjadi kendor dan pembuluh darah balik menonjol
3) Tangan menjadi kurus kering
4) Kaki membesar karena otot-otot mengendor
5) Kuku tangan dan kaki menebal, mengeras dan mengapur

Pada umumnya perubahan pada masa lansia meliputi perubahan dari


tingkat sel sampai kesemua sistem organ tubuh, diantaranya sistem pernafasan,
pendengaran, penglihatan, kardiovaskuler, sistem pengaturan tubuh,
muskuloskeletal, gastrointestinal, genito urinaria, endokrin dan integumen.
a. Sistem pernafasan pada lansia.
Kapasitas pernafasan pada lansia akan menurun pada usia 60 hingga 80 tahun
sekalipun tanpa penyakit. Paru-paru kehilangan elatisitasnya, dada menyusut,
dan diafragma melemah. Meskipun begitu berita baiknya adalah bahwa orang
dewasa lanjut dapat memperbaiki fungsi paru-paru dengan latihan latihan
memperkuat diafragma.
b. Perubahan Sistem persyarafan.
1) Mengecilnya syaraf panca indera.
2) Otak dan sistem syaraf. Aspek yang signifikan dari proses penuaan
mungkin adalah bahwa neuron neuron itu tidak mengganti dirinya sendiri.
Meskipun demikian otak dapat cepat sembuh dan memperbaiki
kemampuannya, hanya kehilangan sebagian kecil dari kemampuannya
untuk bisa berfungsi di masa dewasa akhir. Lambat dalam merespon dan
waktu untuk berfikir.
8

3) Perkembangan Sensori.
Perubahan sensori fisik masa dewasa akhir melibatkan indera
penglihatan,pendengaran, perasa, pembau, dan indera peraba. Pada masa
dewasa akhir penurunan indera penglihatan bisa mulai dirasakan dan terjadi
mulai awal masa dewasa tengah. Adaptasi terhadap gelap lebih menjadi
lambat, yang berarti bahwa orang rang lanjut usia membutuhkan waktu lama
untuk memulihkan kembali penglihatan mereka ketika keluar dari ruangan
yang terang menuju ke tempat yang agak gelap
Penurunan penglihatan ini biasanya dapat dirunut dari pengurangan
kualitas dan intensitas cahaya yang mencapai retina. Di puncak usia tua,
perubahan ini mungkin disertai oleh perubahan perubahan kemunduran dalam
retina, menyebabkan beberapa kesulitan dalam penglihatan.
Meskipun pendengaran dapat mulai pada masa dewasa tengah, hal itu
biasanya tidak banyak membawa kesulitan sampai masa dewasa akhir. Pada
saat itu banyak sekali alat bantu pendengaran yang bisa dipakai untuk bantuan
pendengaran. Tuli, biasanya disebabkan oleh kemunduran selaput telinga,
syaraf penerima penerima suara didalam telinga.
Selain berukurangnya penglihatan dan pendengaran juga mengalami
penurunan dalam kepekaan rasa dan bau. Kepekaan terhadap rasa pahit dan
masam bertahan lebih lama dibandingkan dengan rasa manis dan asin.
4) Perubahan panca indera yang terjadi pada lansia.
Mulai pada usia 70 tahunan. Perubahan indera penciuman, penglihatan dan
pendengaran juga mengalami penurunan fungsi seiring dengan bertambahnya
usia.
Berikut ini perubahanperubahan pada panca indra tersebut diantaranya :
Penglihatan
a. Kesulitan melihat warna
b. Sfingter pupil timbul sklerosis dan hilangnya respon terhadap sinar.
c. Lensa lebih suram (kekeruhan pada lensa).
d. Meningkatnya ambang pengamatan sinar : daya adaptasi terhadap
kegelapan lebih lambat, susah melihat dalam cahaya gelap.
e. Menurunnya lapang pandang & berkurangnya luas pandang.
Pendengaran
Pres-bycusis(gangguan pada pendengaran): Hilangnya kemampuan (daya)
pendengaran pada telinga dalam, terutama terhadap bunyi suara, antara
lain nada nada yang tinggi, suara yang tidak jelas, sulit mengerti kata kata,
40% terjadi pada usia diatas umur 65 tahun.
9

Peraba.
a. Kemunduran dalam merasakan sakit.
b. Kemunduran dalam merasakan tekanan, panas dan dingin.
c. Perubahan cardiovaskuler pada usia lanjut.
Tidak lama berselang terjadi penurunan jumlah darah yang dipompa oleh
jantung dengan seiringnya pertambahan usia sekalipun pada orang dewasa
yang sehat. Bagaimanapun, kita mengetahui bahwa ketika sakit jantung tidak
muncul, jumlah darah yang dipompa sama tanpa mempertimbangakan usia
pada masa dewasa. Kenyataannya para ahli penuaan berpendapat bahwa
jantung yang sehat dapat menjadi lebih kuat selama kita menua dengan
kapasitas meningkat bukan menurun.

2.4.2 Perkembangan kognitif


a. Perkembangan Intelektual
Menurut david Wechsler(desmita)kemunduran kemampuan mental merupakan
bagian dari proses penuaan organisme sacara umum, hampir sebagian besar
penelitian menunjukan bahwa setelah mencapai puncak pada usia antara 45-55
tahun, kebanyakan kemampuan seseorang secara terus menerus mengalami
penurunan, hal ini juga berlaku pada seorang lansia.
Ketika lansia memperlihatkan kemunduran intelektualiatas yang mulai
menurun, kemunduran tersebut juga cenderung mempengaruhi keterbatasan
memori tertentu. Misalnya seseorang yang memasuki masa pensiun, yang tidak
menghadapi tantangan-tantangan penyesuaian intelektual sehubungan dengan
masalah pekerjaan, dan di mungkinkan lebih sedikit menggunakan memori atau
bahkan kurang termotivasi untuk mengingat beberpa hal, jelas akan mengalami
kemunduran memorinya. Menurut Ratner et.al(desmita)penggunaan bermacam-
macam strategi penghafalan bagi orang tua , tidak hanya memungkinkan dapat
mencegah kemunduran intelektualitas, melinkan dapat menigkatkan kekuatan
memori pada lansia tersebut.
Kemerosotan intelektual lansia ini pada umumnya merupakan sesuatau yang
tidak dapat dihindarkan, disebabkan berbagai faktor, seperti penyakit, kecemasan
atau depresi. Tatapi kemampuan intelektual lansia tersebut pada dasarnya dapat
dipertahankan. Salah satu faktor untuk dapat mempertahankan kondisi tersebut
salah satunya adalah dengan menyediakan lingkungan yang dapat merangsang
10

ataupun melatih ketrampilan intelektual mereka, serta dapat mengantisipasi


terjadinya kepikunan.
2.4.3 Perkembangan psikososial
Akibat perubahan Fisik yang semakin menua maka perubahan ini akan
sangat berpengaruh terhadap peran dan hubungan dirinya dengan lingkunganya.
Dengan semakin lanjut usia seseorang secara berangsur-angsur ia mulai
melepaskan diri dari kehidupan sosialnya karena berbagai keterbatasan yang
dimilikinya. Keadaan ini mengakibatkan interaksi sosial para lansia menurun, baik
secara kualitas maupun kuantitasnya sehingga hal ini secara perlahan
mengakibatkan terjadinya kehilangan dalam berbagai hal yaitu: kehilangan peran
ditengah masyarakat, hambatan kontak fisik dan berkurangnya komitmen.
Menurut Erikson dalam bukunya Desmita perkembangan psikososial masa
dewasa akhir ditandai dengan tiga gejala penting, yaitu keintiman, generatif, dan
integritas.
2.4.4 Perkembangan Keintiman
Keintiman dapat diartikan sebagai suatu kemampuan memperhatikan orang
lain dan membagi pengalaman dengan mereka. Orang-orang yang tidak dapat
menjalin hubungan intim dengan orang lain akan terisolasi. Menurut Erikson,
pembentukan hubungan intim ini merupakan tantangan utama yang dihadapi oleh
orang yang memasuki masa dewasa akhir.
2.4.5 Perkembangan Generatif
Generativitas adalah tahap perkembangan psikososial ketujuh yang dialami
individu selama masa pertengahan masa dewasa. Ketika seseorang mendekati usia
dewasa akhir, pandangan mereka mengenai jarak kehidupan cenderung berubah.
Mereka tidak lagi memandang kehidupan dalam pengertian waktu masa anak-
anak, seperti cara anak muda memandang kehidupan, tetapi mereka mulai
memikirkan mengenai tahun yang tersisa untuk hidup. Pada masa ini, banyak
orang yang membangun kembali kehidupan mereka dalam pengertian prioritas,
menentukan apa yang penting untuk dilakukan dalam waktu yang masih tersisa.
2.4.6 Perkembangan Integritas
Integritas merupakan tahap perkembangan psikososial Erikson yang
terakhir. Integritas paling tepat dilukiskan sebagai suatu keadaan yang dicapai
seseorang setelah memelihara benda-benda, orang-orang, produk-produk dan ide-
ide, serta setelah berhasil melakukan penyesuaian diri dengan bebrbagai
keberhasilan dan kegagalan dalam kehidupannya. Lawan dari integritas adalah
11

keputusan tertentu dalam menghadapi perubahan-perubahan siklus kehidupan


individu, terhadap kondisi-kondisi sosial dan historis, ditambah dengan kefanaan
hidup menjelang kematian.
Tahap integritas ini ini dimulai kira-kira usia sekitar 65 tahun, dimana orang-
orang yang tengah berada pada usia itu sering disebut sebagai usia tua atau orang
usia lanjut. Usia ini banyak menimbulkan masalah baru dalam kehidupan
seseorang. Meskipun masih banyak waktu luang yang dapat dinikmati, namun
karena penurunan fisik atau penyakit yang melemahkan telah membatasi kegiatan
dan membuat orang tidak menrasa berdaya.
Terdapat beberapa tekanan yang membuat orang usia tua ini menarik diri
dari keterlibatan sosial:
1) ketika masa pensiun tiba dan lingkungan berubah, orang mungkin lepas dari
peran dan aktifitas selama ini,
2) penyakit dan menurunnya kemampuan fisik dan mental, membuat ia terlalu
memikirkan diri sendiri secara berlebihan,
3) orang-orang yang lebih muda disekitarnya cenderung menjauh darinya, pada
saat kematian semakin mendekat, orang ingin seperti ingin membuang semua
hal yang bagi dirinya tidak bermanfaat lagi
12

BAB 3
PENUTUP
3.1 Simpulan
Perkembangan adalah serangkaian perubahan progresif yang terjadi akibat
proses kematangan dan pengalaman, perkembngan berarti perubahan kualitatif ini
berarti perkembangan bukan sekedar perubahan beberapa centimeter tinggi badan
seseorang atau peningkatan kemampuan seseorang melainkan suatu proses
integrasi dan banyak stuktur dan fungsi yang komplek.

Lanjut usia merupakan periode di mana seorang individu telah mencapai


kemasakan dalam proses kehidupan, serta telah menunjukan kemunduran fungsi
organ tubuh sejalan dengan waktu, tahapan ini dapat mulai dari usia 60 tahun
sampai meninggal.

Perkembangan pada lansia terdiri atas perkembangan fisik, perkembangan


kognitif, perkembangan psikososial, perkembangan psikososial, perkembangan
keintiman, perkembangan integritas, perkembangan generative.

3.2 Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca khususnya mahasiswa atau
mahasiswi STIKES EKA HARAP dapat memahami tentang Perkembangan Usia
Lansia.

13

Anda mungkin juga menyukai