Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB II
LANDASAN TEORI
yang digunakan untuk memindahkan muatan yang berat dari satu tempat ke
tempat lain dalam jarak yang cukup jauh. Mesin pemindah bahan hanya
memindahkan muatan dalam jumlah dan besar tertentu serta jarak tertentu, dengan
mutlak diperlukan.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih dan menggunakan
a. Faktor Ekonomis.
- Biaya operasi.
- Biaya perawatan.
b. Kondisi Pabrik.
- Luas ruangan.
- Kondisi operasi.
- Beban curah yaitu material yang terdiri dari jenis yang sama
- Beban unit yaitu beban yang terdiri dari jenis dan berat yang tidak
seragam.
- Mobilitas muatan.
- Sifat khusus lainnya seperti mudah robek, pecah, terbakar dan lain-
lain.
1. Pengangkut muatan curah (bulk load), yaitu muatan yang terdiri dari
2. Pengangkut muatan satuan (unit load), yaitu muatan yang terdiri dari
satuan atau bisa jadi muatan curah yang terbungkus, misal :roller
conveyor, escalator.
ditentukan dalam waktu yang dijadwalkan, dan harus dihantarkan ke tempat unit
pengendalian, pemeliharaan dan perbaikan. Alat ini tidak boleh merusak muatan
produksi.
2. Kapasitas peralatan.
ekonomis, yaitu :
berbentuk halus ada yang berbentuk kasar dan lain sebagainya.Bentuk luar dari
material tersebut memiliki pengaruh yang besar dalam mendesain konveyor. Oleh
karena itu sangat dibutuhkan pemahaman dan pengertian tentang sifat-sifat asli
dari material yang akan diangkut. Pengetahuan ini dapat membantu dalam
dalam pengoperasian.
Macam karakteristik, sifat fisik dan sifat mekanik dari muatan merupakan
faktor yang penting untuk menentukan tipe dan pemakaian dari konveyor yang
menentukan desain konveyor yang akan digunakan yaitu : Ukuran, bentuk, berat,
arah gerakan (situasi dan jarak), pertimbangan atas temperatur dan kelembaman.
untuk menentukan desain konveyor yang akan digunakan yaitu : Berat timbunan,
angle of response, berat kelembaman, mobilitas dari partikel, arah gerakan dan
pergerakan konveyor).
- Temperature (0C).
Dengan pertimbangan yang ada pada muatan, maka akan diperoleh kriteria
load) maupun muatan curah (bulk load) sepanjang garis lurus (horizontal) atau
Kapasitas yang besar (500 m3/jam sampai 5000 m3/jam atau lebih),
kemampuan untuk memindahkan bahan dalam jarak yang jauh (500 m sampai
1000 m atau lebih), perencanaan yang sederhana, berat mesin relatif ringan,
pemeliharaan dan operasi yang mudah telah menjadikan belt conveyor secara luas
polusi rendah.
8. Perawatan mudah.
pada pinggir dan permukaan belt, sabuk bias sobek karena batuan yang
Belt conveyor dapat dicirikan dengan adanya sabuk atau kawat baja yang
berputar melingkari pulley penggerak dan didukung beberapa roller yang ditumpu
segi yaitu, arah lintasan, jumlah pulley penggerak, jenis sabuk dan lain-lain.
Menurut arah dan gerakannya, conveyor dapat memiliki arah lintasan yang
a. Horizontal
b. Inklinasi
Ditinjau dari caranya mengangkut muatan, belt conveyor dibagi atas dua
merata.
Elemen-elemen utama dari suatu sistem belt conveyor dapat dilihat pada
Keterangan Gambar :
a. Horizontal
(Ref. 9, hal. 4)
b. Incline
(Ref. 9, hal. 6)
c. Decline
(Ref. 9, hal. 5)
Belt merupakan pembawa material dari satu titik ketitik lain dan mneruskan
gaya putar. Belt ini diletakkan diatas carrying idlersehingga dapat bergerak
dengan teratur dan merupakan komponen utama dalam desain sistem sabuk
konveyor, karena :
- Sabuk adalah komponen yang akan aus. Desain yang tidak baik akan
mengakibatkan belt cepat aus dan sobek dan akan menyebabkan biaya
dalam milimeter adalah 400, 500, 600, 650, 800, 1000, 1200, 1400, 1600, 1800,
2000, 2200, 2400, 2600, 2800, 3000, 3200.Dalam inchi 18, 24, 30, 36, 42, 48, 54,
2.9.1.2 Pulley
beberapa drive pulley, dimana drive pulley ini digerakkan oleh motor
listrik. Agar koefisien gesek antara sabuk dan pulley cukup besar, maka
(Ref.13)
Dp k .i
Dimana :
(Ref. 6, hal.11.10)
sabuk tidak mudah terlepas dari pulley, maka lebar sabuk dianjurkan
berkisar antara 100 sampai 200 (mm) lebih besar dari lebar sabuk.
2. Tail Pulley
3. Bend Pulley
4. Snub Pulley
penarik dengan tujuan utama agar sabuk dapat terus diputar oleh drive
a. Tipe Screw
(Ref. 4, hal. 3)
(Ref. 4, hal. 3)
(Ref. 4, hal. 3)
(Ref. 4, hal. 3)
terbuat dari besi cor, yang berputar pada bantalan bush. Jumlahnya dapat satu,
roller idler.
Pada dasarnya ada dua macam bentuk susunan dari roller idler, yaitu bentuk
flat yang terdiri dari hanya sebuah roller saja, dan troughed roller yang dapat
terdiri dari tiga atau lima buah roller. Dibawah ini ada beberapa macam idler yang
1. Impact Idler
dari material berat dengan menyerap daya benturan yang dihasilkan dari
material yang jatuh juga untuk melindungi sabuk tidak mudah sobek
diposisikan pada sudut 200, 250, 300,350, 400 atau 450.Kemiringan side
(Ref. 8, Hal.8)
landasan luncur yang dipasang dengan jarak tertentu agar sabuk tidak
meluncur kebawah.
atau lebih tergantung dari material yang dibawanya dan berfungsi untuk
sementara side roller diposisikan pada sudut 200, 250, 300,350, 400 atau
troughing.
Fakultas Teknoligi Industri Page 26
(Ref. 8, hal.7)
roller berfungsi untuk menahan sabuk pada saat sabuk berjalan kembali.
Idler ini terdiri dari roller dan dua bracket yang dipasang dibawah
frame.
(Ref. 8, hal. 7)
sampai 200 mm dari lebar belt. Jarak idler tergantung pada belt dan
Tabel 2.4 Jarak Idler Maksimum Belt yang digunakan untuk muatan curah.
Rangka ini terdiri dari batang profil tegak, memanjang dan melintang yang
disambung satu sama lainnya dengan menggunakan las, baut, atau keling. Untuk
menumpu roller idler biasanya dipergunakan semacam tumpuan yang terbuat dari
besi cor dengan bentuk profil L yang dipasangkan pada rangka penumpu dengan
tidak tertumpah keluar dari belt berjalan pada saat memuat material.
2. Plough scrapper
(Ref.9, hal. 5)
3. Scrapper (pembersih)
yang menempel pada belt. Biasanya dipasang pada puli bagian depan
atau disekitar Driving Pulley. Alat ini biasanya dipasang pada conveyor
4. Hopper/ chute
1. Single Drive
(Ref.13, hal. 3)
3. Dual Drive
snub pulley.
ditransmisikan ke sabuk dengan friksi belt yang melalui pulley penggerak (driving
pulley) yang digerakkan oleh motor listrik. Penggerak terdiri dari : pulley, motor,
Fakultas Teknoligi Industri Page 31
dan roda gigi transmisi, dan kadang alat pengereman (braking device) untuk
mencegah slip.
gambar 2.18. Gambar a dan b menunjukkan pulli tunggal (single pulley drive)
dengan sudut kontak = 1800 dan = 2100 sampai dengan 2300. Peningkatan
sudut kontak seperti yang ditunjukkan Gambar b dapat diperoleh jika idler
pembalik diletakkan lebih keatas dan jarak dengan pulli penggerak lebih
dan 480. Pada gambar e dan f adalah penggerak khusus dengan snub pulley dan
pressure belts yang digunakan untuk konveyor panjang dan beban berat.
Dari teori penggerak gesek (Hukum Euler) bahwa sabuk yang digunakan
St Ssl. e
Dimana :
= Sudut kontak pada sabuk dan pulli = 210, radian ( 1 rad = 57,3)
(Ref.4, hal.19)
Gaya tarik keliling Wopada puli penggerak dengan mengabaikan losses pada
Wo= St St1
Dari persamaan diatas besar gaya tarik yang dapat ditransmisikan oleh pulli
gesek dan tarikan sabukt,besar koefisien gesek tergantung pada permukaan pulli
dan sudut kontak. Untuk besaran koefisien gesek dapat dilihat tabel 2.5.
Untuk menentukan dimensi belt dan kebutuhan daya motor, diperlukan data
konveyor, dan kondisi operasi (kering, atau berdebu, outdoors atau indoors,
carrier idler 3 roller. Rumus yang digunakan dapat dilihat dibawah ini yaitu :
B = (Q/324.v..C1)1/2
Dimana :
Q = Kapasitas (ton/jam)
= Densitas (kg/m3)
C1 = Faktor koreksi
bagian pembawa muatan (load carrying member) dan bagian penarik (pulling
idler akan menyebabkan losses gesekan sabuk dengan idler, gesekan didalam
W1 = (q + qb + qp ) L.wcos (q + qb ) L.sin
..(Ref. 1, hal.76)
= (qb+ qp ) Lhor w qp ) H
..(Ref. 1, hal.76)
Dimana :
qp = Berat bagian roll yang berputar atau sisi balik (bawah) (kg/m)
Berat idler dari komponen tergantung dari desain dan ukuran dan dibawah
Gp = 10 B +7 (kg)
..(Ref. 1, hal.77)
Gp = 10 B +3 (kg)
(Ref. 1, hal.77)
.(Ref. 1, hal.77)
"
qp = (kg/m)
..(Ref. 1, hal.77)
tabel 2.4 Untuk rolling bearing. Sedangkan untuk sliding bearing harga w
Ketika bagian penarik meleati pulley, sprocket atau drum, terjadi tegangan
kendor (salck tension) akibat tarikan pengencang (tigh side tension) membelok
pada puli, sprocket atau drum. Dalam praktik nilai tahanan pada pulli, sprocket
atau drum, antara 3 sampai 10 persen dari St, umumnya antara 5 sampai 7 persen,
sehingga :
Jika puli, sprocket, atau drum yang bekerja sebagai pengencang roda gigi
bagian ini diberi nomor dan tegangan dari pulling member pada pengencang dan
pembelok (slack stands) ditentukan dari titik ke titik tersebut. Jumlah tegangan
Si = Si 1 + W(i-1) to i
Dimana :
Jika Ssl adalah tarikan pada sisi pembalik dan St adalah tarikan pada sisi
Wo= St - Ssl
.(Ref. 2, hal.121)
Dimana :
Wo= St - Ssl + Wn to 1
(Ref. 2, hal.121)
energy listrik yang berupa gerak putar dengan kecepatan tetap, sistem trasmisi ini
konstruksi yang terdiri atas susunan helical gear transmisi beikut reducer. Desain
yang kompak sangat disukai karena operasional yang hampir tanpa gangguan.
Daya motor yang diperlukan oleh mesin pemindah dalam hal ini
sabukkonveyor adalah :
N= (hp)
N = Wo.v (kw)
Dimana :
Pada saat start, motor harus mampu menghasilkan torsi yang lebih besar
untuk mengatasi beban statis dan beban dinamis dari perlegkapan yang digunakan.
= 974
Dimana :
. 0,975.
= +
375. . .
Dimana :
sampai 1,25)
v = Kecepatan (m/det)
dapat dibuat dari bahan tekstil (tektile belt) atau logam (metal belt).Kawat baja
yang dianyam dengan bentuk dan ukuran tertentu dapat dipergunakan sebagai
sabuk (steel wire belt).Konveyor tipe ini dipergunakan untuk keperluan khusus
fleksibilitas tinggi)
yang terbaik.Belt textile berlapis karet terbuat dari beberapa lapisan yang dikenal
maupun sintesis.Belt dilengkapi dengan cover karet untuk melindungi textile dari
dibawah ini :
(Ref. 8, hal. 3)
Berat tiap meter rubberized textile belt dapat ditentukan dengan persamaan
berikut :
qb = 1,1B (I.i+1+2)
Dimana :
Tebal satu lapis I tidak termasuk rubber skim coat adalah 1,25 (mm) untuk
ordinary cotton belt ; 1,9 (mm) untuk high strength belt ; 2 (mm) untuk cotton
duck fabric ; 0,9 sampai dengan 1,4 (mm) untuk synthetic fabrics. Ada 2 tipe dari
carcass.Textile fabric dan steel cord.Berdasarkan hal tersebut ada 2 tipe belt yang
penamaannya dihubungkan dengan jenis carcass pada belt, 2 tipe dari belt
pada jumlah penguat (ply) dan tegangan tarik per ply (tensile strenght). Ditinjau
dari struktur lapisan penguatnya, tipe belt dibagi dalam dua jenis yaitu :
c. Cotton
e. Polyvinil (KN)
Fakultas Teknoligi Industri Page 46
f. Aramide fiber
(Ref. 8, hal. 3)
Steel cord beltadalah belt yang lapisan penguatnya terbuat dari serat
terjadinya karat pada kawat akibat adanya rembesan air atau udara.Steel
cord belt biasanya digunakan pada konveyor yang membawa beban berat.
Pada belt jenis ini tidak terdapat lapisan penguat (ply), yang ada hanya
suatu anyaman kawat baja.Berikut dapat dilihat kontruksi dari steel cord
.
Textile fabric carcass strength =
Dimana :
Dimana :
k= Faktor keselamatan
.
Sf =
Dimana :
Sf = Faktor keamanan
besar.Hal ini menyatakan bahwa sabuk yang dipilih aman untuk dipergunakan.
Kecepatan dan kapasitas sabuk konveyor tergantung dari jenis material yang
mudah rusak dan memiliki berat jenis yang cukup besar dapat diangkut dengan
kecepatan tinggi.
2.16.3 Kapasitas
Untuk kapasitas pengangkutan tertentu dapat dipilih dan lebar sabuk yang
konveyor, biasanya dipilih kecepatan rendah dengan lebar sabuk yang lebih besar,
mengingat faktor dinamis yang timbul pada kecepatan tinggi yang mengakibatkan
impact dan gaya inersia terhadap muatan yang dapat merusak bahan.
Q = 60 .A .v . (Horizontal)
...(Ref. 4, hal. 8)
Q = 60 .A .v . . s (Inklinasi)
...(Ref. 5, hal. 8)
Dimana :
Q = Kapasitas (ton/jam)
2.16.4 Kecepatan
meningkat sebanding dengan lebar belt dan kecocokan kecepatan yang tergantung
hubungan dasar geometric yang dapat dihitung dari sudut troughing dan sudut
surcharge dari potongan lebar sabuk lebar yang digunakan yang terbentuk.
Gambar 2.17 memperlihatkan luas penampang beban pada sabuk yang dibentuk
A = K (0,9 x B 0,05)2
....(Ref. 4, hal. 8)
Dimana :
(Ref. 4, hal.8)
Surcharge
Angle Type & Condition of Materials
(degree)
10 Dry fine materials
20 When bulk material (coal, gravel, most ores, etc)
are transported by ordinary equipment under
ordinary conditions
30 When the material is comparatively large and
the loading facility is properly arranged so that
the material is constantly loaded on the belt
in a uniform an full manner.
(Ref. 4, hal.9)
(Ref. 4, hal.11)
2.18 Poros
Jika P adalah daya nominal output dari motor penggerak (kW), maka
berbagai factor kemanan bisa diambil, sehingga koreksi pertama bisa diambil
Pd = fc.P
...(Ref. 4, hal. 7)
Dimana :
(Ref. 3, hal. 7)
Jika momen puntir (disebut juga sebagai momen rencana) adalah T (kg.mm)
maka :
= 9,74 10
...(Ref. 4, hal. 7)
Dimana :
a =
...(Ref. 3, hal. 8)
Dimana :
Sf2= Faktor kemanan beban alur pasak (antara 1,3 sampai 3,0)
5,1
=
...(Ref. 3, hal. 8)
Dimana :
= 1,5 3,0 (Jika beban dikenakan dengan kejutan atau tumbukan besar)
Cb = Factor beban lentur 1,2 2,3 (jika diperkirakan tidak akan terjadi