Latar Belakang
Akuntansi sebagai bagian dari aktivitas ekonomi banyak mengalami
regulasi, baik dilakukan oleh pemerintah maupun oleh profesi akuntansi sendiri.
Regulasi yang dilakukan oleh pemerintah dilakukan melalui Undang-undang,
Peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri atau Keputusan Lembaga Pemerintah
lain yang mengatur mengenai organisasi profesi dan haknya untuk berpraktik
publik serta persyaratan pengungkapan dalam pelaporan keuangan perusahaaan.
Regulasi yang dilakukan oleh profesi akuntansi sendiri berupa regulasi penentuan
dan pemonitoran standar akuntansi dan pengauditan (Scott, 2003:412).
Penetapan/penentuan Standar Akuntansi juga merupakan proses yang
sangat politik dan harus memenuhi kebutuhan semua pihak hingga tidak ada pihak
yang merasa dirugikan. Untuk mencapai kesepakatan perlu proses politik antara
pihak yang merasa memiliki kepentingan maupun pihak regulator atas keputusan
dalam penyusunan standar ini dapat tercapai. Proses politik ini meliputi
pemberian masukan dan komentar oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam
Standar Akuntansi, pendapat yang bisa menentang dan merubah pandangan awal,
dan juga berkaitan dengan bagaimana pendistribusian kesejahteraan setelah
implementasi standar akuntansi bagi masyarakat itu sendiri. Beberapa persyaratan
yang diajukan setelah proses politik dapat menjadi regulasi, tetapi beberapa
regulasi tersebut mungkin tidak dapat diajukan karena terkena dampak kekuatan
politik.
Berbagai tekanan untuk memperbaiki kualitas pelaporan keuangan muncul
seiring dengan terjadinya berbagai skandal pelaporan keuangan yang dapat
mempengaruhi kepercayaan dan perilaku investor. Berbagai skandal tersebut telah
mendorong pemerintah dan badan berwenang untuk mengeluarkan kebijakan
regulasi yang ketat berkaitan dengan pelaporan.
BAB II
PEMBAHASAN
- Agency theory
Berargumen bahwa manajemen memiliki insentif membuat laporan
keuangan yang andal dan disajikan secara sukarela kepada shareholder.
Teori agensi memposisikan konflik antara manajemen dan pemilik dapat
diredakan dengan pelaporan keuangan. Pelaporan keuangan yang rutin
digunakan untuk memonitor hubungan kerja (keagenan) serta untuk
menilai dan menentukan kompensasi yang akan dibayarkan kepada
manajer. Minimalisasi biaya monitoring keagenan adalah insentif ekonomi
untuk manajer untuk melaporkan hasil akuntansi yang dapat dipercaya
oleh pemilik. Insentif berasal dari kenyataan bahwa manajer dinilai dan
dibayar dengan dasar, sebaik apa yang dilaporkannya. Peaporan yang baik
akan menaikkan reputasi seorang manajer dan reputasi yang baik akan
menghasilkan kompensasi yang lebih tinggi karena biaya memantau
keagenan akan minim jika pemilik merasa laporan akuntansi dapat
dipercaya.
Dalam Capture theory, pada dasarnya regulasi yang dibuat memang untuk
kepentingan umum, tetapi pada kenyataanya regulasi yang dibuat ini lebih
memberikan keuntungan pada kelompok tertentu. Tujuan pembuatan regulasi
tidak dapat terpenuhi karena pada proses pembuatannya, regulator mendominasi
dalam pembuatannya. Maksudnya adalah bahwa regulator memiliki maksud
tersendiri dalam membuat regulasi yang mengatasnamakan untuk kepentingan
umum.
Dalam teori ini dijelaskan bahwa regulator tidak independen karena
mementingkan kelompok tertentu yang memberikan keuntungan lebih
terhadapanya. Sehingga regulator membuat regulasi yang memberikan
keuntungan pada kelompok yang memberikan keuntungan lebih banyak daripada
kelompok yang kurang memberikan keuntungan. Misalnya suatu industri besar di
suatu Negara memberikan deviden sangat tinggi yang berdampak pada
pendapatan Negara yang meningkat sedangkan industri lain hanya memberikan
sedikit deviden.
Dalam teori ini menjelaskan bahwa ada pihak yang memiliki kekuasaan
tertinggi dalam suatu organisasi bekerjasama dengan regulator dalam
pembentukan kebijakan akuntansi tertentu yang tentunya memberikan keuntungan
tersendiri bagi mereka yang berkuasa di atas regulator. Selain karena terdapat
beberapa pihak yang berkuasa di atas regulator, terdapat pula pihak-pihak yang
melakukan penyuapan pada regulator agar membuat kebijakan sesuai dengan
keinginan pihak yang menyuap. Sehingga pada teori ini independensi regulator
dan kebijakan yang dibuat dipertanyakan.
1. Investor
2. Kreditor
3. Pemerintah
4. Perusahaan
5. Union
Dapat dilihat bahwa pemerintah yang sebagai regulator pun akan membuat
regulasi yang akan menguntungkan dirinya agar kekuasaannya tetap terjamin. Hal
ini karena regulasi diharapkan dapat memenuhi semua kepentingan partai dan
politikus yang ada di dalam pemerintahan saat ini.
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Akerlof, George. (1970). The Market for Lemons: Quality Uncertainty and the
Market Mechanism, Quarterly Journal of Economics (The MIT Press) 84
(3).
Astika, I.B. Putra. 2010. Kontribusi Teori Kepentingan Kelompok dalam Standar
Akuntansi Keuangan.
Ordelheide, D. 1993. True and fair view: a European and a German perspective,
European Accounting Review, No. 1, pp. 8190.
RA, Posner. (1974). Theories of Economic Regulation, National Bureau of
Economic Research.
Stigler, G. J. (1971) The theory of Economic regulation, Bell Journal of
Economics And Management Science (spring), pp. 2-21.
Watts, R.L. and Zimmerman, J.L. 1978. Towards a positive theory of the
determination of accounting standards, Accounting Review, January, pp.
11234.
Zeff, S.A. 1978. The rise of economic consequences, Journal of Accountancy,
December, p. 56.
Zeff, S.A. 2002. Financial Reporting Bay Listed Groups. McGraw-Hill Book
CompanyNew York.