a) Abortus
- Terhentinya dan dikeluarkannya hasil konsepsi sebelum mampu hidup
diluar kanduangan.
- Umur hamil sebelum 28 minggu.
- Berat janin kurang dari 1000gr
b) Persalinan prematuritas
- Persalinan sebelum umur 28 sampai 36 minggu.
- Berat janin kurang dari 2,499gr
c) Persalinan aterm
- Persalinan antara umur hamil 37 sampai 42 minggu
- Berat janin diatas 2,500gr
d) Persalinan serotinus
- Persalinan melampaui umur hamil 42 minggu.
- Pada janin terdapat tanda maturitas.
e) Persalinan presipitatus
Persalinan berlangsung cepat kurang dari 3jam (Manuaba 1998 : 157)
f) Persalinan partus imaturus
Penghentian kehamilan sebelum janin viable atau berat janin kurang
dari 1000gr atau kehamilan dibawah 28 minggu. (Sinopsis Obstetri,
1998:92)
Gravida dan Para
a. Gravida adalah seseorang wanita yang sedang hamil
b. Primi gravida adalah seorang wanita yang hamil untuk pertama.
c. Para adalah seseorang wanita yang pernah melahirkan bayi viable.
d. Nullipara adalah seseorang wanita yang belum pernah melahirkan bayi
viable.
e. Primipara adalah seorang wanita yang pernah mekahirkan bayi hidup
untuk pertama kali.
f. Multipara atau pleuripara adalah wanita yang pernah melahirkan bayi
viable beberapa kali (sampai 5 kali)
g. Grandemultipara adalah wanita yang pernah melahirkan bayi 6 kali
atau lebih hidup atau mati (Sinopsis Obstetri 1998 : 92)
V. Tanda Persalinan
Gejala persalinan sebagai berikut:
1. Kekuatan his makin sering terjadi dan teratur dengan jarak kontraksi
yang semakin pendek.
- His paling tinggi di fundus uteri yang lapisan ototnya paling tebal dan
puncak kontraksi terjadi simultan diseluruh bagian uterus. Sesudah tiap
his. Otot-otot korpus uteri menjadi lebih pendek dari pada sebelumnya
yang disebut sebagai refraksi. Oleh karena serviks kurang mengandung
otot, serviks tertarik dan terbuka (penipisan dan pembukaan), lebih-lebih
jika ada tekanan oleh bagian janin yang keras. Umpamanya kepala.
(Ilmu Kebidanan 2008:290)
2. Dapat terjadi pengeluaran pembawa tanda, yaitu :
- pengeluaran lendir
- lendir bercampur darah
3. Dapat disertai ketuban pecah
4. Pada pemeriksaan dalam dijumpai perubahan serviks.
- Pelunakan serviks
- pendataran serviks
- terjadi pembukaan serviks
(Manuaba 1998:160)
Factor-faktor penting dalam persalinan adalah:
1. Power
- his (kontraksi oto rahim)
- kontraksi otot dinding perut
- Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan
- Ketegangan dan kontraksi ligamentum retundum
2. Pasanger
- janin, plasenta
3. Passage
- jalan lahir lunak dan jalan lahir tulang.
(Manuaba 2002:160)
1. Kala I
Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus yang
teratur dan meningkat (frekuensi dan kekuatan) hingga serviks membuka
lengkap (10 cm) kala satu persalinan terdiri atau dua fase, yaitu fase laten
dan fase aktif
a. Fase laten
- Dimulai sejak awal berkontrasksi yang menyebabkan penipisan dan
pembukaan serviks secara bertahap.
- Berlangsung hingga serviks membuka kurang dari 4 cm.
- Pada umumnya, fase laten berlangsung hamper atau hingga 8 jam.
- Kontraksi mulai teratur tetapi lamanya masih diantara 20-30 detik.
b. Fase aktif
- Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara bertahap
(kontraksi di anggap adekuat / memadai jika terjadi tiga kali atau lebih
dalam waktu 10 menit dan berlangsung selama 40 detik atau lebih).
- Dan pembukaan 4 cm hingga mencapai pembukaan lengkap atau 10
cm, akan terjadi dengan kecepatan rata-rata 1 cm per jam (nuli para atau
primigravida) atau lebih dari 1 cm hingga 2 cm (multipara).
- Terjadi penurunan bagian terbawah janin
(Asuhan Persalinan Normal, 2008:38)
Dalam buku-buku, proses membukanya serviks disebut dengan
berbagai istilah: melembek (softening), menipis (thinned out), obblitrasi
(obblitrated) mendatar dan tertarik keatas(effaced and taken up) dan
membuka (dillatation).
Fase-fase yang dikemukakan diatas menjumpai pada primigravida
bedanya dengan multigravida:
Primi Multi
Serviks mendatar Mendatar dan
(effacement) dulu baru membuka bisa
dilatasi bersamaan
Berlangsung 13-14 jam Berlangsung 6-7 jam
(Sinopsis Obstetri, 2002:95)
- Frekuensi minimal penilaian dan intervensi dalam persalinan normal
Frekuensi pada Frekuensi pada
Parameter
fase laten fase aktif
Tekanan darah Setiap 4 jam Setiap 4 jam
- Pemeriksaan dalam
a. Pada setiap pemeriksaan dalam, catatlah hal-hal sebagai berikut :
Dilatasi serviks
Penurunan kepala (yang dapat dicocokan dengan periksa luar)
Molase
Warna cairan amnion
b. Jika serviks belum membuka pada pemeriksaan dalam pertama,
mungkin diagnosis inpartu belum dapat ditegakkan.
Jika terdapt kontraksi yang menetap, periksa ulang wanita tersebut
setelah 4 jam, untuk melihat perubahan pada serviks. Pada tahap ini jika
serviks terasa tipis dan terbuka maka wanita tersebut dalam keadaan
inpartu, jika tidek terdapat perubahan, maka diagnosisnya adalah
persalinan palsu.
c. Pada kala II persalinan lakukan pemeriksaan dalam setiap jam.
Penurunan kepala janin menurut system persalinan
Perikasa dalam Keterangan
Kepala diatas PAP mudah
= 5/5
digerakan
Sulit digerakan, bagian
= 4/5 H= I-II terbesar kepala belum
masuk kedalam panggul
Bagian terbesar kepala
= 3/5 H=II-III
balum masuk panggul
Bagian terbesar kepala
= 2/5 H=III+
sudah masuk panggul
=1/5 H=III-IV Kepala didasar panggul
=0/5 H=IV D1 Prerinium
2. Kala II
Pada kala pengeluaran janin, his terkoordinir, kuat, cepat dan lebih
lama. Kira-kira 2-5 menit sekali. Kepala janin telah turun masuk ke ruang
panggul, sehingga terjadilah tekanan pasa otot-otot dasar panggul yang
secara reflektoris yang menimbulkan masa mengedan karena tekanan
pada rectum, ibu seperti merasa mau buang air besar, dengan terasa
tanda anus membuaka pada waktu his, kepala janin mulai kelihatan. Vulva
membuka dan perineum meregang. Dengan his mengedan yang
terpimpin, akan lahirlah kepala dengan diikuti badan rahim (Sinopsis
Obstertri 1998:95)
3. Kala III
Setelah kala II kontraksi uterus berhenti sekitar 5 sampai 10 menit
dengan lahirnnya bayi, sudah melepaskan plasenta.
Lepasnya plasenta sudah diperkirakan dengan memperhatikan
tanda-tanda dibawah ini:
- uterus menjadi bundar
- uterus terdorong keatas, karena plasenta dilepas ke segmen bawah
rahim
- tali pusat bertambah panjang
- terjadi perdarahan
Melahirkan plasenta dilakukan dengan dorongan ringan secara
creede pada fundus uteri
4. Kala IV
Kala IV dimaksudkan untuk melakukan observasi karena perdarahan
post partum paling sering terjadi pada 2 jam pertama.
Observasi yang dilakukan:
- Tingkat kesadaran penderita
- Pemeriksaan tanda-tanda vital: tekanan darah, nadi, pernafasan
- Kontraksi uterus
- Terjadinya perdarahan
Perdarahan dianggap normal bila jumlahnya tidak melebihi 400-500
cc. (Manuaba 1998:166)
Lamanya perdarahan pada primi dan multi adalah
Kala Primi Multi
I 13 jam 7 jam
II 1 jam jam
III jam jam
Lama Persalinan 14 jam 7 jam
III. Analisa
a. Diagnosa (dibedakan antara kala I, kala II, kala III, dan kala IV) dasar
(data subjektif, objektif)
b. Masalah
c. Kebutuhan (sesuai dengan diagnosa/masalah yang ditemukan)
IV. PENATALAKSANAAN
Melakukan penatalaksanaan sesuai dengan diagnosa, masalah, dan
kebutuhan segera serta mengevaluasi dari keefektifan asuhan yang
diberikan
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY M DENGAN PERSALINAN NORMAL
DI RUMAH SAKIT GUNUNG JATI
TAHUN 2012
A. DATA SUBJEKTIF
Identitas
Istri Suami
Nama : Ny.M Nama : Tn.S
Umur : 31 tahun Umur : 51 tahun
Pendidikan : Tidak Sekolah Pendidikan : SD
Agama : Islam Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa Suku Bangsa : Jawa
Pekerjaan : Tidak Bekerja Pekerjaan : Buruh
Alamat : Jl.Kesambi Rt.05 Rw.03 Cirebon
Anamnesa
Ibu datang ke ruang VK pada tanggal 18-01-2012 jam 14.20 WIB datang
sendiri ke RSUD Gunung Jati, ibu merasa hamil 9bulan dan masih
merasakan gerakan janin. HPHT 06-04-2011 HPL 13-01-2012.Tanggal 18-
01-2012 jam 07.00 WIB ibu merasa mulas-mulas dan keluar lendir, jam
12.00 WIB mulasnya semakin sering, Jam 14.00 WIB ibu pergi ke bidan
tapi bidan tidak ada di tempat, kemudian ibu pergi ke RSUD Gunung Jati,
Jam 14.20 WIB ibu tiba di VK.
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Emosional : Labil
2. Pemerksaan Tanda-tanda Vital
a. Tekanan Darah : 130/80 mmHg
b. Nadi : 84 x/menit
c. Pernafasan : 23 x/menit
d. Suhu : 36,8C
3. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala dan Leher
Kepala : Rambut terlihat bersih, dan tidak rontok
Wajah : tidak pucat, tidak ada oedema
Mata : Conjungtiva ananemis, sclera anikterik
Hidung: Tidak ada polip dan sekret
Mulut : Bibir tidak kering, tidak ada stomatitis, tidak ada
caries gigi
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar limfe
dan vena jugularis
b. Dada
Jantung : Bunyi reguler
Paru-paru : Tidak ada bunyi wheezing dan ronchi
Payudara : Bentuk simetris, putting menonjol, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada benjolan, tidak ada retraksi, colostrum
belum keluar
c. Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi, TFU 30 cm, TBJ
2945, letak anak memanjang, punggung kiri,
presentasi kepala, penurunan 2/5, kandung kemih
kosong, kontraksi 4x 10 menit lamanya 42 detik,
DJJ 137x/menit (reguler)
d. Genetalia : vulva tidak ada oedema, tidak ada varises dan
tidak ada pembesaran kelenjar bartholini.
-Pemeriksaan dalam :
1) v/v (vulva vagina) : tidak ada kelainan
2) Portio : tebal lunak
3) Pembukaan : 7-8 cm
4) Ketuban : positif (+), tidak ada bagian terkecil atau bagian
terkemuka
5) Bagian terendah : kepala Hodge II-III
6) Penunjuk : ubun-ubun kecil kiri depan
e. Anus : Tidak haemorhoid
f. Ekstremitas atas dan bawah : Tidak ada oedema, tidak ada varises,
reflek patella kanan dan kiri (+)
4. Pemeriksaan Penunjang
a. HB : 11,8 gram %
b. Leukosit (WBC): 7.650 mm3
c. Hematokrit : 35,3%
d. Trombosit : 232.000 mm3
C. ANALISA
Ny. M umur 31 tahun G2P1A0 parturient aterm (40-41 minggu) kala 1 fase
aktif, janin tunggal hidup intauterine.
D. PENATALAKSANAAN
1. Membina hubungan baik dengan klien hubungan terbina dengan baik
2. Melakukan informed consent sebelum pemeriksaan ibu bersedia
untuk diperiksa dan suami menandatangani lembar Informed Consent
3. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga ibu
dan keluarga mengetahui hasil pemeriksaan
4. Menawarkan untuk memilih pendamping pada saat proses persalinan
ibu akan didampingi oleh suaminya
5. Menawarkan makan dan minum di sela his ibu makan roti 1
potong dan minum teh manis 200 cc
6. Memantau kemajuan persalinan kondisi janin dan ibu dan
mengobservasi setiap 30 menit sekali terlampir dalam partograf
7. Menyiapkan alat-alat, obat-obatan yang diperlukan,dan perlengkapan
yang diperlukan ibu dan bayi perlengkapan sudah disiapkan
8. Merencanakan Pemeriksaan Dalam 4 jam kemudian atau jika atas
indikasi
9. Mendokumentasikan Asuhan secara SOAP hasil terlampir di
status
C. ANALISA
KALA II
D. PENATALAKSANAAN
1. Memberi tahu hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga ibu dan
keluarga mengetahui hasil pemeriksaan
2. Jam 15.10 WIB mnengajarkan teknik mengeran yang baik ibu
dapat melakukannya tetapi bayi belum lahir
3. Memberikan dukungan moril dan spiritual pada ibu dan keluarga
ibu terlihat lebih tenang
4. Menganjurkan untuk miring ke kiri ibu bersedia untuk miring
ke kiri
5. Menganjurkan untuk beristirahat , makan minum dan cek DJJ di sela his
Ibu minum teh manis 100 cc, DJJ : 145 x/menit
6. Menganjurkan untuk tidak menahan BAK ibu tidak bisa BAK
secara normal
7. Melakukan kateterisasi jam 15.20 wib volume urine 100 cc
8. Memposisikan ibu untuk persalianan ibu dalam posisi litotomi
9. Mengecek dan mendekatkan alat-alat alat sudah didekatkan
10. Menolong persalinan secara APN pukul 15.40 WIB bayi lahir
spontan tidak segera menangis, jenis kelamin laki-laki, gerakan kurang
aktif, tonus otot lemah
C. ANALISA
Kala III, potensial terjadi retensio plasenta dan perdarahan
D. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga
ibu dan keluarga mengetahui hasil pemeriksaan
2. Meletakan bayi diatas perut ibu, mengeringkan bayi, merangsang taktil
dan mengganti kain bayi yang basah dengan yang kering
3. Melakukan penjepitan dan pemotongan tali pusat tali pusat
sudah diklem dan dipotong
4. Menyerahkan bayi ke petugas perynatologi untuk penanganan
selanjutnya
5. Memastikan tidak ada janin ke dua janin tunggal
6. Melakukan menejemen aktif kala III :
a. Memberi tahu ibu akan disuntik
b. Menyuntikan oxytosin 10 IU secara IM di 1/3 paha kanan atas bagian
distal lateral
c. Melakukan Penegangan Tali Pusat Terkendali terdapat
tanda-tanda pelepasan plasenta
d. Melahirkan plasenta plasenta lahir spontan pukul 15.45 WIB,
pengeluaran darah 150 cc
e. Melakukan massase uterus selama 15 detik dan memeriksa kontraksi
uterus kontaksi uterus baik
B. DATA OBJEKTIF
Plasenta lahir pada pukul 15.45 WIB, keadaan umum ibu sedang, kandung
kemih kosong, TFU 2 jari di bawah pusat.
C. ANALISA
Kala IV potensial terjadi perdarahan
D. PENATALAKSANAAN
1. Memeriksa kelengkapan plasenta kotiledon dan selaput
plasenta lengkap
2. Memeriksa laserasi jalan lahir terdapat robekan derajat dua
3. Mengecek kontraksi uterus kontraksi uterus baik
4. Mengajarkan kepada ibu dan keluarga untuk melakukan massase
uterus
Ibu dan keluarga dapat melakukannya dengan baik
5. Melakukan penjahitan laserasi tanpa anastesi laserasi sudah di
jahit secara jelujur
6. Memberikan rasa nyaman ibu telah dibersihkan, terlihat rapih,
bersih dan nyaman
7. Menganjurkan untuk makan, minum, dan istirahat ibu minum teh
hangat 200 cc
8. Mendekontaminasikan alat alat-alat telah direndam
dilarutan klorin 0,5 % selama 10 menit
9. Melakukan cuci bilas dan DTT cuci bilas dan DTT telah dilakukan
10. Melakukan observasi kala IV setiap 15 menit dalam 1 jam pertama dan
setiap 30 menit pada jam kedua hasil terlampir dalam pertograf
11. Memberikan ucapan selamat kepada ibu dan keluarga ibu terlihat
bahagia
12. Mendokumentasikan Asuhan secara SOAP dan melengkapi partograf
hasil terlampir di status