Anda di halaman 1dari 7

Kewenangan Klinis Dasar Spesialis Ilmu Penyakit Dalam

1. Merawat pasien usia 12 tahun ke atas, melakukan anamnesis dan pemeriksaan


fisik,menulis instruksi medis, menulis resep, mencatat perkembangan medis di
status, meminta / melakukan konsultasi
2. Melakukan pelayanan yang dibutuhkan dalam kasus gawat darurat demi
keselamatan pasien (Bantuan Hidup Dasar,Bantuan Hidup Lanjut,Manajemen Jalan
Nafas, Resusitasi Cairan,Terapi Oksigen,Ventilasi Mekanik,dll)
3. Melakukan intepretasi pemeriksaan laboratorium Hematologi
umum,Hemostasis,Kimia klinik,analisa gas darah dan
elektrolit,mikrobiologik,imunologik,dll
4. Melakukan intepretasi pemeriksaan radiologi sederhana (rontgen polos
thorax,abdomen 3 posisi,tulang dan sendi, dll)
5. Menatalaksana pasien 12 tahun keatas dalam berbagai stadium penyakit baik
akut maupun kronis.

Kewenangan Klinis Dasar Prosedural (Core Internal Medicine Prosedural


Privilleges)
1. Melakukan pemeriksaan dan intepretasi EKG
2. Melakukan intepretasi hasil Treadmill Test
3. Kardioversi menggunakan medikamentosa
4. Kardioversi menggunakan terapi elektrik
5. Melakukan Resusitasi Jantung Paru
6. Melakukan pemeriksaan dan intepretasi Spirometri
7. Melakukan Pungsi Pleura dengan / tanpa pemasangan WSD mini
8. Melakukan Pungsi Ascites / Paracentesis Abdomen
9. Melakukan Pemasangan NGT atau Sengstaken Blackmore Tube
10. Melakukan Pemasangan Folley Catheter
11. Melakukan Aspirasi sendi besar
12. Melakukan Phlebotomi
13. Melakukan Tranfusi darah
14. Melakukan Kemoterapi
15. Pembuatan dan pembacaan Sediaan Apusan Darah Tepi
16. Melakukan intepretasi Bone Densitometry
17. Manajemen nyeri sederhana
Kewenangan Klinis Tambahan untuk Hematologi-Onkologi Medik
mencakup:
1. Anemia defisiensi besi
2. Anemia pada penyakit kronik
3. Anemia defisiensi G6PD
4. Paroxysmal Nocturnal Hemoglobinuria
5. Hemoglobinopati
6. Kelainan hematologi akibat infeksi virus
7. Febril neutropenia
8. Iron overload
9. Anemia hemolitik
10. Immune Trombositopenic Purpura
11. Polisitemia vera dan kelainan mieloproliferatif
12. Leukemia akut dan kronik
13. Keganasan sel limfoid
14. Kelainan sel plasma
15. Terapi Transfusi
16. Hemofilia A dan B
17. Kelainan trombosit non imun
18. Kelainan koagulasi pada gangguan fungsi hati
19. Terapi anti agregasi trombosit, antikoagulan dan fibrinolitik
20. Trombosis arteri dan vena
21. Sudden deafness dan sudden blindness
22. Hematologi perioperatif
23. Pencegahan dan deteksi dini kanker
24. Infeksi pada penderita kanker
25. Terapi suportif dan paliatif pada kanker
26. Kedaruratan onkologi
27. Tatalaksana perioperatif di bidang onkologi
Kewenangan Klinis Tambahan untuk Alergi-Imunologi mencakup:
1. Penyakit alergi saluran nafas bagian atas
2. Penyakit alergi saluran nafas bagian bawah
3. Anafilaksis
4. Vaskulitis
5. Asma
6. Kegawatdaruratan alergi obat
7. Anafilaksis
8. Penyakit imunodefisiensi primer
9. Alergi dan mastositosis
10. Penyakit imunodefisiensi primer

Kewenangan Klinis Tambahan untuk Endokrin Metabolik mencakup:


1. Tumor Hipofisis
2. Dislipidemia
3. Kelainan kelenjar tiroid
4. Penyakit cushing
5. Diabetes melitus dan hipoglikemia
6. Diabetes insipidus
7. Diabetes gestasional
8. Gangguan hormone paratiroid
9. Insufisiensi adrenal
10. Osteoporosis
11. Obesitas
12. Hipo dan hiperkalsemia
13. Evaluasi perioperatif bidang endokrinologi, metabolisme, dan diabetes

Kewenangan Klinis Tambahan untuk Geriatri mencakup:


1. Sindrom Delirium akut
2. Instabilitas dan jatuh
3. Imobilisasi dan komplikasinya
4. Penilaian komprehensif geriatrik
5. Gangguan kognitif dan Demensia
6. Inkontinensia urin dan hiperplasi prostat jinak
7. Inkontinensia alvi
8. Inanition/ gangguan nutrisi
9. Frailty syndrome
10. Neglected geriatry patient
11. Depresis pada usia lanjut
12. Iatrogenesis
13. Insomnia
14. Impotensi
15. Gangguan penglihatan dan pendengaran pada geriatri
16. Pnemonia geriatric
17. Stroke pada geriatri
18. Hipertensi ortostatik
19. Nyeri pada geriatric
20. Konstipasi

Kewenangan Klinis Tambahan untuk Terapi Intensif mencakup:


1. Kasus hemodinamik tidak stabil
2. Gangguan atau gagal napasdengan atau tanpa memerlukan tunjangan ventilasi
mekanis
3. Gangguan atau gagal ginjal akut
4. Gangguan endokrin dan atau metabolik akut yang mengancam nyawa
5. Intoksikasi
6. Gangguan koagulasi
7. Sepsis
8. Masalah nutrisi pada terapi intensif
Kewenangan Klinis Tambahan untuk Tropik dan Infeksi mencakup:
1. Imunisasi/vaksinasi,kedokteran perjalanan (travel medicine)
2. Infeksi didapat di komunitas (infeksi kulit dan jaringan lunak,infeksi
intraabdominal,infeksi genitourinarius,osteomyelitis,endokarditis)
3. Infeksi nosokomial(infeksi kulit dan jaringanlunak,infeksi intraabdominal,infeksi
genitourinarius,osteomyelitis,endokarditis)
4. Penyakit akibat bakteri gram positif (tetanus,gangrene,infeksi
stafilokokus,streptokokus,streptokokus,pneumokokus,enterokokus,clostridium
difficile)
5. Penyakit akibat bakteri gram negative (infeksi gonokokal,pseudomonas,diare
infektif,demam tifoid,infeksi Helycobacter pylori,infeksi meningokokus,infeksi
basilenteric gram negative)
6. Infeksi bacterial lainnya
7. Penyakit mycobacterial (TB,lepra,mycobacterium non-TB)
8. Penyakit spirochaetal (sifilis,leptospirosis)
9. Penyakit akibat Mycoplasma dan Chlamydia
10. Penyakit akibat virus DNA (herpes simplex,varicella zoster,parvovitus,infeksi
EBV dan mononucleosis)
11. Penyakit akibat virus RNA (gastroenteritis
viral,campak,rubella,parotitis,rabies,dengue fever dan DHF,DSS,influenza)
12. Penyakit akibat HIV dan Immune Reconstitution Syndrome (IRIS)
13. Penyakit akibat jamur dan alga
(histoplasmosis,cryptococcosis,pneumocystis,candidiasis)
14. Penyakit akibatprotozoa dan helmintik
(malaria,toxoplasma,amoebiasis,filariasis,infeksi cacing enteric)
15. Gigitan bintang : infeksi,bisa
16. Imunodefisiensi (HIV/AIDS)

Kewenangan Klinis Tambahan untuk Ginjal dan Hipertensi mencakup:


1. Gagal ginjal akut
2. Gagal ginjal kronis
3. Terapi pengganti ginjal
4. Penyakit ginjal diabetes
5. Penyakit glomerulus
6. Gangguan elektrolit dan asam basa
7. Nefritis lupus
8. Infeksi saluran kemih dan urosepsis
9. Batu ginjal dan system traktus urinarius
10. Infeksi traktus urinarius pada kehamilan
11. Obstruksi traktus urinarius
12. Hipertensi dan komplikasinya
13. Hipertensi dan kehamilan
14. Tatalaksana gangguan mineral dan tulang pada penyakit ginjal kronik
15. Nefropati gout
16. Tatalaksana anemia renal
17. Sindroma Hepatorenal

Kewenangan Klinis Tambahan untuk Gastroenterohepatologi mencakup:


1. Penyakit esofagus
2. Penyakit ulkus peptikum dan penyakit terkait
3. Tatalaksana Dispepsia
4. Inflammatory Bowel Disease
5. Irritable Bowel Syndrome
6. Penyakit Kolom dan anorektum
7. IIeus obstruksi dan paralitik
8. ITatalaksana ikterus obstruktif
9. Tatalaksana perdarahan saluran cerna atas dan bawah
10. Hepatologi perioperatif
11. Hepatitis virus akut dan kronis
12. Hepatitis imbas obat dan toxin
13. Penyakit hati alkoholik
14. Sirosis dan komplikasinya
15. Hepatoma
16. Gagal hati
17. Penyakit kandung empedu dan traktus bilier
18. Penyakit pancreas (pancreatitis akut,pancreatitis kronik,keganasan pancreas)
19. Abses hati

Kewenangan Klinis Tambahan untuk Reumatologi mencakup:


1. Penyakit arthritis idiopatik juvenile
2. Penyakit Lupus (SLE)
3. Artritis Reumatoid
4. Spondiloartropati seronegatif
5. Penyakit antibody antifosfolipid
6. Osteoporosis
7. Nyeri reumatik regional
8. Trauma kerja dan olahraga,fraktur
9. Infeksi musculosketal
10. Osteoartritis
11. Hout dan artropati Kristal lainnya
12. Vaskulitis
13. Fibromyalgia

Anda mungkin juga menyukai