Lanjut ke konten
BERANDA
Bahan dasar pembuat cat secara garis besar terdiri dari beberapa bagian yaitu:
Zat pewarna atau pigmen adalah bahan kimia yang terbentuk baik secara alami
ataupun melalui proses sintesa. Kualitasnya menentukan daya tutup (strength)
pigmen tersebut terhadap media dasarnya. Semakin baik kualitasnya, semakin
baik daya tutupnya.
Pigmen untuk pembuatan cat secara umum dibedakan menjadi dua yaitu
pigmen eksterior dan interior. Untuk eksterior kualitasnya selain ditentukan oleh
daya tutup (strength) juga ditentukan oleh kecepatan memudar (light fastness)
karena sinar matahari. Untuk interior kecepatan memudar ini tidak terlalu
penting karena intensitas sinar mataharinya sangat minimal dibandingkan pada
eksterior.
Menilik dari faktor kesehatan dan lingkungan, pigmen yang mengandung logam
berat seperti timbal (Pb) dan krom (Cr) sudah tidak boleh dipergunakan di
sebagian besar negara maju.
Zat pengikat atau binder atau resin adalah bahan yang dipergunakan untuk
menempelkan pigmen di permukaan suatu media. Jenis binder ini sangat
beragam dengan sederet keunggulan dan keterbatasannya. Berikut ini adalah
jenis-jenis binder yang biasa dipergunakan yaitu:
Acrylic
Alkyd
Vinyl
Epoxy
Polyurethane
Secara umum thinner ini dibedakan menjadi 2 bagian yaitu air dan minyak. Cat
tembok yang berbasis acrylic biasanya menggunakan media air sebagai
pengencer, sedangkan untuk cat yang berbasis alkyd, vinyl, epoxy dan
polyurethane menggunakan minyak. Dengan perkembangan teknologi yang ada
saat ini, sudah ada beberapa produk yang tadinya menggunakan minyak sebagai
pengencer beralih ke air sesuai dengan tuntutan kesehatan lingkungan.
Proses pembuatan cat dimulai dari pembuatan formula. Di dalam formula itu
terdapat persentase perbandingan antara pigmen, binder, aditif dan thinner.
Pada proses penimbangan semua material yang ingin dipakai ditimbang terlebih
dahulu dengan ketelitian yang tinggi. Pigmen dan sebagian binder dituang ke
dalam suatu tempat pengaduk (mixing pot) sambil diaduk dengan kecepatan
tinggi (High Speed Dispersion). Bila dirasa masih terlalu kental, sebagian thinner
dapat ditambahkan. Tujuan pengadukan dengan kecepatan tinggi adalah untuk
proses pencampuran yang merata. Untuk produk yang tidak memerlukan ukuran
partikel akhir yang sangat halus seperti cat tembok, proses ini juga berlaku
sebagai proses penghalusan (Grinding). Besar partikel yang didapatkan dari
proses ini adalah sekitar 300 mikron.
Penghalusan (Grinding)
Dalam proses ini, sebagian bahan yang telah melewati tahap mixing dimasukkan
ke dalam mesin grinding yang memuat bola-bola besi atau keramik dengan
ukuran tertentu yang diputar dengan kecepatan tinggi sehingga seluruh bahan
akan tergiling dengan tingkat kehalusan tertentu.
Dengan ukuran partikel yang hampir seragam, ikatan antar partikel akan jauh
lebih mudah terjadi.
Bila seluruh bahan sudah dimasukkan dan warna yang diinginkan juga sudah
sesuai, dilakukan pengecekan akhir pada proses ini. Karakteristik dan sifat yang
diharapkan dari produk tersebut diuji sampai dinyatakan layak untuk dijual.
1 Kecepatan Pengeringan
2 Daya Tutup
3 Daya Lekat
4 Kekerasan permukaan
6 Homogenitas
7 Kemudahan aplikasi
Kerusakan akibat penggunaan aditif yang salah cukup besar. Untuk aditif
berbahan dasar silikon, kerusakan yand dapat terjadi adalah cat dengan
kerataan permukaan yang sangat jelek sehingga dapat menimbulkan kawah
pada permukaan.
Penggunaan thinner yang tidak sesuai berakibat berkurangnya daya larut dari
cat tersebut, kesulitan dalam aplikasi, sampai dengan mengelupas. Thinner yang
sesuai dengan standar menghindarkan kerusakan akibat hal yang sepele ini.
Iklan