Anda di halaman 1dari 2

Bismillah..

Mungkin tulisan saya ini sedikit berbau curcol, tapi insyaAllah ada hikmah di dalamnya. Karena
itu izinkanlah saya membaginya kepada kalian
Kisah ini bermula kira-kira tiga bulan yang lalu. Waktu itu organisasi yang saya ikuti lagi mau
mengadakan atau lebih tepatnya melaksanakan proker. Sebenarnya udah harus berbulan-bulan
sebelumnya proker itu dikerjain, tapi karena banyaknya tugas-tugas sekolah jadi terundur. Nah,
pas rapat buat nentuin panitia acara, saya dengan pedenya mengajukan diri sebagai secretary
dengan alasan saya belum pernah menduduki jabatan ini untuk acara seperti ini. Teman-teman
sih setuju-setuju aja dan saya pun dengan semangatnya segera mencari soft file proposal tahun
sebelumnya untuk memulai niat baik saya itu. Pertama tama, saya menghubungi kakak kelas dan
mencari tahu siapa yang bawa soft file itu. Setelah tau, saya segera menemuinya untuk
meminjam flashdisk agar bisa saya copy ke lepi saya. Awalnya saya mbatin wah pnak ikki,
tinggal ngopy. Paling cm diganti dikit-dikit ^_^
Terus setelah selesai ngedit yang perlu diedit, saya segera mengeprintnya di tempat bulik saya
#nebeng #tipshemat hho. Paginya, dengan langkah pasti, sehabis istirahat, saya serahkan
proposal itu sama KPnya buat minta tanda tangan. Karena bel sudah berbunyi, akhirnya saya
tinggalkan seonggok proposal itu dan berniat untuk mengambilnya saat jam istirahat kedua.
Teet.. teet.. bel istirahat berbunyi. Saya pun segera lari ke kelas sang KP untuk mengetahui nasib
dari proposal itu. Ternyata oh ternyata, banyak sekali yang disilangi. Itu artinya saya harus ngedit
dan ngeprint lagi T_T
Besoknya dengan berat hati saya mulai mengedit lembaran-lembaran penting itu lagi. Dan
lagi-lagi salah, ini terjadi sampai tiga atau ampat kali #kalogaksalah. Ampe saya ngeditnya
sambil nangis darah *oke, ini mulai lebai -_- #copasgayanyaalitt
Dan akhirnya, pada tanggal 15 April lembaran-lembaran itu bisa ditandatangani secara lengkap
oleh orang-orang yang terkait. Jeng jeng :D
Tapi ini belum selesai lhoh, masih ada undangan yang harus diketik. Undangan ini berperan
penting juga. Coz tanpa peran dari orang-orang yang diundang, proker ini gak bisa jalan.
Untungnya untuk ngebuat undangan ini gak terlalu sulit, tapi ya tetep bola bali ngeprint ding.
Hehe
Setelah sepasang surat penting itu jadi, saya dan teman-teman segera memfotocopynya agar
tidak menghabiskan tinta printer -_-
Setelah difotocopy, masukan surat ke dalam amplop lalu jangan lupa dicap di TU *ini kata Pak
Andi. Finally, surat tinggal dianter dan kita tinggal nunggu ACCnya.
Nah, karena asyiknya ngerjain tugas ini, saya jadi lupa sama tugas saya sebenarnya, yaitu
sekolah. Dan bisa ditebak, nilai saya menurun drastic. Sempet stress sih, tapi untungnya banyak
teman saya yang mensupport *mkch tman-teman, luph u all . Saya pun perlahan-lahan mulai
bersemangat hidup lagi. Saya pun sadar, untuk membantu orang lain ternyata memang perlu
mengorbankan diri sendiri. Jadi inget kata-kata bijak yang bunyinya gini bahagiakan dirimu
dengan membahagiakan orang lain
Lalu saya berniat untuk menyelesaikan tugas ini walaupun sempet #nyesek, pernah juga ngerasa
kaya kerja sendiri, tp mungkin itu emang cuma perasaan saya aja :O #lepasjiwa
Beberapa hari kemudian, sang penerima undangan pun mulai merespon, tapi ada juga yang gak
merespon. Semuanya kami terima dengan lapang dada. Dan alhamdulillah, banyak juga yang
terkumpul, gak sia-sia usaha kami ;)
Puncaknya hari jumat kemarin, apa yang kami terima dari para penerima undangan kami berikan
kepada yang berhak diberi *coz ini prokernya temanya sejenis baksos gitu lah
Satu persatu para penerima mulai datang dan akhirnya tinggal satu yang gak datang, setelah
diklarifikasi, ternyata dianya lagi melaksanakan amanat dari PMR, hho. Jadi bagiannya dia saya
bawa dulu. Tapi jujur, rasa capek, emosi, keluh kesah yang dulu pernah saya rasakan langsung
hilang setelah melihat wajah mereka yang senang menerima bantuan ini. Semua itu telah
terbayar lunas pada hari jumat kemarin. Ternyata pengorbanan saya dan teman-teman gak sia-sia.
NB:
Setelah merasakan pengalaman itu, saya jadi mikir ternyata duit itu penting. Coz untuk
menyelesaikan semua itu butuh duit yang lumayan juga sih. Karena itu saya beralih cita-cita
jadi pengusaha biar banyak duit *hhe, tapi tujuannya tetep untuk membantu orang lain lhu ;)
Sempet sebel ama yang namanya formalitas, bikin ribet aja. Yang kudu tanggalnya gini lah,
tanda tangannya diurutin lah, bla bla bla. Tapi yo wes lah, di negeri yang kaya gini
kepercayaan emang minim mungkin. Jadi harus ada bukti hitam di atas putih *kira-kira
jaman Nabi dulu gitu gak ya :?
Nah, sekian curcol saya *ups, maksudnya cerita pengalaman saya dalam menjalankan sebuah
amanah *cie cie.. insyaAllah saya dan teman-teman akan tetap ikhlas menjalankan amanah ini
sampai masa jabatan habis nanti. Amin *tapi untuk berjalan di jalan dakwah insyaAllah seumur
hidup ^^

Di depan laptop, 24 Juni 2011


*AKHIRNYA SAYA BISA NULIS \(0)/

Anda mungkin juga menyukai