Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

GASTRITIS (MAAG)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Lambung merupakan salah satu organ tubuh yang tak asing pada kebanyakan orang,
hampir semua orang tahu bahwa lambung dalam tubuh berfungsi untuk menampung makanan
secara sementara, yang mana dalam lambung makanan tersebut akan di proses untuk bisa di
ubah menjadi partikel-partikel yang lebih kecil agar kandungan dalam makanan dapat diserap
secara baik untuk mencukupi kebutuhan tubuh akan zat-zat tertentu.
Lambung setiap harinya bekerja untuk memproses makanan yang kita makan, dan
seperti organ tubuh lainnya lambung juga bisa rusak akibat asam lambung yang dihasilkan
secara berlebihan, terinfeksi bakteri/ virus yang ada dalam makanan, penguanaan obat dalam
jangka lama, dll. Dan jika hal tersebut dibiarkan, bisa terjadi kerusakan yang serius/
komplikasi yang dapat mengancam jiwa jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat.
Tapi kebanyakan orang tidak terlalu memperdulikan hal tersebut dan kadang mereka
mengganggap hal yang wajar. Padahal lambung yang terasa sakit merupakan suatu tanda
bahwa orang terseut agar segera memperiksakannya, seperti halnya ketika kita belum
makanm pada waktunya atau terlambat untuk makan maka perut (lambung) disini akan
memberi tanda lapar agar orang tersebut segera makan dan tidak membiarkan perut dalam
keadaan kosong, karena bisa menyebabkan gastritis.
Gastritis atau kebanyakan orang mengenalnya dengan sebutan magg ini merupakan
salah satu kejadian yang sering dialamin oleh kebanyakan orang termasuk warga Suka
Senang, hampir 60% warga Suka Senang pernah mengalaminya dan tidak melakukan
penanganan secara baik. Kebanyakan mereka menggap hal biasa yang timbul karena lapar,
padahal jika di biarkan bisa menyebabkan gastritis yang akhirnya dapat merusak lambung.
B.TUJUAN
Tujuan umum :
Setelah mengikuti proses penyuluhan diharapkan klien, serta pengunjung lainnya
mampu memahami permasalahan tentang gastritis, dan cara pencegahannya.
Tujuan khusus :
Setelah mengikuti proses penyuluhan diharapkan klien, serta pengunjung lainnya
mampu menjelaskan:
1). Menyebutkan Pengertian Gastritis
2). Menyebutkn Penyebab Gastritis
3). Menyebutkan Tanda dan Gejala Gastritis
4). Menyebutkan Komplikasi Gastritis
5). Penatalaksaan Medik Gastritis
6). Menjelaskan Pencegahan Gastritis
BAB II
KEGIATAN PENYULUHAN

A.Pelaksanaan Kegiatan

1.Topik : Gastritis dan penanganannya


2.Sasaran : a.sasaran : Semua pengunjung yang hadir
b.target : Klien dengan penyakit gastritis
3.Metode : Ceramah dan Tanya jawab
4.Media : - Leaflet
5.Waktu dan tempat : a.Hari : Rabu
b.Tanggal : 12 Maret 2012
c.Jam : 09.00 s.d selesai
d.Waktu : 30 menit
e.Tempat : Puskesmas Riung Bandung
6.Pengorganisasian : a.Leader
b.Co leader
c.Observer
d.Fasilitator

B.Pembagian Tugas
1.Peran Leader
- Membuka dan menutup acara
- Membuat tata tertib acara
- Mengatur kelancaran acara
- Mengingatkan coleader tentang waktu kegiatan
2.Peran Co leader
- Menyampaikan materi
- Coleader dan leader bekerja sama dalam melaksanakan acara
- Menjawab pertanyaan dari semua peserta
3.Peran Observer
- Mengamati jalannya kegiatan acara
- Menilai dan mencata perilaku verbal dan nonverbal dari semua peserta
- Membuat laporan penyuluhan
4.Peran Fasilitator
- Memotifasi peserta untuk mengajukan pertanyaan
- Menjadi contoh bagi peserta,selama penyuluhan berlangsung
- Membuat absensi bagi peserta penyuluhan
- Memfasilitasi kegiatan penyuluhan

C.Seting Tempat

D.Pengaturan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audiens


1. 5 menit Pembukaan
Memberi salam Menjawab salam
Memperkenalkan diri Mendengar & memperhatikan
Menjelaskan kotrak: waktu, topik, Mendengar & memperhatikan
tempat serta tujuan penyuluhan

2. 15 menit Pelaksanaan
1. Mengkaji pengetahuan klien Mengemukakan Pendapat
tentang pengertian Gastritis
2. Memberi reinforcement positif Mendengar & Memperhatikan
3. Menjelaskan pengertian Gastritis
4. Menjelaskan Penyebab gastritis Mendengar & Memperhatikan
5. Menjelaskn gejala gastritis Mendengar & Memperhatikan
6. Menjelaskan tentang komplikasi
Mendengar & Memperhatikan
gastritis
7. Menjelaskan penatalaksaan Mendengar & Memperhatikan
gastritis
8. Menjelaskan Pencegahan Mendengar & Memperhatikan
Gastritis

Mendengar & Memperhatikan

3. 10 menit Penutup
Menyimpulkan materi
1. Menyimpulkan materi
penyuluhan bersama dengan penyuluhan bersama dengan
klien mahasiswa Menjawab
2. Melakukan evaluasi
pertanyaan
3. Menutup penyuluhan dan
Menjawab salam
memberikan salam
BAB III
MATERI PENYULUHAN

A.Pengertian Penyakit Gastritis


Gastritis adalah inflamasi (peradangan) dari mukosa lambung. Inflamasi ini
mengakibatkan sel darah putih menuju ke dinding lambung sebagai respon terjadinya
kelainan pada bagian tersebut. Bedasarkan pemeriksaan endoskopi ditemukan eritema
mukosa, sedangkan hasil foto memperlihatkan iregularitas (bentuk tak beraturan) mukosa.
(kapita selekta kedokteran edisi 3,2001)
Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau perdarahan mukosa lambung
yang dapat bersifat akut, kronis, difus atau local (Patofisiologi, Sylvia A Price hal 422).
Gastritis adalah suatu istilah kedokteran untuk suatu keadaan inflamasi jaringan
mukosa (jaringan lunak) lambung. Gastritis atau yang lebih dikenal dengan magh berasal dari
bahasa Yunani yaitu gastro, yang berarti perut/lambung dan itis yang berarti inflamasi atau
peradangan. Gastritis bukan merupakan penyakit tunggal, tetapi terbentuk dari beberapa
kondisi yang kesemuanya itu mengakibatkan peradangan pada lambung.
B.Patofisiologi
Adanya hal-hal yang dapat meningkatkan sekresi lambung baik obat-obatan, garam,
empedu, atau enzim-enzim pankreas dapat merusak mukosa lambung mengakibatkan
terganggunya pertahanan mukosa lambung dan memungkinkan difusi kembali asam atau
pepsin kedalam jaringan lambung sehingga menimbulkan peradangan lambung. Hal ini
menimbulkan peradangan respon mukosa lambung.iritasi yang terus menerus akan
mengakibatkan terjadinya peradangan pada jaringan dan dapat juga menyebabkan
perdarahan.Ditambah bila masuknya zat-zat asam dan basa yang bersifat korosif
mengakibatkan peradangan atau nekrosis sehingga dapat menyebabkan perdarahan. Stress
berhubungan dengan sistem parasimpatis yang berespon dengan meningkatnya hiperaktifitas
lambung dan meningkatnya sekresi lambung.
C.Klasifikasi
Gastritis ada 2 kelompok yaitu gastritis akut dan gastritis kronik. Tetapi gastritis kronik
bukan merupakan lanjutan dari gastritis akut, dan keduanya tidak saling berhubungan.
1.Gastritis akut
Salah satu bentuk gastritis akut yang sering dijumpai di klinik ialah gastritis akut
erosif.Gastritis akut erosif adalah suatu peradangan mukosa lambung yang akut dengan
kerusakan-kerusakan erosif. Disebut erosif apabila kerusakan yang terjadi tidak lebih dalam
daripada mukosa muskularis.
2.Gastritis kronis
Gastritis kronis adalah suatu peradangan bagian permukaan mukosa lambung yang
menahun (Soeparman, 1999, hal : 101).Gastritis kronis adalah suatu peradangan bagian
permukaan mukosa lambung yang berkepanjangan yang disebabkan baik oleh ulkus lambung
jinak maupun ganas atau oleh bakteri helicobacter pylori (Brunner dan Suddart, 2000, hal :
188).
Gastritis kronik dikelompokkan lagi dalam 2 tipe yaitu tipe A dan tipe B:
1. Dikatakan gastritis kronik tipe A (korpus) jika mampu menghasilkan imun sendiri.
Tipe ini dikaitkan dengan atropi dari kelenjar lambung dan penurunan mukosa.
Penurunan pada sekresi gastrik mempengaruhi produksi antibodi. Anemia pernisiosa
berkembang pada proses ini.
2. Gastritis kronik tipe B (antrum) lebih lazim. Tipe ini dikaitkan dengan infeksi
helicobacter pylori yang menimbulkan ulkus pada dinding lambung.

D.Penyebab
Penyebab dari Gastritis dapat dibedakan sesuai dengan klasifikasinya sebagai berikut
GastritisAkut
Penyebabnya adalah obat analgetik, anti inflamasi terutama aspirin (aspirin yang dosis
rendah sudah dapat menyebabkan erosi mukosa lambung).
Bahan kimia misal : lisol, alkohol, merokok, kafein lada, steroid dan digitalis.
Gastritis Kronik
Penyebab dan patogenesis pada umumnya belum diketahui.
Gastritis ini merupakan kejadian biasa pada orang tua, tapi di duga pada peminum alkohol,
dan merokok.
E.Proses Penyakit
Gastritis akut
Zat iritasi yang masuk ke dalam lambung akan mengiitasi mukosa lambung.
Jika mukosa lambung teriritasi ada 2 hal yang akan terjadi :
-Karena terjadi iritasi mukosa lambung sebagai kompensasi lambung. Lambung akan
meningkat sekresi mukosa yang berupa HCO3, di lambung HCO3 akan berikatan dengan
NaCL sehingga menghasilkan HCI dan NaCO3.
Hasil dari penyawaan tersebut akan meningkatkan asam lambung. Jika asam lambung
meningkat maka akan meningkatkan mual muntah, maka akan terjadi gangguan nutrisi cairan
& elektrolit
-Iritasi mukosa lambung akan menyebabkan mukosa inflamasi, jika mukus yang dihasilkan
dapat melindungi mukosa lambung dari kerusakan HCL maka akan terjadi hemostatis dan
akhirnya akan terjadi penyembuhan tetapi jika mukus gagal melindungi mukosa lambung
maka akan terjadi erosi pada mukosa lambung. Jika erosi ini terjadi dan sampai pada lapisan
pembuluh darah maka akan terjadi perdarahan yang akan menyebabkan nyeri dan
hypovolemik.
Gastritis Kronik
Gastritis kronik disebabkan oleh gastritis akut yang berulang sehingga terjadi iritasi mukosa
lambung yang berulang-ulang dan terjadi penyembuhan yang tidak sempurna akibatnya akan
terjadi atrhopi kelenjar epitel dan hilangnya sel pariental dan sel chief. Karena sel pariental
dan sel chief hilang maka produksi HCL. Pepsin dan fungsi intinsik lainnya akan menurun
dan dinding lambung juga menjadi tipis serta mukosanya rata, Gastritis itu bisa sembuh dan
juga bisa terjadi perdarahan serta formasi ulser.

F.Faktor Resiko
1. Pola Makan
Menurut Yayuk Farida Baliwati (2004), terjadinya gastritis dapat disebabkan oleh pola makan
yang tidak baik dan tidak teratur, yaitu frekuensi makan, jenis, dan jumlah makanan, sehingga
lambung menjadi sensitif bila asam lambung meningkat.
2. Kopi
Menurut Warianto (2011), kopi adalah minuman yang terdiri dari berbagai jenis bahan dan
senyawa kimia; termasuk lemak, karbohidrat, asam amino, asam nabati yang disebut dengan
fenol, vitamin dan mineral. Kopi diketahui merangsang lambung untuk memproduksi asam
lambung sehingga menciptakan lingkungan yang lebih asam dan dapat mengiritasi lambung.
Ada dua unsur yang bisa mempengaruhi kesehatan perut dan lapisan lambung, yaitu kafein
dan asam chlorogenic.
3. Teh
Hasil penelitian Hiromi Shinya, MD., dalam buku The Miracle of Enzyme menemukan
bahwa orang-orang Jepang yang meminum teh kaya antioksidan lebih dari dua gelas secara
teratur, sering menderita penyakit yang disebut gastritis. Sebagai contoh Teh Hijau, yang
mengandung banyak antioksidan dapat membunuh bakteri dan memiliki efek antioksidan
berjenis polifenol yang mencegah atau menetralisasi efek radikal bebas yang merusak.
Namun, jika beberapa antioksidan bersatu akan membentuk suatu zat yang disebut tannin.
Tannin inilah yang menyebabkan beberapa buah dan tumbuh-tumbuhan memiliki rasa sepat
dan mudah teroksidasi (Shinya, 2008).
4. Rokok.
Rokok adalah silinder kertas yang berisi daun tembakau cacah. Dalam sebatang rokok,
terkandung berbagai zat-zat kimia berbahaya yang berperan seperti racun. Dalam asap rokok
yang disulut, terdapat kandungan zat-zat kimia berbahaya seperti gas karbon monoksida,
nitrogen oksida, amonia, benzene, methanol, perylene, hidrogen sianida, akrolein, asetilen,
bensaldehid, arsen, benzopyrene, urethane, coumarine, ortocresol, nitrosamin, nikotin, tar,
dan lain-lain. Selain nikotin, peningkatan paparan hidrokarbon, oksigen radikal, dan substansi
racun lainnya turut bertanggung jawab pada berbagai dampak rokok terhadap kesehatan
(Budiyanto, 2010).
5. Obat-Obatan.
Obat-obatan yang sering dihubungkan dengan gastritis erosif adalah aspirin dan sebagian
besar obat anti inflamasi non steroid (AINS) (Suyono, 2001). Asam asetil salisilat lebih
dikenal sebagai asetosal atau aspirin. Asam asetil salisilat merupakan obat anti inflamasi
nonsteroid (OAINS) turunan asam karboksilat derivat asam salisilat yang dapat dipakai
secara sistemik. Obat AINS adalah salah satu golongan obat besar yang secara kimia
heterogen menghambat aktivitas siklooksigenase, menyebabkan penurunan sintesis
prostaglandin dan prekursor tromboksan dari asam arakhidonat.

6. Stress
a.Stress Psikis
Produksi asam lambung akan meningkat pada keadaan stress, misalnya pada beban kerja
berat, panik dan tergesa-gesa. Kadar asam lambung yang meningkat dapat mengiritasi
mukosa lambung dan jika hal ini dibiarkan, lama-kelamaan dapat menyebabkan terjadinya
gastritis. Bagi sebagian orang, keadaan stres umumnya tidak dapat dihindari. Oleh karena itu,
maka kuncinya adalah mengendalikannya secara efektif dengan cara diet sesuai dengan
kebutuhan nutrisi, istirahat cukup, olah raga teratur dan relaksasi yang cukup (Friscaan,
2010).
b.Stress Fisik
Stress fisik akibat pembedahan besar, luka trauma, luka bakar, refluks empedu atau infeksi
berat dapat menyebabkan gastritis dan juga ulkus serta pendarahan pada lambung. Perawatan
terhadap kanker seperti kemoterapi dan radiasi dapat mengakibatkan peradangan pada
dinding lambung yang selanjutnya dapat berkembang menjadi gastritis dan ulkus peptik.
Ketika tubuh terkena sejumlah kecil radiasi, kerusakan yang terjadi biasanya sementara, tapi
dalam dosis besar akan mengakibatkan kerusakan tersebut menjadi permanen dan dapat
mengikis dinding lambung serta merusak kelenjar-kelenjar penghasil asam lambung
(Anonim, 2010).
Refluks dari empedu juga dapat menyebabkan gastritis. Bile (empedu) adalah cairan yang
membantu mencerna lemak-lemak dalam tubuh. Cairan ini diproduksi oleh hati.
Stress merupakan reaksi fisik, mental, dan kimia dari tubuh terhadap situasi yang
menakutkan, mengejutkan, membingungkan, membahayakan dan merisaukan seseorang.
Definisi lain menyebutkan bahwa stress merupakan ketidakmampuan mengatasi ancaman
yang dihadapi mental, fisik, emosional, dan spiritual manusia, yang pada suatu saat dapat
mempengaruhi kesehatan fisik manusia tersebut
7. Alkohol
Alkohol sangat berperangaruh terhadap makhluk hidup, terutama dengan kemampuannya
sebagai pelarut lipida. Kemampuannya melarutkan lipida yang terdapat dalam membran sel
memungkinkannya cepat masuk ke dalam sel-sel dan menghancurkan struktur sel tersebut.
Oleh karena itu alkohol dianggap toksik atau racun. Alkohol yang terdapat dalam minuman
seperti bir, anggur, dan minuman keras lainnya terdapat dalam bentuk etil alkohol atau etanol
(Almatsier, 2002).
8. Infeksi Helicobacter pylori
Helicobacter pylori adalah kuman Gram negatif, basil yang berbentuk kurva dan batang.
Helicobacter pylori adalah suatu bakteri yang menyebabkan peradangan lapisan lambung
yang kronis (gastritis) pada manusia. Sebagian besar populasi di dunia terinfeksi oleh bakteri
Helicobacter pylori yang hidup di bagian dalam lapisan mukosa yang melapisi dinding
lambung.
Walaupun tidak sepenuhnya dimengerti bagaimana bakteri tersebut dapat ditularkan, namun
diperkirakan penularan tersebut terjadi melalui jalur oral atau akibat memakan makanan atau
minuman yang terkontaminasi oleh bakteri ini. Infeksi Helicobacter pylori sering terjadi pada
masa kanak-kanak dan dapat bertahan seumur hidup jika tidak dilakukan perawatan. Infeksi
Helicobacter pylori ini sekarang diketahui sebagai penyebab utama terjadinya ulkus peptikum
dan penyebab tersering terjadinya gastritis .
9. Usia.
Usia tua memiliki resiko yang lebih tinggi untuk menderita gastritis dibandingkan dengan
usia muda. Hal ini menunjukkan bahwa seiring dengan bertambahnya usia mukosa gaster
cenderung menjadi tipis sehingga lebih cenderung memiliki infeksi Helicobacter Pylory atau
gangguan autoimun daripada orang yang lebih muda.
Sebaliknya, jika mengenai usia muda biasanya lebih berhubungan dengan pola hidup yang
tidak sehat. Kejadian gastritis kronik, terutama gastritis kronik antrum meningkat sesuai
dengan peningkatan usia. Di negara Barat, populasi yang usianya pada dekade ke-6 hampir
80% menderita gastritis kronik dan menjadi 100% pada saat usia mencapai dekade ke-7.
Selain mikroba dan proses imunologis, faktor lain juga berpengaruh terhadap patogenesis
Gastritis adalah refluks kronik cairan penereatotilien, empedu dan lisolesitin (Suyono, 2001).

G.Gejala Klinis
1. Perih atau sakit seperti terbakar pada perut bagian atas yang dapat menjadi lebih baik atau
lebih buru ketika makan
2.Mual
3.Muntah
4.Kehilangan selera makan
5.Kembung
6.Terasa penuh pada perut bagian atas setelah makan
7.Kehilangan berat badan
Gastritis yang terjadi tiba-tiba (akut) biasanya mempunyai gejala mual dan sakit pada
perut bagian atas, sedangkan gastritis kronik yang berkembang secara bertahap biasanya
mempunyai gejala seperti sakit yang ringan pada perut bagian atas dan terasa penuh atau
kehilangan selera. Gastritis dapat menyebabkan pendarahan pada lambung, tapi hal ini jarang
menjadi parah kecuali bila pada saat yang sama juga terjadi borok/luka pada lambung.
Pendarahan pada lambung dapat menyebabkan muntah darah atau terdapat darah pada feces
dan memerlukan perawatan segera.
Sebagian besar penderita gastritis kronik tidak memiliki keluhan. Sebagian kecil saja
yang mempunyai keluhan biasanya berupa : nyeri ulu hati, anoreksia, nausea, nyeri seperti
ulkus peptik dan keluhan-keluhan anemia. Pada pemeriksaan fisis sering tidak dapat dijumpai
kelainan. Kadang-kadang dapat dijumpai nyeri tekan midepigastrium yang ringan saja.
Pemeriksaan laboratorium juga tidak banyak membantu. Kadang-kadang dapat dijumpai
anemia makrositik. Uji coba ciling tidak normal. Analisis cairan lambung kadang-kadang
terganggu. Dapat terjadi aklorhidria. Kadar gastrin serum meninggi pada penderita gastritis
kronik fundus yang berat. Antibodi terhadap sel parietal dapat dijumpai pada sebagian
penderita gastritis kronik fundus.

H.Komplikasi
1. Komplikasi yang timbul pada Gastritis Akut, yaitu perdarahan saluran cerna bagian
atas (SCBA) berupa hemotemesis dan melena, berakhir dengan syock hemoragik, terjadi
ulkus, kalau prosesnya hebat dan jarang terjadi perforasi.
2. Komplikasi yang timbul Gastritis Kronik, yaitu gangguan penyerapan vitamin B
12, akibat kurang pencerapan, B 12 menyebabkan anemia pernesiosa, penyerapan besi
terganggu dan penyempitan daerah antrum pylorus.

I.Pengobatan Dan Pencegahan


Pengobatan:
Obat-obatan yang biasanya diberikan dokter bertujuan untuk mengembalikan
kesimbangan asam dalam lambung baik berupa obat-obat yang menetralkan asam lambung
seperti antasida atau yang mengurangi produksi dari asam lambung yang ada seperti
cimetidine atau ranitidine.
Obat-obat untuk maag umumnya dimakan 2 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan.
Adapun tujuan obat tersebut diminum 2 jam sebelum makan adalah untuk menetralisir asam
lambung karena pada saat tersebut penumpukan asam di dalam lambung telah cukup banyak
dan pada orang yang menderita maag didalam lambungnya telah terjadi luka-luka kecil di
dinding lambung yang apabila terkena asam dalam jumlah cukup banyak akan menimbulkan
keluhan perih, sedangkan obat yang diminum 2 jam sesudah makan bertujuan untuk
melindungi dinding lambung dari asam yang akan terus diproduksi. Selama 2 jam sesudah
makan asam yang ada dilambung akan terpakai untuk mencerna makanan sehingga
ternetralisir dan tidak melukai dinding lambung namun setelah 2 jam lambung kembali akan
memproduksi asam padahal makanan yang telah dicerna didalam lambung mulai kosong dan
masuk ke usus.
Kategori obat pada gastritis:
Antasid : menetralisir asam lambung dan menghilangkan nyeri
Acid blocker : membantu mengurangi jumlah asam lambung yang diproduksi, misal
Ranitidin
Proton pump inhibitor : menghentikan produksi asam lambung, misal Omeprazole
Cytoprotective agent : melindungi jaringan mukosa lambung dan usus halus, misal Sukralfat
Antibiotik : menghancurkan bakteri, misal Amoksisilin, Metronidazol
Gastritis bisa disembuhkan, meski tidak bisa sembuh total. Cara-cara mudah untuk mengobati
penyakit ini dapat kita lakukan dengan :
Makan dengan porsi kecil tapi sering
Menghindari alkohol dan kopi
Menghindari makanan yang panas dan pedas
Makan teratur sesuai dan tepat waktu
Minum obat bila maag kambuh
Istirahat cukup
Hindari stress

Pencegahan:
a.Mengatur pola makan dengan baik atau teratur.
Jauhkan kebiasaan Anda menunda waktu makan jika waktu makan Anda telah tiba sebab jika
melenceng dari jadwal makan, akan mengakibatkan produksi asam lambung meningkat
sehingga akan menimbulkan gangguan pada lambung Anda.
b. Makan makanan yang bersih, sehat dan bergizi
c. Menghindari stress yang berlebihan ( misal, dengan berolahraga dan dengan mendekatkan
diri pada Tuhan ).
d. Menghindari makanan yang merangsang kerja lambung ( misal, makan pedas, asam dan
kopi ).
Mengurangi mengkonsumsi jenis makanan yang kecut, makanan-makanan yang pedas,
karena dapat memicu asam lambung apalagi disaat anda terlambat makan dan juga sebaiknya
yang sudah terkena penyakit ini alangkah baiknya menghindari jenis makanan ini
e. Mengatur diet sesuai dengan kebutuhan nutrisi
f.Minum Madu
Hindari minuman yang mengandung alkohol, Berolahraga secara teratur, Berhenti merokok,
Hindari penggunaan obat-obatan terutama yang mengiritasi lambung (Aspirin) Kurangi stress
karena stress dapat memicu pengeluaran asam lambung

DAFTAR PUSTAKA

Doengoes, Marilyn E. dkk. (2006). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta :Pusat
Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.

Smeltzer, Suzanne C, ,Brenda G. Bare. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Sudarth. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

http://caramengobatimaag.com/penyakit-maag-gastritis/
http://fendy-nurse.blogspot.com/2013/01/konsep-satuan-acara-penyuluhan-pada.html
http://penyakitmaag.net/

Anda mungkin juga menyukai