4.1. PENGERTIAN
a. benda tetap (real estate), yaitu harta yang terdiri dari tanah dan bangunan
yang ada di atasnya
Kerugian harta yang bersumber dari bahaya sosial dapat berasal dari orang dalam
perusahaan sendiri. Kerugian yang disebabkan oleh perbuatan karyawan sendiri
(penggelapan) biasanya dikarenakan adanya ketidak jujuran dari karyawan
bersangkutan. Dimana karyawan menggunakan harta yang bukan miliknya, tetapi
milik perusahaan untuk kepentingannya sendiri. Ketidak jujuran karyawan dapat
dikategorikan ke dalam:
Kerugian yang menimpa harta karena terjadinya peril dapat dibedakan kedalam:
4.2.4.1. Kepemilikan
Kepemilikan atas harta adalah merupakan kepemilikan tunggal. Jika harta terkena
peril, maka pemiliknyalah yang akan menderita / bertanggung jawab atas kerugian
akibat peril tersebut.
Kreditur yang memberikan kredit dengan jaminan mempunyai hak / bagian atas
harta yang digunakan sebagai jaminan. Dimana kemampuan menagih kreditur
akan berkurang (menderita kerugian) bila harta yang dijaminkan rusak atau
hancur, karena terkena peril. Kreditur berhak atas sebagian ganti rugi yang
diterima dari perusahaan asuransi, sebesar piutang ditambah bunganya.
4.2.4.3.Jual-beli Bersyarat
Tanggung jawab terhadap kerugian yang terjadi dalam transaksi jual-beli bersyarat
adalah tergantung pada syarat-syarat yang ditentukan dalam kontrak jual-beli
termaksud. Tanggung jawab dapat dipundak penjual dan bisa juga pada pembeli.
Dalam kaitan ini ketentuan umum yang berlaku secara internasional, dikenal
dengan istilah Unifom Commercial Code. Beberapa ketentuan umum tersebut
antara lain:
4.2.4.4.Sewa-menyewa
Umumnya penyewa tidak bertanggung jawab atas kerugian harta yang disewa
yang terkena peril. Tetapi ada beberapa perkecualian yaitu antara lain:
4.2.4.5.Bailments
Orang atau badan yang menguasai harta orang lain untuk sementara disebut
bailee dan sipemilik barang disebut bailor, sedang perjanjian antara bailee
dan bailor disebut bailments. Jadi yang dapat dikategorikan sebagai bailee
adalah termasuk bisnis yang mengerjakan barang milik orang lain. Selama bailee
ada kemungkinan bahwa barang akan terkena peril. Tanggung jawab terhadap
kerugian akibat peril tersebut tergantung pada isi perjanjian (baiments) nya.
Tanggung jawab terhadap harta yang untuk sementara berada di bawah kekuasaan
bailee, hukum menentukan tiga macam kategori yaitu:
Easemnt adalah hak bagi seseorang untuk memanfaatkan harta yang bukan
miliknya dan hak penggunaan tersebut diakui oleh pemiliknya, bila terjadi
kerugian atas pemanfaatan harta tersebut menjadi tanggung jawab orang yang
memanfaatkan (pemakai).
4.2.4.7.Lisnsi
Lisnsi adalah hak istimewa yang diberikan oleh pemilik harta kepada pihak lain
untuk menggunakan harta tersebut bagi suatu tujuan yang sfesifik. Bila terjadi
kerugian akibat penggunaan tersebut, kerugiannya menjadi tanggung jawab
pemilik atau bisa juga menurut perjanjian.
Ada beberapa ukuran dasar untuk melakukan penaksiran nilai kerugian yang telah
diakui oleh penilai, lembaga-lembaga maupun orang yang bekerja secara
profesional dalam bidang penaksiran. Metode atau ukuran dasar tersebut antara
lain:
2. nilai buku.
3. nilai taksiran pajak.
5. nilai pasar.
Metode yang biasa digunakan oleh perusahaan asuransi adalah metode yang ke 4,
5, dan 6.
Pada prinsifnya sumber kerugian terhadap net income terdiri dari dua hal yaitu:
4. hilangnya profit dari barang jadi yang mestinya bisa dijual, yang rusak
karena kerusakan alat produksi atau barabg jadi itu sendiri yang terkena peril.
5. pengumpulan piutang akan menurun. Bila karena peril bukti piutung
hilang, maka penagihan piutang akan menjadi lebih sulit, sehingga piutang yang
bisa terkumpul menjadi menurun.
Bila suatu perusahaan terkena peril dapat mengakibatkan kenaikan beberap jenis
biaya, antara lain:
4.3.1. Pengertian
Tanggung jawab atas kerugian pihak lain (liability loss exposures), timbul
karena adanya kemungkinan bahwa aktifitas perusahaan menimbulkan kerugian
harta atau personil pihak lain tersebut, baik yang disengaja maupun tidak.
Tanggung jawab yang sah secara garis besar dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
a. tanggung jawab sipil / perdata, yaitu tanggung jawab yang sah yang
realisasinya biasanya dilakukan oleh satu pihak (penggugat) melawan pihak lain
(tegugat) yang dinyatakan bersalah.
Tanggung jawab sipil yang harus dipikul seseorang atau suatu badan dapat timbul
kerena berbagai sebab / sumber, yang antara lain terdiri dari:
a. yang timbul dari kontrak, yaitu antara lain yang timbul karena pelanggaran
atau pembatalan atas kontrak yang telah disetujuinya.
2. hak-hak sipil tidak serta merta dilindungi, kecuali bila yang bersangkutan
mengajukan permohonan untuk itu.
4. para pihak harus tunduk pada peraturan yang berlaku dalam proses
penentuan hak..
Lalai adalah tindakan tidak sah yang dapat menjangkau apa saja yang tidak
terjangkau oleh hukum pidana.
1. Lalai dengan sengaja, yaitu tingkah laku yang disengaja, tetapi tidak
dengan niat menghasilkan konsekuensi yang terjadi, yang mungkin merugikan
orang lain.
4.3.7. Pembelaan
b. Tanggung jawab oarang tua terhadap anaknya. Pada prinsipnya orang tua
tidak bertanggung jawab terhadap tingkah laku/kenakalan anaknya.
c. Tanggung jawap pemeliharaan binatang. Pemilik binatang peliharaan
bertanggung jawab atas kerugian ulah binatang peliharaannya, terutama hewan
peliharaan yang berupa binatang buas.
Tanggung jawab pemilik real estate kepada orang yang berkunjung ke real
estatenya tergantung pada status dari pengunjung pada saat melakukan kunjungan,
yang dapat dibedakan ke dalam:
a. Pelanggaran. Yaitu orang yang tidak berhak masuk ke real estate orang
lain, yang masuk tanpa diundang.
b. Pemilik izin. Yaitu mereka yang diijinkan masuk ke real estate tanpa ada
hubungan kotrak/bisnis dengan si pemilik, artinya tidak untuk mencari
keuntungan bagi ke dua belah pihak. Dalam keadan demikian pemilik real estate
bertanggung jawab atas kerugian yang diderita oleh pemilik ijin atas kelalaiannya
untuk menjaga keselamatan pemilik ijin.
4.3.11.2. Tanggung Jawab yang muncul dari Gangguan Terhadap Pribadi atau
Masyarakat
Perusahaan dapat dituntut untuk bertanggung jawab terhadap kerugian pribadi
atau masyarakat akibat dari real estate miliknya tidak dapat melakukan
kewjibannya sebgai mestinya. Hal ini meliputi:
4.3.11.3. Tanggung Jawab yang Muncul dari Penjualan, Pembuatan dan Distribusi
Barang/Jasa
Adalah kewajiban legal yang melibatkan janji dan kewajiban dari penjual sesuai
dengan penjualan barang/jasa. Apabila dalam melaksanakan janji/kewajiban
tersebut ada hal-hal yang merugikan pembeli/pengguna, termasuk di dalamnya
pengiriman, pemasangan dan pemeliharaan yang tidak sebagaimana mestinya,
make kerugian tersebut menjadi tanggung jawab penjual. Hal ini meliputi:
Yaitu tanggung jawab atas kerugian yang timbul akibat kecelakaan kendaraan
bermotor (termasuk juga kendaraan lainnya) yang bertanggung jawab bisa:
4.4.1. Pengantar
Perusahaan juga harus bertanggung jawab terhadap kerugian personil baik yang
menimpa karyawannya maupun keluarga dari karyawan yang bersangkutan.
Kerugian tersebut mencakup kerugian karena karyawan atau keluarganya
mengalami kecelakaan, meninggal dunia, mencapai usia tua, sakit atau kehilangan
pekerjaan karena berbagai sebab.
Tanggung jawab terhadap kerugian personil dapat dibagi dalam 2 kategori, yaitu:
b. terpaksa menderita secara pisik dan kerugian materi yang diakibatkan oleh
kecelakaan kerja.
Pada pokoknya ada 4 macam ganti rugi sebagai wujud tanggung jawab majikan/
perusahaan terhadap karyawan, yaitu:
4.4.4.2.1. Kematian
Berapa besar kerugian finansiil yang diderita oleh keluarga yang ditinggal dapat
diestimasikan dengan cara sebagai berikut:
Suatu hal yang wajar bila seseorang karena sesuatu hal pada suatu ketika kondisi
kesehatannya menurun. Bila hal ini terjadi ada 2 macam kerugian yang diderita ,
yaitu:
2. biaya ekstra yang harus dikeluarkan untuk biaya pengobatan atau upay
merehabilitasi.
4.4.4.2.3. Pengangguran
c. Pengangguran pribadi
4.4.4.2.4. Pensiun
Kerugian finansiil karena pensiun tidak segawat seperti kerugia finansiil sebagai
akibat kematian atau pengangguran. Tetapi meskipun demikian masalah ini sering
dihadapi oleh kebanyakan orang pada akhir masa kehidupannya.
4.4.5. Kerugian yang Menimpa Perusahaan itu Sendiri
1. Key-Person Losses:
2. Credit Losses:
3. Business-Discontinuation Losses:
Bila orang penting, pemilik atau pemegang saham utama meninggal dunia atau
tidak mampu melaksanakan pekerjaan dalam waktu yang cukup lama dapat
mengakibatkan perusahaan untuk sementara tidak bekerja. Kerugian akibat dari
keadaan ini biasanya cukup berat, baik bagi perusahaan maupun karyawan dan
juga bagi ahli waris/keluarga dari personil yang bersangkutan.