Bab 2
Bab 2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
disebut lanjut usia. Lansia banyak menghadapi berbagai masalah kesehatan yang
perlu penanganan segera dan terintegrasi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
menggolongkan lanjut usia menjadi 4 yaitu : usia pertengahan (middle age) 45 -59
3
tahun, Lanjut usia (elderly) 60 -74 tahun, lanjut usia tua (old) 75 90 tahun dan
usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun.
Sedangkan menurut Prayitno dalam Aryo (2002) mengatakan bahwa setiap
orang yang berhubungan dengan lanjut usia adalah orang yang berusia 56 tahun
ke atas, tidak mempunyai penghasilan dan tidak berdaya mencari nafkah untuk
keperluan pokok bagi kehidupannya sehari-hari.
Saparinah (1983) berpendapat bahwa pada usia 55 sampai 65 tahun
merupakan kelompok umur yang mencapai tahap penisium, pada tahap ini akan
mengalami berbagai penurunan daya tahan tubuh atau kesehatan dan berbagai
tekanan psikologis. Dengan demikian akan timbul perubahan-perubahan dalam
hidupnya.
Dari berbagai penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa lanjut usia
merupakan periode di mana seorang individu telah mencapai kemasakan dalam
proses kehidupan, serta telah menunjukan kemunduran fungsi organ tubuh sejalan
dengan waktu, tahapan ini dapat mulai dari usia 55 tahun sampai meninggal.
Tetapi bagi orang lain, periode ini adalah permulaan kemunduran. Usia tua
dipandang sebagai masa kemunduran, masa kelemahan manusiawi dan sosial
sangat tersebar luas dewasa ini. Pandangan ini tidak memperhitungkan bahwa
kelompok lanjut usia bukanlah kelompok orang yang homogen . Usia tua dialami
dengan cara yang berbeda-beda.
Menurut Hurlock terjadi perubahan fisik berupa penampilan pada usia dewasa
akhir, diantanya adalah :
a. Daerah kepala
1) Hidung menjulur lemas
2) Bentuk mulut akan berubah karena hilangnya gigi
3) Mata kelihatan pudar
4) Dagu berlipat dua atau tiga
5) Kulit berkerut da kering
6) Rambut menipis dan menjadi putih
b. Daerah Tubuh
1) Bahu membungkuk dan tampak mengecil
2) Perut membesar dan tampak membuncit
3) Pinggul tampak menggendor dan tampak lebih besar
4) Garis pinggang melebar
5) Payudara pada wanita akan mengendor
c. Daerah persendian
1) Pangkal tangan menjadi kendor dan terasa berat
2) Kaki menjadi kendor dan pembuluh darah balik menonjol
3) Tangan menjadi kurus kering
4) Kaki membesar karena otot-otot mengendor
5) Kuku tangan dan kaki menebal, mengeras dan mengapur
3) Perkembangan Sensori.
Perubahan sensori fisik masa dewasa akhir melibatkan indera
penglihatan,pendengaran, perasa, pembau, dan indera peraba. Pada masa
dewasa akhir penurunan indera penglihatan bisa mulai dirasakan dan terjadi
mulai awal masa dewasa tengah. Adaptasi terhadap gelap lebih menjadi
lambat, yang berarti bahwa orang rang lanjut usia membutuhkan waktu lama
untuk memulihkan kembali penglihatan mereka ketika keluar dari ruangan
yang terang menuju ke tempat yang agak gelap
Penurunan penglihatan ini biasanya dapat dirunut dari pengurangan
kualitas dan intensitas cahaya yang mencapai retina. Di puncak usia tua,
perubahan ini mungkin disertai oleh perubahan perubahan kemunduran dalam
retina, menyebabkan beberapa kesulitan dalam penglihatan.
Meskipun pendengaran dapat mulai pada masa dewasa tengah, hal itu
biasanya tidak banyak membawa kesulitan sampai masa dewasa akhir. Pada
saat itu banyak sekali alat bantu pendengaran yang bisa dipakai untuk bantuan
pendengaran. Tuli, biasanya disebabkan oleh kemunduran selaput telinga,
syaraf penerima penerima suara didalam telinga.
Selain berukurangnya penglihatan dan pendengaran juga mengalami
penurunan dalam kepekaan rasa dan bau. Kepekaan terhadap rasa pahit dan
masam bertahan lebih lama dibandingkan dengan rasa manis dan asin.
4) Perubahan panca indera yang terjadi pada lansia.
Mulai pada usia 70 tahunan. Perubahan indera penciuman, penglihatan dan
pendengaran juga mengalami penurunan fungsi seiring dengan bertambahnya
usia.
Berikut ini perubahanperubahan pada panca indra tersebut diantaranya :
Penglihatan
a. Kesulitan melihat warna
b. Sfingter pupil timbul sklerosis dan hilangnya respon terhadap sinar.
c. Lensa lebih suram (kekeruhan pada lensa).
d. Meningkatnya ambang pengamatan sinar : daya adaptasi terhadap
kegelapan lebih lambat, susah melihat dalam cahaya gelap.
e. Menurunnya lapang pandang & berkurangnya luas pandang.
Pendengaran
Pres-bycusis(gangguan pada pendengaran): Hilangnya kemampuan (daya)
pendengaran pada telinga dalam, terutama terhadap bunyi suara, antara
lain nada nada yang tinggi, suara yang tidak jelas, sulit mengerti kata kata,
40% terjadi pada usia diatas umur 65 tahun.
9
Peraba.
a. Kemunduran dalam merasakan sakit.
b. Kemunduran dalam merasakan tekanan, panas dan dingin.
c. Perubahan cardiovaskuler pada usia lanjut.
Tidak lama berselang terjadi penurunan jumlah darah yang dipompa oleh
jantung dengan seiringnya pertambahan usia sekalipun pada orang dewasa
yang sehat. Bagaimanapun, kita mengetahui bahwa ketika sakit jantung tidak
muncul, jumlah darah yang dipompa sama tanpa mempertimbangakan usia
pada masa dewasa. Kenyataannya para ahli penuaan berpendapat bahwa
jantung yang sehat dapat menjadi lebih kuat selama kita menua dengan
kapasitas meningkat bukan menurun.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Simpulan
Perkembangan adalah serangkaian perubahan progresif yang terjadi akibat
proses kematangan dan pengalaman, perkembngan berarti perubahan kualitatif ini
berarti perkembangan bukan sekedar perubahan beberapa centimeter tinggi badan
seseorang atau peningkatan kemampuan seseorang melainkan suatu proses
integrasi dan banyak stuktur dan fungsi yang komplek.
3.2 Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca khususnya mahasiswa atau
mahasiswi STIKES EKA HARAP dapat memahami tentang Perkembangan Usia
Lansia.
13