LPK Yudha P 330289
LPK Yudha P 330289
SUB UNIT :3
UNIT : CANDEN
KECAMATAN : JETIS
KABUPATEN : BANTUL
PROVINSI : DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Disusun Oleh :
SUBDIREKTORAT KKN
DIREKTORAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016
I. LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
PENDAHULUAN
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,
karena atas rahmat dan hidayahnya, saya dapat menjalankan program-program
Kuliah Kerja Nyata, baik itu adalah program pokok, program bantu, maupun
kegiatan kegiatan non-program di Dusun Wonolopo, Kecamatan Jetis,
Kabupaten Bantul.
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat atau
KKN-PPM UGM termasuk dalam mata kuliah wajib dengan beban sebesar 3
SKS. Kuliah ini dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa UGM dan tersebar
hingga ke seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini ditempatkan terutama pada
daerah-daerah yang memiliki potensi yang dapat dikembangkan dalam hal
pendidikan, budaya, pariwisata, dan sumber daya. KKN-PPM UGM dibagi
menjadi 3 periode yaitu Periode Semester Genap, Periode Antar Semester dan
Periode Semester Ganjil. KKN-PPM UGM dengan kode wilayah BTL-04
terletak di Desa Canden, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta. Unit BTL-04 terdiri atas 27 orang anggota yang dibagi
menjadi 3 subunit yaitu Subunit Pedukuhan Jayan, Subunit Dusun Kiringan, dan
Subunit Dusun Wonolopo.
Pelaksanaan KKN PPM UGM dilaksanakan pada tanggal 21 Juni
hingga 7 Agustus 2016 di Dusun Wonolopo. Dusun ini terletak di sebelah
selatan dari Kantor Kelurahan Desa Canden, Jetis, Bantul. Kondisi agraris di
sekitar dusun Wonolopo begitu baik. Sistem pengairan di area pertanian, seperti
persawahan dan kebun kebun sudah sangat baik, dan ketersediaan air yang
melimpah sangat membantu warga dusun Wonolopo, terutama para bapak
bapak yang berprofesi sebagai petani di dusun Wonolopo ini. Para pemuda di
dusun Wonolopo pun memiliki kekompakan yang baik dimana mereka memiliki
organisasi yang anggota dan pengurusnya terdiri dari para pemuda ini.
Organisasi ini cukup aktif dengan memiliki beberapa program besar yang mana
dari kami pihak KKN turut andil, salah satunya adalah program kerja mengikuti
lomba takbiran dan penyelenggaraan lomba lomba untuk memeriahkan
peringatan HUT RI . Namun satu hal yang saya dan para anggota KKN
sayangkan adalah mahasiswa KKN di tarik tanggal 7 Agustus dimana jadi kita
tidak bisa ikut andil dalam acara tersebut di dusun Wonolopo. Tapi kita sekapat
setelah selesai KKN ini tetap datang ke Dusun Wonolopo untuk ikut
memeriahkan acara peringatan HUT RI bersama pemuda Wonolopo.
Masyarakat Dusun Wonolopo mayoritas bekerja sebagai produsen
makanan-makanan tradisional dan dusun ini merupakan salah satu sentra
industri makanan tradisional yang cukup besar. Pembuatan makanan tradisional
dimulai dari sore hari dan dilanjutkan kembali pukul 03.00 dini hari hingga pagi
menjelang. Pemasarannya tersebar ke beberapa pasar, mulai dari yang terdekat
seperti Pasar Barongan, Pasar Imogiri, Pasar Pundong, hingga pasar besar di
Yogyakarta seperti Pasar Bringharjo. Setiap rumah produksi pun mempunyai
distributor-distributor tersendiri yang setiap pagi datang untuk mengedarkan
produknya ke berbagai penjuru pasar. Produk olahan yang banyak dihasilkan
terbuat dari singkong ataupun olahannya seperti tepung gaplek. Produk yang
dihasilkan contohnya tiwul, gatot, onde-onde, lupis, cethil, klepon, kue cucur,
grontol, getuk dan lain sebagainya. Akan tetapi produksi makanan tradisional di
Dusun Wonolopo belum bisa menembus pasar modern karena kurangnya media
promosi dan ketrampilan yang masih terbatas. Untuk harga yang diberikan juga
tidak diperhitungkan sesuai dengan modal yang dikeluarkan, sehingga
keuntungan yang didapatkan tidak begitu besar.
Pada minggu pertama di Dusun Wonolopo kita mengidentifikasi
masalah yang ada disana. Dari beberapa permasalahan yang telah didapatkan,
kemudian dirancanglah program-program yang sekiranya dapat mengatasi
masalah-masalah tersebut. Program-program yang telah terlaksana selama
kurang lebih dua bulan ini akan diuraikan satu persatu dibawah ini.
PEMBAHASAN
1. Intensifikasi perkarangan Tanaman TOGA Jahe di perkarangan
Rumah warga RT 01 dan RT 02 (Kode Sektor: 2.2.04)
Tanaman obat Keluarga (TOGA) pada dasarnya adalah tanaman yang
ditanam di halaman rumah, kebun atau pun sebidang tanah atau ditanam di
dalam pot atau polybag yang dimaamfaatkan sebagai budidaya tanman yang
berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi kebutuhan keluarga akan
obat-obatan. Jenis tanman TOGA ada banyak, dalam hal saya mengambil
contoh tanaman TOGA yaitu Jahe merak. Jahe bermamfaat selain untuk
obat juga untuk bumbu makanan dan juga mempunyai nilai ekonomis yang
lumayan bagus jika di budidayakan secara luas. Dalam program ini saya
menanam jahe menggunakan media polybag. Dengan menggunakan polybag
bisa dimamfaatkan untuk warga yang tidak mempunyai perkarangan yang
luas.
Di Dusun Wonolopo sendiri masih banyak perkarangan rumah yang
masih kosong dan tidak di mamfaatkan. Dalam program ini tim KKN
menyediakan bibit jahe sebanyak 24 polybag yang akan dibagikan ke warga
yang perkarangan rumahnya masih kosong. Tanggapan warga mengenai
program ini sangat atusias dan senang. Karena tanaman jahe bisa digunakan
sebagaii obat ataupun bumbu makanan.
Hambatan yang dialami adalah tanaman jahe memerlukan waktu yang
cukup lama untuk tumbuh dan juga memerlukan perawatan yang cukup
intens dengan pemberian pupuk yang cukup.
II. SARAN
Pertama saran yang akan saya sampaikan adalah untuk para mahasiswa
yang akan melaksanakan program KKN di periode selanjutnya hendaknya
melakukan observasi di lapangan sedini mungkin dan secermat mungkin.
Kunci dari keberhasilan suatu program diawali dari bagaimana kita
mengetahui permaslahan dan solusi apa yang dibutuhkan bagi dusun tujuan.
Di samping itu, hendaknya dibuat skala prioritas sehingga para mahasiswa
dapat memiliki gambaran program mana yang lebih mendesak untuk
dilaksanakan, karena hal ini akan sangat bermanfaat pada waktu
megalokasikan dana. Program yang dipilih hendaknya program yang dapat
memberikan dapak jangka panjang dan berkelanjutan dan sebisa mungkin
tidak memprioritaskan program yang sifatnya berdampak jangka pendek.
Adanya kooperasi antara mahasiswa dengan masyarakat sangatlah penting
demi kelancaran jalnnya program-program yang telah disiapkan, maka dari itu
bersosialisasi hendaknya diutamakan namun tetap sesuai dengan kebutuhan,
salah satu cara yang paling baik untuk menjaga kelancaran program-program
adalah dengan memberikan penjelasan tentang program-program apa saja
yang akan dilaksanakan kepada kepala dusun dan ketua RT.