Anda di halaman 1dari 9

CIPLUKAN

A. Sejarah Ciplukan

Ciplukan (Physalis angulata L.)

gambar 1 : tanaman Ciplukan

gambar 2 : Buah Ciplukan

1. Nama Tanaman
Nama ilmiah : Physalis angulata L.

Nama lokal : Morel berry (Inggris), Ciplukan (Indonesia), Ceplukan (Jawa), Cecendet
(Sunda), Yor-yoran (Madura), Lapinonat (Seram), Angket, Kepok-kepokan, Keceplokan
(Bali), Dedes (Sasak), Leletokan (Minahasa).

2.Klasifikasi Tanaman
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonnae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Marga : Physalis
Spesies : Physalis angulata L.
3. Uraian Tanaman

Physalis angulata L. adalah tumbuhan herba anual (tahunan) dengan tinggi 0,1-1 m.
Batang pokoknya tidak jelas, percabangan menggarpu, bersegi tajam, berusuk, berongga,
bagian yang hijau berambut pendek atau boleh dikatakan gundul. Daunnya tunggal,
bertangkai, bagian bawah tersebar, di atas berpasangan, helaian berbentuk bulat telur-bulat
memanjang-lanset dengan ujung runcing, ujung tidak sama (runcing-tumpul-membulat-
meruncing), bertepi rata atau bergelombang-bergigi, 5-15 x 2,5-10,5 cm.

Bunga tunggal, di ujung atau ketiak daun, simetri banyak, tangkai bunga tegak dengan
ujung yang mengangguk, langsing, lembayung, 8-23 mm, kemudian tumbuh sampai 3 cm.
Kelopak berbentuk genta, 5 cuping runcing, berbagi, hijau dengan rusuk yang lembayung.
Mahkota berbentuk lonceng lebar, tinggi 6-10 mm, kuning terang dengan noda-noda coklat
atau kuning coklat, di bawah tiap noda terdapat kelompokan rambut-rambut pendek yang
berbentuk V. Tangkai benang sarinya kuning pucat, kepala sari seluruhnya berwarna biru
muda. Putik gundul, kepala putik berbentuk tombol, bakal buah 2 daun buah, banyak bakal
biji. Buah ciplukan berbentuk telur, panjangnya sampai 14 mm, hijau sampai kuning jika
masak, berurat lembayung, memiliki kelopak buah.

4.Habitat, Penyebaran, dan Budidaya

Ciplukan adalah umbuhan asli Amerika yang kini telah tersebar secara luas di daerah
tropis di dunia. Di Jawa tumbuh secara liar di kebun, tegalan, tepi jalan, kebun, semak, hutan
ringan, tepi hutan. Ciplukan biasa tumbuh di daerah dengan ketinggian antara 1-1550 m dpl.
Kultur tunas dapat tumbuh baik pada media MS dengan penambahan zat pengatur tumbuh
BA dan IAA. Kadar dan perbandingan zat pengatur tumbuh untuk regenerasi kultur tunas
agar diperoleh planttet adalah sebesar BA 3-4 ppm dan IAA 0,1 ppm

5.Penggunaan di Masyarakat

Akar tumbuhan ciplukan pada umumnya digunakan sebagai obat cacing dan penurun
demam. Daunnya digunakan untuk penyembuhan patah tulang, busung air, bisul, borok,
penguat jantung, keseleo, nyeri perut, dan kencing nanah. Buah ciplukan sendiri sering
dimakan; untuk mengobati epilepsi, tidak dapat kencing, dan penyakit kuning.

6. Kandungan Kimia

Senyawa-senyawa aktif yang terkandung dalam ciplukan antara


lain saponin, flavonoid, polifenol, dan fisalin. Komposisi detail pada beberapa bagian
tanaman, antara lain:
a. Herba : Fisalin B, Fisalin D, Fisalin F, Withangulatin A
b. Biji : 12-25% protein, 15-40% minyak lemak dengan komponen utama
asam palmitat dan asam stearat.
c. Akar : alkaloid
d. Daun : glikosida flavonoid (luteolin)
e. Tunas : flavonoid dan saponin

7. Perkembangan penelitian P. Angulata

Sejak lama, ciplukan sebenarnya telah diteliti oleh para ahli dari berbagai negara.
Penelitian tersebut biasanya terfokus pada aktivitas yang dimiliki oleh ciplukan. Dari
penelitian yang telah dilakukan, baik secara in vitro maupun in vivo, didapatkan informasi
bahwa ciplukan memiliki aktivitas sebagai antihiperglikemi, antibakteri, antivirus,
imunostimulan dan imunosupresan (imunomodulator), antiinflamasi, antioksidan, dan
sitotoksik.

Baedowi [1998] telah melakukan penelitian terhadap ciplukan secara in vivo pada
mencit. Dari penelitiannya tersebut, didapatkan informasi bahwa ekstrak daun ciplukan
dengan dosis 28,5 mL/kg BB dapat mempengaruhi sel insulin pankreas. Hal ini
menunjukkan adanya aktivitas antihiperglikemi dari ciplukan.

Januario et al. (2000) telah menguji aktivitas antimikroba ekstrak murni herba
Physalis angulata L. Fraksi A1-29-12 yang terdiri dari fisalin B, D, dan F menunjukkan KHM
(Kadar Hambat Minimum) dalam menghambat Mycobacterium tubercolosis H37Rv sebesar
32 g.mL-1. Fisalin B dan D murni menunjukkan nilai KHM dalam menghambat
Mycobacterium tubercolosis H37Rv masing-masing sebesar >128 g.mL-1 dan 32 g.mL-1.
Diduga fisalin D berperan penting pada aktivitas antimikroba yang ditunjukkan.

B. Cara Budidaya Tanaman Ciplukan

1.Syarat Tumbuh

Tanaman ciplukan cocok hidup di tanah yang subur, gembur, tidak tergenang air, dan
memiliki pH mendekati netral.

Tanaman ciplukan mampu hidup pada tanah yang kurus, agak padat, dan kurang
terawat bersama tanaman liar yang lain.

Kondisi lapisan olah tanah bagian atas sangat berpengaruh terhadap kesuburan
tanaman ceplukan. Ciplukan dapat hidup di dataran rendah hingga dataran dengan
ketinggian sekitar 1.500 m dpl.
2.Tahapan dalam Budidaya Ciplukan

Budidaya tanaman ciplukan yang dilakukan dengan memanfaatkan bibit hasil perbanyakan
generatif, memerlukan tahap-tahap kegiatan sebagai berikut :

a.Penyiapan Benih

Benih ciplukan dapat di peroleh dari buah yang sudah berumur lebih dari 2,5 bulan.

Buah yang sudah matang dan tua, bila dipijit dengan jari akan mengeluarkan daging
buah yang lunak beserta bijinya.

Biji ini digunakan sebagai benih yang siap disemai.

b.Penyiapan Media Semai

Penyemaian dilakukan untuk proses pembentukan kecambah benih yang tumbuh


menjadi tanaman ciplukan, Jika sudah tumbuh daun bibit siap untuk dipindahkan ke
lapangan. Tanah yang di gunakan untuk melakan proses penyemaian harus mempunyai
tekstur yang lembut dan mempunyai cukup kandungan nutrisinya selama proses persemaian.

c.Penyemaian Benih

Pemeliharaan bibit benih ciplukan dibak relatif lebih mudah daripada pemeliharaan
benih di bedengan. Menabur benih di bedengan secara langsung perlu ditutupi dengan tutup
plastik untuk menekan penguapan air dari media bibit, menghindari paparan panas atau
hujan, dan mencegah hama dan penyakit. Bibit 1-1,5 bulan-tua siap ditanam dalam tanah.

d.Penanaman

Bibit Ciplukan tumbuh di persemaian memiliki akar relatif sedikit, batang masih
lunak, dan jumlah daun 8 lembar. Benih ini memiliki kelemahan akar dan batang yang
mudah rusak, dan sekali rusak daun cepat layu. Oleh karena itu, biji ciplukan perlu
dipindahkan dengan hati-hati, dan setelah dicabut harus segera ditanam kembali.

e.Perawatan

Perawatan tanaman ciplukan di daerah penanaman kurang lebih sama dengan


budidaya ciplukan dalam pot. Penyuluhan tanaman harus segera dilakukan untuk menggati
bibit tanaman yang mati. Menyiram tanaman ciplukan berlebihan juga tidak baik, mengingat
kebutuhan air tidak jauh berbeda dari tanaman palawij, yang relatif sedikit. Berkenaan
dengan sifat dan fisik tanaman ciplukan, maka pemupukan dapat dilakukan sebanyak dari
dosis pupuk yang digunakan pada tanaman tomat.

f.Pemupukan

Prinsip pemberian pupuk buatan pada tanaman ceplukan adalah sebagai berikut :

Seluruh dosis pupuk Fosfor dan Kalium, diberikan pada lubang-lubang pertanaman,
sedalam penanaman bibit.

Pupuk susulan I, berupa dosis dari pupuk Nitrogen, yang diberikan 14 hari setelah
tanam. Pupuk ditaburkan pada alur yang dibuat di sekeliling tanaman, dengan jarak
sekitar 10 cm dari lubang tanam.

Pupuk susulan II, berupa dosis dari pupuk Nitrogen, yang diberikan 35 hari setelah
tanam. Pupuk ditaburkan pada alur yang dibuat di sekeliling tanaman, dengan jarak
sekitar 10 cm dari lubang tanam.

Apabila budidaya ceplukan ditujukan untuk dipungut brangkasnya, maka dosis pupuk
Nitrogen dapat ditingkatkan, sedangkan dosis pupuk Fosfat dan Kalium dikurangi.

Penggunaan pupuk pada tanaman ceplukan yang ditanam dengan sistem tumpang sari,
disesuaikan dengan dosis pupuk yang digunakan bagi tanaman utamanya.

g.Panen

Buah ciplukan dapat dipanen dengan tenggang waktu setiap 2-3 minggu. Jika
budidaya berhasil dan berkualitas maka akan menghasilkan buah yang seragam dan matang
sempurna ketika panen. 1 Batang pohon ciplukan mampu mengumpulkan 300 buah.

C. Manfaat Ciplukan

Ciplukan atau yang dalam bahasa latin dikenal dengan nama Physialis
Angulata adalah jenis tanaman liar yang akan umum kita jumpai terutama di daerah
persawahan. Ciplukan nama asingnya adalah Morel berry (Inggris), tanaman tersebut
biasanya akan tumbuh sangat subur setelah para petani memanen tanamannya.
Tanaman ciplukan sendiri terdiri dari daun, buah, batang dan juga akar seperti tanaman
lengkap lainnya. Jika di pedesaan tanaman ini dapat kita peroleh secara mudah dan tinggal
memetiknya bahkan jika diperjualbelikan kemungkinan tidak akan ada yang membelinya.
Namun sebaliknya jika kita berada di perkotaan! tanaman ciplukan ini akan diperjual
belikan bahkan seringkali dicari. Mulai dari buahnya, daunnya, batangnya atau bahkan
akarnya. Karena dilihat dari kegunaan ciplukan ini maka banyak orang yang inging
memanfaatkannya sebagai pengobatan alternatif yaitu dengan cara menjadikannya ramuan
obat herbal. Nah, sekedar untuk informasi untuk harga buah ciplukan saja bahkan mampu
mencapai Rp 50.000/bungkus di beberapa wilayah Indonesia. Luar biasa bukan?

Tanakan ciplukan ini sebetulnya dikenal berbeda di beberapa wilayah, antara lain
yaitu di Sumatera ciplukan disebut: daun boda, daun kapo-kapo, daun Lato-lato; daun latuik-
latuik (Minangkabau). Kemudian jika di Jawa ciplukan dinamakan: cecendet, cecendet kunir,
cecenet (Sunda) ceplukan,cecendet sapi, cecendet cina (Jawa), yor-yoran (Madura),
keceplokan
(Kangean), kemudian jika di Nusa Tenggara ciplukan : angket, keceplokan, (Bali), dedes
Sasak);ciplukan Sulawesi: Ieletokan (Minahasa). Nah jika di Maluku dikenal dengan
lopunorat (Tanimbar & Seram), dagameme (Ternate)

Hal ini sebenarnya bakan hal yang aneh, karena memang tanaman ciplukan ini
memiliki manfaat yang luar biasa terutama untuk obat berbagai jenis penyakit. Selain itu juga
tak hanya buahnya saja yang dapat dimanfaatkan untuk obat namun bagian tumbuhan yang
lainnya seperti daun, akar dan batang pohon ciplukan juga bisa digunakan sebagai obat.
Namun memang selama ini banyak orang yang memandang sebelah mata terhadap tanaman
berkhasiat ini.
Munculnya berbagai manfaat ciplukan itu akibat adanya beberapa kandungan yang
terdapat dalam ciplukan seperti vitamin C, asam palmitat, alkaloid, chlorogenic acid,
polifenol dan lain sebagainya yang terbukti ampuh untuk mengatasi berbagai jenis penyakit.
Secara garis besar tanaman ciplukan ini memiliki peran sebagai tanaman yang memiliki
fungsi antibakteri, anti aflamasi, analgesik, imunosupresan, antioksidan, sitotoksik,
meredakan batuk, antivirus, menetralkan racun dan anti hiperglikemi. Berikut ini akan kita
ulas sedikit manfaat ciplukan dan cara mengolahnya jika dilihat dari bagian tumbuhannya.

1. Manfaat akar ciplukan


Untuk bagian akarnya, tanaman ciplukan ini memiliki beberapa khasiat untuk
menyembuhkan berbagai jenis penyakit seperti :
- Mengobati diabetes melitus

2. Manfaat buah ciplukan


- Mengobati penyakit ayan atau epilepsi
- Mengobati penyakit paru-paru
- Mengobati sakit tenggorokan
- Mengobati sariawan dan gusi berdarah. Ini akibat adanya kandungan vitamin C yang
begitu banyak yang terdapat pada buah ciplukan.

3. Manfaat daun ciplukan


- Untuk melawan kanker. Menurut beberapa penelitian kesehatan steroid yang
terdapat pada daun dan buah ciplukan telah terbukti mampu melawan dan membunuh
sel-sel ganas kanker yang tumbuh secara ganas dalam tubuh. Dan dalam studi tersebut
telah membuktikan bahwa ramuan buah ciplukan ternyata mampu mengecilkan
ukuran tumor atau kanker tersebut.
- Mengobati bisul
- Mengobati borok

4. Seluruh bagian tumbuhan Ciplukan


- Mengatasi tekanan darah tinggi
- Untuk mengatasi penyakit reumatik
- Mengobati masalah batuk rejan
- Mengobati bronchitis
- Mengobati penyakit gondongan
- Mengobati pembengkakan pada buah pelir untuk kaum laki-laki
- Mengobati influenza

Pada dasarnya semua bagian tumbuhan ciplukan tersebut cara pengolahannya hampir
sama yaitu dengan merebusnya terlebih dahulu kemudian tinggal meminumnya. Namun
khusus untuk buahnya, kalian dapat merebusnya terlebih dahulu atau dapat memakannya
secara langsung. Yang perlu dicatat adalah ketika anda membuat ramuan ciplukan ini jangan
dibiarkan hingga sehari semalam, karena jika anda mengkonsumsinya telah melawati satu
hari satu malam karena kandungan yang ada didalamnya sudah rusak.
REFERENSI

http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=193

http://www.ruangtani.com/8-panduan-lengkap-dan-mudah-budidaya-tanaman-ciplukan/

http://www.1000macammanfaat.com/2015/02/ciplukan.html

Anda mungkin juga menyukai