Oleh :
Marhaendra Kusuma
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji secara empiris pengaruh akuntabilitas terhadap
transparansi penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah menurut persepi mahasiswa akuntansi
Politeknik Cahaya Surya.
Hasil uji hipotesis menujukkan nilai koefisien determinasi adjusted R2 menunjukkan nilai besar 0.877a.
Hasil ini mengindikasikan bahwa 87,70 % variasi tingkat transparansi penyajian laporan keuangan
dapat dijelaskan dari variasi akuntabilitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa akuntabilitas
berpengaruh signifikan terhadap tingkat transparansi penyajian laporan keuangan. Hal ini dibuktikan
dengan signifikansi thitung sebesar 0.000 lebih kecil dari alpha 5. Hal ini berarti H0 ditolak.
1. PENDAHULUAN
menyampaikan informasi yang terkait dengan
Pada masa sekarang ini penting sekali keuangan daerah ke pemerintah pusat dimana
memiliki rasa tanggung jawab atas apa yang informasi tersebut antara lain mencakup APBD.
dipercayakan orang lain kepada kita. Jika tidak Perhitungan APBD, dan Neraca
memiliki rasa tanggung jawab maka kita tidak Pada organisasi sektor publik maupun
akan mempunyai dorongan untuk melakukan instansi swasta, sama-sama mempunyai tanggung
sesuatu dengan benar dan sebagaimana jawab untuk membuat suatu laporan keuangan
mestinya, mugkin juga tidak akan mematuhi sebagai bentuk pertanggungjawaban. Pada
peraturan yang sudah diatur sebagai suatu proses instansi swasta, laporan pertanggungjawaban
yang harus dipenuhi dalam menyelesaikan tersebut tidak harus dipublikasikan, tetapi ada
tanggung jawab tersebut. beberapa jenis instansi swasta yang
Menurut Ulum (2008), dalam PP 105 mempublikasikan laporan keuangan untuk suatu
tahun 2000 dan PP 108 tahun 2000 dinyatakan keperluan tertentu
bahwa pemerintah daerah wajib membuat Pengukuran kinerja organisasi sektor
laporan pertanggungjawaban yaitu Laporan publik sangat diperlukan. Adanya pengukuran
Perhitungan APBD, Nota Perhitungan APBD, kinerja ini dapat dinilai bagaimana suatu
Laporan Arus Kas dan Neraca Daerah. PP Nomor manajemen yang dipimpin oleh suatu manager
108 tahun 2000 menyatakan keempat aspek itu bekerja. Berdasarkan Aksioma yang dikenal
diatas dilengkapi dengan penilaian kinerja dari ilmu manajemen yang menjelaskan
berdasarkan tolok ukur renstra. PP 11 tahun 2001 pentingnya pengukuran kinerja mengungkapkan
menyatakan agar pemerintah daerah
bahwa Apa yang dapat diukur, dapat dilakukan. Laporan keuangan yang dipublikasikan
Kita mengatur apa yang kita ukur, jika anda tidak tersebut haruslah akurat dan dapat
dapat mengukurnya, maka anda tidak dapat dipertanggungjawabkan. Kota Kediri merupakan
mengawasinya, mengatur atau memperbaikinya. kota yang berkembang cukup pesat karena
Berdasarkan ungkapan diatas dapat kita letaknya yang strategis, maka sangatlah perlu
ketahui bahwa pengukuran suatu kinerja adalah melakukan tata kelola yang baik. Seiring
cara untuk dapat melakukan suatu pengawasan, bergulirnya otonomi daerah maka pemerintah
pengaturan serta perbaikan atas pelayanan yang kota Kediri juga harus dapat menyajikan laporan
dilakukan oleh pemerintah. Penyusunan Laporan keuangan yang akuntabel dan transparan kepada
Keuangan Pemerintah Daerah merupakan suatu pulik di kota Kediri
pekerjaan panjang dan berat sehingga sudah se- Akuntabilitas menjadi salah satu unsur
mestinya semua pihak dalam lingkup pemerintah pokok dalam mewujudkan good governance yang
daerah bekerja sama agar laporan yang disusun sedang dilakukan bangsa Indonesia pada saat ini.
dan disajikan memenuhi semua kriteria akuntansi Akuntabilitas publik masyarakat bahwa setiap
sesuai SAP (Standar Akuntansi Pemerintahan). pelaku dan tindakan pejabat publik, baik dalam
Agar laporan pertanggungjawaban dalam bentuk membuat kebijakan (public policy), mengatur dan
laporan keuangan dapat diketahui oleh membelanjakan keuangan negara maupun
masyarakat / stakeholder, pemerintah daerah melaksanakan penegakan hukum haruslah
melakukan publikasi atas laporan tersebut. terukur dan dapat dipertanggungjawabkan
Laporan pertanggungjawaban yang dibuat oleh kepada masyarakat. Akuntabilitas suatu
instansi publik (pemerintah daerah) perlu perwujudan kewajiban dari suatu instansi
diketahui oleh para stakeholder. pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
Salah satu alasan mengapa para keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misinya.
stakeholder perlu mengetahui laporan Implementasi akuntabilitas dilakukan melalui
pertanggungjawaban tersebut adalah untuk pendekatan strategis yang akan mengakomodasi
mengetahui bagaimana kinerja praktisi keuangan perubahan-perubahan cepat yang terjadi pada
pemerintah daerah dalam mengelola dan organisasi dan secepatanya menyesuaikan diri
mengolah dana yang dipercayakan kepada dengan perubahan tersebut, sebagai antisipasi
mereka untuk pembangunan. Selain para terhadap tuntutan pihak-pihak yang
stakeholder sebagai pihak ekstern, para praktisi berkepentingan.
keuangan pemerintah daerah sebagai pihak Transparansi adalah keterbukaan atas
intern juga perlu mengetahui laporan semua tindakan dan kebijakan yang diambil oleh
pertanggungjawaban yang mereka buat. pemerintah (Hamid Muhammad 2007). Prinsip
Mahasiswa jurusan akuntansi transparansi menciptakan kepercayaan timbal-
merupakan salah satu dari stakeholder yang juga balik antara pemerintah dan masyarakat melalui
perlu mengetahui laporan keuangan pemerintah penyediaan informasi dan menjamin kemudahan
daerah. Sebagai masyarakat yang membayar di dalam memperoleh informasi yang akurat dan
pajak, tentunya mahasiswa akuntansi juga ingin memadai. Menurut Logos (2003) transparansi
mengetahui bagaimana dan digunakan untuk apa dan akuntabilitas merupakan konsep yang
saja dana yang dipercayakan kepada pemerintah. berkaitan erat satu dengan yang lain, karena
Alasan lain memilih mahasiswa jurusan akuntansi tanpa transparansi tidak mungkin ada
karena mereka juga telah menempuh mata akuntabilitas. Sebaliknya transparansi tidak akan
kuliah akutansi sektor publik selain itu mungkin banyak bermanfaat tanpa dilengkapi dengan
mereka juga kelak berkarir di sektor publik akuntabilitas.
sebagai pengelola laporan keuangan pemerintah Seperti halnya di bidang kebijakan publik
daerah. yang lain, keberadaan transparansi dan
Para praktisi keuangan juga memerlukan akuntabilitas merupakan syarat mutlak untuk
hasil dari laporan pertanggungjawaban tersebut membangun kebijakan dan institusi yang efektif,
untuk mengetahui bagaimana keadaan efisien, dan adil (equitable). Lingkup transparansi
sebenarnya tentang instansi mereka. Bahkan para dan akuntabilitas harus menjangkau beberapa
praktisi keuangan pemerintah daerah tidak hanya tingkat kebijakan mulai dari perumusan
sekedar mengetahui saja tetapi juga menganalisis kebijakan, pengambilan keputusan, sampai pada
bagaimana kinerja mereka selama 1 (satu) tahun pelaksanaannya yang terjadi di segenap institusi.
kebelakang ini. Apa perlu adanya peningkatan Menurut Surya Darma (2007) transparan berarti
atau dirasa sudah cukup. adanya keterbukaan. Transparan di bidang
manajemen berarti adanya keterbukaan dalam
amanah (principal) yang memiliki hak dan 1. Penyebar luasan informasi mengenai suatu
kewenangan untuk meminta keputusan, melalui media masa, media
pertanggungjawaban tersebut. nirmasa, maupun media komunikasi
Akuntabilitas adalah personal.
mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber 2. Akurasi dan kelengkapan informasi yang
daya serta pelaksanaan kebijakan yang berhubungan dengan cara-cara mencapai
dipercayakan kepada entitas pelaporan dalam sasaran suatu program.
mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara 3. Akses publik pada informasi atas suatu
periodik (KK, SAP,2005). Akuntabilitas merupakan keputusan dibuat dan mekanisme
kewajiban menyampaikan pertanggungjawaban pengaduan masyarakat.
atau untuk menjawab atau menerangkan kinerja 4. Ketersediaan system informasi manajemen
dan tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan dan monitoring hasil yang telah dicapai oleh
kolektif suatu organisasi kepada pihak yang pemerintah.
memiliki hak atau berkewenangan untuk minta
keterangan akan pertanggungjawaban (LAN, Kriteria Akuntabilitas keuangan adalah sebagai
2003). berikut:
Merangkum dari keseluruhan definisi 1. Pertanggungjawaban dana publik
akuntabilitas yang berbeda-beda tersebut, 2. Penyajian tepat waktu
terlihat bahwa pada dasarnya, akuntabilitas 3. Adanya pemeriksaan (audit)/respon
berkaitan dengan pertanggungjawaban. Birokrasi pemerintah.
publik dikatakan akuntabel manakala mereka di
nilai secara obyektif oleh masyarakat dapat Tujuan akuntabilitas adalah agar
mempertanggungjawabkan segala perbuatan, terciptanya kepercayaan publik terhadap
sikap, dan sepak terjangnya kepada pihak yang pemerintah daerah. Kepercayaan publik yang
yang mana kekuasaan dan kewenangan yang tinggi akan pemeritah daerah dapat mendorong
dimiliki itu berasal. Pertanggungjawaban obyektif partisipasi yang lebih tinggi pula terhadap
bersumber dari luar yang mendorong untuk pengelolaan manajemen pemerintah daerah.
bekerja keras sehingga tujuan dari organisasi Pemerintah daerah akan dianggap sebagai agen
dapat tercapai. bahkan sumber perubahan masyarakat.
Menurut Asian Development Bank Mardiasmo (2004) menyatakan : tujuan utama
(Krina, 2003), berdasarkan tahapan sebuah akuntabilitas adalah untuk mendorong
program, akuntabilitas dari setiap tahapan adalah terciptanya akuntabilitas kinerja pemerintah
: daerah sebagai salah satu syarat untuk
1. Pembuatan sebuah keputusan harus dibuat terciptanya pemerintah daerah yang baik dan
secara tertulis dan tersedia bagi setiap terpercaya.
warga yang membutuhkan. Pengelola keuangan pemerintah daerah
2. Pembuatan keputusan sudah memenuhi harus memahami bahwa mereka harus
standar etika dan nilai-nilai yang berlaku, mempertanggungjawabkan hasil kerja kepada
artinya sesuai dengan prinsip-prinsip publik. Rumusan tujuan akuntabilitas di atas
administrasi yang benar maupun nilai-nilai hendak menegaskan bahwa, akuntabilitas
yang berlaku di stakeholders. bukanlah akhir dari system penyelenggaran
3. Adanya kejelasan dari sasaran kebijakan menejemen pemerintah daerah, tetapi
yang diambil, dan sudah sesuai dengan visi merupakan factor pendorong munculnya
dan misi organisasi, serta standar yang kepercayaan dan partisipasin yang lebih tinggi
berlaku. lagi. Bahkan bisa dikatakan bahwa akuntabilitas
4. Adanya mekanisme untuk menjamin bahwa baru sebagai titik awal menuju keberhasilan
standar telah terpenuhi, dengan menejemen pemerintah daerah yang berkinerja
konsekuensi mekanisme tinggi.
pertanggungjawaban jika standar tersebut Akuntabilitas menyangkut dua dimensi,
tidak terpenuhi. yakni akuntabilitas vertical dan akuntabilitas
5. Konsistensi maupun kelayakan dari target horizontal. Akuntabilitas vertical merupakan
operasional yang telah ditetapkan maupun pertanggungjawaban atas pengelolaan dana
prioritas dalam mencapai target tersebut. kepada otoritas yang lebih tinggi, misalnya
pemerintah pusat. Sedangkan akuntabilitas
Ada tahap sosialisasi kebijakan, beberapa indicator horizontal merupakan pertanggungjawaban
untuk menjamin akuntabilitas publik adalah: kepada masyarakat luas dan menyangkut
hubungan antar sesame pengelola laporan Menurut Hamid Muhammad (2007) ada delapan
keuangan.(Haryanto,2007). hal yang harus dikerjakan oleh pemerinta daerah
Pengelola keuangan pemerintah daerah untuk peningkatan akuntabilitas:
harus mampu mempertanggungjawabkan selurh 1. Pemerintah daerah harus menyusun
komponen pengelolaanya kepada masyarakat. aturan main tentang sistem akuntabilitas
Akuntabilitas menyangkut pengelolaan keuanan, termasuk mekanisme
dan kualitas output. Akuntabilitas keuangan pertanggungjawaban.
dapat diukur dari semakin kecilnya 2. Pemerintah daerah perlu menyusun
penyimpangan dalam pengelolaan keuangan pedoman tingkah laku dan system
pemerintah daerah. Baik sumber-sumber pemnatauan kinerja dan system
penerimaan, besar kecilnya penerimaan, maupun pengawasan dengan sanksi yang jelas dan
peruntuknya dapat dipertanggungjawabkan oleh tegas.
pengelola (Haryanto,2007). Pengelola keuangan 3. Pemerintah daerah menyusun
yang bertanggungjawab akan mendapatkan pengembangan pemerintah daerah dan
kepercayaan dari masyarakat. menyampaikan kepada publik di setiap
Sebaliknya pengelola yang melakukan awal tahun anggaran.
praktek korupsi tidak akan dipercaya. 4. Menyusun indicator yang jelas tentang
Akuntabilitas tidak hanya menyangkut system pengukuran kinerja pemerintah daerah
tetapi juga menyangkut moral individu. Jadi dan disampaikan kepada publik.
moral individu yang baik akan menjamin 5. Melakukan pengukuran pencapaian kinerja
pengelolaan keuangan yang bersih dan jauh dari pelayanan pemerintah daerah dan
praktek korupsi. Ada empat dimensi akuntabilitas menyampaikan hasilnya di setiap akhir
yang harus dipenuhi organisasi sector publik tahun.
(Mardiasmo 2004): 6. Memberikan tanggapan terhadap
1. Akuntabilitas kejujuran dan akuntabilitas pertanyaan dan pengaduan publik.
hukum 7. Menyediakan informasi mengenai agenda
Akuntabilitas kejujuran terkait dengan pemerintah daerah
penghindaran penyalahgunaan jabatan 8. Memperbaharui rencana kinerja yang baru
(abuse of power), sedangkan akuntabilitas sebagai kesepakatan komitmen baru.
hukum terkait dengan jaminan adanya
kepatuhan terhadap hukum dan peraturan Untuk mengukur berhasil tidaknya akuntabilitas
lain yang disyaratkan dalam penggunaan dalam manajemen pemerintah daerah, dapat
sumber dana publik. dilihat pada beberapa indicator, sebagaimana
2. Akuntabilitas proses dinyatakan oleh Hamid Muhammad (205) sebagai
Akuntabilitas proses terkait dengan berikut:
apakah prosedur yang telah digunakan dalam 1. Meningkatnya kepercayaan dan kepuasan
melaksanakan tugas sudah cukup baik dalam publik terhadap pemerintah daerah.
hal kecukupan sistem informasi akuntansi, 2. Tumbuhnya kesadaran publik tentang hak
sistem informasi manajemen dan prosedur untuk menilai terhadap penyelenggaraan
administrasi. Akuntabilitas proses pemerintahan.
termanifestasikan melalui pemberian 3. Meningkatnya kesesuaian kinerja dan
pelayanan publik yang cepat, responsif, dan agenda pemerintah dengan nilai dan
murah biaya. norma yang berkembang di masyarakat.
3. Akuntabilitas program 4. Berkurangnya kasus-kasus Korupsi, Kolusi,
Akuntabilitas program terkait dengan dan Nepotisme (KKN) di pemerintah
pertimbangan apakah tujuan yang daerah.
ditetapkan dapat dicapai atau tidak dan
apakah telah mempertimbangkan alternatif Keempat indikator diatas dapat dipakai oleh
program yang memberikan hasil yang pemerintah daerah untuk mengukur apakah
optimal dengan biaya yang minimal. akuntabilitas menejemen pemerintah daerah telah
4. Akuntabilitas kebijakan mencapai hasil sebagaimana yang dikehendaki.
Akuntabilitas kebijakan terkait dengan Tidak saja publik merasa puas, tetapi pemerintah
petanggungjawaban pembina, pengurus dan daerah akan mengalami peningkatan dalam
pengawas atas kebijakan-kebijakan yang banyak hal.
diambil.
transparansi adalah keadaan dimana setiap orang diakses secara langsung terhadap pihak-pihak
dapat mengetahui proses pembuatan dan yang terkena dampak oleh suatu pelaksanaan
pengambilan keputusan di pemerintahan umum. keputusan. Informasi disediakan dengan isi yang
Menurut UU No.28 Tahun200 Tentang mudah untuk dipahami. System transparan
Penyelenggaraan Pemerintah yang Bersih dan memiliki prosedur yang jelas dalam pengambilan
Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, azas keputusan publik. Adanya saluran komunikasi
keterbukaan (transparansi) dalam informasi antara stakeholder dan birokrat.
penyelenggaran pemerintah daerah adalah azas
untuk membuka diri terhadap hak masyarakat
untuk memperoleh informasi yang benar, jujur
dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan
pemerintah daerah dengan tetap memperhatikan
perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan dan
rahasia Negara.
Tabel 1
Tabel Konsep Transparansi
Aspek Keterangan
Substansi Informasi 1. Proses pembuatan dan pengambilan keputusan
yang menyangkut kepentingan publik.
2. Program, proyek dan implementasi kebijakan.
3. Prosedur pengaduan kepada masyarakat.
Sifat informasi 1. Mudah dipahami.
2. Benar dan jujur.
3. Akurat, memadai, lengkap.
Cara memperoleh informasi 1. Cepat, tepat waktu, murah
2. Mudah diakses
Aktor Pemerintah kepada masyarakat khususnya stakeholder.
kepada publik menurut Hamid Muhammad yang wajib diumumkan secepatnya adalah suatu
(2007) antara lain : informasi yang dapat mengancam hajat hidup
1. Pendayagunaan berbagai jalur komunikasi orang banyak. Sedangkan informasi sifatnya
baik langsung maupun tidak langsung terbatas yaitu informasi publik yang apa bila
melalui temu wicara maupun media cetak dibuka dan diberikan kepada orang lain dapat
maupun elektronik. menghambat proses penegakan hokum dan
2. Menyiapkan kebijakan yang jelas tentang informasi yang apabila dibuka dan diberikan
cara mendapatkan informasi, bentuk kepada orang lain dapat mengganggu
informasi yang dapat diakses publik dan kepentingan perlindungan hak atas kekayaan
informasi yang bersifat rahasia. intelektual dan perlindungan dari persaingan
3. Membuat prosedur pengaduan apabila usaha yang tidak sehat.
informasi tidak sampai ke publik.
Tabel 3
Hasil Pengujian Reliabilitas
Tabel 4
Hasil Uji Hipotesis
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 7.775 3.845 2.022 .050
Akuntabilitas 11.23
.829 .074 .877 .000
5
R = 0.877a Std. Error of the Estimate = 3.85762
R Square = 0.769 Fhitung = 126.219
Adjusted R Square = 0.763 Sig. Fhitung = 0.000a
Sumber : Data primer diolah
pengaruh akuntabilitas terhadap transparansi memiliki persepsi yang sama terhadap pengelola
penyusunan laporan keuangan pemerintah keuangan pemerintah daerah.
daerah. Mahasiswa menganggap, transparansi
ditujukan untuk membangun kepercayaan dan
keyakinan kepada pemerintah daerah bahwa
pemerintah daerah adalah organisasi pelayanan DAFTAR PUSTAKA
yang bersih dan berwibawa, bersih dalam arti
tidak KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) dan Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik
berwibawa dalam arti professional. Transparansi Suatu Pengantar, Erlangga, Jakarta.
bertujuan untuk menciptakan kepercayaan timbal Baswir, Revrisond. 1999. Akuntansi Pemerintahan
balik antara pemerintah daerah dan publik Indonesia, BPFE, Yogyakarta.
melalui informasi yang memadai dan menjamin Forum Dosen Akuntansi Sektor Publik. 2006.
kemudahan dalam memperoleh informasi yang Standar Akuntansi Pemerintahan, BPFE,
akurat. Transparansi juga merupakan salah satu Yogyakarta.
cara untuk mewujudkan pertanggungjawaban Yamamoto, Kiyoshi. 1997. Accounting System
pemerintah terhadap warganya. Melalui Reform and Public Management In
transparansi penyelenggaraan pemerintah, Local Governments, The 6th CIGAR
masyarakat diberikan kesempatan untuk Conference Of Local Government
mengetahui apa yang akan terjadi dalam Accounting, Paris.
pemerintahan, termasuk diantaranya kebijakan Larasati, Wahyu. 2011. Perbedaan Persepsi
yang akan atau telah diambil oleh pemerintah, Mahasiswa S1 Jurusan Akuntansi
serta implementasi kebijakan tesebut. Adanya Terhadap Dimensi Etika Penyusunan
keterbukaan dalam penyelenggaraan urusan Laporan Keuangan (Studi Kasus pada
publik akan memudahkan pengawasan terhadap Mahasiswa S1 Jurusan Akuntansi UNP
jalannya pemerintahan. Pengawasan dari Kediri), Tugas Akhir Politeknik Cahaya
masyarakat dapat mencegah terjadinya mis- Surya
alokasi sumber daya maupun berbagai Arif, Muchlis dan Iskandar. 2009. Akutansi
pelanggaran dalam kegiatan pemerintah seperti Pemerintahan. Jakarta : @ Akademia
korupsi. Arinta, Kustadi. 1993. Pengantar Akuntansi
Rendahnya tingkat transparansi Pemerintahan. Bandung : PT.Citra
dalam bentuk kurangnya sosialisasi terhadap Aditya Bakti
berbagai produk hukum akan membuat Mardiasmo. 2002. Otonomi dan Manajemen
pelanggaran hukum meningkat karena Keuangan Daerah. Yogyakarta : Andi
masyarakat tidak mengetahui berbagai peraturan Yogyakarta
perundangan yang mengatur kehidupan mereka. Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik.
Melalui transparansi akan tercipta kepercyaan Yogyakarta : Andi Yogyakarta
timbal balik antara pemerintah dengan
masyarakat, karena masyarakat mengetahui apa
yang dilakukan oleh pemerintah. Kepercayaan
dari masyarakat terhadap pemerintah merupakan
modal yang penting untuk berjalanannya
pemerintahan. Tingkat kepercyaan akan
melahirkan dukunagn kepada pemerintah dalam
menjalankn program-programnya.
Penelitian berikutnya disarankan
untuk mengambil responden langsung praktisi
penyusun laporan keuangan pemda, dalam hal ini
PNS Pemkot/ Pemkab ataupun Pemrov, selain itu
memperluas sampel penelitian, karena tidak
hanya mahasiswa jurusan akuntansi saja sebagai
pengguna laporan keuangan pemerintah daerah.
Lembaga keuangan, Lembaga Legeslatif,
perusahaan bahkan instansi pemerintah selain
pegelola keuangan pemerintah juga bisa
digunakan sebagai sampel. Hal ini dimaksud
untuk mengetahui apakah publik secara luas juga