Anda di halaman 1dari 11

NGO: DEFENISI, SEJARAH, PERANAN,

PENGELOMPOKAN DAN KARIR


June 2, 2008 by Asken Sinaga in NGO 24 Comments

NON GOVERNMENTAL ORGANIZATION


Disadur dari berbagai sumber dan disajikan pada Kamp Mahasiswa Regional
Sumbagut, Perkantas Medan, pada Agustus 2007

I. Defenisi, sejarah dan sifat


Istilah non-governmental organization digunakan sejak berdirinya PBB pada tahun
1945, tepatnya pada pada Piagam PBB Pasal 71 Bab 10 tentang peranan konsultatif non-
governmental organization. Awalnya istilah ini digunakan untuk membedakan antara
hak partisipatif badan-badan pemerintah (intergovernmental agencies) dan organisasi-
organisasi swasta international (international private organizations).
Defenisi international NGO (INGO) pertama kali diberikan dalam resolusi 288 (X)
ECOSOC pada 27 Pebruari 1950: setiap organisasi internasional yang tidak didirikan
atas dasar sebuah perjanjian internasional . World Bank, mendefenisikan NGO sebagai
organisasi swasta yang menjalankan kegiatan untuk meringankan penderitaan,
mengentaskan kemiskinan, memelihara lingkungan hidup, menyediakan layanan sosial
dasar atau melakukan kegiatan pengembangan masyarakat. Dalam sebuah dokumen
penting World Bank, Working With NGOs, disebutkan, Dalam konteks yang lebih
luas, istilah NGO dapat diartikan sebagai semua organisasi nirlaba (non-profit
organization) yang tidak terkait dengan pemerintahan.
NGO pada umumnya adalah organisasi berbasis nilai (value-based organizations) yang
bergantung kepada, baik sebagian atau keseluruhan, bantuan amal (charitable
donations) dan pelayanan sukarela (voluntary service). Walaupun sejak lebih dari 2
dekade terakhir sektor NGO telah semakin diprofesionalisasikan, namun prinsip-
prinsipaltruism (mementingkan orang lain) and kesukarelaan (voluntarism) masih
menjadi ciri utamanya.
Sejak beberapa dekade yang lalu, NGO telah menjadi pemain utama dalam bidang
pengembangan internasional (international development). Sejak pertengahan 1970-an,
sektor NGO di negara maju dan negara berkembang telah mengalami pertumbuhan
yang berlipat ganda. Dari 1970 hingga 1985 total bantuan untuk pengembangan yang
diberikan oleh NGO internasional telah meningkat 10 kali lipat. Pada tahun 1992 NGO
internasional menyalurkan lebih dari $7.6 miliar bantuan untuk negara-negara
berkembang. Saat ini diperkirakan lebih dari 15% dari total bantuan dunia untuk
pengembangan disalurkan melalui NGO.

II. Peranan NGO


Peranan NGO penting untuk membangun suatu masyarakat dan bangsa. Ini disebabkan
karena banyak pembiayaan dari perorangan, institusi dan pemerintah untuk
masyarakat disalurkan melalui NGO. Sejak tahun 1970-an, NGO telah bertambah
banyak dari sebelumnya mencoba untuk mengisi ruang yang tidak akan atau tidak
dapat diisi oleh pemerintah.
Dari sekian banyak peran yang dimainkan oleh NGOs, 6 hal berikut ini merupakan yang
penting:
Pengembangan dan Pembangunan Infrastruktur
Membangun perumahan, menyediakan infrastruktur seperti sumur atau toilet
umum, penampungan limbah padat dan usaha berbasis masyarakat lain.
Mendukung inovasi, ujicoba dan proyek percontohan:
NGO memiliki kelebihan dalam perancangan dan pelaksanaan proyek yang inovatif
dan secara khusus menyebutkan jangka waktu mereka akan mendukung proyek
tersebut. NGO dapat juga mengerjakan percontohan untuk proyek besar pemerintah
karena adanya kemampuan bertindak yang lebih cepat dibandingkan dengan
pemerintah dengan birokrasinya yang rumit.
Memfasilitasi komunikasi
NGO dapat memfasilitasi komunikasi ke atas, dari masyarakat kepada pemerintah,
dan ke bawah, dari pemerintah kepada masyarakat. Komunikasi ke atas mencakup
pemberian informasi kepada pemerintah tentang apa yang dipikirkan, dirasakan dan
dilakukan oleh masyarakat, sedangkan komunikasi ke bawah mencakup pemberian
informasi kepada masyarakat tentang apa yang direncanakan dan dikerjakan oleh
pemerintah. NGO juga dapat memberikan informasi secara horizontal dan
membentuk jejaring (networking) dengan organisasi lain yang melakukan pekerjaan
yang sama.
Bantuan teknis dan pelatihan
Institusi pelatihan dan NGO dapat merancang dan memberikan suatu pelatihan dan
bantuan teknis untuk organisasi berbasis masyarakat dan pemerintah.
Penelitian, Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi yang efektif terhadap sifat partisipatif suatu proyek akan
memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat dan staf proyek itu sendiri.
Advokasi untuk dan dengan masyarakat miskin
NGO menjadi jurubicara dan perwakilan orang miskin dan mencoba untuk
mempengaruhi kebijakan dan program pemerintah. Ini dapat dilakukan melalui
berbagai cara mulai dari unjuk rasa, proyek percontohan, keikutsertaan dalam
forum publik untuk memformulasi kebijakan dan rencana pemerintah, hingga
mengumumkan hasil penelitian dan studi kasus terhadap orang miskin. Jadi, NGO
memainkan peran mulai dari advokasi kepada orang miskin hingga implementasi
program pemerintah; dari penghasut (pembuat opini) dan pengkritik hingga rekan
kerja dan penasehat; dari sponsor proyek percontohan hingga mediator.

Beberapa bidang yang digeluti oleh NGO, antara lain:


1.Pendidikan masyarakat dan pengembangan kesehatan
Pendidikan seks dan kontrasepsi, kesehatan umum, pembuangan limbah/ sampah,
penggunaan air, vaksinasi, pelayanan konsultasi remaja.
2.Penanganan kesehatan khusus
HIV/AIDS, Hepatitis B, pemulihan kecanduan obat.
3.Masalah sosial masyarakat
Kenakalan (kejahatan) remaja, remaja yang meninggalkan rumah, anak jalanan,
prostitusi.
4.Lingkungan hidup
Pendidikan konsumsi energi dan air, pelestarian gunung dan hutan
5.Ekonomi
Pinjaman dan usaha mikro, pelatihan keahlian (komputer, teknisi, katering,
menjahit, dll), promosi dan distribusi produk (bazaar, dll), pembentukan koperasi,
konsultasi keuangan, bantuan mencari kerja dan pengembangan karir.
6.Pengembangan
Pembangunan sekolah, pembangunan infrastruktur, pembangunan dan operasional
pusat budaya, bantuan ahli untuk pertanian dan kelautan.
7.Isu perempuan
Hak anak dan perempuan, pusat bantuan untuk perempuan yang mengalami
kekerasan, terapi kelompok terhadap perempuan yang mengalami pelecehan
seksual, hotline counseling (konseling via telepon khusus untuk perempuan),
bantuan hukum untuk perempuan, mendorong minat baca dan tulis.

III. Pengelompokan NGO


World Bank membagi NGO ke dalam 2 kelompok, yaitu: Operasional dan Advokasi.
A. NGO Operasional
Tujuan utamanya adalah perancangan dan implementasi proyek pengembangan.
Kelompok ini menggerakkan sumber daya dalam bentuk keuangan, material atau
tenaga relawan, untuk menjalankan proyek dan program mereka. Proses ini umumnya
membutuhkan organisasi yang kompleks. NGO operasional ini masih dapat dibagi atas
3 kelompok besar:
1.Organisasi berbasis masyarakat yang melayani suatu populasi khusus dalam
suatu daerah geografis yang sempit;
2.Organisasi Nasional yang beroperasi dalam sebuah negara yang sedang
berkembang, dan
3.Organisasi Internasional yang pada dasarnya berkantor pusat di negara maju
dan menjalankan operasi di lebih dari satu negara yang sedang berkembang.
Sepanjang tahun 1970-an dan 1980-an, kebanyakan contoh kolaborasi World Bank-
NGO melibatkan NGO Internasional. Belakangan ini, tren tersebut telah berbalik. Dari
seluruh proyek yang melibatkan kolaborasi NGO yang tercatat di tahun fiskal 94, 40%
melibatkan organisasi berbasis masyarakat 70% melibatkan organisasi nasional and
10% melibatkan organisasi internasional.

B. NGO Advokasi
Tujuan utamanya adalah mempertahankaan atau memelihara suatu isu khusus dan
bekerja untuk mempengaruhi kebijakan dan tindakan pemerintah untuk atau atas isu
itu. Berlawanan dengan manajemen proyek operasional, organisasi ini pada dasarnya
berusaha untuk meningkatkan kesadaran (awareness) dan pengetahuan dengan
melakukan lobi, kegiatan pers dan kegiatan-kegiatan aktivis. NGO ini pada dasarnya
bekerja melalui advokasi atau kampanye atas suatu isu dan tidak mengimplementasikan
program. Kelompok ini menjalankan fungsi yang hampir sama dengan kelompok
operasional, namun dengan tingkatan dan komposisi yang berbeda. Pencarian dana
masih perlu namun dengan ukuran yang lebih kecil.
NGO dapat pula dikelompokkan berdasarkan orientasi dan tingkat operasi:
1. Berdasarkan Orientasi
Orientasi Amal (Charitable) sering melibatkan kerja pola top-down dengan

sedikit partisipasi penerima manfaat. Kegiatan NGO diarahkan untuk

pemenuhan kebutuhan makanan pada orang miskin, pakaian dan obat-obatan,

perumahan, sekolah, dll. NGO ini dapat juga melakukan aktifitas bantuan pada

bencana alam atau bencana akibat perbuatan manusia.

Orientasi pelayanan mencakup NGO yang aktifitasnya berupa penyediaan

jasa pelayanan kesehatan, perencanaan keluarga atau pelayanan pendidikan yang

programnya dirancang oleh NGO dan masyarakat diharapkan berpartisipasi

dalam implementasinya dan dalam penerimaan layanannya.

Orientasi partisipasi dicirikan dengan proyek kelola sendiri (self-help

projects) dimana penduduk setempat dilibatkan dalam implementasi proyek

dengan cara memberi bantuan uang tunai, peralatan, lahan, bahan-bahan, tenaga

kerja, dll. Dalam proyek pengembangan masyarakat yang klasik, partisipasi

dimulai dengan identifikasi kebutuhan dan dilanjutkan kepada tahap

perencanaan dan implementasi.

Orientasi pemberdayaan tujuannya adalah membantu orang miskin untuk

mengembangkan pemahaman yang lebih baik terhadap faktor-faktor sosial,

politik, dan ekonomi yang mempengaruhi kehidupan mereka, dan untuk

meningkatkan kesadaran mereka akan kekuatan potensial yang mereka miliki

untuk mengendalikan kehidupan mereka. Kadang-kadang, kelompok ini

berkembang secara spontan akibat adanya suatu masalah atau isu, dan NGO

memainkan peranan fasilitasi dalam perkembangan mereka.

2. Berdasarkan tingkatan operasi


Organisasi berbasis masyarakat muncul dari inisiatif orang-orang itu sendiri. Ini

dapat mencakup klub olahraga, organisasi perempuan, organisasi jiran,

organisasi agama atau pendidikan. Ada banyak variasi dari jenis ini. Sebagian

didukung oleh NGO, atau badan bilateral atau internasional, dan yang lainnya

independen dari bantuan pihak luar. Sebagian bertujuan untuk meningkatkan

kesadaran masyarakat miskin kota atau membantu mereka memahami hak-hak

mereka dalam memperoleh akses kepada layanan yag dibutuhkan sementara

yang lain terlibat dalam penyediaan layanan itu sendiri.

Organisasi perkotaan (Citywide Organizations) mencakup organisasi

seperti Rotary atau Lions Club, kamar dagang dan industri, koalisi bisnis,

kelompok etnis dan pendidikan dan asosiasi organisasi masyarakat. Sebagian

berdiri untuk tujuan tertentu namun menjadi terlibat dalam membantu orang

miskin sebagai satu dari banyak kegiatannya, sementara yang lain dibentuk untuk

tujuan khusus yaitu membantu orang miskin.

NGO nasional mencakup organisasi seperti Palang Merah (Red Cross), organisasi

profesi, dll. Sebagian di antaranya memiliki cabang di suatu negara dan

membantu NGO setempat.

NGO internasional mulai dari badan sekuler seperti organisasi Save the

Children, OXFAM, CARE, Ford and Rockefeller Foundations hingga kelompok

yang didasarkan oleh agama. Kegiatan mereka bervariasi dari pencariaan dana

hingga implementasi proyek.

IV Kekuatan dan Kelemahan NGO


Karena sifat dan kualitas masing-masing NGO sangat bervariasi, maka sangat sulit
untuk mengeneralisasikan sektor ini secara keseluruhan. Namun, terlepas dari berbagai
variasi tersebut, beberapa kekuatan dari sektor NGO adalah sbb:
1.Jaringan grassroots yang kuat.
2.Kemampuan melakukan inovasi dan beradaptasi, fleksibel dalam mengadaptasi
situasi setempat dan merespon terhadap kebutuhan setempat dan oleh karenanya
mampu mengembangkan proyek-proyek yang terintegarasi dan juga proyek-proyek
sektoral.
3.Kemampuan mengidentifikasi orang-orang yang paling membutuhkan dan
menciptakan bantuan yang sesuai dengan kebutuhan.
4.Metodologi dan tools yang bersifat partisipatif;
5.Komitmen jangka panjang dan penekanan pada kesinambungan;
6.Efektifitas biaya.
7.Kemampuan berkomunikasi kepada semua tingkatan, mulai dari tetangga terdekat
hingga tingkat tertinggi pada pemerintahan.
8.Kemampuan merekrut para staf yang ahli dan bermotivasi tinggi.
Kelemahan-kelemahan yang paling umum dari sektor ini adalah:
1.Keterbatasan keuangan (tingkat keberlanjutannya rendah)
2.Keterbatasan kapasitas institusi/kelembagaan;
3.Tertutupnya/kurangnya komunikasi intern organisasi dan/atau koordinasi;
4.Intervensi dalam skala yang kecil;
5.Kurangnya pemahaman akan konteks sosial ekonomi yang lebih luas;
6.Sikap terpola (paternalistic) membatasi tingkat keterlibatan partisipatif dalam desain
program/proyek.
7.Terbatasnya cara pendekatan atas suatu masalah atau area.
8.Kepemilikan teritorial dari suatu daerah atau proyek mengurangi kerjasama antara
badan-badan, terlihat seperti ancaman atau adanya persaingan.

V. Manajemen NGO
Ada 2 jenis manajemen yang sesuai dan umum diterapkan oleh NGO: diversity
management danparticipatory management. Diversity management sesuai
untuk menangani budaya-budaya yang berbeda dalam sebuah organisasi. Personil yang
berasal dari negara kaya dihadapkan dengan pendekatan yang sama sekali berbeda
dengan negaranya dalam pengambilan keputusan. Gaya participatory
management merupakan ciri khas NGO. Ini adalah konsep organisasi yang belajar:
semua orang di organisasi tersebut dipandang sebagai sumber pengetahuan dan
keahlian. Untuk mengembangkan organisasi, setiap individu harus mampu
berkontribusi dalam proses pengambilan keputusan dan mereka perlu belajar.
Secara umum ada 2 kelompok kerja dalam NGO dalam implementasi proyek, yang juga
digambarkan dalam struktur organisasi banyak NGO, yaitu kelompok program dan
kelompok pendukung program (program support). Kelompok program mencakup
orang-orang yang terlibat langsung dalam implementasi proyek seperti staf ahli untuk
berbagai proyek seperti proyek kesehatan, perumahan, air dan sanitasi, pendidikan, dll,
dan kelompok pendukung program mencakup staf SDM, keuangan, administrasi,
pembelian, logistik, IT dan komunikasi, kendaraan, keamanan, humas, dll.

VI. Kritik terhadap NGO


1. Bahwa hanya sedikit saja dana yang sampai kepada masyarakat yang membutuhkan,
sebagian besar dana habis untuk pencarian dana, sebagian bahkan digunakan untuk
membayar gaji yang sangat tinggi untuk para manajemen di tingkat atas. Di satu sisi
kritik ini cukup adil, namun di sisi lain argumentasi ini bisa saja digunakan oleh orang
yang ingin menjelekkan NGO karena penelitian NGO tersebut mungkin mengkritik
keras kegiatan mereka. Diakui mungkin anda penyimpangan di NGO, namun
setidaknya penyimpangannya jauh lebih kecil dibandingkan sektor swasta dan
pemerintah dan tindakan terhadap penyimpangan dilakukan secara tegas dan cepat.

2. Ide dan metodologi yang digunakan NGO lebih banyak jeleknya daripada baiknya.
Contohnya, banyak kelompok pemberi bantuan makanan, di situasi non darurat,
mengirim makanan secara gratis atau subsidi dan tindakan ini telah merugikan
produsen lokal dan akibatnya memberi efek negatif kepada petani dan ekonomi. Contoh
lain adalah banyak organisasi yang bekerja atas suatu isu yang berhubungan dengan
populasi beresiko melakukan kerugian yang lebih besar di masyarakat akibat
miskonsepsi tentang kelebihan penduduk atau kesalahpahaman tentang struktur
keluarga dan masyarakat di masyarakat tersebut. Di Banda Aceh, tindakan NGO di hari-
hari awal bencana tsunami dipandang telah merusak budaya gotong royong masyarakat.

3. Bantuan seringkali membawa masyarakat kepada ketergantungan dan tidak


menumbuhkan pengandalan diri dan kecukupan diri. Pada kenyataannya hal ini telah
menjadi bagian integral penting dari globalisasi yang telah membuat beberapa negara
kaya semakin kaya dan negara miskin tetap miskin dan terus bergantung. Bukannya
negara miskin tidak mampu melakukan pernaikan sendiri, namun akibat penjajahan,
korupsi, konflik berkepanjangan, dll, pembangunan sering membutuhkan bantuan luar.
Bentuk bantuan yang lebih disukai adalah bantuan yang memungkinkan penerima
menolong diri sendiri, sesuai dengan pepatah lama: Memberi seseorang seekor ikan;
anda memberi dia makan untuk hari ini. Mengajari seseorang mencari ikan; anda
memberi dia nafkah seumur hidup

4. NGO disebut bersifat tidak demokratis, karena masyarakat tidak memilih mereka
namun mereka menyebut diri berjuang atas berbagai isu untuk dan atas nama
masyarakat.

VII. NGO dan PBB


Dalam konteks PBB, NGO adalah organisasi yang diakui sebagai perwakilan utama
masyarakat sipil di rapat-rapat PBB. NGO merupakan bagian penting dari PBB karena
mereka mewakili orang-orang yang membutuhkan bantuan yang kegiatannya tidak
dibayang-bayangi oleh kebijakan pemerintah. Komite NGO pada Economic and Social
Council (ECOSOC) dibentuk semata-mata untuk mengakreditasi dan menelusuri NGO
yang ingin bekerjasama dengan PBB. Di tahun 2005, ada 2,719 NGO yang telah lulus
dari proses penilaian komite dan memperoleh status konsultatif dengan ECOSOC. Ada 3
jenis status konsultatif NGO: umum, khusus, atau terdaftar. NGO status umum
cenderung merupakan NGO internasional yang besar dengan jangkauan geografis yang
luas dan memiliki minat terhadap sebagian besar kegiatan ECOSOC dan badan-
badannya. Banyak NGO berkategori umum telah berdiri sejak lama, berfungsi sebagai
perantara antara organisasi pemberi bantuan seperti World Bank dengan kelompok-
kelompok yang mengerjakan proyek-proyek pengembangan di lapangan,
seperti International Chamber of Commerce, Medecins sans Frontieres
(International), CARE International, dan Greenpeace. NGO status khusus berfokus
kepada satu atau beberapa hal yang berhubungan dengan kegiatan ECOSOC. Mereka ini
merupakan organisasi terspesialisasi seperti Amnesty International, American Bar
Association, dan Oxfam America. NGO status terdaftar, pada beberapa kesempatan
dapat membuat kontribusi-kontribusi yang berguna untuk kegiatan ECOSOC atau
badan-badannya dan biasanya memiliki fokus yang sangat spesifik. Kelompok ini
mencakup NGO kecil seperti organisasi-organisasi grassroot dan organisasi masyarakat
hingga NGO yang berfokus kepada aspek-aspek yang sangat teknis pada suatu area
kebijakan yang sangat khusus (yaitu Congress of Racial Equality (CORE), The Hunger
Project, dan International Buddhist Foundation (IBF)). Ketiga jenis status NGO di atas
memiliki jenis kegiatan yang bervariasi, seperti: anak & remaja, komunikasi,
penyelesaian konflik, pelucutan senjata, penanganan bencana, penyalahgunaan obat,
pendidikan, lingkungan hidup, etika dan nilai, keluarga, kesehatan & nutrisi, sumber
daya manusia, HAM, hukum, sumber daya alam dan energi, perdamaian dan
keamanan, agama, perdagangan, keuangan dan transportasi, kependudukan,
pengungsian, ilmu pengetahuan dan teknologi, pengembangan berkesinambungan dan
kedudukan perempuan.

VIII. Karir di NGO


Saat ini NGO adalah bisnis yang serius. Banyak orang tidak tahu akan banyaknya
peluang kerja yang ada di dalam NGO. Sebagai contoh, di Amerika Serikat ada hampir
11 juta orang bekerja untuk 1.2 juta NGO.
Ada beberapa contoh mitos yang dipercayai oleh banyak orang sehingga kurang
berminat berkarir di NGO atau organisasi, antara lain:
1. Tidak digaji atau bergaji rendah
Fakta: Walaupun pada umumnya NGO menawarkan gaji dan benefit awal lebih
rendah daripada di perusahaan profit, namun sebagian NGO menawarkan gaji dan
benefit yang sebanding bahkan lebih tinggi dari organisasi lain.
2. Tidak ada kemajuan karir
Fakta: NGO yang kecil mungkin tidak memiliki banyak ruang untuk kemajuan,
namun organisasi yang lebih besar memiliki tingkatan karir yang jelas. Seringkali
karyawan di NGO menjalankan banyak fungsi, memiliki banyak pengalaman, dan
menerima tanggung jawab yang lebih besar dalam waktu yang lebih cepat
dibandingkan pada sektor profit sehingga mereka lebih cepat matang.
3. Kesempatan hanya berlaku bagi jurusan ilmu sosial.
Fakta: NGO memiliki peluang di bidang yang luas. Mereka memerlukan orang-orang
dari berbagai jurusan dari akunting, komputer, kedokteran, kesehatan masyarakat,
teknik, pertanian, psikologi, dll. Hampir semua jurusan memiliki tempat di NGO.
4. Orang yang bekerja di NGO memiliki teknologi yang ketinggalan, fasilitas
yang kurang, atau berpakaian tidak rapi.
Fakta: Banyak NGO memiliki teknologi terbaru termasuk komputer, mesin
fax, website yang dirancang dengan sangat baik. Seperti halnya semua bisnis, NGO
sangat bervariasi dalam fasilitasnya.
5. NGO hanya untuk kaum liberal.
Fakta: Cakupan NGO sangat luas, mulai dari organisasi kesehatan, politik hingga
agama.
Bagaimana mencari pekerjaan di NGO?
Dalam beberapa hal perekrutan untuk NGO berbeda dari organisasi profit. Biasanya
NGO melakukan perekrutan hanya karena adanya kebutuhan, tidak ada musim untuk
perekrutan. Seringkali NGO merekrut hanya satu orang pada suatu saat dan bukannya
merekrut seluruh kelas karyawan baru. Untuk organisasi kecil yang tidak memiliki
dana yang besar untuk kegiatan perekrutan, mereka mungkin merekrut melalui mulut
ke mulut atau melalui orang yang mereka kenal dari internal, orang-orang lapangan dan
relawan. Untuk organisasi yang besar dan memiliki keuangan yang cukup banyak,
mereka dapat mengumumkan melalui koran dan internet untuk memastikan
mendapatkan kandidat yang berkualitas.

Kualifikasi yang dibutuhkan untuk pekerjaan di NGO (dan badan PBB)

Kesabaran

Pemahaman budaya

Kemampuan beradaptasi

Komitment kepada suatu isu

Kesiapan berhadapan dengan pukulan

Ketabahan dan ketetapan hati

Kemampuan bahasa

Diplomasi

Taktis/teknis

Keahlian khusus yang sering dibutuhkan oleh NGO (dan badan PBB)

Pencarian dana (fundraising) dan penulisan proposal

Teknikal spesialisasi teknik (air, energi, dll)


Kesehatan kesehatan masyarakat/dokter/perawat

Pelatihan resmi

Keuangan/akunting

Humas/komunikasi/media

Keahlian pengembangan ekonomi

Managemen (admin umum/proyek/logistik)

Perbandingan lingkungan antara badan PBB dan NGO


Pengalaman di badan PBB
Banyak badan PBB, khususnya di tingkat kantor pusat di New York dan Geneva, sangat
birokratis sehingga kemajuan karir menjadi lambat. Ada banyak pekerjaan di PBB dan
badan-badannya berupa kontrak jangka pendek dan tidak diiklankan. Apabila anda
telah masuk ke salah satu institusi itu, yaitu dengan bekerja kontrak pendek, maka akan
menjadi lebih mudah untuk membuktikan diri dan mendengar tentang peluang lain di
dalam sistem.
Karyawan di badan-badan PBB dibayar dengan sangat baik. Keuntungan lain berupa
status bebas pajak dan tunjangan pendidikan untuk anak dan tunjangan perjalanan
yang sangat menarik. Karena benefit di PBB sudah baik, sering sekali sulit menemukan
benefit yang setara di sektor swasta.
Ada banyak perpindahan staf di antara sesama badan PBB dan kondisi sering berpindah
tempat kerja ini menjadi tantangan utama untuk keluarga. Beberapa pengalaman kerja
di badan PBB memang baik, namun karena terlalu banyak menghabiskan waktu dengan
PBB, kita bisa menjadi out of touch dengan dunia nyata.

Pengalaman NGO
Sebagian orang mengatakan bahwa lebih baik masuk ke sebuah NGO kecil terlebih
dahulu di dalam negeri untuk mendapatkan posisi yang membuat anda melakukan
sangat banyak pekerjaan yang kecil-kecil dan mempelajari banyak keahlian. Saat
mencari pekerjaan di NGO, ikutilah uang/follow the money. Bila terjadi bencana
(mis: tsunami) atau krisis (mis Thailand, Darfur, Jogja, Padang), biasanya akan ada
banyak kegiatan dan akan ada pekerjaan untuk para pekerja NGO. Anda harus berada di
tempat yang tepat pada saat yang tepat. Baik PBB dan NGO suka melihat pengalaman
lapangan beberapa tahun di CV para pelamarnya.

Website yang direkomendasikan untuk mencari kerja di NGO/PBB:


www.reliefweb.org Di sini semua professional dapat memperoleh informasi terkini
tentang lowongan pekerjaan di seluruh dunia.
www.fdncenter.org Kita dapat melihat semua jenis informasi tentangpendanaan,
sumbangan untuk proyek di seluruh dunia. Sangat bagus untuk following the money.
devjobsindo@yahoogroups.com untuk lowongan pekerjaan NGO di Indonesia.

IX. PENUTUP
NGO menjalankan berbagai peran di masyarakat kita dan hampir tidak ada area yang
tidak tersentuh oleh NGO, apakah itu sumber daya alam, keuangan, pengembangan
sosisal, HAM, kebudayaan, pendidikan dan energi. NGO telah memainkan peranan
yang efektif dalam merubah skenario dunia saat ini baik dengan menetapkan agenda
atau dengan mendesak pemerintah untuk melakukan sesuatu yang mereka perlukan.

Jika anda memiliki perasan yang kuat terhadap beberapa isu spesifik dan ingin
membuat perbedaan di area tersebut, jika anda memiliki inisiatif dan integritas, inilah
bidang yang sesuai untuk anda tekuni.
Kesempatannya luar biasa saat ini dan bertambah setiap hari. Apakah anda berencana
membuka sebuah NGO, menyediakan dana untuk NGO atau bekerja di sebuah NGO,
keterlibatan anda akan sangat dihargai.
Setiap NGO memiliki visi dan misi masing-masing, yang mungkin mirip atau bahkan
berbeda sama sekali. Kita dapat mencari atau melihat visi dan misi mereka di website
atau media lain yang tersedia dan memilih yang sesuai dengan visi dan misi pribadi
kita.

Anda mungkin juga menyukai