Anda di halaman 1dari 6

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan di penelitian ini adalah Deskriptif
analitik yaitu penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran
mengenai obyek penelitian dengan cara membandingkan data dari
kelompok obyek yang diteliti.

B. Populasi dan Sampel


1. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek
atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakterisasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. (Sugiyono, 2013)
Populasi dalam penelitian ini adalah semua Selai yang dijual di
Toko Bahan Kue Kota Pontianak.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi yang akan diteliti. (Sugiyono, 2013)
Sampel dalam penelitian ini adalah semua selai yang berlabel
dan tidak berlabel yang dijual di Toko Bahan Kue Kota Pontianak.
a. Kriteria Sampel
Kriteria sampel selai yang akan diteliti adalah:
1. Selai berlabel dan tidak berlabel yang positif mengandung
siklamat.
2. Setiap merek dan rasa diambil salah satu.
b. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
purposive sampling, yaitu didasarkan pada pertimbangan/kriteria
peneliti sesuai maksud dan tujuan penelitian.
c. Teknik penentuan jumlah sampel
1. Jumlah sampel
Untuk menentukan jumlah sampel yang dibutuhkan dalam
penelitian berdasarkan kriteria jumlah sampel, keterbatasan
selai yang dijual di toko bahan kue kota Pontianak yaitu
digunakan total anggota populasi.
2. Tempat pengambilan sampel
Sampel berasal dari Toko Bahan Kue Kota Pontianak.

C. Waktu dan Tempat penelitian


1. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan
Mei 2017
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Laboratorium Universitas
Tanjungpura Pontianak.

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data


1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan setelah didapatkan hasil
pemeriksaan terhadap kadar siklamat pada selai yang berlabel dan
tidak berlabel yang dijual di Toko Bahan Kue Kota Pontianak di
masukkan ke dalam tabel pemeriksaan. Data hasil dikumpulkan dan
dicatat dalam suatu lembar hasil.
2. Pelaksanaan Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini yang bertindak sebagai pelaksanaan
pengumpulan data adalah penulis dan pembimbing teknis.
3. Metode Pemeriksaan
Metode pemeriksaan dalam penentuan gambaran kadar siklamat
pada selai berlabel dan tidak berlabel dengan metode
Spektrofotometri.

4. Prinsip Pemeriksaan
Sampel menyerap radiasi (pemancaran) elektromagnetis, yang
pada panjang gelombang tertentu dapat terlihat.
5. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Pipet Ukur 1 ml
b. Gelas Arloji
c. Erlenmeyer
d. Penanggas Air
e. Pengaduk Kaca
f. Rak Tabung
g. Beaker Gelas
h. Gelas Ukur
i. Neraca Analitik
j. Labu Ukur
k. Kertas Saring
l. Spektrofotometer UV Mini
m. Mikropipet
n. Centrifuge
6. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini :
a. Selai berlabel dan tidak berlabel
b. Larutan BaCl2 10%
c. Larutan HCl 6 N
d. Larutan HCl 10 N
e. Larutan NaOH 10 N
f. Larutan NaNO2 10%
g. Norit (arang aktif)
h. Siklamat murni
i. Aquadest

7. Pembuatan Reagen
a. Pembuatan larutan BaCl2 10%
1. Ditimbang dengan teliti 10 gram BaCl 2 dengan gelas arloji,
kemudian masukkan ke dalam beaker glass.
2. Dilarutkan dengan aquadest sampai volume 100 ml , larutkan
sampai homogen.
b. Pembuatan larutan HCl 1 N dalam 100 ml
1. Dipipet 8,5 ml HCl pekat, masukkan kedalam Erlenmeyer.
2. Dilarutrkan dengan aquades sampai volume 100 ml kemudian
homogenkan.
c. Pembuatan larutan HCl 6 N dalam 1 L
1. Dipipet sebanyak 40,9 ml HCl pekat, masukkan kedalam
Erlenmeyer.
2. Dilarutkan dengan Aquadest sampai volume 1 L, larutkan
sampai homogen
d. Pembuatan larutan NaOH 10 N dalam 1 L
1. Ditimbang 400 gram NaOH, masukkan kedalam Erlenmeyer.
2. Dilarutkan dengan Aquadest sampai volume 1 L, larutkan
sampai homogen
e. Pembuatan larutan p-benzoquinone 0,3% dalam 1 L
1. Ditimbang 30 gram p-benzoquinon masukkan kedalam
Erlenmeyer.
2. Dilarutkan dengan Aquadest sampai volume 1 L, larutkan
sampai homogen.
f. Pembuatan larutan NaNO2 10%
1. Ditimbang dengan teliti 10 gram NaNO2 masukkan kedalam
beaker glass.
2. Dilarutkan dengan aquadest sampai volume 100 ml kemudian
homogenkan.
8. Persiapan Sampel
a. Sampel di ambil dari Toko Bahan Kue Kota Pontianak.
b. Sampel tersebut digunakan untuk penelitian.

9. Cara Kerja Pemeriksaan


a. Proses Penentuan Secara Kualitatif (Uji Warna)
1. Sampel sebanyak 100 ml ditambahkan 2 gram BaCl2, kemudian
didiamkan.
2. Setelah terbentuk endapan kemudian disaring. Asamkan filtrat
dengan 10 ml HCl 1 N dan ditambahkan 0,2 gram NaNO 2 10%.
Adanya endapan berwarna putih menunjukkan adanya
siklamat.
b. Pembuatan Larutan Baku Siklamat
1. Ditimbang 75 gram Siklamat
2. Larutkan dengan Aquadest sampai batas tanda 100 ml
3. Tambahkan 30 ml HCl 6 N
4. Tambahkan 50 ml Aquadest
5. Masukkan kedalam Autoklaf selama 4 Jam
6. Dimginkan, Sentrifuge 1000 rpm selama 10 menit
7. Saring dengan kertas saring, ambil supernatant
8. Supernatan ditambahkan dengan 40 ml aquadest
9. Masukkan kedalam corong pisah
10. Tambahkan Larutan NaOH 10 N sampai pH 12
11. Tambahkan 75 ml Kloroform, kocok
12. Tambahkan 50 ml laruan p-benzoquinon 0,3 % dalam etanol
absolute
13. Panaskan dalam suhu 60C selama 2 jam memakai penangas air
dan terlindung dari cahaya matahari
14. Dinginkan dan encerkan dengan kloroform sampai 250 ml.
c. Pembuatan Larutan Blanko
1. Masukkan kedalam labu ukur 50 ml larutan p-benzoquinon
0,3% dalam etanol absolute sebanyak 10 ml.
2. Addkan sampai 50 ml dengan kloroform
3. Panaskan pada suhu 60C selama 2 Jam dengan penangas air
dan terlindung dari cahaya matahari
4. Dinginkan dan encerkan dengan kloroform sampai 50 ml.
d. Prosedur Penentuan Siklamat Secara Kuantitatif Dengan
Metode Spektrofotometri.
1. Sampel selai sebanyak 50 gram diencerkan dengan aquadest
sampai 100 ml
2. Tambahkan norit (arang aktif) yang telah dihaluskan.
Centrifuge 1000 rpm selama 10 menit dan disaring.
3. Larutan yang disaring dituang kedalam tabung reaksi
4. Tambahkan 30 ml HCL 6 N
5. Tambahkan 50 ml aquadest
6. Masukkan ke autoklaf selama 7 jam
7. Dinginkan, sentrifuge 1000rpm selama 10 menit
8. Saring kedalam labu ukur, ambil supernatant
9. Supernatan ditambahkan dengan 40 ml aquadest
10. Masukkan kedalam corong pisah
11. Tambahkan Larutan NaOH 10 N sampai pH 12
12. Tambahkan 75 ml Kloroform, kocok
13. Tambahkan 50 ml laruan p-benzoquinon 0,3 % dalam etanol
absolute
14. Panaskan dalam suhu 60C selama 2 jam memakai penangas
air dan terlindung dari cahaya matahari
15. Dinginkan dan encerkan dengan kloroform sampai 50 ml
16. Hidupkan spektrofotometer UV Mini
17. Biarkan selama 15 menit agar Alat stabil.
18. Pilih menu go to WL kemudian masukkan angka
19. Masukkan blanko sebanyak 1800 l , tekan Autozero
20. Dipipet masing-masing sampel selai sebanyak 1800 l pada
kuvet
21. Dimasukkan satu persatu kuvet ke dalam spektrofotometer
22. Dicatat hasil absorbansi.
.

E. Teknik Pengolahan dan Penyajian Data


1. Editing
Proses editing merupakan proses dimana peneliti melakukan
klarifikasi, keterbacaan, konsistensi dan kelengkapan data yang sudah
terkumpul. Proses klasifikasi menyangkut memberikan penjelasan
mengenai apakah data yang sudah terkumpul akan menciptakan
masalah konseptual atau teknis pada saat peneliti melakukan analisis
data. Dengan adanya klarifikasi ini diharapkan masalah teknis atau
konseptual tersebut tidak mengganggu proses analisis sehingga dapat
menimbulkan bias penafsiran hasil analisis. Keterbacaan berkaitan
dengan apakah data yang sudah terkumpul secara logis dapat
digunakan sebagai justifikasi penafsiran terhadap hasil analisis.
(Sibagariang,dkk. 2010)
2. Coding
Merupakan suatu pemberian kode yang biasanya dalam bentuk
angka, prosen penyusunan secara sistematis data mentah (yang ada
dalam kuesioner) ke dalam bentuk yang mudah dibaca oleh mesin
pengolah data seperti komputer(Sibagariang,dkk. 2010). Data yang
diperoleh kemudian dilakukkan pemberian kode sebagai berikut :
SB = Selai Berlabel
STB = Selai Tidak Berlabel
3. Processing/Entry Data
Data entering adalah memindahkan data yang telah diubah
menjadi kode ke dalam mesin pengolah data.(Sibagariang,dkk. 2010)
4. Cleaning
Pembersihan data adalah memastikan bahwa seluruh data yang
telah dimasukan ke dalam mesin pengolah data sudah sesuai dengan
sebenarnya.Peneliti melakukan pengecekan kesalahan sebelum
dimasukan kedalam komputer untuk melihat apakah langkah-langkah
sebelumnya sudah diselesaikan tanpa kesalahan yang serius.
(Sibagariang,dkk. 2010)
5. Penyajian Data
Penyajian data dimasukkan dalam bentuk table

No Sampel Hasil (mg/l)


1 SB1-7
2 STB1-2

F. Teknik Analisis Data


Data yang telah terkumpul dalam penelitian ini akan diolah dan di
analisis dengan menggunakan rumus uji t yang diolah secara komputerisasi
dengan menggunakan software SPSS.

Anda mungkin juga menyukai