Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pada zaman ini kemajuan teknologi berkembang sangat pesat, tak
terkecuali di bidang alat-alat kesehatan dirumah sakit dengan kebutuhan yang
ada di rumah sakit harus ada pelayanan kesehatan yang layak dengan tingkat
keakurasian dan keamanan yang terjamin. Untuk memenuhi semua itu maka
dibutuhkan suatu tindakan penanganan yang mumpuni dalam proses
penyembuhan atau terapi pasien yang menderita hiperbilirubin dapat ditangan
dengan baik oleh dokter. Maka diperlukan alat yang dapat membantu pasien
dalam proses penyembuhan penyakit hiperbilirubin dengan memberikan
parameter kelayakan alat tersebut dilakukan setiap alat akan digunakan untuk
pasien yang menderita penyakit hiperbilirubin.
Blue Light Terapy adalah alat terapi yang digunakan untuk bayi yang
menderita penyakit hiperbilirubin atau bias disebut bayi kuning. Dalam hal ini
ada bagian organ hati bayi penderita yang tidak dapat berfungsi seperti bayi
normal. Penggunaan alat ini bayi akan disinari oleh alat blue light terapy
dengan panjang gelombang tertentu selama beberapa jam tergantung kada
bilirubin pada bayi.
Pada penggunaan Blue Light Terapy dalam waktu yang lama akan terjadi
penurunan intensitas cahaya yang tidak dapat atau memperlambat proses
penyembuhan terhadap pasien yang menderita penyakit hiperbilirubin. Demi
menjaga agar intensitas cahaya tetap pada nilai yang baik atau layak maka
teknisi melakukan pengecekan dalam jangka waktu yang cukup lama. Hal ini
dimaksudkan agar intensitas cahaya pada alat masih dalam keadaan layak.
Intensitas cahaya yang tepat akan menurunkan kadar bilirubin dengan baik
apabila intensitas cahaya kurang tepat maka tidak akan atau memperlambat
penurunan kadar bilirubin.
Kami sebagai penulis membuat suatu alat blue light dengan menambahkan
parameter intensitas cahaya yang hasilnya dapat dilihat di Display yang
tersedia dan apabila intensitas cahaya tersebut mengalami penurunan dengan

1
nilai tidak tepat maka akan ada notifikasi SMS (Short Message Service) untuk
menunjukan lampu Blue Light Terapy sudah mengalami penurunan dan harus
diganti. Dengan judul sebagai berikut :
RANCANG BANGUN BLUE LIGHT TERAPY DENGAN
MONITORING INTENSITAS CAHAYA BERBASIS ARDUINO UNO

1.2 RUMUSAN MASALAH


Perumusan masalah yang di teliti sebagai berikut :
Apakah monitoring intensitas cahaya pada alat blue light terapy berbasis
arduino uno dapat mengecek lampu pada blue light terapy pada saat
mengalami penurunan disetiap awal pemakaian?

1.3 PEMBATASAN MASALAH


Dalam perencanaan dan penyusunan karya tulis ilmiah ini perlu adanya
pembatasan masalah agar tidak terjadi pelebaran atau perluasan masalah
dalam penyajian dan pembahasannya.
Pembahasan dari pembuatan modul rancang bangun Blue Light
Therapy Dengan Monitoring intensitas cahaya Berbasis Arduino Uno ini
terbatas pada :
1. Berapa range intensitas cahaya yang layak untuk alat blue light terapy?
2. Pembuatan monitoring suhu menggukan sensor LDR (Light Dependent
Resistor) dengan arduino uno.
3. Monitoring intensitas cahaya terus dilakukan pada awal alat menyala.
4. Intensitas cahaya mengalami penurunan akan adan notifikasi SMS.

1.4 TUJUAN PENELITIAN


1. Umum
Membuat rancang bangun alat Blue Light Therapy Dengan Monitoring
Intensitas Cahaya Berbasis Arduino Uno.
2. Khusus
Mengetahui keakurasian sensor intensitas cahaya yang digunakan pada
Blue Light Therapy Dengan Monitoring Intensitas Cahaya Berbasis
Arduino Uno.

1.5 MANFAAT PENELITIAN


1. Membantu user dalam memonitoring intensitas cahaya lampu blue light
terapy untuk mengetahui lampu Blue Light Therapy masih baik atau
tidak.
2. Membuat inovasi baru pada penggunaan alat Blue Light Therapy.

2
3. Mendeskripsikan hasil studi lapangan berdasarkan percobaan kedalam
bentuk karya tulis ilmiah.
4. Menjadikan modul ini sebagai bahan ajar didalam Mata Kuliah Peralatan
Terapy dan Mikrokontroller.

1.6 METODOLOGI PENELITIAN


Dalam penyusunan tugas akhir ini dengan metode sebagai berikut :
1 Studi pustaka
Metode dengan cara mencari referensi dan mempelajari materi-materi
tentang data sheet Arduino Uno dan komponen komponen lain yang
digunakan.
2 Pembuatan sistem monitoring pada Alat.
3 Pengujian, yaitu melakukan percobaan dan pengujian pada modul.
4 Analisa data, yaitu dengan membandingkan antara hasil yang diperoleh
dari uji coba modul dengan perhitungan secara teori.
5 Penyusunan laporan, membuat karya tulis yang merupakan hasil studi
literature dan pendataan serta pengujian dari modul yang dibuat.
6 Penyusunan tugas akhir

1.7 SISTEMATIKA PENULISAN


BAB 1 : PENDAHULUAN

Menguraikan secara singkat mengenai fungsi dari alat


Blue Light Therapy dengan monitoring inetnsitas cahaya
berbasis arduino uno, latar belakang, perumusan masalah,
batasan masalah, metodologi penulisan serta sistematika
penulisan.

BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA


Menjelaskan dan menerangkan dasar - dasar teori
yang menunjang pembahasan diantaranya teori dasar
tentang penyakit Hiperbilirubin, Blue Light Therapy,
GSM Module, Arduino Uno dan Sensor LDR (Light
Dependent Resistor).

BAB 3 : KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN

3
Menjelaskan dan menerangkan bagian bagian dari
rangkaian yang akan dibuat dan memberikan secara umum
tentang cara kerja alat.

BAB 4 : JADWAL PELAKSANAAN


Membuat alat Blue Light Therapy Dengan Monitoring
Intensitas Cahaya Berbasis Arduino Uno dan
membandingkan keakurasian intensitas cahaya yang
terukur dengan alat ukur biasa pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai