Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

I.2 Tujuan Praktikum

I.3 Rumusan Masalah


BAB II
DASAR TEORI
--------

II.1.Alat yang Diperiksa


I.1.1 Motor DC (pengertian, cara kerja, dan jenis2)

II.1.2.Motor Induksi 1 Fasa(pengertian, cara kerja

Gambar 1:Motor Induksi 1Fasa (Contoh)


http://maintenace.wordpress.com/motor-listrik/motor-induksi-1-phase/

Gambar urut 1, 2, 3, 4,5 dst


Dengan sumber.

II.1.3.Motor Induksi 3 Phase (pengertian, cara kerja,


II.1.4.Generator (pengertian, cara kerja,)
II.1.5.Transformator(pengertian, cara kerja,jenis2)

II.2.Alat yang Digunakan


II.2.1. Multitester (pengertian, cara kerja,jenis2)
----
a. Multimeter Digital
b. Multimeter Analog
Tahanan Kumparan (pengertian)
II.2.2.Insulation Tester ((pengertian, cara kerja,)
Tahanan Isolasi (Pengertian)
II.3 Definisi
II.3.1 Rewinding (pengertian, cara rewinding)

II.3.2 Reinsultating/Reinsulation (pengertian, cara reinsulating))

II.4 Macam-macam Pemeriksaan Alat


II.4.1 Merger Test (pengertian, cara kerja)

II.4.2 High Potential test (pengertian, cara kerja,)

II.5 Standarisasi
IEEE stds 43, sec 5.4 and 12.2,
Tes resistansi isolasi (IR) dilakukan sebagaimana ditentukan oleh IEEE stds. 43,
Sec. 5.4 dan 12.2. Uji tegangan diterapkan selama satu menit. Nilai tegangan yang
diterapkan sebagaimana didefinisikan dalam IEEE stds. 43, Tabel 1. Bacaan dicatat
dalam Meg-ohm dan dikoreksi ke 40C. (Catatan: perangkat lunak kami melakukan
koreksi ini hanya dengan memasukkan suhu lingkungan). Tegangan diterapkan
ditetapkan sebagai berikut:
Serta nilai tahanan isolasi antara penghantar satu dan penghantar yang lain maupun
antara penghantar dan ground, nilai resitansi minimumnya adalah sebesar tegangan operasi
dalam KV ditambah 1 kemudian dikalikan 100 M yang dapat di rumuskan sbb :

Rmin = ( Vrms + 1 ) x 100 M

Dimana :
Rmin = Resistansi minimum lilitan ( M )
Vrms = Tegangan Kerja dalam KV ( Line-to-Line ).

Standard isolasi pada trafo berdasarkan VDE


Pengukuran tahanan isolasi belitan trafo ialah proses pengukuran dengan suatu
alat ukur Insulation Tester untuk memperoleh hasil (nilai/besaran) tahanan isolasi
belitan/kumparan trafo tenaga antara bagian yang diberi tegangan (fasa) terhadap
badan (Case) maupun antar belitan primer, sekunder dan tertier (bila ada). Pengukuran
tahanan isolasi dilakukan pula untuk mengetahui nilai tahanan isolasi trafo ukur seperti
trafo arus dan trafo tegangan namun ada beberapa ketentuan (batasan batasan)
yang harus dipenuhi sehingga diperoleh harga yang optimal
Hasil pengukuran tahanan isolasi belitan trafo juga dipengaruhi oleh kebersihan
permukaan isolator bushing, suhu trafo, faktor usia dan kelembaban udara di sekitarnya.
Menurut standard VDE (catalouge 228/4) minimum besarnya tahanan isolasi kumparan
trafo, pada suhu operasi dihitung 1 kilo Volt = 1 M (Mega Ohm). Dengan catatan 1 kV =
besarnya tegangan fasa terhadap tanah, kebocoran arus yang diijinkan setiap kV = 1 mA.
Pada dasarnya pengukuran tahanan isolasi belitan trafo adalah untuk mengetahui
besar nilai kebocoran arus (leakage current) yang terjadi pada isolasi belitan atau
kumparan primer, sekunder atau tertier. Kebocoran arus yang menembus isolasi peralatan
listrik memang tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, salah satu cara meyakinkan bahwa
trafo cukup aman untuk diberi tegangan adalah dengan mengukur tahanan isolasinya.
Kebocoran arus yang memenuhi ketentuan yang ditetapkan akan memberikan jaminan
bagi trafo itu sendiri sehingga terhindar dari kegagalan isolasi.

II.6.Pengaplikasian Alat
II.6.1 Aplikasi yang digunakan di darat

No. Nama Gambar Penjelasan

II.6.2 Aplikasi yang digunakan di laut

No. Nama Gambar Penjelasan

BAB III
III.1. Peralatan dan Fungsi (Tabel, dengan foto asli kelompok)

No. Nama Alat Gambar Fungsi

III.2 Langkah Kerja (Langkah kerja per alat dijelaskan seperti apa)

III.3 Tabel Data Hasil Praktikum


BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

IV.1 Analisa Data

1. Motor DC shunt

Nilai Tahanan Isolasi Nilai Standar Keterangan


(I.E.E.E.)
R. shunt R. shunt R. jangkar Thn. Pembuatan Menurut standarisasi I.E.E.E,
- Body -jangkar - Body motor > 1970 nilai tahanan isolasi yang
dimiliki Motor DC shunt ini
IR1 min > 100 M masih bagus karena > dari
100 M

Kondisi Bearing : (analisa Kondisi Bearing)

(analisa setiap orang beda bahasanya)

Spesifikasi Motor :

2. Motor DC compound

Nilai Tahanan Isolasi Nilai Standar (I.E.E.E.) Keterangan


Thn. Pembuatan motor >
1970
R. shunt - Body IR1 min > 100 M Menurut standarisasi I.E.E.E, nilai
tahanan isolasi yang dimiliki Motor
DC compound ini masih masuk
toleransi karena nilai tahanan
isolasinya > dari 100 M
R. seri Body IR1 min > 100 M Menurut standarisasi I.E.E.E, nilai
tahanan isolasi yang dimiliki Motor
DC compound ini masih masuk
toleransi karena nilai tahanan
isolasinya > dari 100 M
R. jangkar - IR1 min > 100 M Menurut standarisasi I.E.E.E, nilai
Body tahanan isolasi yang dimiliki Motor
DC compound ini masih masuk
toleransi karena nilai tahanan
isolasinya > dari 100 M
R. Shunt R. IR1 min > 100 M Menurut standarisasi I.E.E.E, nilai
Jangkar (A-C) tahanan isolasi yang dimiliki Motor
DC compound ini masih bagus
karena > dari 100 M
R. shunt R. IR1 min > 100 M Menurut standarisasi I.E.E.E, nilai
Seri (C-E) tahanan isolasi yang dimiliki Motor
DC compound ini masih bagus
karena > dari 100 M
R. seri R. IR1 min > 100 M Menurut standarisasi I.E.E.E, nilai
Jangkar (E-A) tahanan isolasi yang dimiliki Motor
DC compound ini masih bagus
karena > dari 100 M
Kondisi Bearing : (Analisa kondisi Bearing)

(analisa setiap orang beda bahasanya)

Spesifikasi Motor :

3. Motor Induksi 1 Phase

Nilai Tahanan Isolasi Nilai Standar Keterangan


(I.E.E.E.)
D1 - Body D2 - Body D1 D2 Thn. Pembuatan Menurut standarisasi I.E.E.E,
motor > 1970 nilai tahanan isolasi yang
IR1 min > 100 M dimiliki Motor induksi 1 phase
ini masih bagus karena > dari
100 M
Kondisi Bearing : (analisa kondisi bearing)

(analisa setiap orang beda bahasanya)


Spesifikasi Motor :

4. Motor Asinkron 3 Phase

Nilai Tahanan Isolasi Nilai Standar (I.E.E.E.) Keterangan


Thn. Pembuatan motor >
1970
U - Body IR1 min > 100 M Menurut standarisasi I.E.E.E, nilai
tahanan isolasi yang dimiliki Motor
Asinkron 3 Phase ini masih bagus
karena > dari 100 M
V Body IR1 min > 100 M Menurut standarisasi I.E.E.E, nilai
tahanan isolasi yang dimiliki Motor
Asinkron 3 Phase ini masih bagus
karena > dari 100 M
W - Body IR1 min > 100 M Menurut standarisasi I.E.E.E, nilai
tahanan isolasi yang dimiliki Motor
Asinkron 3 Phase ini masih bagus
karena > dari 100 M
U-V IR1 min > 100 M Menurut standarisasi I.E.E.E, nilai
tahanan isolasi yang dimiliki Motor
Asinkron 3 Phase ini masih bagus
karena > dari 100 M
V-W IR1 min > 100 M Menurut standarisasi I.E.E.E, nilai
tahanan isolasi yang dimiliki Motor
Asinkron 3 Phase ini masih bagus
karena > dari 100 M
W-U IR1 min > 100 M Menurut standarisasi I.E.E.E, nilai
tahanan isolasi yang dimiliki Motor
Asinkron 3 Phase ini masih bagus
karena > dari 100 M
Kondisi Bearing : (analisa kondisi bearing)

(analisa setiap orang beda bahasanya)


Spesifikasi Motor :

5. Generator :

Nilai Tahanan Nilai Standar (I.E.E.E.) Keterangan


Isolasi Thn. Pembuatan motor
> 1970
P - Body IR1 min > 100 M Menurut standarisasi I.E.E.E, nilai tahanan
isolasi yang dimiliki Generator ini masih
masuk toleransi karena nilai tahanan
isolasinya > dari 100 M
U Body IR1 min > 100 M Menurut standarisasi I.E.E.E, nilai tahanan
isolasi yang dimiliki Generator ini masih
masuk toleransi karena nilai tahanan
isolasinya > dari 100 M
V - Body IR1 min > 100 M Menurut standarisasi I.E.E.E, nilai tahanan
isolasi yang dimiliki Generator ini masih
masuk toleransi karena nilai tahanan
isolasinya > dari 100 M
W - Body IR1 min > 100 M Menurut standarisasi I.E.E.E, nilai tahanan
isolasi yang dimiliki Generator ini masih
masuk toleransi karena nilai tahanan
isolasinya > dari 100 M
P-U IR1 min > 100 M Menurut standarisasi I.E.E.E, nilai tahanan
isolasi yang dimiliki Generator ini masih
masuk toleransi karena nilai tahanan
isolasinya > dari 100 M
P-V IR1 min > 100 M Menurut standarisasi I.E.E.E, nilai tahanan
isolasi yang dimiliki Generator ini masih
masuk toleransi karena nilai tahanan
isolasinya > dari 100 M
P-W IR1 min > 100 M Menurut standarisasi I.E.E.E, nilai tahanan
isolasi yang dimiliki Generator ini masih
masuk toleransi karena nilai tahanan
isolasinya > dari 100 M
Kondisi Bearing : (analisa kondisi bearing)

(analisa setiap orang beda bahasanya)


Spesifikasi Motor :

6. Transformator :

Nilai Tahanan Isolasi Standard menurut Keterangan


VDE (catalouge
228/4)
Kumparan primer Min 1 M
dengan sekunder
Kumparan primer Min 1 M
dengan body
Kumparan Min 1 M
sekunder dengan
body
Pembahasan :
(analisa setiap orang beda bahasanya)
BAB V
KESIMPULAN
Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa :
(kesimpulan setiap orang beda bahasanya)

Anda mungkin juga menyukai