Kelas : 1A
KELOMPOK 3
ANGGOTA :
AISAH AULIANI : 151110001
FEBIOLA ALVANESA : 151110004
HANIF ICHSANDI : 151110009
INDRIANI ZARA : 151110011
ISMAUL KHAIRO : 151110012
LISA WELNI : 151110015
M. AGIEL ALHAFID : 151110016
MUTIA RAHMAH : 151110025
REFLI PRAPTIKASARI : 151110029
SRI RANTI EKA PUTRI : 151110034
DOSEN PEMBIMBING:
SUKSMERRI, S.Pd, M.Pd, M.Si
INSTRUKTUR:
TIKA SARI, A.MKL
Laporan pratikum Analisis Kimia Asam Benzoat Dan Sakarin Pada Sampel Minuman
yang telah di laksanakan di Laboratorim Fisika Poltekkes Kemenkes Padang pada hari Senin
tanggal 21 Maret 2016 pukul 8.30 WIB sampai 11.30 WIB yang telah di periksa dan di setujui
oleh:
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran Tuhan yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan
kurnianya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum ini dan kami berharap
Semoga laporan ini dapat di pergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman
bagi pembaca.
Pratikum ini adalah mata kuliah yang wajib di ikuti oleh Mahasiswa jurusan
Kesehatan Lingkungan prodi Diploma III di Poltekkes Kemenkes Padang. Laporan praktik
ini di susun sebagai pelengkap kerja praktik yang telah di laksanakan pada tanggal 21 Maret
2016 di Laboratorium Poltekkes Kemenkes Padang.
Terima Kasih kami ucapkan pada dosen pembimbing dan instruktur yang telah
memberikan pengarahan untuk penulisan laporan ini. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada teman-teman yang memberikan motivasi sehingga laporan ini bisa diselesaikan.
Laporan ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan ini.
Kelompok 3
ii
[Type text]
DAFTAR ISI
[Type text]
BAB V PENUTUP............................................................................................. 14
5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 14
5.2 Saran ............................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... . 15
Iv
[Type text]
BAB I
PENDAHULUAN
[Type text]
peralatan yang bersih dan sehat pula. Dengan menjaga kebersihan peralatan makan (piring,
gelas, sendok,dll.), berarti telah membantu mencegah pencemaran atau kontaminasi makanan
yang dikonsumsi (Djajadinigrat, 1989 dalam Pohan, 2009).
Asam benzoat/ asam benzene karboksilat/ asam phenil karboksilat (C7H6O2 atau
C6H5COOH) merupakan suatu senyawa kimia yang umum digunakan sebagai bahan
pengawet yang dianggap GRAS oleh FDA, dan secara kimia dapat dihasilkan melalui
oksidasi fase cair dari toluena (Srour, 1989; WHO, 2000). Asam benzoat memiliki bentuk
serbuk kristal padat, tidak berwarna, tidak berbau, sedikit terlarut didalam air, tetapi larut
dalam etanol dan sangat mudah larut dalam benzena dan aseton. Asam benzoat, dalam bahan
pangan umum digunakan sebagai bahan pengawet. Namun diluar itu, juga dapat
dimanfaatkan sebagai penghambat korosi (WHO, 2000). Menurut PerMenKes RI
No.722/MenKes/Per/IX/88 batas maksimum penggunaan asam banzoat dalam minuman
ringan adalah 600 mg/kg.
Sakarin adalah pemanis buatan yang memiliki struktur dasar sulfinida benzoat. Karena
tidak strukturnya berbeda dengan karbohidrat, sakarin tidak menghasilkan kalori. Sakarin
jauh lebih manis dibanding sukrosa, dengan perbandingan rasa manis kira-kira 400 kali lipat
sukrosa. Namun sayangnya dalam konsentrasi sedang sampai tinggi bersifat
meninggalkan aftertaste pahit atau rasa logam. Untuk menghilangkan rasa ini sakarin dapat
dicampurkan dengan siklamat (akan dibahas di bagian 4) dalam perbandingan 1:10 untuk
siklamat. Menurut PerMenKes RI No.722/MenKes/Per/IX/88 batas maksimum penggunaan
sakarin dalam minuman ringan adalah 300 mg/kg.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum:
Untuk mengetahui apa saja alat, fungsi, bahan dan cara analisis kimia Asam
Benzoat dan Sakarin pada sampel minuman.
1.2.2 Tujuan Khusus:
Untuk mengetahui alat yang di gunakan analisis kimia Asam Benzoat dan
Sakarin pada sampel minuman.
Untuk mengetahui fungsi alat yang di gunakan dalam analisis kimia Asam
Benzoat dan Sakarin pada sampel minuman.
Untuk mengetahui bahan yang di gunakan dalam analisis kimia Asam Benzoat
dan Sakarin pada sampel minuman.
[Type text]
Untuk mengetahui langkah analisis kimia Asam Benzoat dan Sakarin pada
sampel minuman.
[Type text]
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
[Type text]
c. Untuk piring, uji usap dilakukan pada permukaan dalam tempat makan. Biasanya luas
piring dibagi menjadi empat bagian dan pengusapan dilakukan dengan mengusap dua
juring yang saling berhadapan.
d. Setiap satu alat makan menggunakan satu swab. Alat makan yang kurang bersih dapat
menyebabkan terjadinya penyakit. Oleh karena itu, perlu diupayakan agar alat makan
yang akan dipakai harus memenuhi syarat kesehatan.
[Type text]
h. Es puter, adalah mirip dengan es krim. Bedanya kalau es krim menggunakan susu.
i. Es teller yaitu es yang diisi dengan berbagai macam bahan, seperti nangka masak,
kelapa muda, tape dan alpukat.
j. Minuman ringan (Soft drinks), yaitu minuman yang tidak mengandung alkohol,
hanya mengandung gula, atau soda. Misalnya merek Cola-cola, Sprite, Fanta dan
juga minuman berenergi yang salah satunya adalah Minuman Isotonik.
[Type text]
Sakarin adalah pemanis buatan yang memiliki struktur dasar sulfinida benzoat.
Karena tidak strukturnya berbeda dengan karbohidrat, sakarin tidak menghasilkan kalori.
Sakarin jauh lebih manis dibanding sukrosa, dengan perbandingan rasa manis kira-kira 400
kali lipat sukrosa. Namun sayangnya dalam konsentrasi sedang sampai tinggi bersifat
meninggalkan aftertaste pahit atau rasa logam. Untuk menghilangkan rasa ini sakarin dapat
dicampurkan dengan siklamat (akan dibahas di bagian 4) dalam perbandingan 1:10 untuk
siklamat.
[Type text]
dalam penggunaan sakarin. Selain itu sakarin tidak bereaksi dengan bahan makanan,
sehingga makanan yang ditambahkan sakarin tidak mengalami kerusakan. Sifat yang penting
untuk industri minuman kaleng atau kemasan. Karena itulah, sakarin dalam hal ini sering
digunakan bersama dengan aspartame; agar rasa manis dalam minuman tetap bertahan lama.
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, aspartame tidak bertahan lama dalam minuman
kemasan.
2.9 Permenkes No. 722 Tahun 1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan
Parameter Satuan Kadar maksimum yang Keterangan
diperbolehkan
Asam Benzoat mg/kg 500
[Type text]
BAB III
HASIL
[Type text]
Lalu keluarkan air yang telah terpisah dengan eter ke dalam
erlenmeyer 100 ml.
Lalu keluarkan lagi larutan eter, masukan larutan eter tersebut ke
dalam erlenmeyer 100 ml.
Lalu masukan kembali 25 ml air yang berada di erlenmeyer ke dalam
corong pemisah.
Lalu tambahkan kembali 25 ml larutan eter, Lakukan hal tersebut
sebanyak 3 kali.
Setelah di lakukan sebanyak 3 kali, pisahkan air ke dalam erlemeyer
100 ml untuk di lakukan analisis sakarin.
Pisahkan kembali larutan eter ke dalam erlenmeyer 100 ml dengan
cara di saring.
Lalu masukan larutan eter ke dalam cawan penguap.
Lalu uapkan larutan eter didalam water bath sampai residunya 5 ml.
Lalu pindahkan sampel ke dalam erlenmeyer.
Lalu tambahkan 5 ml larutan aseton 50% dan 1-2 tetes fenol red.
Lalu titrasi menggunakan larutan NaOH 0,05 N sampai sampel
berubah menjadi warna merah.
Lalu catat pemakaiannya.
Sampel 1,1 ml
Perhitungan kadar benzoat
Rumus
Kadar Benzoat = pemakaian larutan NaOH 0,05 N x 0,0061 gr
Perhitungan :
Kadar benzoat = 1,1 x 0,0061
Kadar benzoat = 0,00671 mg/kg
[Type text]
3.3 Pemeriksaan Sakarin
3.3.1 Alat
Nama Alat Jumlah
Corong pemisah 1 Buah
Corong 1 Buah
Erlenmeyer 100 ml 2 Buah
Water bath 1 Buah
Buret 1 Buah
Cawan penguap 1 Buah
3.3.2 Bahan
Bahan Jumlah
Aceton 50% 5 ml
HCL pekat 10 ml
Aquadest Secukupnya
Indikator BTB 1-2 Tetes
[Type text]
Lalu masukan kembali air yang berada di erlenmeyer ke dalam
corong pemisah.
Lalu bilas air yang berada di corong pemisah dengan 10 ml larutan
eter.
Lalu ekstraksi sampel air sebanyak 3 kali.
Lalu masukan hasil bilasan air ke dalam erlenmeyer.
Lalu campurkan larutan eter ke dalam erlenmeyer 100 ml yang telah
berisi larutan eter sebelumnya.
Lalu masukan larutan eter yang berada di erlenmeyer ke dalam
corong pemisah.
Lalu bilas larutan eter menggunakan 10 ml aquadest.
Lalu ekstraksi larutan eter sebanyak 3 kali.
Lalu masukan sisa bilasan aquadest ke dalam erlenmeyer yang telah
berisi air sebelumnya.
Kemudian masukkan larutan eter (sari eter) ke dalam erlenmeyer
dengan cara di saring.
Lalu masukan kembali larutan eter yang telah di saring ke dalam
cawan penguap.
Kemudian uapkan sari eter didalam water bath sampai residunya
melekat.
Lalu larutkan residu sampel ditambahkan 3 ml aseton.
Lalu uapkan lagi sampel sampai menguap.
Lalu pindahkan sampel ke dalam erlenmeyer.
Kemudian tambahkan 2 ml aquadest ke dalam cawan penguap untuk
menghilangkan sisa aseton.
Lalu masukan bilasan ke dalam erlenmeyer yang telah berisi sampel.
Lalu homogenkan sampel dengan cara di goyangkan.
Lalu panaskan dan dinginkan sampel dengan suhu kamar.
Lalu tambahkan 1-2 tetes BTB ( bron timol blue).
Lalu titrasi dengan NaOH 0,05 N sampai berwarna biru.
Lalu catat hasil pemakaiannya.
Sampel 12,1 ml
Perhitungan kadar benzoat
[Type text]
Rumus
Kadar Sakarin = pemakaian larutan NaOH 0,05 N x 0,00916 gr
Perhitungan :
Kadar Sakarin = 12,1 x 0,00916
Kadar Sakarin = 0,11083 mg/kg
[Type text]
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
NO ANALISIS HASIL STANDAR PERMENKES No.
722 TAHUN 1988
1. Benzoat 0,00671mg/kg 500 mg/kg
2. Sakarin 0,11083 mg/kg 300 mg/kg
4.2 Pembahasan
Dari pratikum pemeriksaan parameter Benzoat sampel minuman didapatkan
hasilnya yaitu 0,00671 mg/kg. Dan standar Benzoat menurut permenkes No. 722
tahun 1988 = maks 500 mg/kg. Jadi sampel yang diperiksa adalah minuman yang
memenuhi standar baku mutu yang telah ditetapkan oleh permenkes.
Akibat banyak mengkonsumsi benzoat yaitu, Kesulitan Bernafas, Iritasi Kulit,
Infeksi Sistem Pernafasan, Diare, Rasa Terbakar di Tenggorokan, Mual dan Muntah
dan Sakit Kepala.
Dari pratikum pemeriksaan parameter Sakarin sampel minuman didapatkan
hasilnya yaitu 0,11083 mg/kg. Dan standar Sakarin menurut permenkes No. 722 tahun
1988 = maks 300 mg/kg. Jadi sampel yang diperiksa adalah minuman yang memenuhi
standar sesuai dengan syarat-syarat atau ketentuan dari permenkes.
Akibat banyak mengkonsumsi sakarin yaitu, migrain dan sakit kepala,
kehilangan daya ingat, bingung, insomnia, iritasi, asma, hipertensi, diare, sakit perut,
alergi, impotensi dang gangguan seksual, kebotakan, kanker otak dan kanker kantung
kemih.
[Type text]
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan membuktikan bahwa sample minuman yang
diuji mengandung asam benzoat dan sakarin . Alat yang di gunakan dalam pemeriksaan yaitu,
buret,erlenmeyer, water bath dan cawan penguap.
Dari pratikum pemeriksaan parameter Benzoat sampel minuman didapatkan hasilnya
yaitu 0,00671 mg/kg. Dan standar Benzoat menurut permenkes No. 722 tahun 1988 = maks
500 mg/kg. Jadi sampel yang diperiksa adalah minuman yang memenuhi standar baku mutu
yang telah ditetapkan oleh permenkes.
Dari pratikum pemeriksaan parameter Sakarin sampel minuman didapatkan hasilnya
yaitu 0,11083 mg/kg. Dan standar Sakarin menurut permenkes No. 722 tahun 1988 = maks
300 mg/kg. Jadi sampel yang diperiksa adalah minuman yang memenuhi standar sesuai
dengan syarat-syarat atau ketentuan dari permenkes.
5.2 Saran
Masyarakat dapat mengatahui rasa minuman yang mengandung pengawet benzoat
dan pemanis sakarin. Jika minuman tersebut di minum maka di tenggorokan akan terasa
sedikit nyeri ataupun terasa pahit. Akibat yang di sebabkan dari berlebihnya pemakaian
pengawet dan pemanis buatan pada minuman salah satunya yaitu penyakit lupus, Kesulitan
Bernafas, Iritasi Kulit, Infeksi Sistem Pernafasan, Diare, Rasa Terbakar di Tenggorokan,
Mual dan Muntah dan Sakit Kepala.
[Type text]
DAFTAR PUSTAKA
Cahyadi, Wisnu.2008. Analisis & Aspek Kesehatan Bahan Tambah Pangan. Bandung: Bumi
Aksara
Buckle.K.A., Edwards.R.A., Fleet.G.H., Wootton.M.1987. Ilmu Pangan. Jakarta: UI Press.
Hayun, Y. Harahap & C. N. Aziza. (2004). Penetapan Kadar Sakarin, Asam Benzoat, Asam
Sorbat, Kofeina, Dan Aspartam Di Dalam Beberapa Minuman Ringan Bersoda
Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. Majalah Ilmu Kefarmasian. Vol. 1. No. 3.
Pp 148-159.
Hussain, I ; A. Zeb ; I. Shakir & A. S. Shah. (2008). Combine Effect Of Potassium Sorbate
And Sodium Benzoate on Individual And Blended Juices Of Apricot And Apple
Fruits Grown In Azad Jammu and Kashmir. Journal Pakistan of Nutrition. 7(1).
Pp.181-185.
Ibekwe ; S. Eberechukwu ; Uwakwe ; A. Amadikwa & Monanu, M. Okechukwu. (2007).
Effect Of Oral Intake Of Sodium Benzoate On Some Haematological Parameters Of
Wistar Albino Rats. Journal Scientific Research And Essay. Vol. 2.(1). Pp. 006-009.
[Type text]