Anda di halaman 1dari 4

Indikator Proses : pengelolaan limbah padat

Judul Pengelolaan Limbah Padat


Demensi Mutu Kesinambungan Layanan Efisiensi
Tujuan Tergambarnya keberadaan
Definisi Pengelolaan limbah padat menurut Permenkes No. 1204 tahun
Operasional 2004
Frekuensi 1 Tahun sekali
Pengumpulan
Data
Periode Analisis Rekapitulasi dan analsa dilakukan setiap satu tahun sekali oleh
petugas pengelola limbah puskesmas kemudian data akan
dilaporkan kepada penanggung jawab mutu puskesmas dan
kepala puskesmas. Secara umum data akan dievaluasi serta
didesiminasikan kepada seluruh komponen terkait puskesmas
yang dikoordinasi oleh manajemen mutu puskesmas
Narasumber Pengelolaan limbah padatsesuai permenkes
Denominator -
Sumber Data Survei
Standar 100%
Penangung Jawab Penanggung jawab pengelola limbah puskesmas
Pengumpulan
Data
FORMAT PENGELOLAAN
NAMA
PENCATATAN LIMBAH PADAT
No Tgl PETUG RTL KET
SESUAI PERMENKES
AS
YA TIDAK
1
2

3) Penerapan manajemen resiko

implementasi manajemen resiko baik pada pelayanan UKM maupun pelayanan UKP.
Manajemen resiko dilakukan baik secara upaya reaktif dengan menggunakan
metode RCA (root cause analysis) maupun preventif dengan menggunakan metode
FMEA (Failure Mode effect analysis) Risiko yang diperkirakan dapat ditimbulkan
harus diidentifikasi dan ditindaklanjuti jika terjadi suatu kejadian yang tidak
diharapkan harus ditindaklanjuti dengan upaya yang mengurangi dampak dari
suatu kegagalan dan upaya pencegahan agar tidak terjadi lagi

Dalam hal ini Kepala Puskesmas telah membentuk tim FMEA yang terdiri dari
praktisi klinis serta telah menyusun register resiko baik resiko fasilitas maupun
Resiko yang mungkin diakibatkan oleh pelayanan yang disediakan telah melakukan
upaya preventif dengan pendekatan metode FMEA terhadap resiko tersebut
(lampiran 1 dan lampiran 2 )

4) monitoring dan penilaian mutu atau kinerja pelayanan klinis pada masing-
masing unit pelayanan dan tidak tindak lanjutnya

Penilaian kinerja dilakukan oleh koordinator tiap unit pelayanan yang ada di
puskesmas lembeyan dengan menggunakan format yang telah ditentukan
(lampiran 3) penilaian kinerja dilakukan setiap hari dan dilaporkan setiap akhir
bulan kepada ketua tim UKP ketua tim UKP melaporkan hasil penilaian kinerja
tersebut kepada wakil manajemen mutu Puskesmas

Khusus area prioritas wakil manajemen mutu langsung memantau penilaian


kinerja mutu pelayanan klinis

5) monitoring penilaian kinerja dan pelaku SDM klinis dan tidak penilaian kinerja
dan pelaku SDM klinis dan tindak lanjutnya

Puskesmas lembeyan telah menetapkan 14 indikator perilaku pemberian pelayanan


klinis yang akan dinilai setiap hari oleh koordinator tiap unit pelayanan dan akan
dilaporkan kepada ketua tim UKP tiap akhir bulan 14 indikator tersebut adalah :

1. Petugas memiliki penampilan yang bersih dan rapi


2. Petugas membersihkan ruangan pelayanan sehingga terlihat nyaman dan
bersih 3
3. Petugas selalu mendengarkan keluhan pasien
4. Petugas selalu memenuhi kebutuhan pasien
5. Petugas bersikap ramah kepada pasien
6. Petugas selalu menanyakan kondisi dari web penyakit pasien
7. Petugas menerangkan tindakan medis yang akan dilakukan dan cara
pengobatan kepada pasien
8. Pertugas menerima atau melayani dengan baik
9. Petugas secara cepat melayani pasien
10.Petugas tepat waktu datang untuk melayani pasien
11.Petugas mempunyai kemampuan yang baik untuk mendiagnosa pasien
12.Petugas mampu meyakinkan pasien sehingga pasien merasa aman
13.Petugas selalu menggunakan alat medis jarum suntik infus dan lain-lain
dalam kondisi yang aman atau steril
14.Petugas lalu menggunakan arah dalam kondisi lengkap Adapun format
penilaian 14 indikator tersebut terdapat pada (lampiran 4)

6. Upaya perbaikan mutu pelayanan klinis pada masing-masing unit kerja


berdasarkan hasil penilaian kinerja maupun umpan balik pelanggan
(pasien dan keluarganya) tim manajemen mutu Puskesmas lembean
membuat program peningkatan mutu dan keselamatan pasien dengan
memperhatikan hasil penilaian indikator mutu kerja klinik hasil pelaporan
insiden keselamatan pasien resiko klinis dan masukan serta saran dari
lintas Sektor
7. Pelaporan dan tindak lanjut insiden keselamatan pasien insiden
keselamatan pasien meliputi kejadian tidak diinginkan(KTD) kejadian
nyaris Cidera (KNC) kejadian tidak cedera (KTC) dan keadaan potensi
cidera (KPC) tim UKP harus menindak lanjuti setiap laporan yang masuk
mengenai insiden keselamatan pasien dan wajib mengidentifikasi Setiap
kejadian yang berpotensi menimbulkan cedera baik kepada penanggung
pengunjung pasien dan keluarga ataupun terhadap tenaga kesehatan dan
mengupayakan perbaikan terhadap kondisi tersebut upaya perbaikan
keselamatan pasien harus dimasukkan dalam program keselamatan
pasien Puskesmas dan format laporan dalam lampiran 5
8. penyusunan dan penerapan panduan praktis klinis penyusunan panduan
praktik klinis mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 tahun
2014 tentang panduan praktik klinis bagi dokter pelayanan primer
penerapan panduan praktik klinis tersebut di area klinis dan dilakukan
pemantauan berkala melalui audit internal
9. Monitoring dan tindak lanjut terhadap 6 sasaran keselamatan pasien
berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691 tahun 2011
tentang keselamatan pasien kami menetapkan 6 sasaran keselamatan
pasien Puskesmas lembean antara lain sebagai berikut
a. ketepatan identifikasi pasien terhadap diterapkan di TPP
b. peningkatan komunikasi yang efektif antara medis dan paramedis saat
melakukan konsultasi via telepon
c. peningkatan keamanan obat yang perlu waspadai (high Alert)
d. kepastian tepat lokasi tepat prosedur tepat pasien operasi
e. pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
f. pengurangan resiko pasien jatuh

Adapun identifikasi Adapun indikator sasaran keselamatan pasien puskesmas


Lembeyan adalah sebagai berikut

a. Kepatuhan Indentifikasi pasien di TPP

JUDUL Kepatuhan Indentifikasi pasien di TPP


TIPE Struktur Proses Outcom Proses &
INDIKATOR e Outcome
Tergambarnya upaya puskesmas dalam menjaa
TUJUAN
keselamatan pasien
DEFINISI Pelaksanaan standard identifikasi pasien pada pendaftaran
OPERASIONAL pasien sehingga tidak terjadi kesalahan pengambilan
rekam medis pasien rawat jalan dengan cara memeriksa
kelengkapan identitas berupa nama pasien, nama
keluarga, alamat, tanggal lahir, dan mengklarifikasi
kembali kebenarannya kepada pasien sebelum
menyerahkan rekam medis kepada petugas pembawa
rekam medis. Semua standar identitas pasien harus
dilakukan dengan tepat dan benar, apabila ada salah satu
atau lebih elemen yang tidak dilaksanakan maka
dinyatakan insiden nyaris cedera

FORMULA X 100%
NUMERATOR
DENOMINATOR
Jumlah pasien rawat jalan yang diidentifikasi sesuai
NUMERATOR
standard
DENOMINATOR Jumlah seluruh pasien rawat jalan yang mendaftar
STANDAR 100%
KRITERIA Seluruh pasien rawat Jalan

Anda mungkin juga menyukai