Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH :
PURWOKERTO
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya saya masih di beri kesempatan untuk menyelesaikan tugas Makalah Ilmu
1. Ibu Siti Nurhayati selaku dosen mata kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat yaitu yang
masyarakat.
2. Pihak-pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu yang telah turut
membantu sehingga karya ilmiah ini dapat terselesaikan ddengan baik dalam waktu
yang tepat.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat lebih memahami posyandu, yang kami
sajikan berdasarkan pengamatan secara langsung. Walaupun dalam pembuatan Makalah ini
sempat mengalami kesulitan, namun dengan kerja keras, kesabaran dan terutama pertolongan
dari Allah SWT, alhamdulillah akhirnya Makalah ini dapat terselesaikan. Semoga Makalah
ini mudah dipahami oleh para pembaca dan dapat bermanfaat untuk Mahasiswa, Pelajar, dan
Umum. Dan semoga Makalah ini lebih memberi Ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih
luas kepada pembaca. Walaupun Makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami
Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan 12
B. Saran 13
DAFTAR PUSTAKA 14
LAMPIRAN 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pos Pelayanan Kesehatan Terpadu (Posyandu) adalah kegiatan kesehatan dasar yang
diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan. Jadi,
penanggung jawab kepala desa. A.A. Gde Muninjaya (2002:169) mengatakan : Pelayanan
kesehatan terpadu (yandu) adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang
terpadu di balai dusun, balai kelurahan, RW, dan sebagainya disebut dengan Pos pelayanan
yang dimaksud meliputi keterpaduan dalam aspek sasaran, aspek lokasi kegiatan, aspek
petugas penyelenggara, aspek dana dan lain sebagainya. (Departemen kesehatan, 1987:10).
Posyandu dimulai terutama untuk melayani balita (imunisasi, timbang berat badan)
dan orang lanjut usia (Posyandu Lansia), dan lahir melalui suatu Surat Keputusan Bersama
antara Menteri Dalam Negeri RI (Mendagri), Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Kepala Badan
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Ketua Tim Penggerak (TP)
Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan dicanangkan pada sekitar tahun 1986.
Legitimasi keberadaan Posyandu ini diperkuat kembali melalui Surat Edaran Menteri Dalam
Negeri dan Otonomi Daerah tertanggal 13 Juni 2001 yang antara lain berisikan Pedoman
Umum Revitalisasi Posyandu yang antara lain meminta diaktifkannya kembali Kelompok
Dalam kunjungan posyandu kita mengunjungi posyandu lansia. Lanjut usia (lansia)
adalah orang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas yang mempunyai hak yang sama
Menurut WHO (World Health Organization) membagi masa usia lanjut sebagai
berikut:
a. Usia 45-60 tahun, disebut middle age (setengah baya atau A-Teda madya)
b. Usia 60-75 tahun, disebut elderly (usia lanjut atau wreda utama)
d. Usia diatas 90 tahun, disebut very old (tua sekali atau wreda wasana).
Masyarakat kita saat ini memandang para lanjut usia sebagai orang-orang yang
kurang produktif, kurang menarik, kurang energik, mudah lupa, barangkali kurang bernilai
dibandingkan dengan mereka yang masih dalam keadaan prima (Kroll dan Hawkins, 1999),
untuk itu dalam pembangunan nasional pemerintah telah berhasil mewujudkan hasil yang
positif diberbagai bidang, yaitu adanya kemajuan ekonomi, perbaikan lingkungan hidup,
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama di bidang medis atau ilmu kedokteran,
sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan penduduk serta meningkatkan umur harapan
hidup manusia. Akibatnya jumlah penduduk yang berusia lanjut meningkat dan bertambah
cenderung lebih cepat atau sering disebut dengan Lansia Booming (Nugroho, 2000). Salah
satu upaya Pernerintah dalam menyediakan fasilitas kesehatan dan penyelenggaraan upaya
posyandu?
terdiri dari:
Meja 1 : Pendaftaran
Meja 4 : Penyuluhan
C. Tujuan
posyandu
penyakit lansia agar mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna dalam
kemasyarakatan.
sendiri.
D. Manfaat
ibu-ibu kader pun bertambah sehingga dapat memberikan efek positif yang
berkelanjutan ke masyarakat baik dalam bentuk penyuluhan maupun pelayanan
lain.
3. Meningkatkan bonding antara kader tiap posyandu maupun dengan posyandu lain
4. Terdapat pemerataan di antara posyandu baik dari sisi pengetahuan kader maupun
pelayanannya.
E. Metode
langsung, dimana kita datang untuk mengamati segala aktivitas dan hal-hal
penting apa saja yang ada dalam kegiatan posyandu lansia khususnya pada
PEMBAHASAN
Posyandu puntadewa II ini mulai diselenggarakan pada tahun 2001, dan
diresmikan pada bulan Maret tahun 2009. Kemudian secara rutin posyandu tersebut
dilaksanakan pada tanggal 17 di setiap bulan. Posyandu ini memiliki cakupan kerja
Jawa Tengah.
Ketua : Yuwinah
Sekretraris : Sutirah
Anggota : 1.Kurniati
2.Suwarsih
3.Erni
Kader : 1.Tirah
2.Indriani
3.Tuswati
4.Suwarsih
5.Eli
6.Rokhningsing
7.Ratnawati
8.Siti Asiah
9.Saimini
10.Murti
Stratifikasi posyandu Puntadewa II di Desa Kebanggan Kecamatan Sumbang
1. Posyandu Pratama :
belum mantap.
kader terbatas.
2. Posyandu Madya :
3. Posyandu Purnama :
4. Posyandu Mandiri :
Berdasarkan kriteria stratifikasi di atas, maka Posyandu Puntadewa II ini termasuk ke dalam
Posyandu Madya. Karena dari segi kader sudah mencukupi, dan kegiatan Posyandu ini sudah
rutin dilaksanakan pada setiap bulan. Namun, program-progam kegiatan yang ada masih
kurang.
Kegiatan posyandu ini dikaderi oleh tujuh orang tenaga sukarela dan tiga tenaga
kesehatan yaitu bidan. Peserta dari kegiatan Posyandu ini merupakan lansia dari RW
setempat yaitu RW II, dengan jumlah peserta aktif 229 orang dan jumlah peserta pasif 18
orang. Jadi, jumlah total peserta adalah 247 orang. Posyandu ini diikuti oleh lansia dengan
usia 45-94 tahun, dengan peserta terbanyak adalah dari kalangan usia 62 tahun. Dimana usia
tersebut adalah usia non produktif. Sehingga pendanaan kegiatan Posyandu ini kurang lancar,
karena hanya bergantung dari pendanaan pemerintah. Awalnya diadakan iuran peserta,
namun lama-lama iuran ini tidak berjalan efektif lagi. Dana dari pemerintah biasanya turun
tiap tiga bulan sekali, jadi dalam setahun posyandu menerima dana dari pemerintah selama
empat kali. Dana tersebut digunakan untuk pengembangan kegiatan yaitu dengan
pembaharuan peralatan-peralatan yang sudah tidak layak pakai, pemvariasian PMT, dan lain
lain. Peralatan yang ada saat ini hanyalah alat penimbang berat badan,meja, alat tulis dan
Nomor urut
Nomor register
Nama lansia
Umur lansia
Alamat lansia
c. Lansia diberikan kartu status kesehatan yang sudah berisi identitas lansia
jantung, dll.
oleh mahasiswa.
tersebut.
KMSnya.
4. Meja 4: Penyuluhan
pengobatan.
2011 belum optimal. Hal tersebut dikarenakan kondisi lingkungan yang kurang mendukung
serta kurangnya partisipasi lansia dalam kegiatan posyandu. Banyak lansia yang tidak hadir
saat jadwal rutin posyandu dilaksanakan. Selain itu kendala utamanya adalah faktor biaya
atau dana. Dana yang didapat dari desa setiap tiga bulan sekali sangatlah kurang untuk
memenuhi kebutuhan posyandu seperti alat dan pemberian makanan tambahan untuk lansia
sehingga dengan terpaksa tidak bisa memberikannya secara rutin pada setiap kegiatan
posyandu. Tingkat kesadaran para lansia akan kebutuhan yang tidak terpenuhi cukup
rendah dimana mereka yang diharapkan dapat memberi iuran rutin yang hanya Rp 500,00
setiap bulan saja tidak bisa terlaksana sesuai target posyandu. Tenaga profesional yang
kurang juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kendala dalam pencapaian
program. Terkadang tenaga profesional yang sudah ditunjuk pihak desa tidak hadir saat
posyandu dilaksanakan dengan alasan adanya urusan lain yang lebih penting, sehingga
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Posyandu Pratama
2. Posyandu Madya
3. Posyandu Purnama
4. Posyandu Mandiri
Posyandu Pratama. Kegiatan yang ada di Posyandu ini menggunakan sistem lima
Meja 1 : Pendaftaran
Meja 4 : Penyuluhan
Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor lingkungan, dan kesadaran dari para lansia
sendiri. Pelaksanaan posyandu ini tentunya tidak lepas dari adanya berbagai kendala,
terutama banyak lansia yang kurang aktif dalam mengikuti setiap kegiatan yang
dilaksanakan. Selain itu masalah dana juga menjadi hambatan dalam mengadakan
kegiatan.
B. SARAN
Kita ketahui lansia ini akan banyak menderita penyakit contoh hipertensi,
stroke, osteoporosis dan lain-lain. Maka para lansia diharapkan mengikuti program-
dan keluarga para lansia juga harus mendukung program ini (posyandu lansia).
Diharapkan juga para lanjut usia melakukan pola hidup sehat yakni dengan
tentang pemeriksaan yang baik untuk lansia. Selain itu juga keder dituntut untuk bisa
menarik perhatian lansia agar mereka aktif turut serta dalam setiap kegiatan rutin
Sekaligus Pencatatan