Latar Belakang Balabala Rethink
Latar Belakang Balabala Rethink
Latar Belakang
Pada saat ini masyarakat banyak menggunakan hasil produksi kertas.
Pembuatan kertas membutuhkan bahan baku yang berasal dari pepohonan yang
ditebang dan nantinya akan diproses dengan proses produksi yang panjang untuk
menjadi kertas yang dapat digunakan oleh masyarakat luas. Kertas yang digunakan
memiliki berbagai jenis dan kegunaannya, seperti kertas yang digunakan untuk
membungkus makanan berbeda dengan untuk mencetak hasil tulisan dan gambar,
membungkus barang, dan untuk mencetak surat kabar. Setelah kertas-kertas tersebut
digunakan oleh masyarakat, maka akan menghasilkan kertas-kertas yang tidak
terpakai dan akan membuat bertambahnya jenis limbah di tempat pembuangan akhir
sampah. Namun saat ini banyak masyarakat yang peduli akan lingkungannya, dan ada
beberapa komunitas dari masyarakat yang mendaur ulang kertas bekas tersebut
menjadi barang produksi lainnya.
Logo Stora Enso yang terbaru ini merupakan lambang dari komitmen
perusahaan untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan dengan cara
mengembangkan inovasi-inovasi yang solutif dari bahan-bahan yang terbarukan.
Logo tersebut terinspirasi dari kelopak bunga pohon eukaliptus, yang merupakan
sumber untuk memproduksi pulp. Hal ini juga dapat menggambarkan suatu konsep
1
siklus dari alam dan bentuk daur ulang, lalu menggambarkan pula bentuk pisau
gergaji yang digunakan untuk memotong kayu, bentuk gulungan kertas besar di
pabrik kertas dan bentuk dari flipping sheets yang ditemukan di dalam buku dengan
kualitas yang baik.
2
disebut bulleh Shah Packaging (private) pada bulan Mei 2013. Dari hasil joint
venture, Stora Enso memiliki saham 35%, yang meliputi operasional Kasur Mill dan
pabrik di Karachi.