Lipatan merupakan bentukan muka bumi akibat gerakan tekanan horisontal maupun vertikal
yang lemah terhadap lapisan kulit bumi.
Antiklin : bagian punggung lipatan
Sinklin : bagian lembah lipatan
Dasar Teori
Lipatan adalah merupakan hasil perubahan bentuk dari suatu bahan yang ditunjukkan
sebagai lengkungan atau kumpulan dari lengkungan pada unsur garis atau bidang di dalam
bahan tersebut. Pada umumnya unsur yang terlibat di dalam lipatan adalah bidang perlipatan,
foliasi, dan liniasi.
Mekanisme gaya yang menyebabkan terjadinya lipatan ada 2 macam :
1. Buckling (melipat) disebabkan oleh gaya tekan yang arahnya sejajar dengan permukaan
lempeng.
2. Bending (pelengkungan) disebabkan oleh gaya tekan yang arahnya tegak lurus permukaan
lempeng.
Berdasarkan proses lipatan dan jenis batuan yang terlipat dapat di bedakan menjadi 4 macam
lipatan, yakni :
a. Flexure / competent folding termasuk di dalamnya parallel fold
b. Flow / incompetent folding termasuk di dalamya similar fold
c. Shear folding
d. Flexure and flow folding
Rekonstruksi :
1. Gambar garis sumbu dari kemiringan lapisan di A dan B, berpotongan di C.
2. Buat bisector AB hingga memotong AC di E.
3. Ukuran EF sembarang, tetapi lebih panjang dari CE.
4. Ukuran AF sama dengan BG, dan hubungkan GF.
5. Tarik garis GF sehingga memotong BC di I
6. Hubungkan F dengan I (garis tersebut sebagai batas busur lingkaran).
7. F sebagai pusat busur lingkaran dari A dengan jari-jari FA, sedangkan I sebagai pusat busur
busur lingkaran dengan jari-jari IB.
8. Maka bentuk lingkaran telah rekontruksi.
2. Kombinasi metode busur lingkaran (are metode) dan tangan bebas (freehand)
Kombinasi metode ini di gunakan untuk lipatan melibatkan batuan inkompeten, di mana
ter jadi penipisan dan penebalan yang tak teratur. Free hand drawing di lakukan khusus pada
interpolasi yang tidak dapat di lakukan dengan Arc Methode.
Kink Methode, 1985
Kind methode mengasumsikan bahwa lipatan adalah parallel, dan keadaan sayap yang
lurus dan membentuk sudut lancip pada bagian sumbunya (kink atau chefron folds).Metode
ini mendasarkan pada kenyataan bahwa suatu struktur lipatan tersusun dari seri perlapisan
yang tertekuk seperti patah-patah (a series of sharpbends) dan memiliki ketebalan yang
konstan, dengan sumbu lipatan membagi sudut di antara 2 sayap lipatan sama besar yakni y1
= y2. Sudut antara sayap dengan bidang sumbu y di sebut axial angle. Cara penggunaan
metode rekonstruksi lipatan.
Arc Methode
Dasarnya dalah bahwa lipatan merupakan bentuk busur dari suatu linhkaran dengan
pusatnya adalah perpotongan antara sumbu sumbu kemiringan yang berdekatan.
Rekonstruksinya dapat di lakukan dengan menghubungkan busur lingkaran secara langsung
bila data yang ada hanya kemiringan dan batas lapisan hanya setempat.