Anda di halaman 1dari 43

PENGAYAKAN.....

Metode pemisahan dan klasifikasi


partikel semata-mata hanya
berdasarkan ukuran.

Ayakan ukuran tunggal :


a. Undersize/fine : produk yang lolos
lubang ayakan
b. Oversize/tails : produk yang tertahan
oleh ayakan
Pengayakan dengan 2 atau 3 jenis
ayqkan diperoleh 2 atau 3
macam ukuran :
a. Undersize
b. On-size
c. Oversize

Satu set ayakan tersusun atas


ayakan-ayakan tunggal dengan
berbagai ukuran lubang (standar Tayler
Mesh)
Gambar 1. Proses pengayakan
Gambar 2. Ayakan tunggal dan ayakan
ganda
Gambar 3. Chemical tumbler
screener
Gambar 4. Gyratory screener
Untuk mengetahui rentang ukuran partilel
padatan serta jumlah /massa dari masing-
masing kelompok ukuran

Diambil sejumlah sampel dan diayak


menggunakan satu set ayakan standar

Berikut contoh cara pelaporan hasil ayakan


Tabel 3.1. Contoh pelaporan ayakan

Cara-1 Cara-2 Cara-2 Fraksi massa

Oversize 0.25 ini + 0.25 in +0.25 in 0.250

Lolos 0.25 in, -0,25 +0,125 in 0,25/0,125 in 0,300


tertahan 0,125 in

Lolos 0,125 in, -0,125 +0,0625 in 0,125/0,0625 in 0,200


tertahan 0,0625 ini

undersize -0,0625 in 0,0625/0 in 0,250


Di sini yang digunakan adalah cara
pelaporan ke-2
Diameter rata-rata partikel umumnya
diukur berdasarkan
Rata-rata aritmetika ukuran
aperture/lubang ayakan
Misal : diameter rata-rata partikel
-0,25+0,125 ini adalah
(0,25 + 0,125) in = 0,1875 in
Penulisan yang lengkap dari :
fraksi massa yang lolos ayakan 10
mesh tetapi tertahan ayakan 14 mesh
adalah 0,425

Tyler Diameter partikel rata- Fraksi


Mesh rata massa

in mm

-10 + 14 0,0555 1,4095 0,425


Umumnya hasil analisa ayakan dilaporkan
dalam bentuk :
histogram atau kurva distribusi frekuensi
antara fraksi massa versus ukuran rata-
rata partikel
Digambarkan dalam kurva distribusi
kumulatif (undersize atau oversize)

umunya ordinat kurva (ukuran rata-rata


partikel) dinyatakan dalam skala
logaritmik
Karena
perubahan ukuran partikel (misal hasil
crushing) pada umumnya tidak linier
(mengikuti deret hitung) tetapi
kelipatan (mengikuti deret ukur)

Gambar berikut contoh kurva distribusi


ferkuensi dan kumulatif dari suatu analisa
ayakan yang ditabelkan di bawah ini
Tabel hasil analisa ayakan dan kurva
distribusi frekuensinya
Tabel hasil analisa dalam bentuk
distribusi kumulatif oversize beserta kurva
distribusinya
Note :
Biasanya fraksi massa uang digunakan
dalam fraksi massa er satuan ukuran
partikel

sumbu vertikal dari kurva distribusi


dinyatakan dalam :
fraksi massa/(Di - Di+1)

dimana : Di : aperture ayakan ke-i


Di+1 : aperture ayakan
dibwahnya/lebih kecil,
ke- i+1
Kurva distribusi daat juga dinyatakan
dalam fraksi jumlah dan fraksi luas
permukaan.
Fraksi jumlah :
rasio jumlah partikel ukuran tertentu
terhadap jumlah total partikel yang
ada
Fraksi luas permukaan :
rasio total luas permukaan partikel
ukuran tertentu terhadap luas
permukaan total dari partikel yang
ada
Kurva distribusi juga dapat digambarkan
dalam bentuk diagram batang (bart-
chart).
Seperti terlihat pada gambar berikut,
yang dinyatakan dalam fraksi massa,
fraksi luas muka dan fraksi jumlah.
Gambar 5. Kurva distribusi dengan fraksi massa, fraksi luas muka
dan fraksi jumlah
Semua alat ayakan di industri
memerlukan mesin penggerak untuk
menggetarkan, menggoncangkan
atau memutar (gyratory) ayakan.

Berikut merupakan berbagai alat


ayakan dengan berbagai mode
gerakan
Gambar 6: Gerakan pada ayakan : (a) Giratori pada
permukaan horisontal; (b) Giratori pada permukaan vertikal;
Giratori pada satu sisi dan getaran pada sisi yang lain; (d)
Shaking; (d) Vibrasi; mekanik ; (e) vibrasi elektrik
1. Ayakan Stasioner dan Grizzlies

Grizzlies :
Untuk mengayak pertikel besar (> 1 in,
hasil primary crusher)
Tersusun dari batang-batang logam
yang disusun paralel (jarak antara 2-8 in)
Batang-batang tersususn miring dengan
sudut tertentu (20o 50o terhadap sumbu
horisontal)
Kapasitas mencapai 100-150 ton/ft2 per
24 jam (uk aperture 1 in)
Gambar 7. Metode ayakan secara Grizzly
Gambar 8. Contoh Grizzly screen
Ayakan Stationer :
hampir sama dengan Grizzly tetapi
media pengayaknya berupa anyaman
kawat (mesh) atau plat logam yang
berlubang-lubang
Sudut kemiringan sampai sekitar
60o terhadap sumbu horisontalnya
Untuk mengayak padatan dengan
ukuran antara - 4 in.
Gambar 9. Contoh Stationer screen
Screen jenis Ayakan stasioner dan
Grizzlies

hanya efektif digunakan untuk


partikel padatan berukuran besar
dan dapat bergerak bebas (free
flowing; tidak lengket)
2. Ayakan Girasi (Gyrating screens) atau
Reciprocating Screens

Ayakan stasioner
Tersusun atas beberapa dek ayakan
dengan berbagai ukuran satu di
atas yang lainnya dalam suatu kotak
atau casing.
Ayakan dan casingnya digetarkan
memutar untuk meloloskan partikel dari
satu dek ke dek yang lain dan
memindahkan dari tempat masuk
sampai tempat keluarnya.
Sudut kemitringan ayakan 16o 30o
terhadap sumbu horisontal.
Umumnya ayakan berbentuk persegi
panjang (1,5x4 ft) sampai (5x14 ft).
Kecepatan girasi dan
amplitudonyabisa diatur sesuai
kebutuhan
Kecepatan girasi mencapai 600
1800 rpm.
Gambar 11. Contoh Gyrating screens : (a) heavy
duty vertically girated; (b) horizontally girated
Reciprocating Screens :
Jenis ayakan girasi dengan sudut
kemiringan < 5o.
Mesin diputar-getarkan pada sumbu
mendatarnya.
Adakala di atar 2 dek ayakan diisi
dengan bola-bola karet untuk:
meningkatkan efisiensi pengayakan
dan mmbersihkan aperture ayakan
dari padatanyang menyumbat.
3. Ayakan Getar (vibrating Screens)

Biasanya digunakan untuk kapasitas


besar
Getaran dibangkitkan secara elektrik
maupun mekanis.
Getaran mekanis pada casing ayakan
biasanya ditimbulkan oleh sumbu
eksentrik yang berputar dengan
kecepatan sangat tinggi.
Jumlah dek ayakan dalam casing
sebiha ayakn getar tidak lebih dari 3
Kecepatan getar antara 1800 3600
getaran per menit.
Sudut kemiringan terhadap sumbu
hrisontal dapat diatur, bervariasi antara
0o 45o.
Banyak digunakan untuk partikel kering
berukuran 1 in sampai 35 mesh (0,0164
in) dengan sudut kemiringan 20o.
Untuk Partikel basah (wet-screening),
sudut kemiringannya lebih kecil, 5o
10o.
Gambar 12. Contoh ayakan getar
4. Trommels

Jenis ayakan yang berputar cepat


pada sumbu horisontalnya
Berbentuk silindris atau konis
Biasanya tersusun atas beberapa
ayakan secara konsentris
Gambar 15. Contoh Trommels
Jenis ayakan dan kapasitasnya terlihat di
tabel 3.4.

Dalam pemilihan ayakan ada beberapa


parameter yang harus dipertimbangkan.
Gambar 16 menunjukkan diagram
guideline dalam memilih ayakan yang
cocok berdasarkan partikel yang akan
diayak.
Tabel 3.2. Jenis ayakan di industri dan kapasitasnya

Jenis ayakan Kisaran kapasitas


(ton/ft2/mm-aperture/24
jam

Grizzlies 16

Ayakan Stasioner 15

Ayakan Getar 5 20

Gyrating/Reciprocating 28
screens

Trommels 0,3 2
Neraca massa pada ayakan dan efisiensi
ayakan telah diulas di bab 2.

Contoh Soal :
Sebuah crusher digunakan untuk
emnghancurkan pirit. Produk dari crusher
kemudian diayak. Oversize dari ayak
dikembalikan/direcycle ke crusher untuk
dihancurkan kembali. Undersize ayakan
diambil sebagai produk. Hasil analisa
ayakan terhadap arus recycle dan produk
(istribusi ukuran) sbb :
Recycle Produk

Mesh % massa Mesh % massa

-3 +4 3.5 -10 + 20 29

-4 +8 30 -20 + 28 31.3

-8 + 10 25 -28 + 48 34.6

-10 + 20 41.5 -48 + 100 5.10

Jumlah 100 Jumlah 100


Besarnya arus recycle = 0.65 kg/kg
padatan keluar crusher

a) Hitunglah distribusi ukuran butiran hasil


crusher dan estimasikan luas spesifik
butiran-butiran hasil crusher (dalam
cm2/gr)
b) Estimasikan fraksi massa partikel hasil
crusher dengan ukuran-ukuran sebagai
berikut :
(i) (-4+6); (ii) -6+8; (iii) -10+14; (iv) -
28+35; (v) -35+48

Anda mungkin juga menyukai