Anda di halaman 1dari 10

D.U.M.

(Diberkati Untuk Memberkati)


II Kor.8:16-24
(Pembinaan Pentakosta Gereja Kristus Petamburan,
9 Mei 2008)
Intro.
Kepala Suku yang Bersaksi
Seorang kepala suku Indian selalu bersaksi
tentang betapa indahnya Yesus baginya. Teman-
temannya heran mengapa ia bersaksi demikian,
Mengapa kau selalu membicarakan tentang kasih
Yesus? Apakah kau tidak tahu topik yang lain?
demikian keluh mereka.
Dengan tersenyum, kepala suku itu kemudian
mengumpulkan ranting dan membuat lingkaran dari
ranting-ranting itu. Kemudian, ia mengambil seekor
ulat dan meletakkannya di tengah. Tak lama kemudian,
ia pun membakar ranting-ranting itu.
Ulat yang berada di tengah mulai menggeliat
kepanasan. Ia merangkak berusaha keluar, namun tentu
saja usahanya sia-sia belaka. Ketika api mulai mendekat
ke tengah dan panas semakin terasa, tiba-tiba ulat itu
menjulurkan kepalanya ke atas, seolah-olah berkata,
Pertolonganku datangnya dari atas. Seketika itu juga,
dengan tenang kepala suku itu membungkuk dan
menjulurkan jarinya. Ulat itu mendekat dan
menggulungkan dirinya pada jari sang kepala suku.
Kepala suku itu mengeluarkannya dari api dan
menyelamatkannya.
Kepala suku itu kemudian berkata, Teman-
teman, aku seperti ulat tadi, terjebak di dalam dosa.
Jiwaku merana sementara aku mengetahui bahwa aku
akan terbakar di dalam api neraka. Ketika aku berputus
asa, aku kemudian menjulurkan kepalaku ke atas,
mengharapkan pertolongan dari sana. Pada saat itulah
Yesus membungkuk, merendahkan diri-Nya dan datang
menyelamatkan aku. Sekarang jiwaku bebas dan
sukacita. Sekarang katakan padaku, tidak pantaskah
aku mengucap syukur dan memuji nama-Nya?
1
Sikap sang kepala suku seharusnya adalah sikap
yang dimiliki oleh semua orang yang telah diselamatkan.
Jika kita telah diselamatkan, maka seharusnya kitapun
rindu orang lain untuk diselamatkan.
Lagipula, Yesus mati bukan hanya untuk kita.
Yesus mati untuk semua orang berdosa. Tujuan-Nya
memberkati hidup kita adalah agar kita bisa memberkati
pekerjaan-Nya dan memberkati banyak orang.
Prop.
Kita harus hidup untuk memberkati
pekerjaan Tuhan
Quest.
Bagaimana kita dapat memberkati pekerjaan
Tuhan?
Trans.
Sedikitnya ada tiga langkah konkret yang dapat
kita lakukan untuk memberkati pekerjaan Tuhan
1) Melatih Misionaris Lokal
Apa itu misionaris lokal? Misionaris lokal adalah
anggota jemaat gereja lokal yang diperlengkapi dan
diutus untuk melakukan tugas pelayanan penginjilan
dan perintisan.
Mereka bisa saja diperlengkapi oleh para pelatih
profesional atau oleh jemaat lokal sendiri, sama seperti
yang dilakukan Paulus atau Jemaat di Korintus. Paulus
dan timnya melatih dan memperlengkapi Titus dan
timnya. Di dalam ay 18, Paulus mengatakan bahwa ia
mengutus mereka yang terpuji dalam pekerjaan
pemberitaan Injil. Artinya, mereka adalah orang-orang
yang mampu dan melakukan tugas pemberitaan Injil.
Sedangkan di dalam ay 22, kita melihat bahwa Paulus
dan timnya menguji seseorang sebelum mereka
mengutusnya melakukan tugas pelayanan. Dengan
demikian, ada indikasi pelatihan formal dan informal
yang dilakukan oleh Paulus dan timnya.
Jemaat lokal pada waktu itu juga
memperlengkapi misionaris lokal yang akan diutusnya.
Didalam ay 23, Paulus mengatakan bahwa beberapa

2
misionaris adalah utusan jemaat lokal; seolah-olah,
mereka telah dipersiapkan sebelumnya untuk diutus.
Jadi jelas bahwa di dalam jemaat mula-mula ada
upaya-upaya pendidikan dan pelatihan yang dilakukan
oleh para rasul (tenaga profesional) dan jemaat lokal
sendiri.
Ilustrasi
Berapa penginjil yang Anda miliki?
Suatu kali, seorang misionaris Barat bertanya
kepada seorang pendeta Cina yang menggembalakan
100 orang jemaat, Berapa penginjil yang Anda miliki?
Pendeta itu menjawab, Oh, saya memiliki 100
orang penginjil.
Anda pasti keliru menangkap maksud saya,
kata misionaris itu, yang saya maksudkan sungguh-
sungguh adalah berapa jumlah penginjil Anda, bukan
berapa jumlah jemaat Anda.
Saya mengerti maksud Anda. Mungkin Anda
yang tidak mengerti maksud saya, jawab si pendeta,
Bukankah semua orang Kristen adalah penginjil?
Semua anggota jemaat saya adalah orang-orang yang
aktif memberitakan Injil. Itulah sebabnya, saya
mengatakan bahwa saya mempunyai 100 orang
penginjil.
Sesungguhnya, setiap orang Kristen adalah
seorang penginjil; setiap orang Kristen adalah
misionaris lokal. Itulah sebabnya, gereja berkewajiban
untuk melatih jemaatnya menjadi misionaris lokal yang
efektif.
Aplikasi
Pertanyaannya sekarang, Bagaimana kita bisa
mempersiapkan misionaris lokal? Untuk dapat
mempersiapkan misionaris lokal, ada beberapa langkah
yang bisa kita ambil. Yang pertama, kita harus berusaha
untuk mengenali mereka yang mendapatkan panggilan
khusus dan kemudian mengutus mereka ke sekolah
teologi atau seminari. Ini berarti bahwa gereja harus
mempersiapkan beasiswa untuk mereka.

3
Berapa banyak anggota jemaat yang telah kita
utus ke sekolah teologi atau seminari? Saya mengenal
sebuah gereja yang setiap tahun mengutus anak
didiknya ke seminari atau sekolah teologi. Ketika
mereka mandeg mengutus orang ke sekolah teologi
atau seminari, para pemimpin mereka merasa kuatir.
Bagi mereka, itu adalah pertanda adanya sesuatu yang
salah di dalam gereja mereka. Bagaimana dengan kita?
Apakah kita merasa resah ketika gereja kita tidak lagi
mengutus orang ke sekolah teologi?
Langkah lain adalah menjalin kerja sama dengan
lembaga-lembaga pelatihan, seperti Stratos Community
misalnya. Salah satu program Leadership Bootcamp
kami adalah sebuah program yang diperuntukkan bagi
para calon pemimpin gereja. Melalui program ini, kami
merancang bangun standar nilai seorang pemimpin dan
menyelaraskannya dengan nilai-nilai alkitabiah. Kami
juga membantu para pemimpin itu untuk menemukan
visi pribadi mereka di dalam pelayanan. Motto kami
untuk leadership bootcamp ini adalah we bring you hell
to make you an angel.
Jika gereja memutuskan untuk melatih sendiri
anggota jemaatnya, maka gereja harus menyiapkan
sebuah kurikulum bertujuan. Artinya, gereja
mempunyai program dengan hasil akhir konkret, yaitu
para misionaris lokal. Gereja dengan kurikulum
bertujuan akan memiliki program pendidikan yang
terstruktur dan jelas. Contohnya adalah gereja
Abbalove.
2) Mengutus Misionaris Lokal
Setelah diperlengkapi, para misionaris lokal itu
harus diutus untuk melayani. Itulah yang dilakukan
oleh Paulus dan jemaat gereja lokal. Di dalam ay 17,
Paulus mengatakan bahwa Titus menyambut anjurannya
untuk pergi. Di dalam ay 18 dan ay 22, Paulus
mengatakan bahwa ia dan timnya mengutus satu tim
untuk pergi. Sedangkan di dalam ay 23, Paulus
mengatakan bahwa tim ini adalah juga utusan jemaat.

4
Jelas sudah bahwa ada upaya pelatihan dan
pengutusan di dalam kehidupan jemaat mula-mula.
Ilustrasi
Goforth
Jonathan Goforth, seorang misionaris kelahiran
Kanada, terkenal dengan sebutan Pengabar Injil
terkenal di China. Misionaris Ruth Tucker menulis,
Dari semua misionaris yang melayani di Asia selama
abad ke 19 dan awal abad ke 20, tidak ada orang yang
lebih cepat berespon kepada pelayanan pribadinya
daripada yang dilakukan Jonathan Goforth.
Tentang Goforth, Dr. Charles Trumbull berkata,
Program misionaris Allah selama setengah abad yang
lalu tidak akan selesai tanpa dirinya. Goforth menjadi
pengabar Injil yang sangat kuat di seluruh Asia. Banyak
orang yang datang kepada Kristus melalui pelayanannya.
Selama karir misionarisnya, lima puluh orang Cina
menjadi pendeta atau pengabar Injil.
Apa yang membuat Jonathan pergi ke seberang
lautan?
Dia datang kepada Kristus pada waktu ia berusia
18 tahun. Tidak lama kemudian, ia menyerahkan
hidupnya setelah membaca buku Memoirs Robert
Murray MCheyne. Tetapi Dr. George Mackay,
misionaris veteran di Taiwan lah yang menariknya ke
pelayanan di seberang lautan. Mackay telah berkeliling
Amerika Utara selama dua tahun untuk mencari pemuda
yang mau diutus oleh Tuhan. Namun tidak ada seorang
pun yang bersedia. Suatu malam, ia berkhotbah bahwa
ia telah gagal karena tidak ada seorang pun yang berkata
ya, dan ia harus kembali ke Taiwan seorang diri.
Satu hal yang tidak diketahuinya. Ia tidak gagal.
Malam itu, Jonathan mendengarkan khotbahnya.
Mengenai khotbah malam itu, Jonathan Goforth
berkata, Saya mendengar suara Tuhan yang berkata,
Siapa yang mau pergi untuk Aku dan siapa yang akan
Kuutus? dan saya menjawab, Ini aku, utuslah aku
Sejak saat itu, saya menjadi misionaris asing.

5
Panggilan Tuhan tidak akan pernah gagal ketika
panggilan itu didengar oleh orang yang telah
mempersembahkan hidupnya kepada Tuhan.
Bagaimana dengan Anda? Maukah Anda diutus-Nya?
Agar kita bisa diutus olehnya, kita harus
mempersembahkan hidup kita untuk dikuduskan-Nya.
Maukah Anda?
Aplikasi
Kita tidak akan pernah mengenal Jonathan
Goforth jika tidak ada seorang George Mackay. Tidak
akan pernah ada misionaris jika tidak ada yang
mengutusnya. Masalahnya sekarang, apakah gereja kita
adalah gereja pengutus? Berapa banyak orang yang kita
utus untuk memberitakan Injil dan mendirikan pos-pos
PI? Berapa banyak orang yang kita utus untuk
memberitakan Injil?
3) Membiayai Misionaris Lokal
Untuk melakukan pelatihan dan pengutusan
tentu saja dibutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Masalahnya, siapa yang harus membiayai tugas
penyelenggaraan yang begitu besar itu? Dari apa yang
kita baca, tampaknya biaya pelayanan para misionaris
lokal itu ditanggung oleh jemaat gereja lokal, baik secara
kolektif maupun secara lokal. Artinya, jemaat lokal
menanggung misionarisnya sendiri atau mengadopsi
misionaris lain dan mengumpulkan uang untuk tugas
pelayanan. Paulus mengatakan di dalam ay 20
bahwa hasilnya besar sekali.
Pertanyaannya sekarang, mengapa jemaat lokal
mau dibebani seperti ini? Tampaknya, mereka mau
dibebani karena sedikitnya dua alasan. Yang pertama,
mereka mau membuktikan kasih mereka. Mereka
mengerti bahwa mereka telah menjadi kaya karena
kemiskinan Yesus Kristus, sehingga mereka rela menjadi
miskin agar orang lain menjadi kaya.
Kedua, mereka mau membuktikan kemegahan
Paulus atas mereka. Apa artinya? Mereka sadar bahwa
mereka telah dimenangkan melalui pelayanan Paulus.
Mereka juga mengerti bahwa mereka telah dilatih dan
6
dididik oleh Paulus sendiri. Secara rohani, mereka
adalah anak-anak Paulus. Hidup mereka di dalam
Tuhan adalah bukti kemegahan Paulus. Jika mereka
memberkati orang-orang yang Paulus utus, maka
mereka menunjukkan penghargaan mereka kepada
Paulus sendiri.
Jadi jemaat lokal bersedia membiayai misionaris
lokal karena mereka mau membuktikan kasih mereka
kepada Kristus dan mereka mau membuktikan
kemegahan bapa rohani mereka pada orang yang
diutus.
Ilustrasi
Warisan Iman
Ayah saya adalah seorang pekerja keras. Ia
mewariskan sifat itu kepada kami anak-anaknya. Mulai
dari saya, anak pertama, sampai ke adik perempuan saya
sebagai anak terakhir, kami semua adalah pekerja keras.
Sekalipun demikian, ayah saya adalah family
man. Bagi papa, keluarga adalah segala-galanya. Ia rela
mengorbankan apa saja, bahkan dirinya sendiri, bagi
keluarga. Semangat ini pun menjadi warisan kami.
Suatu ketika, kami sekeluarga berkumpul. Kami
saling sharing satu dengan yang lain. Para menantu
keluarga ikut di dalam acara ini. Kami semua
memberikan penghargaan pada papa. Di akhir acara,
kami semua berpelukan dengan satu janji: apa yang baik
yang papa wariskan, akan kami pertahankan sampai ke
anak cucu kelak.
Janji ini adalah janji yang saya pegang ketika
saya mendirikan Stratos Community. Istri saya sampai
bergidik melihat bagaimana saya bekerja. Ia berkata,
Kamu ini think tank-nya juga, ya kosternya juga.
Bukan saya tidak punya tim. Namun bagi saya, teladan
saya dalam bekerja itu penting. Semangat yang saya
dapatkan dari papa adalah semangat yang saya wariskan
di dalam Stratos. Saya rindu membuktikan
kemegahan keluarga Lukas kepada siapapun yang
melihatnya.
Aplikasi
7
Sekarang, apakah yang memotivasi pengeluaran
uang gereja ini? Di dalam setiap keputusan untuk
mengeluarkan uang, gereja ini harus memiliki dua
prinsip. Yang pertama, uang harus digunakan untuk
memperkenalkan kasih Kristus kepada semua orang.
Kedua, penggunaan uang harus mencerminkan
semangat dan standar nilai gereja kita.
Saya pernah melayani satu gereja yang tidak
terlalu menyukai penginjilan. Filosofi mereka: ini
adalah gereja keluarga. Gereja ada untuk keluarga para
pendirinya. Perintis gereja ini adalah seorang manajer
perusahaan. Ia juga orang yang menyukai seni.
Semangatnya nampak dalam pengelolaan gereja itu.
Gereja itu dikelola seperti perusahaan. Hamba Tuhan
dianggap karyawan. Dan mereka siap mengeluarkan
uang besar-besaran untuk acara-acara entertaint, entah
itu Natal atau HUT gereja, namun sangat perhitungan
untuk penginjilan. Hasilnya, sebuah gereja mini yang
sarat dengan keributan dan kepahitan.
Sekarang, apa standar nilai gereja ini? Apakah
gereja ini adalah gereja yang rindu untuk memperkaya
orang lain melalui Kristus? Apakah gereja ini adalah
gereja yang mewarisi iman dan semangat para rasul?
Jangan terburu-buru menjawab. Bahkan Anda tidak
perlu menjawab pertanyaan saya. Sebab saya akan
segera mengetahuinya ketika saya melihat laporan
keuangan atau warta gereja Anda. Filosofi dan standar
nilai gereja Anda bisa diukur darinya: dimana hartamu
berada disitu pula hatimu berada.
Penutup
Henry Crowell
Ketika Henry Crowell berusia sembilan tahun
ayahnya meninggal karena TBC dan ketika ia berusia
tujuh belas tahun, Henry juga mengidap penyakit itu.
Dia sedang sekarat ketika ia menghadiri kampanye
pengabaran Injil D.L. Moody di Cleveland, Ohio. Dia
mendengarkan dengan cermat ketika Moody mengutip
temannya, Henry Varley, Dunia belum melihat apa

8
yang dapat dilakukan Tuhan melalui seseorang yang
berdedikasi penuh pada-Nya.
Crowell memutuskan untuk menjadi pelayan
Allah. Perkataan Moody merupakan perkataan Tuhan
bagi saya...Saya tidak akan pernah berkhotbah seperti
Moody. Tetapi saya bisa mencari uang dan mendukung
pelayanan seperti Moody. Saya menetapkan hati, Oh,
Tuhan, jika Kau memperpanjang hidupku dan
mengijinkan aku mencari uang untuk dipergunakan
untuk pelayanan-Mu, aku akan menjauhkan namaku
sehingga Engkau akan dimuliakan.
Tidak lama setelah itu, Henry menemukan Ayub
5:19; Dari enam macam kesesakan engkau diluputkan-
Nya dan dalam tujuh macam engkau tidak kena
malapetaka. Tuhan rupanya meyakinkan dia untuk
sembuh melalui ayat itu.
Henry makin kuat dan mulai menjalankan
usahanya, dengan pintar menginvestasi harta
keluarganya. Dia mulai membangun perusahaan,
membeli barang-barang, dan memperkenalkan inovasi
ke pasaran. Ketika penggilingan yang dimiliki oleh
Quaker tersedia, Henry membelinya dan mulai
memimpikan produk sereal modern untuk keluarga
Amerika. Lalu Quaker Oats Company didirikan.
Uang masuk dan keluar. Henry dengan
konsisten memberikan 65 sampai 70 persen
penghasilannya untuk pelayanan Kristen. Jutaan dolar
mengalir ke gereja, sekolah dan misi. Dia bekerja tanpa
lelah untuk Moody Bible Institute di Chicago yang masih
baru. Dibawah visinya, MBI keluar dari krisis keuangan
dan menjadi pusat pelatihan yang kuat. Dia membantu
membangun Moody Press, Moody Magazine, dan
pelayanan radio Moody.
Setelah kematiannya, keluarganya menemukan
sebuah kartu di atas mejanya. Kartu itu telah ditulis
empat puluh tahun sebelumnya dan dibawanya dalam
saku sepanjang tahun. Di kartu itu, ia menuliskan
filosofi jiwanya: Jika aku dapat selalu hidup untuk
menyenangkan-Nya, aku akan sangat bahagia.
9
Henry Crowell, orang di balik suksesnya Quaker
Oats, adalah orang yang berhasil dalam hidupnya sebab
ia tahu bahwa ia diberkati untuk memberkati. Orang
yang rindu dan bergerak untuk memberkati orang lain
adalah orang yang sukses. Demikian pula halnya dengan
gereja. Jika gereja kita diberkati untuk memberkati,
maka gereja kita adalah gereja yang sukses. Jika gereja
kita menjadi gereja yang D.U.M., maka gereja kita akan
mengalami boom jiwa-jiwa.

10

Anda mungkin juga menyukai