Lubang sampah atau dalam bahasa jawa disebut dengan jugangan merupakan
sebuah lubang yang dibuat warga untuk menimbun sampah yang jatuh dari pepohonan
sekitar rumah maupun sampah organik sisa pengolahan rumah tangga. Tujuan dari
dibuatnya lubang sampah itu antara lain:
- Membuat pupuk organik alami dari sampah serta mengurangi pembakaran yang sering
dilakukan.
- Memaksimalkan daya resap air yang diterima oleh tanah sehingga dapat mengurangi air
yang mengalir dipermukaan yang dapat menimbulkan dampak negatif.
- Menambah sumber makanan bagi tumbuhan.
- Membuat lubang sedalam kurang lebih 60 cm dan dengan diameter sekitar 100cm.
Lokasi lubang diusahakan berada dibawah ujung dari daun muda tumbuhan, karena disitu
terdapat akar tumbuhan muda yang mencari suplai makanan.
- Kemudian masukan sampah organik kedalam lubang.
- Setelah seminggu atau sampai lubang itu penuh kemudian masukan larutan MOL (mikro
organisme lokal) kedalam lubang lalu tutup lubang tersebut dengan tanah. Larutan MOL
tersebut bertujan untuk menjadi bioaktivator bakteri yang mana dapat mengurai sampah
menjadi pupuk organik.
- Tunggu sampai kurang lebih sebulan maka pupuk organik siap digunakan atau dengan
menanam tanaman diatas lubang tersebut.
Plastik merupakan bahan yang sulit atau bahkan tidak dapat diurai oleh tanah.
Oleh karena itu diperlukan suatu cara untuk mendaur ulang plastik agar tidak mencemari
lingkungan yaitu dengan membuat prakarya yaitu souvenir dan gantungan kunci.