Anda di halaman 1dari 13

Cahaya Aktiva Vol.02 No.

02, September 2012 Marhaendra Kusuma

PENGARUH AKUNTABILITAS TERHADAP TRANSPARANSI PENYUSUNAN


LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH
(Studi Empiris Terhadap Persepsi Mahasiswa Diploma Akuntansi di Kediri)

Oleh :

Marhaendra Kusuma

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji secara empiris pengaruh akuntabilitas terhadap
transparansi penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah menurut persepi mahasiswa akuntansi
Politeknik Cahaya Surya.
Hasil uji hipotesis menujukkan nilai koefisien determinasi adjusted R2 menunjukkan nilai besar 0.877a.
Hasil ini mengindikasikan bahwa 87,70 % variasi tingkat transparansi penyajian laporan keuangan
dapat dijelaskan dari variasi akuntabilitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa akuntabilitas
berpengaruh signifikan terhadap tingkat transparansi penyajian laporan keuangan. Hal ini dibuktikan
dengan signifikansi thitung sebesar 0.000 lebih kecil dari alpha 5. Hal ini berarti H0 ditolak.

Kata kunci : akuntabilitas, transparansi penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah

1. PENDAHULUAN
menyampaikan informasi yang terkait dengan
Pada masa sekarang ini penting sekali keuangan daerah ke pemerintah pusat dimana
memiliki rasa tanggung jawab atas apa yang informasi tersebut antara lain mencakup APBD.
dipercayakan orang lain kepada kita. Jika tidak Perhitungan APBD, dan Neraca
memiliki rasa tanggung jawab maka kita tidak Pada organisasi sektor publik maupun
akan mempunyai dorongan untuk melakukan instansi swasta, sama-sama mempunyai tanggung
sesuatu dengan benar dan sebagaimana jawab untuk membuat suatu laporan keuangan
mestinya, mugkin juga tidak akan mematuhi sebagai bentuk pertanggungjawaban. Pada
peraturan yang sudah diatur sebagai suatu proses instansi swasta, laporan pertanggungjawaban
yang harus dipenuhi dalam menyelesaikan tersebut tidak harus dipublikasikan, tetapi ada
tanggung jawab tersebut. beberapa jenis instansi swasta yang
Menurut Ulum (2008), dalam PP 105 mempublikasikan laporan keuangan untuk suatu
tahun 2000 dan PP 108 tahun 2000 dinyatakan keperluan tertentu
bahwa pemerintah daerah wajib membuat Pengukuran kinerja organisasi sektor
laporan pertanggungjawaban yaitu Laporan publik sangat diperlukan. Adanya pengukuran
Perhitungan APBD, Nota Perhitungan APBD, kinerja ini dapat dinilai bagaimana suatu
Laporan Arus Kas dan Neraca Daerah. PP Nomor manajemen yang dipimpin oleh suatu manager
108 tahun 2000 menyatakan keempat aspek itu bekerja. Berdasarkan Aksioma yang dikenal
diatas dilengkapi dengan penilaian kinerja dari ilmu manajemen yang menjelaskan
berdasarkan tolok ukur renstra. PP 11 tahun 2001 pentingnya pengukuran kinerja mengungkapkan
menyatakan agar pemerintah daerah

Politeknik Cahaya Surya Kediri


45
Cahaya Aktiva Vol.02 No.02, September 2012 Marhaendra Kusuma

bahwa Apa yang dapat diukur, dapat dilakukan. Laporan keuangan yang dipublikasikan
Kita mengatur apa yang kita ukur, jika anda tidak tersebut haruslah akurat dan dapat
dapat mengukurnya, maka anda tidak dapat dipertanggungjawabkan. Kota Kediri merupakan
mengawasinya, mengatur atau memperbaikinya. kota yang berkembang cukup pesat karena
Berdasarkan ungkapan diatas dapat kita letaknya yang strategis, maka sangatlah perlu
ketahui bahwa pengukuran suatu kinerja adalah melakukan tata kelola yang baik. Seiring
cara untuk dapat melakukan suatu pengawasan, bergulirnya otonomi daerah maka pemerintah
pengaturan serta perbaikan atas pelayanan yang kota Kediri juga harus dapat menyajikan laporan
dilakukan oleh pemerintah. Penyusunan Laporan keuangan yang akuntabel dan transparan kepada
Keuangan Pemerintah Daerah merupakan suatu pulik di kota Kediri
pekerjaan panjang dan berat sehingga sudah se- Akuntabilitas menjadi salah satu unsur
mestinya semua pihak dalam lingkup pemerintah pokok dalam mewujudkan good governance yang
daerah bekerja sama agar laporan yang disusun sedang dilakukan bangsa Indonesia pada saat ini.
dan disajikan memenuhi semua kriteria akuntansi Akuntabilitas publik masyarakat bahwa setiap
sesuai SAP (Standar Akuntansi Pemerintahan). pelaku dan tindakan pejabat publik, baik dalam
Agar laporan pertanggungjawaban dalam bentuk membuat kebijakan (public policy), mengatur dan
laporan keuangan dapat diketahui oleh membelanjakan keuangan negara maupun
masyarakat / stakeholder, pemerintah daerah melaksanakan penegakan hukum haruslah
melakukan publikasi atas laporan tersebut. terukur dan dapat dipertanggungjawabkan
Laporan pertanggungjawaban yang dibuat oleh kepada masyarakat. Akuntabilitas suatu
instansi publik (pemerintah daerah) perlu perwujudan kewajiban dari suatu instansi
diketahui oleh para stakeholder. pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
Salah satu alasan mengapa para keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misinya.
stakeholder perlu mengetahui laporan Implementasi akuntabilitas dilakukan melalui
pertanggungjawaban tersebut adalah untuk pendekatan strategis yang akan mengakomodasi
mengetahui bagaimana kinerja praktisi keuangan perubahan-perubahan cepat yang terjadi pada
pemerintah daerah dalam mengelola dan organisasi dan secepatanya menyesuaikan diri
mengolah dana yang dipercayakan kepada dengan perubahan tersebut, sebagai antisipasi
mereka untuk pembangunan. Selain para terhadap tuntutan pihak-pihak yang
stakeholder sebagai pihak ekstern, para praktisi berkepentingan.
keuangan pemerintah daerah sebagai pihak Transparansi adalah keterbukaan atas
intern juga perlu mengetahui laporan semua tindakan dan kebijakan yang diambil oleh
pertanggungjawaban yang mereka buat. pemerintah (Hamid Muhammad 2007). Prinsip
Mahasiswa jurusan akuntansi transparansi menciptakan kepercayaan timbal-
merupakan salah satu dari stakeholder yang juga balik antara pemerintah dan masyarakat melalui
perlu mengetahui laporan keuangan pemerintah penyediaan informasi dan menjamin kemudahan
daerah. Sebagai masyarakat yang membayar di dalam memperoleh informasi yang akurat dan
pajak, tentunya mahasiswa akuntansi juga ingin memadai. Menurut Logos (2003) transparansi
mengetahui bagaimana dan digunakan untuk apa dan akuntabilitas merupakan konsep yang
saja dana yang dipercayakan kepada pemerintah. berkaitan erat satu dengan yang lain, karena
Alasan lain memilih mahasiswa jurusan akuntansi tanpa transparansi tidak mungkin ada
karena mereka juga telah menempuh mata akuntabilitas. Sebaliknya transparansi tidak akan
kuliah akutansi sektor publik selain itu mungkin banyak bermanfaat tanpa dilengkapi dengan
mereka juga kelak berkarir di sektor publik akuntabilitas.
sebagai pengelola laporan keuangan pemerintah Seperti halnya di bidang kebijakan publik
daerah. yang lain, keberadaan transparansi dan
Para praktisi keuangan juga memerlukan akuntabilitas merupakan syarat mutlak untuk
hasil dari laporan pertanggungjawaban tersebut membangun kebijakan dan institusi yang efektif,
untuk mengetahui bagaimana keadaan efisien, dan adil (equitable). Lingkup transparansi
sebenarnya tentang instansi mereka. Bahkan para dan akuntabilitas harus menjangkau beberapa
praktisi keuangan pemerintah daerah tidak hanya tingkat kebijakan mulai dari perumusan
sekedar mengetahui saja tetapi juga menganalisis kebijakan, pengambilan keputusan, sampai pada
bagaimana kinerja mereka selama 1 (satu) tahun pelaksanaannya yang terjadi di segenap institusi.
kebelakang ini. Apa perlu adanya peningkatan Menurut Surya Darma (2007) transparan berarti
atau dirasa sudah cukup. adanya keterbukaan. Transparan di bidang
manajemen berarti adanya keterbukaan dalam

Politeknik Cahaya Surya Kediri


46
Cahaya Aktiva Vol.02 No.02, September 2012 Marhaendra Kusuma

mengelola suatu kegiatan. Transparansi menciptakan kondisi saling mengawasi (checks


ditujukan untuk membangun kepercayaan dan and balances system). Menurut UU No.28 Tahun
keyakinan kepada pemerintah daerah bahwa 2000 tentang Penyelenggaraan Pemerintah yang
pemerintah daerah adalah organisasi pelayanan Bebas dan Bersih dari Korupsi, Kolusi dan
publik yang bersih dan berwibawa, bersih dalam Nepotisme, akuntabilitas adalah asas yang
arti tidak KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil
dan berwibawa dalam arti professional. akhir dari kegiatan penyelenggaraan Negara
Transparansi bertujuan untuk menciptakan harus dapat dipertanggungjawabkan kepada
kepercayaan timbal balik antara pemerintah masyarakat atau rakyat sebagai pemegeng
daerah dan publik melalui informasi yang kedaulatan tertinggi Negara sesuai dngan
memadai dan menjamin kemudahan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
memperoleh informasi yang akurat (Hamid Menurut Samuel Paul dalam Suhirman
Muhammad 2007). auntabilitas bertujuan untuk menjamin agar
Mahasiswa jurusan akuntansi mewakili prosedur, aktivitas dan luaran dari kebijakan
kepentingan publik untuk mengetahui tentang pemerintah memenuhi tujuan dan standart yang
laporan keuangan pemerintah daerah, namun telah disepakati.
karena mahasiswa jurusan akuntansi tidak Islamy dalam widodo menuturkan
terlibat secara langsung dalam perencanaan, bahwa akuntabilitas adalah landasan bagi proses
pelaksanaan dan pelaporan keuangan penyelenggaraan pemerintah yang diperlukan
pemerintah daerah kemungkinan mereka dapat karena aparatur pemerintah harus
memiliki persepsi yang berbeda. Perbedaan mempertanggungjawabkan tindakan dan
pendapat tersebut yaitu misal dalam hal pekerjaanya kepada publik dan organisasi tempat
akuntabilitas dan transparansi laporan keuangan kerjanya. Menurut Jabra dan Dwivedi dalam
dibanding para pengelola laporan keuangan widodo akuntabilitas adalah persyaratan
pemerintah daerah sebagai pihak intern mendasar untuk mencegah penyalahgunaan
pemerintah daerah. kewenangan dan diarahkan kepada pencapaian
tujuan-tujuan nasional yang diterima secara luas
dengan tingkat efisiensi, efektivitas, kejujuran
2. RUMUSAN MASALAH dan hasil sebesar mungkin.
Guy Peter (2000: 299-381)
Rumusan masalah penelitian ini adalah apakah menyebutkan Akuntabilitas publik adalah prinsip
terdapat pengaruh yang signifikan akuntabilitas yang menjamin bahwa setiap kegiatan
terhadap transparansi penyusunan laporan penyelenggaraan pemerintahan dapat
keuangan pemerintah daerah menurut persepi dipertanggungjawabkan secara terbuka oleh
mahasiswa akuntansi Politeknik Cahaya Surya? pelaku kepada pihak-pihak yang terkena dampak
penerapan kebijakan. Dalam (BPPN&Dep.Dalam
3. TUJUAN PENELITIAN Negeri, 2002: 19) menyebutkan bahwa,
Akuntabilitas publik adalah prinsip yang
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjamin bahwa setiap kegiatan
menguji secara empiris pengaruh akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dapat
terhadap transparansi penyusunan laporan dipertanggungjawabkan secara terbuka oleh
keuangan pemerintah daerah menurut persepi pelaku kepada pihak-pihak yang terkena dampak
mahasiswa akuntansi Politeknik Cahaya Surya. penerapan kebijakan. Menurut Hamid
Muhammad (2007) Akuntabilitas adalah
kewajiban untuk memberikan
4. TINJAUAN PUSTAKA pertanggungjawaban atau untuk menjawab dan
menerangkan kinerja dan tindakan
Budiardjo (1998: 107-120) penyelenggara organisasi kepada pihak yang
mendefinisikan akuntabilitas sebagai memiliki hak atau kewajiban untuk meminta
pertanggungjawaban pihak yang diberi mandat keterangan atau pertanggungjawaban.
untuk memerintah kepada mereka yang memberi Mardiasmo (2004) mengartikan akuntabilitas
mandat itu. Akuntabilitas bermakna publik adalah kewajiban pihak pemegang amanah
pertanggungjawaban dengan menciptakan (agent) untuk memberikan pertanggungjawaban,
pengawasan melalui distribusi kekuasaan pada menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan
berbagai lembaga pemerintah sehingga segala aktifitas dan kegiatan yang menjadi
mengurangi penumpukkan kekuasaan sekaligus tanggung jawabnya kepada pihak pemberi

Politeknik Cahaya Surya Kediri


47
Cahaya Aktiva Vol.02 No.02, September 2012 Marhaendra Kusuma

amanah (principal) yang memiliki hak dan 1. Penyebar luasan informasi mengenai suatu
kewenangan untuk meminta keputusan, melalui media masa, media
pertanggungjawaban tersebut. nirmasa, maupun media komunikasi
Akuntabilitas adalah personal.
mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber 2. Akurasi dan kelengkapan informasi yang
daya serta pelaksanaan kebijakan yang berhubungan dengan cara-cara mencapai
dipercayakan kepada entitas pelaporan dalam sasaran suatu program.
mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara 3. Akses publik pada informasi atas suatu
periodik (KK, SAP,2005). Akuntabilitas merupakan keputusan dibuat dan mekanisme
kewajiban menyampaikan pertanggungjawaban pengaduan masyarakat.
atau untuk menjawab atau menerangkan kinerja 4. Ketersediaan system informasi manajemen
dan tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan dan monitoring hasil yang telah dicapai oleh
kolektif suatu organisasi kepada pihak yang pemerintah.
memiliki hak atau berkewenangan untuk minta
keterangan akan pertanggungjawaban (LAN, Kriteria Akuntabilitas keuangan adalah sebagai
2003). berikut:
Merangkum dari keseluruhan definisi 1. Pertanggungjawaban dana publik
akuntabilitas yang berbeda-beda tersebut, 2. Penyajian tepat waktu
terlihat bahwa pada dasarnya, akuntabilitas 3. Adanya pemeriksaan (audit)/respon
berkaitan dengan pertanggungjawaban. Birokrasi pemerintah.
publik dikatakan akuntabel manakala mereka di
nilai secara obyektif oleh masyarakat dapat Tujuan akuntabilitas adalah agar
mempertanggungjawabkan segala perbuatan, terciptanya kepercayaan publik terhadap
sikap, dan sepak terjangnya kepada pihak yang pemerintah daerah. Kepercayaan publik yang
yang mana kekuasaan dan kewenangan yang tinggi akan pemeritah daerah dapat mendorong
dimiliki itu berasal. Pertanggungjawaban obyektif partisipasi yang lebih tinggi pula terhadap
bersumber dari luar yang mendorong untuk pengelolaan manajemen pemerintah daerah.
bekerja keras sehingga tujuan dari organisasi Pemerintah daerah akan dianggap sebagai agen
dapat tercapai. bahkan sumber perubahan masyarakat.
Menurut Asian Development Bank Mardiasmo (2004) menyatakan : tujuan utama
(Krina, 2003), berdasarkan tahapan sebuah akuntabilitas adalah untuk mendorong
program, akuntabilitas dari setiap tahapan adalah terciptanya akuntabilitas kinerja pemerintah
: daerah sebagai salah satu syarat untuk
1. Pembuatan sebuah keputusan harus dibuat terciptanya pemerintah daerah yang baik dan
secara tertulis dan tersedia bagi setiap terpercaya.
warga yang membutuhkan. Pengelola keuangan pemerintah daerah
2. Pembuatan keputusan sudah memenuhi harus memahami bahwa mereka harus
standar etika dan nilai-nilai yang berlaku, mempertanggungjawabkan hasil kerja kepada
artinya sesuai dengan prinsip-prinsip publik. Rumusan tujuan akuntabilitas di atas
administrasi yang benar maupun nilai-nilai hendak menegaskan bahwa, akuntabilitas
yang berlaku di stakeholders. bukanlah akhir dari system penyelenggaran
3. Adanya kejelasan dari sasaran kebijakan menejemen pemerintah daerah, tetapi
yang diambil, dan sudah sesuai dengan visi merupakan factor pendorong munculnya
dan misi organisasi, serta standar yang kepercayaan dan partisipasin yang lebih tinggi
berlaku. lagi. Bahkan bisa dikatakan bahwa akuntabilitas
4. Adanya mekanisme untuk menjamin bahwa baru sebagai titik awal menuju keberhasilan
standar telah terpenuhi, dengan menejemen pemerintah daerah yang berkinerja
konsekuensi mekanisme tinggi.
pertanggungjawaban jika standar tersebut Akuntabilitas menyangkut dua dimensi,
tidak terpenuhi. yakni akuntabilitas vertical dan akuntabilitas
5. Konsistensi maupun kelayakan dari target horizontal. Akuntabilitas vertical merupakan
operasional yang telah ditetapkan maupun pertanggungjawaban atas pengelolaan dana
prioritas dalam mencapai target tersebut. kepada otoritas yang lebih tinggi, misalnya
pemerintah pusat. Sedangkan akuntabilitas
Ada tahap sosialisasi kebijakan, beberapa indicator horizontal merupakan pertanggungjawaban
untuk menjamin akuntabilitas publik adalah: kepada masyarakat luas dan menyangkut

Politeknik Cahaya Surya Kediri


48
Cahaya Aktiva Vol.02 No.02, September 2012 Marhaendra Kusuma

hubungan antar sesame pengelola laporan Menurut Hamid Muhammad (2007) ada delapan
keuangan.(Haryanto,2007). hal yang harus dikerjakan oleh pemerinta daerah
Pengelola keuangan pemerintah daerah untuk peningkatan akuntabilitas:
harus mampu mempertanggungjawabkan selurh 1. Pemerintah daerah harus menyusun
komponen pengelolaanya kepada masyarakat. aturan main tentang sistem akuntabilitas
Akuntabilitas menyangkut pengelolaan keuanan, termasuk mekanisme
dan kualitas output. Akuntabilitas keuangan pertanggungjawaban.
dapat diukur dari semakin kecilnya 2. Pemerintah daerah perlu menyusun
penyimpangan dalam pengelolaan keuangan pedoman tingkah laku dan system
pemerintah daerah. Baik sumber-sumber pemnatauan kinerja dan system
penerimaan, besar kecilnya penerimaan, maupun pengawasan dengan sanksi yang jelas dan
peruntuknya dapat dipertanggungjawabkan oleh tegas.
pengelola (Haryanto,2007). Pengelola keuangan 3. Pemerintah daerah menyusun
yang bertanggungjawab akan mendapatkan pengembangan pemerintah daerah dan
kepercayaan dari masyarakat. menyampaikan kepada publik di setiap
Sebaliknya pengelola yang melakukan awal tahun anggaran.
praktek korupsi tidak akan dipercaya. 4. Menyusun indicator yang jelas tentang
Akuntabilitas tidak hanya menyangkut system pengukuran kinerja pemerintah daerah
tetapi juga menyangkut moral individu. Jadi dan disampaikan kepada publik.
moral individu yang baik akan menjamin 5. Melakukan pengukuran pencapaian kinerja
pengelolaan keuangan yang bersih dan jauh dari pelayanan pemerintah daerah dan
praktek korupsi. Ada empat dimensi akuntabilitas menyampaikan hasilnya di setiap akhir
yang harus dipenuhi organisasi sector publik tahun.
(Mardiasmo 2004): 6. Memberikan tanggapan terhadap
1. Akuntabilitas kejujuran dan akuntabilitas pertanyaan dan pengaduan publik.
hukum 7. Menyediakan informasi mengenai agenda
Akuntabilitas kejujuran terkait dengan pemerintah daerah
penghindaran penyalahgunaan jabatan 8. Memperbaharui rencana kinerja yang baru
(abuse of power), sedangkan akuntabilitas sebagai kesepakatan komitmen baru.
hukum terkait dengan jaminan adanya
kepatuhan terhadap hukum dan peraturan Untuk mengukur berhasil tidaknya akuntabilitas
lain yang disyaratkan dalam penggunaan dalam manajemen pemerintah daerah, dapat
sumber dana publik. dilihat pada beberapa indicator, sebagaimana
2. Akuntabilitas proses dinyatakan oleh Hamid Muhammad (205) sebagai
Akuntabilitas proses terkait dengan berikut:
apakah prosedur yang telah digunakan dalam 1. Meningkatnya kepercayaan dan kepuasan
melaksanakan tugas sudah cukup baik dalam publik terhadap pemerintah daerah.
hal kecukupan sistem informasi akuntansi, 2. Tumbuhnya kesadaran publik tentang hak
sistem informasi manajemen dan prosedur untuk menilai terhadap penyelenggaraan
administrasi. Akuntabilitas proses pemerintahan.
termanifestasikan melalui pemberian 3. Meningkatnya kesesuaian kinerja dan
pelayanan publik yang cepat, responsif, dan agenda pemerintah dengan nilai dan
murah biaya. norma yang berkembang di masyarakat.
3. Akuntabilitas program 4. Berkurangnya kasus-kasus Korupsi, Kolusi,
Akuntabilitas program terkait dengan dan Nepotisme (KKN) di pemerintah
pertimbangan apakah tujuan yang daerah.
ditetapkan dapat dicapai atau tidak dan
apakah telah mempertimbangkan alternatif Keempat indikator diatas dapat dipakai oleh
program yang memberikan hasil yang pemerintah daerah untuk mengukur apakah
optimal dengan biaya yang minimal. akuntabilitas menejemen pemerintah daerah telah
4. Akuntabilitas kebijakan mencapai hasil sebagaimana yang dikehendaki.
Akuntabilitas kebijakan terkait dengan Tidak saja publik merasa puas, tetapi pemerintah
petanggungjawaban pembina, pengurus dan daerah akan mengalami peningkatan dalam
pengawas atas kebijakan-kebijakan yang banyak hal.
diambil.

Politeknik Cahaya Surya Kediri


49
Cahaya Aktiva Vol.02 No.02, September 2012 Marhaendra Kusuma

Menurut Jamason Sinaga dalam artikelnya


Selamat Datang Standart Akuntansi Pemrintahan Menurut Anthony dalam Mardismo (2002),
Menurut PP Nomor 24 Tahun 2005, SAP sudah mengklasifikasikan laporan keuangan sector
harus diterapkan untuk penyusunan laporan publik menjadi 5 (lima) kelompok, yaitu:
keuangan tahun anggaran 2005. Artinya bahwa 1. Lembaga pemerintah
penyajian laporan keuangan tahun 2005 sudah 2. Investor dan kreditor
harus sesuai dengan SAP. Pertanyaannya adalah 3. Pemberi sumber daya
bagaimana menerapkan SAP dalam waktu yang 4. Badan pengawas
relatif pendek? Penyusunan sistem akuntansi 5. Konstituen
dimanapun memerlukan waktu yang relatif lama.
Oleh karena itu menjadi pertanyaan yang Sementara itu menurut Hanley et al, (1992) dalam
kritis bagaimana merancang system akuntansi Mardiasmo (2002), pemakai laporan keuangan
yang dapat menghasilkan informasi sesuai sector publik menjadi 12 (dua belas) kelompok,
dengan SAP dalam waktu yang relatif pendek. yaitu:
Kondisi masing-masing entitas memang tidak ada 1. Anggota terpilih
yang persis sama. Sebagian entitas telah 2. Masyarakat sebagai pemilih dan pembayar
mencoba membuat laporan keuangan yang mirip pajak
dengan yang diatur dalam SAP. Sebagian lagi 3. Pelanggan atau klien
masih menunggu dan masih menggunakan sistem 4. Karyawan dan pegawai
dan prosedur yang lama. Akan tetapi ada juga 5. Pelanggan dan pemasok
Pemda yang telah mencoba mengantisipasi 6. Pemerintah
pemberlakuan standar ini dengan mencoba 7. Pesaing
merancang sistem yang sesuai dengan substansi 8. Regulator
yang diatur di dalam SAP dengan menggunakan 9. Pemberi pinjaman
draft SAP yang diterbitkan KSAP. 10. Donor dan sponsor
SAP mengatur mengenai informasi yang 11. Investor atau partner bisnis
harus disajikan dalam laporan keuangan, 12. Kelompok peneka lainya.
bagaimana menetapkan, mengukur, dan
melaporkannya. Oleh karena itu SAP mengatur Menurut Borgonovi dan Anessi-Pessina (1997)
penyajian pos-pos yang harus disajikan dalam dalam Mardismo (2002), pengklasifikasian
laporan keuangan seperti pos kas, piutang, aset pemakai laporan keuangan sector publik yaitu:
tetap dan seterusnya. Cara atau proses penyajian 1. Masyarakat pengguna jasa publik
pos-pos tersebut tidak lagi diatur dalam SAP. Bagi 2. Masyarakat pembayar pajak
Pemda yang telah mengantisipasi penerapan SAP 3. Perusahaan dan organisasi social ekonomi
hanya memerlukan sedikit modifikasi dalam yang menggunakan pelayanan publik sebagai
sistemnya. Akan tetapi bagi Pemda yang belum input atas aktivitas organisasi.
mencoba mengantisipasi tidak berarti tidak dapat 4. Bank dan masyarakat sebgai kreditor
menyajikan laporan keuangan sesuai SAP. Jika pemerintah
sistem yang berlaku belum dapat menghasilkan 5. Badan-badan internasional, seperti Bank
langsung informasi sesuai SAP, pencatatan harus Dunia, IMF, ADB, PBB, dsb.
diidentifikasi sedemikian rupa sehingga diketahui 6. Investor asing dan count Analyst
informasi yang dihasilkan dari sistem yang sedang 7. Generasi yang akan datang
berlaku. Kemudian dilakukan penggolongan 8. Lembaga Negara
informasi yang dihasilkan (mapping) dengan pos- 9. Kelompok politik
pos yang diatur dalam SAP. Dengan demikian 10. Manajer publik (Gubernur, Bupati, Direktur
dapat dihasilkan laporan keuangan sesuai SAP. BUMN/BUMD)
Teknik lainnya yang dapat dilakukan 11. Pegawai pemerintah
adalah dengan mengumpulkan seluruh bukti
transaksi selama satu tahun penuh kemudian Transparansi adalah keterbukaan atas
dilakukanpengidentifikasian dan pengklasifikasian semua tindakan dan kebijakan yang diambil oleh
bukti-bukti transaksi dan dilanjutkan dengan pemerintah (Hamid Muhammad 2007). Prinsip
penyusunan laporan keuangan berdasarkan transparansi menciptakan kepercayaan timbal-
bukti-bukti tersebut. Hal ini tentu saja akan balik antara pemerintah dan masyarakat melalui
menyulitkan pekerjaan di akhir tahun dan penyediaan informasi dan menjamin kemudahan
dikhawatirkan laporan keuangan tidak dapat di dalam memperoleh informasi yang akurat dan
selesai tepat waktu. memadai. Dalam konteks pembangunan,

Politeknik Cahaya Surya Kediri


50
Cahaya Aktiva Vol.02 No.02, September 2012 Marhaendra Kusuma

transparansi adalah keadaan dimana setiap orang diakses secara langsung terhadap pihak-pihak
dapat mengetahui proses pembuatan dan yang terkena dampak oleh suatu pelaksanaan
pengambilan keputusan di pemerintahan umum. keputusan. Informasi disediakan dengan isi yang
Menurut UU No.28 Tahun200 Tentang mudah untuk dipahami. System transparan
Penyelenggaraan Pemerintah yang Bersih dan memiliki prosedur yang jelas dalam pengambilan
Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, azas keputusan publik. Adanya saluran komunikasi
keterbukaan (transparansi) dalam informasi antara stakeholder dan birokrat.
penyelenggaran pemerintah daerah adalah azas
untuk membuka diri terhadap hak masyarakat
untuk memperoleh informasi yang benar, jujur
dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan
pemerintah daerah dengan tetap memperhatikan
perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan dan
rahasia Negara.

Tabel 1
Tabel Konsep Transparansi

Aspek Keterangan
Substansi Informasi 1. Proses pembuatan dan pengambilan keputusan
yang menyangkut kepentingan publik.
2. Program, proyek dan implementasi kebijakan.
3. Prosedur pengaduan kepada masyarakat.
Sifat informasi 1. Mudah dipahami.
2. Benar dan jujur.
3. Akurat, memadai, lengkap.
Cara memperoleh informasi 1. Cepat, tepat waktu, murah
2. Mudah diakses
Aktor Pemerintah kepada masyarakat khususnya stakeholder.

Menurut Joko Widodo transparansi lebih Berdasarkan pengertian di atas maka


mengarah pada kejelasan mekanismeforulasi dan dapat disimpulkan bahwa secara makna kata
implementasi kebijakan, program dan proyek transparansi adalah suatu keadaan atau sifat yang
yang dibuat dan dilaksanakan oleh pemerintah. mudah dilihat dengan jelas. Jika dikaitkan dengan
Rakyat dapat mengetahui secara jelas dan tanpa konteks penyelenggaraan urusan publik,
ada yang ditutup-tutupi tentang proses transparansi adalah suatu kondisi dimana
perumusan kegiatan publik dan implementasinya. masyarakat mengetahui apa-apa yang terjadi dan
Transparansi lebih mengarah pada kejelasan dilakukan oleh pemerintah termasuk berbagai
mekanisme formulasi dan implementasi prosedur, serta keputusan-keputusan yang
kebijakan, proyek yang dibuat dan dilaksanakan diambil oleh pemerintah dalam pelaksanaan
oleh pemerintah. Pemerintah yang baik adalah urusa publik. Dalam hal ini peran pemerintah
pemerintah yang bersifat transparan terhadap adalah membuka diri terhadap hak masyarakat
rakyatnya baik di tingkat pusat maupun ditingkat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur
daerah. Rakyat secara pribadi dapat megetahui dan tidak diskriminatif terhadap penyelenggaraan
secara jelas dan tajam tentang proses perumusan pemerintah daerah.
kegiatan publik dan implementasinya. Dengan Transparansi pemerintah daerah perlu
kata lain segala kebijakan dan implementasi ditingkatkan agar publik memahami situasi
kebijakan baik di pusat maupun di daerah harus pemerintah daerah sehingga mempermudah
selalu dilaksanakan secara terbuka dan diketahui publik untuk berpartisipasi dalam
oleh umum. penyelenggaraanpemerintah daerah. Adapun
Menurut UNDP ( United Nations upaya-upaya yang perlu dilakukan dalam
Development Programme) transparansi adalah meningkatkantransparansi pemerintah daerah
tersedianya informasi secara bebas dan dapat

Politeknik Cahaya Surya Kediri


51
Cahaya Aktiva Vol.02 No.02, September 2012 Marhaendra Kusuma

kepada publik menurut Hamid Muhammad yang wajib diumumkan secepatnya adalah suatu
(2007) antara lain : informasi yang dapat mengancam hajat hidup
1. Pendayagunaan berbagai jalur komunikasi orang banyak. Sedangkan informasi sifatnya
baik langsung maupun tidak langsung terbatas yaitu informasi publik yang apa bila
melalui temu wicara maupun media cetak dibuka dan diberikan kepada orang lain dapat
maupun elektronik. menghambat proses penegakan hokum dan
2. Menyiapkan kebijakan yang jelas tentang informasi yang apabila dibuka dan diberikan
cara mendapatkan informasi, bentuk kepada orang lain dapat mengganggu
informasi yang dapat diakses publik dan kepentingan perlindungan hak atas kekayaan
informasi yang bersifat rahasia. intelektual dan perlindungan dari persaingan
3. Membuat prosedur pengaduan apabila usaha yang tidak sehat.
informasi tidak sampai ke publik.

4. Membuat peraturan yang menjamin hak Kontrol rakyat terhadap


publik untuk mendapatkan informasi penyelenggaraan Negara hanya berjalan efektif
pemerintah daerah, fasilitas data base bila program dan kebijakan pemerintah
dan sarana informasi dan komunikasi. dilaporkan secara transparan. Kerena itu,
tuntutan kepada pemerintah untuk bersikap
Masih menurut Hamid transparan dalam penyelanggaraan urusan publik
Muhammad(2007) bahwa keberhasilan lebih intensif dibandingkan dengan pihak lainnya.
transparansi pemerintah daerah ditunjukkan oleh Pemerintah mewujutkan transparasi dengan
indikator sebagai berikut: memberikan kemudahan kepada masyarakat
1. Meningkatnya keyakinan dan untuk mengakses informasi yang berhubungan
kepercayaan publik kepada pemerintah dengan keputusan yang menyangkut kepetingan
daerah bahwa pemerintah daerah adalah publik.
bersih dan berwibawa. Menurut mardiasmo (2002), pemerintah
2. Meningkatnya partisipasi publik dalam harus menentukan kebijakan yang menjelaskan
penyelenggaraan pemerintah daerah. komponen apa saja yang dapat dikategorikan
3. Bertambahnya wawasan dan sabagai pendapatan atau biaya operasi yang
pengetahuan publik terhadap tepat untuk suatu unit kerja yang dilaporkan, luas
penyelenggaraan pemerintah daerah dan. pengungkapan (disclosure) dan kebijakan-
4. Berkurangnya pelanggaran terhadap kebijakan akuntansi yang diprakikan secra
peraturan perundang-undangan yang konsisten. Pemerintah diharapakan dapat
berlaku. memberikan informasi tambahan untuk hal-hal
Berdasarkan jenis informasi, tidak semua sebagai berikut:
informasi sifatnya bebas diakses masyarakat. 1. Fokus pengukuran dan dasar akuntansi yang
Dilihat dari cara penyampaian, tidak semua digunakan untuk pembuatan laporan.
informasi harus disampaikan secar aktif oleh 2. Kebijakan menghapuskan/menghentikan
pemerintah. Informasi yang wajib diinformasikan aktivitas internal unit kerja pada laporan
secara aktif antara lain informasi yang berkaitan aktivitas.
dengan seluruh proses perencanaan 3. Kebijakan kapitalisasi aktiva dan menaksir
pembangunan, hasil pembahasan dan penetapan umur ekonomi aktiva-aktiva tersebut untuk
APBD, perencanaan sampai hasil penetapan tata menentukan biaya depresiasinya.
ruang, pelaksnaan proyek pembangunan, struktur 4. Deskripsi mengenai jenis-jenis transaksi yang
dan fungsi badan publik serta prsedur dan tata masuk dalam penerimaan program dan
cara untuk mendapatkan informasi publik di kebijakan untuk mengalokasikan biaya-biaya
badan publik yang bersangkutan. Badan publik tidak langsung kepada suatu fungsi atau unit
adalah pihak penyelenggara kota di tingkat kerja dalam laporan aktifitas.
eksekutif, legislatif dan yudikatif. 5. Kebijakan pemerintah dalam menentukan
Informasi yang wajid tersedia setiap saat pendapatan operasi dan non operasi.
antara lain hasil keputusan badan publik beserta 6. Pemerintah harus mengungkapkan secara
pertimbangannya, seluruh kebijakan berikut detail/lengkap dalam catatan laporan
dokumen pendukungnya, rencana kerja proyek keuangan mengenai asset modal dan utang
termasuk di dalamnya perkirakan pengeluararan jangka panjang. Asset modal yang tidak
tahunan badan publik, perjanjian dengan pihak didepresiasi harus diungkapkan secara
ketiga, dan prosedur pelayanan publik. Informasi terpisah dari asset modal yang didepresiasi.

Politeknik Cahaya Surya Kediri


52
Cahaya Aktiva Vol.02 No.02, September 2012 Marhaendra Kusuma

Informasi mengenai kewajiban jangka mereka tidak memiliki pengetahuan dan


panjang meliputi obligasi, utang wesel, pemahaman yang sama atas pengelolaan
pinjaman, utang leasing, tuntutan, dsb. keuangan daerah. Berdasarkan hasil riset
sebelumnya dan kajian teoritis maka hipotesis
dalam penelitian ini adalah
5. HIPOTESIS HA : Akuntabilitas berpengaruh positif dan
signifikan terhadap transparansi
Wulandari, Suhardjanto dan penyusunan laporan keuangan
Djamaludin (2009) meneliti tentang persepsi user pemerintah daerah
atas akuntabilitas laporan pertanggungjawaban
keuangan pemerintah daerah. Tujuan penelitian
ini adalah untuk menguji persepsi antara 6. METODE PENELITIAN
kelompok user mengenai akuntabilitas publik dan
akuntabilitas keuangan atas laporan Penelitian ini merupakan penelitian yang
pertanggungjawaban keuangan pemerintah bersifat perilaku dan persepsi oleh karenanya
Surakarta. Selain itu juga mendiskripsikan hal yang jenis data yang digunakan dalam penelitian ini
melandasi persepsi user mengenai akuntabilitas adalah data primer. Data primer merupakan data
publik dan akuntabilitas keuangan atas laporan yang didapat dari sumber pertama baik dari
pertanggungjawaban keuangan Pemerintah individu ataupun kelompok seperti hasil
Surakarta. Dalam laporan ini disajikan analisis wawancara atau pengisian kuesioner yang biasa
tentang persepsi user mengenai akuntabilitas user dilakukan oleh peneliti. Instrumen atau alat
dan akuntabilitas keuangan atas laporan pengumpul data yang digunakan dalam penelitian
pertanggungjawaban keuangan Pemerintah ini untuk menjaring data primer adalah daftar
Surakarta secara mendalam. pertanyaan atau kuesioner.
Dengan adanya persamaan persepsi Variabel yang dianalisis dalam penelitian
user, maka komunikasi dan transparasi antar ini adalah tentang akuntabilitas dan transparasi
Pemerintah Kota Surakarta dengan user dapat laporan keuangan pemerintah daerah. Aspek
tercapai untuk menuju tatanan pengelolaan yang diteliti dari akuntabilitas tersebut adalah
keuangan daerah yang akuntabel. Hasil dari mengenai akuntabilitas hukum dan kejujuran,
penelitian ini adalah berdasarkan hipotesis akuntabilitas proses, akuntabilitas program dan
pertama yang menyatakan bahwa terdapat akuntabilitas kebijakan. Sedangkan aspek yang
perbedaan persepsi antara internal user dan diteliti dari transparansi adalah substansi
eksternal user atas akuntabilitas publik laporan informasi, sifat informasi dan cara memperoleh
pertanggngjawaban keuangan Pemerintah Kota informasi.
Surakarta terbukti. Hal ini dikarenakan masing- Pengukuran persepsi terhadap
masing user memiliki interprestasi sendiri dalam akuntabilitas dan transparansi laporan keuangan
menentukan ukuran yang digunakan untuk menilai pemerintah daerah dengan kuesioner yang
akuntabilitas publik. Dimana hal ini juga dilatar menggunakan Likert scale dengan skala 1 (sangat
belakangi oleh usia, masa kerja dan tingkat tidak setuju) sampai dengan 5 (sangat setuju).
pendidikan yang berbeda. Penyajian kuesioner dibagi menjadi 2 (dua)
Hipotesis kedua yang menyatakan bagian. Bagian pertama berisi 10 pernyataan
bahwa terdapat perbedaan persepsi antara yang mengukur persepsi pengelola keuangan
internal user dan external user atas akuntabilitas pemerintah daerah dan mahasiswa jurusan
keuangan laporan pertanggungjawaban keuangan akuntansi terhadap akuntabilitas laporan
Pemerintah Kota Surakarta terbukti. Dimana user keuangan. 10 pernyataan tersebut meliputi 4
menilai akuntabilitas keuangan tidak berdasarkan kategori, yaitu:
standart yang baku untuk mengukurnya sehingga 1. Akuntabilitas hukum dan kejujuran
terjadi penilaian dengan criteria masing-masing 2. Akuntabilitas proses
user, selain itu tingkat pemahaman dan 3. Akuntabilitas program
pengalaman di lapangan (praktik) juga 4. Akuntabilitas kebijakan
memberikan kontribusi yang besar dalam Sedangkan bagian kedua berisi 10
memberika penilaian persepsi atas akuntabilitas pernyataan yang mengukur persepsi pengelola
keuangan. Perbedaan persepsi antara user terjadi keuangan pemerintah daerah dan mahasiswa
karena mereka tidak menggunakan satu ukur jurusan akuntansi terhadap transparansi laporan
dalam menilai akuntabilitas publik dan keuangan pemerintah daerah. 10 pernyataan
akuntabilitas keuangan. Hal ini dikarenakan tersebut meliputi 3 kategori, yaitu:

Politeknik Cahaya Surya Kediri


53
Cahaya Aktiva Vol.02 No.02, September 2012 Marhaendra Kusuma

1. Substansi informasi x : skor butir item.


2. Sifat informasi Y : skor total keseluruhan
3. Cara memperoleh informasi N : jumlah sampel
rxy : product momen correlation
Responden dalam penelitian ini adalah dari pearson.
mahasiswa jurusan akuntansi Politeknik Cahaya Apabila korelasi antara skor total dengan
Surya Kediri sebanyak 40 orang dari berbagai skor masing-masing pertanyaan signifikan, maka
angkatan. Adapun metode analisis yang digunkan dapat dikatakan bahwa alat ukur tersebut
dalam penelitian ini adalah perhitungan statistik mempunyai validitas. Teknik yang digunakan
menggunakan SPSS 16.0 for windows. SPPS adalah korelasi product momen (Pearson
merupakan paket program aplikasi komputer correlation).
untuk mengolah dan menganalisis data. Data Uji validitas adalah membandingkan hasil-
yang dimaksud adalah data numerik atau data hasil dari pengukuran faktor dengan suatu
kuantitatif atau data kualitatif yang kriteria. Kriteria yang ditetapkan adalah r-hitung
dikuantitatifkan. Data ini dikumpulkan melalui (koefisien korelasi) lebih besar dari r-tabel (nilai
kuesioner dengan skala likert yang menggunakan kriteria) pada tingkat signifikansi 0,05. Jika r-
5 kategori penelitian yaitu sangat tidak setuju hitung lebih kecil dari r-tabel maka tidak
sampai sangat setuju. memenuhi kriteria validitas (Danim, 2000)
Dalam penelitian, data mempunyai kedudukan Menurut Ancok (1993) validitas
yang paling tinggi, karena data merupakan Instrument merupakan suatu indeks yang
penggambaran variabel yang diteliti dan menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur betul-
berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. betul mengukur apa yang perlu diukur. Untuk itu
Benar tidaknya data, sangat menentukan dilakukan analisis item dengan metode korelasi
bermutu tidaknya hasil penelitian. Sedang benar product moment pearson. Uji validitas dengan
tidaknya data, tergantung dari baik tidaknya metode ini dilakukan dengan cara
instrumen pengumpulan data. Pengujian mengkorelasikan skor jawaban yang diperoleh
instumen biasanya terdiri dari uji validitas dan pada masing-masing item dengan skor total dari
reliabilitas. keseluruhan item. Hasil korelasi tersebut harus
Validitas adalah tingkat keandalan dan signifikan berdasarkan ukuran statistik tertentu.
kesahihan alat ukur yang digunakan. Intrumen Koefisien korelasi yang tinggi menunjukkan
dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur kesesuaian antara fungsi item dengan fungsi ukur
yang dipergunakan untuk mendapatkan data itu secara keseluruhan atau dengan kata lain
valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa instrumen tersebut valid. Instrumen tersebut
yang seharusnya di ukur (Sugiyono, 2009). dikatakan valid jika dapat mengukur apa yang
Dengan demikian, instrumen yang valid seharusnya diukur atau mengukur apa yang
merupakan instrumen yang benar-benar tepat diinginkan dengan tepat (Supranto,1997). Dalam
untuk mengukur apa yang hendak di ukur. pengujian validitas, instrumen diuji dengan
Penggaris dinyatakan valid jika digunakan menghitung koefisien korelasi antara skor item
untuk mengukur panjang, namun tidak valid jika dan skor totalnya dalam taraf signifikansi 95%
digunakan untuk mengukur berat. Artinya, atau a = 0,05. Instrumen dikatakan valid
penggaris memang tepat digunakan untuk mempunyai nilai signifikansi korelasi dari 95%
mengukur panjang, namun menjadi tidak valid atau a = 0,05. (Santoso, 2002). Uji validitas
jika penggaris digunakan untuk mengukur berat. dilakukan dengan menggunakan koefisien
Uji validitas berguna untuk mengetahui korelasi product moment kriteria pengujian yang
apakah ada pernyataan-pernyataan pada digunakan pada instrumen yang dikatakan valid
kuesioner yang harus dibuang/diganti karena jika nilai r 0,30 (cut of point) Sugiyono, (2001).
dianggap tidak relevan. Teknik untuk mengukur Reliabilitas adalah pengujian alas ukur
validitas kuesioner adalah sebagai berikut dengan yang bertujuan untuk melihat stabilitasdan
menghitung korelasi antar data pada masing- konsistensi dari suatu definisi operasional. Suatu
masing pernyataan dengan skor total, memakai alat ukur dikatakan reliabel jika kita selalu
rumus korelasi product moment, sebagai berikut : mendapatkan hasil yang tetap sama dari
xy
x y pengukuran gejala yangsama, meski dilakukan
N
rxy
2 2
pada waktu yang berbeda-beda. Tiga jenis
x y
x2 y2 reliabilitas yaitu stability reliability, representative
N N
reliability, equivalence reliability
Dimana:

Politeknik Cahaya Surya Kediri


54
Cahaya Aktiva Vol.02 No.02, September 2012 Marhaendra Kusuma

Reliabilitas adalah suatu nilai yang


menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur
dalam menhukur gejala yang sama. Uji reliabilitas 7. HASIL PENELITIAN
dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana
hasil pengukur tetap konsisten, apabila dilakukan Uji validitas digunakan untuk menguji
pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala sejauh mana ketetapan alat ukur dapat
yang sama dengan menggunakan alat ukur yang mengungkapkan konsep gejala/ kejadian yang
sama (Sugiyono, 1999). Bagaiman konsistensi diukur. Pengujian validitas dilakukan dengan
data jika instrumen pengukur construc sama, menggunakan analisis korelasi product moment
subjek data sama, tetapi waktu berbeda. yang terkoreksi (corrected item-total correlation).
Pengujian reliabilitas dengan Teknik Cronbach Penggunaan nilai corrected item-total correlation
Alpha dilakukan untuk jenis data interval. Rumus digunakan karena nilai tersebut menghilangkan
koefisien reliabilitas Alfa Cronbach: bias ukuran yang diperoleh dari uji korelasi
k b2 product moment biasa. Nilai uji validitas dengan
rii 1 corrected item-total correlation ditunjukkan pada
k 1 t2 kolom corrected item-total correlation dari hasil
pengujian dengan bantuan SPSS.
Keterangan: Hasil pengujian validitas dan realibilitas
rii : reliabilitas instrumen untuk masing masing variabel yang diringkas
k : banyaknya butir-butir pertanyaan/banyaknya pada tabel 2 berikut ini
soal
b2 : jumlah varian butir Tabel 2
t : varian total Hasil Uji Validitas

Sekaran (2000) memberikan kriteria rhitung


untuk mengetahui tingkat reliabilitas yang Butir pertanyaan (Corrected Item- rtabel Kete
Total Correlation) rangan
diperoleh dari sebuah nilai alpha. Jika semakin
mendekati angka satu mengindikasi semakin Akuntabilitas X1 0.872 0.3 valid

tingginya konsistensi reliabilitas. Lebih jelasnya, X2 0.801 0.3 valid


kriteria untuk mengetahui tingkat reliabilitas X3 0.886 0.3 valid
adalah sebagai berikut: X4 0.703 0.3 valid
1. Nilai alpha antara 0,8-1 maka reliabilitas X5 0.646 0.3 valid
termasuk kategori baik. X6 0.794 0.3 valid
2. Nilai alpha antara 0,6-0,79 maka reliabilitas X7 0.671 0.3 valid
termasuk kategori dapat diterima. X8 0.856 0.3 valid
3. Nilai alpha kurang dari 0,6 maka reliabilitas X9 0.639 0.3 valid
termasuk kategori kurang baik.
X10 0.817 0.3 valid
X11 0.629 0.3 valid
Dalam penelitian ini menggunakan
X12 0.617 0.3 valid
metode analisis regresi linier sederhana. Karena
hanya terdapat dua variabel, maka hubungan X13 0.562 0.3 Valid
linier dapat dinyatakan dalam persamaan regresi Transparansi Y1 0.660 0.3 valid
linier sederhana. Menurut Sugiyono (2010:261), Y2 0.697 0.3 valid
regresi sederhana didasarkan pada hubungan Y3 0.755 0.3 valid
fungsional ataupun kausal satu variabel Y4 0.747 0.3 valid
independen dengan satu variabel dependen. Y5 0.751 0.3 valid
Persamaan yang diperoleh dalam analisis data Y6 0.686 0.3 valid
tersebut sebagai berikut : Y7 0.865 0.3 valid
Y a X Y8 0.630 0.3 valid
Dimana : Y9 0.694 0.3 valid
Y : Transparansi
Y10 0.158 0.3 valid
a : Konstanta
Y11 0.711 0.3 valid
: Koefisiensi regresi
Y12 0.583 0.3 valid
X : Akuntabilitas
e : Standar eror (faktor pengganggu di luar Y13 0.730 0.3 valid
model) Sumber : Data primer diolah

Politeknik Cahaya Surya Kediri


55
Cahaya Aktiva Vol.02 No.02, September 2012 Marhaendra Kusuma

keuangan dapat dijelaskan dari variasi


Hasil tersebut menunjukkan masing akuntabilitas. Hasil penelitian ini menunjukkan
masing item penyusun konstruk variabel bahwa akuntabilitas berpengaruh signifikan
menunjukkan nilai corrected item total terhadap tingkat transparansi penyajian laporan
correlation yang berada diatas nilai r tabel untuk keuangan. Hal ini dibuktikan dengan signifikansi
n = 40 yaitu 0,3. Dengan demikian, item item thitung sebesar 0.000 lebih kecil dari alpha 5. Hal ini
pada masing masing konsep variabel tersebut berarti H0 ditolak.
layak digunakan sebagai alat ukur dalam
pengujian statistik.
Uji reliabilitas digunakan untuk menguji
sejauh mana keandalan suatu alat pengukur
untuk dapat digunakan lagi untuk penelitian yang
sama. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan rumus Alpha.
Pengujian validitas instrumen dilakukan seluruh
sampel penelitian. Hasil pengujian reliabilitas
untuk masing masing variabel yang diringkas
pada tabel 3 berikut ini

Tabel 3
Hasil Pengujian Reliabilitas

Variabel Cronbach's Batasan Keterangan


Alpha
Akuntabilitas 0.917 0.6 Reliabel
Transparansi 0.918 0.6 Reliabel
Sumber : Data primer diolah

Tabel 4
Hasil Uji Hipotesis

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 7.775 3.845 2.022 .050
Akuntabilitas 11.23
.829 .074 .877 .000
5
R = 0.877a Std. Error of the Estimate = 3.85762
R Square = 0.769 Fhitung = 126.219
Adjusted R Square = 0.763 Sig. Fhitung = 0.000a
Sumber : Data primer diolah

Hasil tabel 3 menunjukkan masing 8. KESIMPULAN


masing variabel menujukkan nilai Alpha yang
berada diatas nilai 0,6. Dengan demikian, masing Dari hasi uji hipotesis pada tabel 4
masing konsep variabel tersebut adalah reliabel menunjukkan bahwa akuntabilitas berpengaruh
sehingga layak digunakan sebagai alat ukur dalam positif dan signifikan terhadap transparansi
pengujian statistik. penyusunan laporan keuangan pemerintah
Dari tabel 4 diatas, nilai koefisien daerah. Mahasiswa akuntansi politeknik yang
determinasi adjusted R2 menunjukkan nilai besar dalam kurikulum prodi nya terdapat mata kuliah
0.877a. Hasil ini mengindikasikan bahwa 87,70 % akuntansi sector public dengan beban 3 (tiga) sks
variasi tingkat transparansi penyajian laporan memberikan persepsi yang baik terhadap

Politeknik Cahaya Surya Kediri


56
Cahaya Aktiva Vol.02 No.02, September 2012 Marhaendra Kusuma

pengaruh akuntabilitas terhadap transparansi memiliki persepsi yang sama terhadap pengelola
penyusunan laporan keuangan pemerintah keuangan pemerintah daerah.
daerah. Mahasiswa menganggap, transparansi
ditujukan untuk membangun kepercayaan dan
keyakinan kepada pemerintah daerah bahwa
pemerintah daerah adalah organisasi pelayanan DAFTAR PUSTAKA
yang bersih dan berwibawa, bersih dalam arti
tidak KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) dan Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik
berwibawa dalam arti professional. Transparansi Suatu Pengantar, Erlangga, Jakarta.
bertujuan untuk menciptakan kepercayaan timbal Baswir, Revrisond. 1999. Akuntansi Pemerintahan
balik antara pemerintah daerah dan publik Indonesia, BPFE, Yogyakarta.
melalui informasi yang memadai dan menjamin Forum Dosen Akuntansi Sektor Publik. 2006.
kemudahan dalam memperoleh informasi yang Standar Akuntansi Pemerintahan, BPFE,
akurat. Transparansi juga merupakan salah satu Yogyakarta.
cara untuk mewujudkan pertanggungjawaban Yamamoto, Kiyoshi. 1997. Accounting System
pemerintah terhadap warganya. Melalui Reform and Public Management In
transparansi penyelenggaraan pemerintah, Local Governments, The 6th CIGAR
masyarakat diberikan kesempatan untuk Conference Of Local Government
mengetahui apa yang akan terjadi dalam Accounting, Paris.
pemerintahan, termasuk diantaranya kebijakan Larasati, Wahyu. 2011. Perbedaan Persepsi
yang akan atau telah diambil oleh pemerintah, Mahasiswa S1 Jurusan Akuntansi
serta implementasi kebijakan tesebut. Adanya Terhadap Dimensi Etika Penyusunan
keterbukaan dalam penyelenggaraan urusan Laporan Keuangan (Studi Kasus pada
publik akan memudahkan pengawasan terhadap Mahasiswa S1 Jurusan Akuntansi UNP
jalannya pemerintahan. Pengawasan dari Kediri), Tugas Akhir Politeknik Cahaya
masyarakat dapat mencegah terjadinya mis- Surya
alokasi sumber daya maupun berbagai Arif, Muchlis dan Iskandar. 2009. Akutansi
pelanggaran dalam kegiatan pemerintah seperti Pemerintahan. Jakarta : @ Akademia
korupsi. Arinta, Kustadi. 1993. Pengantar Akuntansi
Rendahnya tingkat transparansi Pemerintahan. Bandung : PT.Citra
dalam bentuk kurangnya sosialisasi terhadap Aditya Bakti
berbagai produk hukum akan membuat Mardiasmo. 2002. Otonomi dan Manajemen
pelanggaran hukum meningkat karena Keuangan Daerah. Yogyakarta : Andi
masyarakat tidak mengetahui berbagai peraturan Yogyakarta
perundangan yang mengatur kehidupan mereka. Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik.
Melalui transparansi akan tercipta kepercyaan Yogyakarta : Andi Yogyakarta
timbal balik antara pemerintah dengan
masyarakat, karena masyarakat mengetahui apa
yang dilakukan oleh pemerintah. Kepercayaan
dari masyarakat terhadap pemerintah merupakan
modal yang penting untuk berjalanannya
pemerintahan. Tingkat kepercyaan akan
melahirkan dukunagn kepada pemerintah dalam
menjalankn program-programnya.
Penelitian berikutnya disarankan
untuk mengambil responden langsung praktisi
penyusun laporan keuangan pemda, dalam hal ini
PNS Pemkot/ Pemkab ataupun Pemrov, selain itu
memperluas sampel penelitian, karena tidak
hanya mahasiswa jurusan akuntansi saja sebagai
pengguna laporan keuangan pemerintah daerah.
Lembaga keuangan, Lembaga Legeslatif,
perusahaan bahkan instansi pemerintah selain
pegelola keuangan pemerintah juga bisa
digunakan sebagai sampel. Hal ini dimaksud
untuk mengetahui apakah publik secara luas juga

Politeknik Cahaya Surya Kediri


57

Anda mungkin juga menyukai