Anda di halaman 1dari 6

II.

Teori Dasar
1. Turbocharger
Beberapa engine diesel dilengkapi dengan turbocharger untuk
meningkatkan performa dan effisiensi engine. Turbocharger menerima aliran
udara yang telah dibersihkan oleh air cleaner. Putaran compressor pada
turbocharger mengisap udara untuk masuk, dan menekan dan mengalirkannya
menuju cylinder.

2. Keuntungan Menggunakan Turbocharger


Keuntungan menggunakan Turbocharger antara lain:
Tenaga. Udara bertekanan memiliki lebih banyak oksigen per satuan
volume. Dengan lebih banyak oksigen pada cylinder maka lebih banyak
juga bahan bakar yang dapat disemprotkan untuk dapat menghasilkan
tenaga yang lebih besar.
Effisiensi. Proses penekanan dengan jumlah udara yang lebih mencukupi
menghasilkan effisiensi pembakaran lebih tinggi sehingga akan
menurunkan emisi dan konsumsi bahan bakar yang lebih bagus.
Pada saat turbocharger menekan udara (menaikkan tekanan udara pada
intake), suhu udara akan naik. Bila suhu udara naik, maka density (kerapatan
udara) akan menurun sehingga jumlah oksigennya tidak maksimal. Bila udara
bertekanan ini dialirkan menuju engine, maka effisiensi yang dihasilkan oleh
udara bertekanan akan hilang. Hal inilah yang menyebabkan mengapa
aftercooler diperlukan. Aftercooler akan menurunkan suhu udara sebelum
memasuki cylinder.

3. Pelumasan Turbocharger
Saluran suplai oli untuk turbocharger dihubungkan dengan saluran setelah
filter (Gambar 1). Suplai oli yang cukup, dingin, dan bersih merupakan hal
yang penting untuk usia turbocharger. Karenanya, turbocharger menerima oli
sebelum oli komponen-komponen engine lainya. Oli mendinginkan dan
melumasi bearing-beraing pada turbocharger. Dari turbocharger, oli mengalir
kembali menuju oil pan. Mematikan engine pada konsisi panas atau RPM
tinggi harus dihindarkan. Aliran oli yang tidak cukup pada kondisi tersebut
akan membuat kerusakan turbocharger yang lebih cepat. Turbocharger
memerlukan oli untuk mendinginkan dan melumasi bearing-bearing-nya.

(gambar 1)

4. Komponen-Komponen Turbocharger Dan Fungsinya

Turbin
Turbin adalah sebuah komponen mekanik yang berfungsi untuk
mengkonversikan energi panas fluida yang melewatinya menjadi energi
mekanis putaran poros turbin. Setiap turbin selalu melibatkan fluida yang
mengandung energi panas yang mengalir melewati sudu-sudu turbin.
Setiap sudu turbin berdesain membentuk nozzle-nozzle sehingga disaat
fluida melewatinya, fluida akan terekspansi diikuti dengan perubahan
energi panas menjadi mekanis.

Fluida yang dikonversikan energi panasnya menjadi tenaga putaran


poros pada sistem turbocharger tentu saja adalah udara gas buang dari
hasil pembakaran motor bakar. Gas buang ini masih menyimpan cadangan
energi berbentuk panas dan tekanan yang masih cukup bermanfaat.

Turbin pada turbocharger tersusun atas rotor dan casing. Turbin ini
biasa bertipe sentrifugal dengan casing berbentuk volute mirip seperti
casing pompa sentrifugal. Gas buang masuk melalui sisi casing, mengalir
mengikuti bentuk "keong" dan masuk ke sudu melalui tepi rotor.
Selanjutnya gas buang mengalir mengikuti bentuk sudu turbin sekaligus
mengalami proses penyerapan energi panas dan tekanan menjadi putaran
sudu, dan berakhir ke sisi tengah rotor untuk keluar ke sisi exhaust.

Kompresor
Kompresor pada turbocharger, berfungsi untuk mengubah energi
mekanis putaran poros turbocharger menjadi energi kinetik aliran udara.
Kompresor berada pada satu poros dengan turbin, sehingga pada saat gas
buang mesin mulai memutar turbin, kompresor juga akan ikut berputar
dengan kecepatan putaran yang sama. Energi mekanis yang dihasilkan
turbin akan langsung digunakan sebagai tenaga penggerak kompresor.
Kompresor turbocharger bertipe sentrifugal dan tersusun atas dua bagian
utama yakni sudu-sudu rotor dan casing. Pada saat impeller rotor
kompresor mulai berputar dengan kecepatan tinggi, udara atmosfer akan
mulai terhisap dan masuk ke kompresor melalui sisi inlet. Udara ini akan
diakselerasi oleh impeller secara radial menjauhi poros kompresor. Pada
saat udara terakselerasi hingga ke casing kompresor yang juga berfungsi
sebagai diffuser, kecepatan aliran udara akan turun dan tekanan statiknya
akan meningkat. Peningkatan tekanan udara ini akan diikuti dengan
kenaikan temperatur juga. Selanjutnya, udara terkompresi ini dikeluarkan
untuk menuju ke intercooler.

Center Housing & Rotating Assembly (CHRA)


Masing-masing turbin dan kompresor pada turbocharger tersusun
atas bagian rotor dan rumah casing. Keduanya berada pada satu poros
yang ditopang oleh sebuah sistem bearing (bantalan) di tengah-tengah
antara turbin dan kompresor. Untuk kebutuhan assembly, casing turbin
dan kompresor disatukan oleh sebuah sistem bernama Center Housing &
Rotating Assembly (CHRA). Karena sistem bearing juga terletak pada
CHRA, maka sistem lubrikasi turbocharge juga berpusat pada CHRA

Putaran poros turbocharger dapat mencapai 100.000 rpm. Dengan putaran


secepat itu, dibutuhkan bearing dengan kualitas baik. Thrust bearing
tradisional dari turbocharge biasanya terbuat dari perunggu. Pada
perkembangan selanjutnya bearing modern turbocharger adalah berupa
ball bearing dengan bahan keramik. Penggunaan ball bearing lebih
banyak dipilih karena lifetime turbocharger menjadi lebih baik.

CHRA juga menjadi tempat sirkulasi sistem pelumasan oli dan


pendinginan. Turbocharge bekerja pada temperatur yang sangat tinggi.
Turbin menggunakan gas buang motor bakar yang bertemperatur tinggi,
kompresor akan menghasilkan udara terkompresi yang juga bertemperatur
tinggi. Maka untuk menunjang keawetan bearing maka dibutuhkan sistem
pelumasan dan pendingan yang baik

Wastegate Actuator

Fungsi dari wastegaste actuator ini adalah aktuator yang berfungsi untuk
membuka bypass valve guna membuang gas buang kendaraan pada
kondisi tertentu yang berlebihan agar tidak masuk kedalam sistem turbin
dan meneruskan membuangnya menuju exaust atau knalpot ketika mesin
sedang berakselerasi. Dan ketika mesin dalam keadaan stabil maka valve
bypass akan ditutup. Wastegaste ini bekerja berdasarkan pegas per yang
dapat disetel kekencangannya sehingga tehnisi dapat menyetel seberapa
kencang untuk mendapatkan kinerja yang lebih baik dari sebuah mesin
turbocharger.

Blow-Off Valve
Komponen ini hampir sama dengan wastegaste hanya saja posisinya yang
berada pada bagian depan intercooler yang menuju kedalam ruang bakar
( untuk lebih jelasnya lihat gambar diatas ) . Fungsi dari komponen ini
adalah untuk membuang udara terkompresi yang berlebihan yang hendak
masuk keruang bakar ketika akselerasi dari kendaraan diturunkan.

Sumber:
http://artikel-teknologi.com/komponen-komponen-turbocharger/2/
Caterpillar. 2003. Fundamental Diesel Engine. Melbourne: Asia pacific learning.

Anda mungkin juga menyukai