Anda di halaman 1dari 15

Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Individu)

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN


(Individu)

KULIAH KERJA NYATA


PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
TAHUN : 2016

SUB UNIT :3
UNIT : CANDEN
KECAMATAN : JETIS
KABUPATEN : BANTUL
PROVINSI : DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Disusun Oleh :

Nama Mahasiswa Yudha Prabowo


Nomor Mahasiswa : 12/330289/TK/394666

SUBDIREKTORAT KKN
DIREKTORAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016
I. LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
PENDAHULUAN
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,
karena atas rahmat dan hidayahnya, saya dapat menjalankan program-program
Kuliah Kerja Nyata, baik itu adalah program pokok, program bantu, maupun
kegiatan kegiatan non-program di Dusun Wonolopo, Kecamatan Jetis,
Kabupaten Bantul.
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat atau
KKN-PPM UGM termasuk dalam mata kuliah wajib dengan beban sebesar 3
SKS. Kuliah ini dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa UGM dan tersebar
hingga ke seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini ditempatkan terutama pada
daerah-daerah yang memiliki potensi yang dapat dikembangkan dalam hal
pendidikan, budaya, pariwisata, dan sumber daya. KKN-PPM UGM dibagi
menjadi 3 periode yaitu Periode Semester Genap, Periode Antar Semester dan
Periode Semester Ganjil. KKN-PPM UGM dengan kode wilayah BTL-04
terletak di Desa Canden, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta. Unit BTL-04 terdiri atas 27 orang anggota yang dibagi
menjadi 3 subunit yaitu Subunit Pedukuhan Jayan, Subunit Dusun Kiringan, dan
Subunit Dusun Wonolopo.
Pelaksanaan KKN PPM UGM dilaksanakan pada tanggal 21 Juni
hingga 7 Agustus 2016 di Dusun Wonolopo. Dusun ini terletak di sebelah
selatan dari Kantor Kelurahan Desa Canden, Jetis, Bantul. Kondisi agraris di
sekitar dusun Wonolopo begitu baik. Sistem pengairan di area pertanian, seperti
persawahan dan kebun kebun sudah sangat baik, dan ketersediaan air yang
melimpah sangat membantu warga dusun Wonolopo, terutama para bapak
bapak yang berprofesi sebagai petani di dusun Wonolopo ini. Para pemuda di
dusun Wonolopo pun memiliki kekompakan yang baik dimana mereka memiliki
organisasi yang anggota dan pengurusnya terdiri dari para pemuda ini.
Organisasi ini cukup aktif dengan memiliki beberapa program besar yang mana
dari kami pihak KKN turut andil, salah satunya adalah program kerja mengikuti
lomba takbiran dan penyelenggaraan lomba lomba untuk memeriahkan
peringatan HUT RI . Namun satu hal yang saya dan para anggota KKN
sayangkan adalah mahasiswa KKN di tarik tanggal 7 Agustus dimana jadi kita
tidak bisa ikut andil dalam acara tersebut di dusun Wonolopo. Tapi kita sekapat
setelah selesai KKN ini tetap datang ke Dusun Wonolopo untuk ikut
memeriahkan acara peringatan HUT RI bersama pemuda Wonolopo.
Masyarakat Dusun Wonolopo mayoritas bekerja sebagai produsen
makanan-makanan tradisional dan dusun ini merupakan salah satu sentra
industri makanan tradisional yang cukup besar. Pembuatan makanan tradisional
dimulai dari sore hari dan dilanjutkan kembali pukul 03.00 dini hari hingga pagi
menjelang. Pemasarannya tersebar ke beberapa pasar, mulai dari yang terdekat
seperti Pasar Barongan, Pasar Imogiri, Pasar Pundong, hingga pasar besar di
Yogyakarta seperti Pasar Bringharjo. Setiap rumah produksi pun mempunyai
distributor-distributor tersendiri yang setiap pagi datang untuk mengedarkan
produknya ke berbagai penjuru pasar. Produk olahan yang banyak dihasilkan
terbuat dari singkong ataupun olahannya seperti tepung gaplek. Produk yang
dihasilkan contohnya tiwul, gatot, onde-onde, lupis, cethil, klepon, kue cucur,
grontol, getuk dan lain sebagainya. Akan tetapi produksi makanan tradisional di
Dusun Wonolopo belum bisa menembus pasar modern karena kurangnya media
promosi dan ketrampilan yang masih terbatas. Untuk harga yang diberikan juga
tidak diperhitungkan sesuai dengan modal yang dikeluarkan, sehingga
keuntungan yang didapatkan tidak begitu besar.
Pada minggu pertama di Dusun Wonolopo kita mengidentifikasi
masalah yang ada disana. Dari beberapa permasalahan yang telah didapatkan,
kemudian dirancanglah program-program yang sekiranya dapat mengatasi
masalah-masalah tersebut. Program-program yang telah terlaksana selama
kurang lebih dua bulan ini akan diuraikan satu persatu dibawah ini.

PEMBAHASAN
1. Intensifikasi perkarangan Tanaman TOGA Jahe di perkarangan
Rumah warga RT 01 dan RT 02 (Kode Sektor: 2.2.04)
Tanaman obat Keluarga (TOGA) pada dasarnya adalah tanaman yang
ditanam di halaman rumah, kebun atau pun sebidang tanah atau ditanam di
dalam pot atau polybag yang dimaamfaatkan sebagai budidaya tanman yang
berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi kebutuhan keluarga akan
obat-obatan. Jenis tanman TOGA ada banyak, dalam hal saya mengambil
contoh tanaman TOGA yaitu Jahe merak. Jahe bermamfaat selain untuk
obat juga untuk bumbu makanan dan juga mempunyai nilai ekonomis yang
lumayan bagus jika di budidayakan secara luas. Dalam program ini saya
menanam jahe menggunakan media polybag. Dengan menggunakan polybag
bisa dimamfaatkan untuk warga yang tidak mempunyai perkarangan yang
luas.
Di Dusun Wonolopo sendiri masih banyak perkarangan rumah yang
masih kosong dan tidak di mamfaatkan. Dalam program ini tim KKN
menyediakan bibit jahe sebanyak 24 polybag yang akan dibagikan ke warga
yang perkarangan rumahnya masih kosong. Tanggapan warga mengenai
program ini sangat atusias dan senang. Karena tanaman jahe bisa digunakan
sebagaii obat ataupun bumbu makanan.
Hambatan yang dialami adalah tanaman jahe memerlukan waktu yang
cukup lama untuk tumbuh dan juga memerlukan perawatan yang cukup
intens dengan pemberian pupuk yang cukup.

2. Pembuatan logo dan label tepung mocaf sebagai produk branding


(Kode Sektor: 1.8.01)

Modified Cassava Flour (mocaf) adalah tepung kasava (singkong)


yang sudah termodifikasi melaui suatu proses biologi. Dengan proses biologi,
maka mocaf telah mengalami perbaikan mutu, diantaranya, warna semakin
putih, aroma singkong berkurang secara signifikan (dan tidak ada aroma tape),
tekstur lebih halus, elastisitas meningkat, lebih mengembang saat digunakan
sebagai bahan baku pembuatan produk olahan kue, serta rasa pahit yang
disebabkan oleh kandungan HCN berkurang secara signifikan. Selain itu,
tepung mocaf tidak mengandung gluten yang banyak terkandung dalam
tepung terigu, sehingga aman di konsumsi oleh penderita autis dan balita.

Kandungan gizi tepung mocaf tidak begitu berbeda dengan terigu.


Hanya saja, pada tepung mocaf lebih sedikit kandungan proteinnya di
bandingkan dengan tepung terigu. Pengolahan lebih lanjut menjadi aneka cake
dan kue akan mengatasi rendahnya kandungan protein tepung
mocaf. Keunggulan lain dari tepung mocaf adalah; kandungan kalsium, fosfor,
dan serat yang lebih tinggi dibandingkan dengan tepung terigu. Selain itu
tepung mocaf juga mengandung fitoestrogen, suatu hormon yang berfungsi
untuk mencegah menopause dini yang biasa tejadi pada kaum wanita.

Disini mahasiswa memberi pelatihan kepada warga Dusun Wonolopo


cara membuat Tepung MOCAF. Saya membantu warga dalam membuat
desain label logo produk MOCAF agak menambah daya tarik jika produk
tersebut ingin dipasarkan secara luas.

Hambatan yang dihadapi adalah kurangnya ketidaktahuan warga


mengenai Tepung MOCAF yang terdengaran sedikit asing. Dan kurangnya
minat warga untuk belajar membuat Tepung MOCAF.

3. Pembuatan logo dan label Onde-Onde Kering sebagai produk


branding(Kode Sektor:1.8.01)
Onde-onde kering adalah varian onde-onde dari onde-onde yang varian
yang dulu. Onde-onde kering mempunyai masa tahan yang lebih lama
dibandingkan varian onde-onde yang biasanya. Disini mahasiswa KKN
UGM memberi pelatihan pembuatan onde-onde kering ke ibu-ibu sebagai
alternatif produk baru yang mempuyai masa tahan yang lebih lama. Saya
membuat desain logo label onde-onde kering dan contoh kemasan jika ingin
dijual keranah yang lebih luas. Tanggapan dari warga cukup antusias dengan
adanya produk baru ini. Pembuatan desain dilakukan pada tanggal 15 Juli
dan dicetak keesok hari.

4. Memberi Bimbingan matematika untuk anak-anak (Kode sektor:


3.4.09)
Pendidikan merupakan bekal dasar bagi setiap individu untuk
mendapatkan masa depan yang lebih menjanjikan. Pelajaran di luar sekolah
sangat penting diadakan agar siswa dapat lebih memahami pelajaran yang
diberikan di sekolah. Bimbingan belajar yang diadakan membantu siswa-siswa
SD maupun SMP dalam mengerjakan pekerjaan rumah, pengulangan mata
pelajaran sekolah, dan pemahaman mengenai materi lebih lanjut.
Kegiatan ini dilaksanakan sejak tanggal 18 Juli - 5 Agustus 2016,
setiap hari pada pukul 18.00 - 20.00 WIB di posko KKN. Pelajaran yang
diberikan setiap hari. Selama proses mengajar, siswa dituntut untuk aktif
menyampaikan pendapat. Pengajar akan memberikan hadiah pada siswa yang
berani menjawab pertanyaan dan diakhir sesi siswa yang paling rajin dan
mendapatkan bintang terbanyak akan mendapatlan hadiah, dengan cara seperti
itu diharapkan siswa lebih termotivasi untuk meningkatkan keaktifannya.
Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, motivasi belajar anak-anak semakin
meningkat dan juga keinginannya untuk melanjutkan sekolah ke jenjang
selanjutnya lebih tinggi.

5. Revitalisasi fasillitas olahraga lapangan badminton (Kode sektor:


1.5.15)
Di dusun Wonolopo terdapat lapangan badminton yang sangat tidak
terawat garis lapangan yang sudah hilang. Sebagian besar minat olahraga
warga Wonolopo adalah bola voli. Dengan merevitalisasi lapangan
badminton selain dapat digunakan badminton juga dapat digunakan untuk
voli anak-anak dan ibu-ibu. Kebetulan ada program yang mengadakan
lomba voli ibu-ibu yang di selenggarakan di lapangan badminton ini.
Dengan adanya revitalisasi ini lapangan bisa langsung digunakan untuk
acara tersebut.
Upaya revitalisasi ini meliputi pembersihan, pembuatan aris lapangan,
pemasangan tiang net dan pemasangan net. Kegiatan revitalisasi melibatkan
sebagian kecil warga dan mahasiswa untuk meningkatkan kessadaran
masyarakat tentang bagaimana merawat dan memeliharan fasilitas olahraga.
Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 23 juli sampai selesai.

6. Pembinaan TPA: Mengajar TPA Kelompok B Dusun Wonolopo (Kode


sektor: 3.10.02)
Pelaksanaan program Pembinaan TPA selama bulan Ramadhan
dilakukan hampir setiap sore pukul 16.30 WIB di Masjid Quwwatul Imman.
Setelah perayaan Hari Raya Idul Fitri, jadwal TPA berubah kembali ke
jadwal aslinya dimana mereka mendapatkan hari libur setiap hari Kamis dan
Sabtu.Pelaksanaan TPA dilaksanakan dengan mengajari anak-anak untuk
mengaji pada tingkat Iqro dan baik yang sudah mampu membaca Al-Quran.
Setelah mengaji, kegiatan pembinaan TPA dilanjutkan dengan mengajarkan
nilai-nilai Islam melalui media yang bervariasi menyesuaikan dengan usia
anak-anak. Bagi anak-anak yang masih duduk di bangku TK hingga SD kelas
4, pengajaran nilai-nilai Islam dilakukan dengan bernyanyi dan
menggunakan metode yang memudahkan mereka untuk mengingat
materi.Untuk anak-anak SD kelas 5 keatas, pengajaran dilakukan dengan
menceritakan kisah-kisah nabi dan sahabat-sahabatnya.Pada bulan
Ramadhan, kegiatan Pembinaan TPA dilanjutkan dengan buka puasa
bersama.Dari pihak KKN turut membantu menyiapkan tajil dan makanan
untuk berbukan puasa serta turut membersihkan masjid dan peralatan makan
yang digunakan setelah Maghrib.

Hambatan dan tantangan Hambatan yang paling terasa adalah ketika


ada kegiatan yang bertabrakan dengan jadwal Pembinaan TPA, sehingga
kami terpaksa tidak dapat mengisi kegiatan TPA. Jejaring kemitraan dan
peran serta masyarakat Dari kalangan pemuda, terutama remaja masjid, kami
tetap didampingi selama proses pembinaan TPA untuk menjaga agar kondisi
pembinaan tetap kondusif. Keterlibatan dalam masyarakat Dari pihak KKN
juga ikut serta dalam menyiapkan makanan tajil sesaat sebelum waktu
berbuka puasa dengan membantu mengambil konsumsi yang ada di rumah
warga, serta membersihkan sampah-sampah sisa makanan dan ikut
membersihkan peralatan makan yang sudah digunakan seperti gelas
minum.Kegiatan diakhiri dengan membersihkan masjid Quwwatul Imman
setiap selesai melakukan pembinaan TPA.

7. Liputan dan publiasi acara lomba takbiran dusun Wonolopo (Kode


sektor: 1.8.02)
Di Desa Canden terdapat lomba takbiran saat malam sebelum idul fitri.
Lomba ini di ikuti seluruh dusun yang ada di Desa Canden salah satunya
adalah dusun Wonolopo. Seluruh masyarakat dusun Wonolopo sangat
antusias dan semangat mengikuti lomba ini. Di buatlah sebuah kepanitian
untuk lomba tersebut di wonolopo. Setiap malam selesai sholat tarawih
selau diadakan latiahan takbiran di lapangan voly dusun wonolopo.
Program ini bertujuan untuk memberi kesan dan kenangan saat
mengikuti lomba takbiran. Dan saat lomba selesai dilaksanakan dusun
wonolopo mendapat peringkat ke empat dalam lomba ini.

8. Mengajar olahraga badminton anak-anak dusun wonolopo (Kode


sektor: 3.6.02)
Badminton adalah salah satu olahraga yang sangat digemari di
Indonesia. Indonesia sendiri sangat disegani dikancah internasional dalam
cabang olahraga ini. Banyak atlet indonesia yang mendapat mendali emas di
gelaran olimpiade.
Didusun wonolopo sendiri sudah ada fasilitas lapangan badminton.
Lapangan tersebut bisa digunakan oleh semua warga wonolopo. Kegitan
program ini mengajari anak-anak teknik dasar bermain badminton. Tujuanya
agar menarik minat anak-anak terhadap olahraga badminton. Dan dapat
menumbuhkan bakat-bakat baru dari wonolopo. Hambatan yang dihadapi
adalah masih banyak anak-anak yang belum mempunyai raket badminton
sendiri.
I. KESIMPULAN
Program KKN PPM UGM 2015 yang telah terlaksana pada periode
waktu antar semester, tepatnya dari tanggal 21Juni 2016 hingga 7 Agustus
2016 oleh Unit BTL-04 Subunit 3 di Dusun Wonolopo, Desa Canden,
Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, secara
keseluruhan telah terselenggara dengan baik dan lancar. Lancarnya program-
program KKN yang dijalankan di masyarakat tidak lepas dari kesadaran dan
kooperasi dari pihak mahasiswa Universitas Gadjah Mada yang tergabung
dalam tim KKN ini dan pihak masyarakat. Pada dasarnya ini merupakan
implementasi dari rasa saling menghargai dan menghormati serta gotong
royong yang memudahkna semua pihak untuk mengerti hak dan kewajiban
masing-masing serta fungsinya baik secara operasional maupun dalam hidup
bersosialisasi. Di samping itu, warga telah paham maksud dan tujuan dari
diselenggarakannya KKN di dusun mereka, sehingga tidak terjadi
kesalahpahaman yang dapat menyebabkan konflik, sehingga terciptalah suatu
kerjasama yang sinergis antara mahasiswa KKN dan warga desa. Faktor-faktor
tersebut dan didukung atmosfir bekerja yang kondusif pada bagian internal
mampu mempercepat pelaksanaan program dan penyampaian tujuan-tujuan
yang bermanfaat bagi kedua belah pihak.

II. SARAN

Pertama saran yang akan saya sampaikan adalah untuk para mahasiswa
yang akan melaksanakan program KKN di periode selanjutnya hendaknya
melakukan observasi di lapangan sedini mungkin dan secermat mungkin.
Kunci dari keberhasilan suatu program diawali dari bagaimana kita
mengetahui permaslahan dan solusi apa yang dibutuhkan bagi dusun tujuan.
Di samping itu, hendaknya dibuat skala prioritas sehingga para mahasiswa
dapat memiliki gambaran program mana yang lebih mendesak untuk
dilaksanakan, karena hal ini akan sangat bermanfaat pada waktu
megalokasikan dana. Program yang dipilih hendaknya program yang dapat
memberikan dapak jangka panjang dan berkelanjutan dan sebisa mungkin
tidak memprioritaskan program yang sifatnya berdampak jangka pendek.
Adanya kooperasi antara mahasiswa dengan masyarakat sangatlah penting
demi kelancaran jalnnya program-program yang telah disiapkan, maka dari itu
bersosialisasi hendaknya diutamakan namun tetap sesuai dengan kebutuhan,
salah satu cara yang paling baik untuk menjaga kelancaran program-program
adalah dengan memberikan penjelasan tentang program-program apa saja
yang akan dilaksanakan kepada kepala dusun dan ketua RT.

Kedua, saran yang saya tujukan kepada pihak penyelenggara KKN


PPM UGM, yaitu LPPM. Pada proses pembagian anggota tim KKN
hendaknya memperhatikan proporsi mahasiswa laki-laki dan perempuan.
Paling tidak tiap unit dapat dialokasikan mahasiswa laki-laki yang cukup
untuk dibagikan ke tiap subunit. Karena tanpa bermaksud mendiskriminasi,
tenaga mahasiswa laki-laki sangatlah dibutuhkan dalam melaksanakan
program-program KKN. Dan juga Terlalu mepetnya pemlotingan anggota
KKN tahun yang menyebabkan kurangnya persiapan menjelang KKN.
II. LAMPIRAN
1. Intensifikasi perkarangan Tanaman TOGA Jahe di perkarangan Rumah
warga RT 01 dan RT 02 (Kode Sektor: 2.2.04)

Gambar 1. Mengambil tanah ke polybag sebagai media tanam tanaman Jahe

Gambar 2. Penanaman tanaman TOGA


2. Pembuatan logo dan label tepung mocaf sebagai produk branding (Kode
Sektor: 1.8.01)

Gambar 3. Desain logo label mocaf


3. Pembutan logo dan label Onde-onde Kering sebagai produk branding (Kode
Sektor: 1.8.01)

Gambar 4. Desain logo label Onde-onde kering


4. Memberi bimbingan matematika untuk anak-anak (Kode sektor 3.4.09)

Gambar 5. Belajar matematika kelas 4 SD


5. Revitalisasi fasilitas olahraga lapangan badminton

Gambar 6. Membuat garis lapangan Badminton


6. Liputan dan publikasi acara takbiran di dusun wonolopo (Kode Sektor
1.8.02)

Gambar 7. Lomba takbiran di kelurahan


Gambar 8. Hasil liputan takbiran berupa mading

7. Mengajar TPA kelompok H di Dusun Wonolopo (Kode Sektor 3.10.02)

Gambar 9. Mengajar Mengaji


8. Mengajar olahraga badminton anak-anak di dusun wonolopo

Gambar 10. Belajar teknik dasar badminton

Anda mungkin juga menyukai