Anda di halaman 1dari 16

EMBRIOLOGI TELINGA SACCULUS, COCHLEA, DAN ORGAN

Pada mudigah, telinga berkembang dari tiga CORTI


bagian yang berbeda: Pada perkembangan minggu ke-6,
(a) Telinga luar, yang berperan sebagai alat sacculus membentuk suatu kantong keluar
pengumpul suara. berbentuk tubulus pada kutub bawahnya.
(b) Telinga tengah, yang befungsi sebagai Pertumbuhan keluar ini, ductus cochlearis,
penghantar suara dari telinga luar ke telinga menembus mesenkim di sekitarnya secara
dalam. spiral hingga pada akhir minggu ke-8, spiral
(c) Telinga dalam, yang mengubah gelombang ini genap membentuk 2,5 putaran.
suara menjadi impuls saraf dan mencatat Hubungan spiral ini dengan bagian sacculus
perubahan-perubahan keseimbangan. lainnya kemudian hanya berupa sebuah
saluran sempit, ductus reuniens.
A. TELINGA DALAM Mesenkim di sekitar ductus
GELEMBUNG TELINGA cochlearis segera berdiferensiasi menjadi
Perkembangan telinga dapat tulang rawan. Dalam minggu ke-10, simpai
ditemukan pada mudigah berumur kurang tulang rawan ini mengalami vakuolisasi dan
lebih 22 hari sebagai penebalan ektoderm terbentuklah dua ruang perilimfe, scala
permukaan pada kedua sisi rombensefalon. vestibuli dan scala tympani. Ductus
Penebalan ini, plakoda telinga, melakukan cochlearis kemudian terpisah dari scala
invaginasi dengan cepat dan membentuk vestibuli oleh membrana vestibularis, dan
gelembung telinga atau gelembung dari scala tympani oleh membrana basilaris.
pendengaran (otokista). Selanjutnya, Dinding lateral ductus cochlearis tetap
masing-masing gelembung terbagi menjadi melekat pada tulang rawan di sekelilingnya
(a) unsur ventral yang membentuk sacculus oleh ligamentum spirale, sedangkan sudut
dan ductus cochlearis, (b) unsur dorsal yang mediannya berhubungan dengan sebuah
membentuk utriculus, canalis semicircularis, prosesus tulang rawan yang panjang,
dan ductus endolymphaticus. Struktur epitel modiolus, yang kelak menjadi poros tulang
yang terbentuk dengan cara demikian cochlea.
dikenal sebagai labirin membranosa. Sel-sel epitel ductus cochlearis pada
mulanya sama. Akan tetapi dalam
perkembangan selanjutnya, sel-sel ini
membentuk 2 buah rigi: rigi dalam yang utriculus, yaitu 3 dengan ampulla dan 2
kelak menjadi limbus spiralis, dan rigi luar tanpa ampulla.
yang membentuk sebaris sel rambut dalam Sel-sel di dalam ampulla membentuk
dan tiga/empat baris sel rambut luar, yang suatu crista, crista ampullaris, yang
merupakan sel-sel sensoris sistem mengandung sel-sel sensorik untuk
pendengaran. Sel-sel ini diliputi oleh memelihara keseimbangan. Daerah sensorik
membrana tectoria, suatu zat gelatin fibrosa yang sama juga berkembang pada dinding
yang melekat ke limbus spiralis dan utriculus dan sacculus, yang dikenal sebagai
ujungnya terletak di atas sel-sel rambut. Sel maculae acusticae. Impuls yang
sensoris dan membrana tectoria bersama- dibangkitkan pada sel=-sel sensorik crista
sama dikenal sebagai organ Corti. Impuls dan macula, sebagai akibat perubahan sikap
yang diterima organ ini dihantarkan ke tubuh, dihantarkan ke otak oleh serabut-
ganglion spirale dan kemudian ke sistem serabut vestibuler saraf otak VIII.
saraf melalui serabut-serabut pendengaran Selama pembentukan gelembung
dari saraf otak VIII. telinga, sekelompok kecil sel memisahkan
diri dari dindingnya dan membentuk
UTRICULUS DAN CANALIS ganglion statoakustikus. Sel-sel lain dalam
SEMICIRCULARIS ganglion ini berasal dari crista neuralis.
Selama perkembangan minggu ke-6, Selanjutnya ganglion terbagi menjadi bagian
canalis semicircularis tampak sebagai cochlearis dan vestibularis yang masing-
kantong-kantong piph pada bagian utriculus masing memberikan sel sensorik pada organ
gelembung telinga. Bagian tengah dinding Corti, sacculus, utriculus, dan canalis
kantong ini kemudian melekat satu sama semicircularis.
lain dan selanjutnya menghilang. Dengan
demikian terbentuklah 3 buah canalis B. TELINGA TENGAH
semicircularis. Salah satu ujung canalis ini CAVUM TYMPANI DAN TUBA
melebar membentuk crus ampullare, EUSTACHII
sedangkan ujung lainnya tidak melebar dan Cavum tympani berasal dari
dikenal sebagai crus nonampullare. Akan endoderm. Rongga ini berasal dari kantong
tetapi, karena kedua crus nonampullare faring pertama. Kantong ini tumbuh dengan
menyatu, hanya ada 5 crura yang memasuki cepat ke arah lateral, dan menempel dengan
lantai celah faring pertama. Bagian distal Otot pada malleus, musculus tensor
kantong ini, recessus tubotympanicus, tympani, dipersarafi oleh ramus
melebar dan membentuk cavum tympani mandibularis nervus trigeminus. Musculus
primitif, sedangkan bagian proksimal tetap stapedius yang melekat pada stapes
sempit dan membentuk tuba auditiva atau dipersarafi oleh nervus facialis, saraf untuk
tuba Eustachii, yaitu merupakan saluran lengkung faring ke-2.
yang menghubungkan cavum tympani Pada kehidupan janin lanjut, cavum
dengan nasofaring. tympani meluas ke arah dorsal yang disertai
dengan pembentukan rongga-rongga
TULANG-TULANG PENDENGARAN jaringan sekitarnya untuk membentuk
Malleus dan incus berasal dari tulang anthrum tympani. Setelah lahir, tulang
rawan lengkung faring pertama, dan stapes processus mastoideus yang sedang
berasal dari lengkung kedua. Walaupun berkembang juga dimasuki oleh epitel
tulang-tulang pendengaran mulai tampak cavum tympani, dan terbentuk kantong-
pada paruh pertama masa kehidupan janin, kantong udara yang berlapis epitel
namun tulang-tulang ini masih tertanam di (pneumatisasi). Kelak, sebagian besar
dalam mesenkim hingga bulan ke-8, kantong udara mastoid ini berhubungan
kemudian jaringan di sekitarnya langsung dengan anthrum dan cavum
menghilang. Lapisan epitel endoderm tympani.
cavum tympani primitif selanjutnya meluas
sepanjang dinding ruangan yang baru C. TELINGA LUAR
terbentuk. Luas cavum tympani menjadi dua AURIKULA (DAUN TELINGA)
kali luas sebelumnya. Ketika tulang-tulang Berkembang dari enam buah
pendengaran ini telah bebas sama sekali dari proliferasi mesenkim yang terletak di ujung
mesenkim yang ada di sekitarnya, epitel dorsal lengkung faring pertama dan kedua,
endoderm menghubungkan tulang-tulang yang mengelilingi celah faring pertama.
tersebut ke dinding ruangan ini, seakan-akan Tonjol daun telinga, masing-masing tiga
seperti mesenterium. Ligamentum- buah pada setiap sisi liang telinga luar, kelak
ligamentum penunjang tulang pendengaran menyatu dan membentuk daun telinga tetap.
ini berkembang kemudian di dalam Pada mulanya, telinga luar terletak di daerah
mesenterium. leher bawah, tetapi dengan berkembangnya
mandibula, mereka bergerak naik ke membentuk suatu rigi jaringan yang
samping kepala setinggi mata. mengelilingi masing-masing lobang dan
membentuk tonjol hidung. Tonjol-tonjol
MEATUS ACUSTICUS EXTERNUS yang berada di tepi luar lobang adalah tonjol
(LIANG TELINGA LUAR) hidung lateral dan yang berada di tepi dalam
Berkembang dari bagian dorsal celah faring adalah tonjol hidung medial.
pertama. Pada awal bulan ke-3, sel-sel epitel
pada dasar liang ini berproliferasi, sehingga Hidung terbentuk dari tonjol-tonjol wajah
membentuk suatu lempeng epitel padat, kelima; tonjol frontal membentuk
sumbat meatus. Dalam bulan ke-7, sumbat jembatannya; gabungan tonjol-tonjol hidung
ini menghilang dan epitel yang melapisi medial membentuk lengkung cuping dan
lantai liang ini kemudian ikut membentuk ujung hidung; dan tonjol hidung lateral
gendang telinga tetap. membentuk sisi-sisinya (alae).
Selama minggu ke-6, lubang hidung
MEMBRANA TYMPANI (GENDANG makin bertambah dalam, sebagian karena
TELINGA) tumbuhnya tonjol-tonjol hidung yang ada di
Dibentuk dari: (a) lapisan epitel sekitarnya dan sebagian lagi karena lobang
ektoderm di dasar meatus acusticus, (b) ini menembus ke dalam mesenkim di
lapisan epitel endoderm cavum tympani, dan bawahnya. Mula-mula, membrana
(c) lapisan tengah dari jaringan ikat, yang oronasalis memisahkan kedua lubang hidung
membentuk stratum fibrosum. Sebagian tadi dari rongga mulut primitif, melalui
besar gendang telinga melekat erat pada foramina yang baru terbentuk, yakni koana
tangkai malleus, sedangkan bagian lainnya primitif. Koana ini terletak di sisi kanan dan
membantuk sekat pemisah antara liang kiri garis tengah dan tepat di belakang
telinga luar dan cavum tympani. palatum primer. Kelak, dengan terbentuknya
palatum sekunder dan berkembangnya
EMBRIOLOGI HIDUNG DAN SINUS rongga-rongga hidung primitif lebih lanjut,
PARANASAL koana tetap terletak pada peralihan antara
Selama minggu ke-5, plakoda- rongga hidung dan faring.
plakoda hidung mengalami invaginasi Sinus-sinus udara paranasalis
membentuk lobang hidung. Plakoda hidung berkembang sebagai divertikula dinding
lateral hidung dan meluas ke dalam tulang Tuba terbuka saat menelan untuk :
maksila, tulang ethmoid frontalis, dan tulang menyeimbangkan tekanan udara dalam
sphenoid. Sinus-sinus ini mencapai luas telinga tengah dan tekanan atmosfer
maksimumnya pada masa pubertas dan Posterior : rongga prosesus mastoid (yang
dengan demikian ikut membentuk wajah berisikan udara di tulang temporal)
tetap. Medial : dindingnya mempunyai dua area
segi empat berlapis membran dan tak
HISTOLOGI bertulang
A. Telinga 1. Tingkap lonjong berhubungan dengan
membran timpani melalui tiga tulang
1. Telinga Luar
- Auricula lempeng di tulang rawan elastis pendengaran (mempunyai sendi synovial,
- Meatus akustikus eksternus epitel
dua otot yang berinsersi pada maleus dan
berlapis skuamosa
stapes).
o Mempunyai folikel rambut, kelenjar
sebasea, kelenjar seruminosa (dalam 3. Telinga Dalam
a. Labirin osseus : berisi perilimf (=cairan
submukosa)
o 1/3 bagian luar : tulang rawan elastis, 2/3 ekstrasel, protein rendah)
Rongga sentral : vestibulum (sakulus dan
dalam : sama dengan tulang temporalis
- Membran timpani luar : epidermis tipis, utrikulus), 3 kanalis semisirkularis (duktus
dalam : epitel selapis kuboid semisirkularis), koklea (duktus koklearis;
Lapisan antara luar dan dalam : lapisan panjang 35 mm dengan 2 lingkaran yang
jaringan ikat kasar (banyak serat kolagen, ditengahnya ada modiolus mempunyai
elastin, dan fibroblas) pembuluh darah, badan sel, cabang nervus
2. Telinga Tengah VIII).
Epitel selapis gepeng diatas lamina propria
b. Labirin membranaseus : berisi endolimf
tipis (melekat pada periosteum)
Semakin berubah menjadi epitel bertingkat (rendah Na, tinggi K, rendah protein)
Rongga ber lapis epitel (dari ectoderm
silindris bersilia di dekat tuba auditorius
ketika embriologi, awalnya dari vesikel
kedalam
auditorius dari ectoderm bagian lateral
Anterior : berhubungan dengan faring
kepala embrio), kemudian vesikel menekuk
melalui tuba auditorius (tuba eustachii)
kedalam jaringan ikat lalu masuk kedalam
tulang temporal, dan membagi menjadi
sakulus (selanjutnya membentuk duktus 3. Duktus dan saccus endolimpatikus
Awal : epitel selapis gepeng
semisirkularis) dan utrikulus (selanjutnya
Makin mendekati saccus endolimpatikus :
membentuk duktus koklearis).
epitel silindris tinggi
Di sakulus dan utrikulus terdapat epitel
khusus dengan struktur sensorik macula 4. Duktus koklearis reseptor suara
Dikelilingi : ruang perilimfatik
Epitel khusus berstruktur sensorik di duktus a. Skala vestibule
b. Skala media
semisirkularis krista
c. Skala timpani
Epitel khusus berstruktur sensorik di duktus
koklearis organ korti Ketiganya membentuk hubungan dengan
apeks koklea melalui helikotrema.
1. Sakulus dan utrikulus
a. Jaringan ikat, epitel selapis gepeng Skala vestibule dan skala media dibatasi
b. Melekat pada periosteum labirin osseus
membran vesttibularis (membran reissner)
melalui berkas halus jaringan ikat yang
2 lapisan epitel gepengdari skala media
mempunyai pembuluh darah untuk nutrisi
dan skala vestibule yang disatukan taut erat
epitel labirin membranosa.
luas (fungsi : mempertahankan gradien ion
c. Sel neuroepitel macula (nervus
membran).
vestibularis)
2 jenis sel reseptor (40-80 stereosilia kaku 5. Stria vaskularis epitel vascular pada
dan panjang (paling panjang = 100um), satu dinding lateral duktus koklearis
Sel-sel banyak lipatan membran plasma
silium (kinosilium) yang berstruktur badan
yang dalam, banyak mitokondria, sel
basal, susunan mikrotubulus 9+2 di
pentranspor ion dan air
proksimal), sel penyokong, ujung saraf
6. Organ korti sel rambut (untuk respons
aferen dan eferen.
frekuensi suara)
7. Sel penyokong 2 jenis sel rambut
Ditutupi lapisan gelatinosa tebal (diduga
a. Sel rambut luar : 3-5 baris
merupakan sekresi sel penyokong). b. Sel rambut dalam : 1 baris
Mempunya otolit yang merupakan endapan
Ciri khas nya adalah : stereosilia (barisan)
kristal, paling banyak CaCO3
ujung tertinggi sel rambut luar yang
2. Duktus semisirkularis tertanam pada membrane tektoria (secret
Reseptor : dalam ampula Krista
kaya glikoprotein dari sel-sel limbus
ampularis (bentuk kerucut yang berkontak
spiralis).
dengan dinding ampulla)
Tidak mempunyai kinosilium sehingga Lamina propria : sedikit kelenjar kecil dan
berbentuk simetri untuk transduksi sensorik. menyatu dengan periosteum
Berhubungan dengan rongga hidung melalui
lubang-lubang kecil
B. Hidung
1. Vestibulum anterior, paling lebar, epitel
Menghasilkan mukus yang terdorong
respirasi
kedalam hidung karena aktivitas sel-sel
a. Nares : cuping hidung kelenjar sebasea,
epitel bersilia.
kelenjar keringat, vibrissa (rambut pendek
FUNGSI HIDUNG DAN PARANASAL
tebal) untuk menahan dan menyaring
Sel-Sel Olfaktorius
partikel saat inspirasi.
: epitel berlapis tanduk Sel-sel reseptor untuk sensasi penghidu
b. Fossa nasalis (kavum nasi)
adalah sel-sel olfaktorius, yang pada
2 bilik kavernosa dipisahkan septum nasi
dasarnya merupakan sel saraf bipolar yang
oseosa
Dinding lateral 3 tonjolan (tulang konka) berasal dari sistem saraf pusat itu sendiri.
Superior : epitel olfaktorius khusus Terdapat sekitar 100 juta sel seperti ini pada
Media dan inferior : epitel respirasi
Lamina propria konka : ada pleksus vena epitel olfaktorius yang tersebar di antara sel-
besar sel sustentakular. Ujung mukosa dari sel
Swell bodies : badan pengembang agar olfaktorius membentuk tombol, yang dari
epitel respirasi pulih dari kekeringan karena tempat ini akan dikeluarkan 4 sampai 25
tiap 20-30 menit terisi darah (pada satu sisi rambut olfaktorius, yang berdiameter
fosa nasalis, sehingga mengurangi aliran 0,3mikrometer dan panjangnya sampai 200
udara) mikrometer, terproyeksi ke dalam mucus
Vaskularisasi : rumit dan luas dengan yang melapisi permukaan dalam rongga
pembuluh darah besar yang memiliki jalinan hidung. Silia olfaktorius yang terproyeksi ini
rapat dengan aliran kedepan (berlawanan akan membentuk alas yang padat pada
dengan aliran udara inspirasi agar udara mucus dan ini adalah silia yang akan
dihangatkan). bereaksi terhadap bau di udara, dan
C. Sinus Paranasal : rongga tertutup dalam kemudian akan merangsang sel-sel
tulang frontal, maksila, ethmoid, dan olfaktorius . Pada membran olfaktorius, di
sphenoid. antara sel-sel olfaktorius tersebar glandula
Dilapisi : epitel respirasi yang lebih tipis +
Bowman yang kecil, yang menyekresi
sel goblet
mucus ke permukaan olfaktorius.
Berdasarkan penelitian psikologis, telah merasa mual hanya dengan mencium bau
diusahakan untuk mengklasifikasikan makanan yang sama untuk kedua kalinya.
sensasi-sensasi sebagai berikut : Namun sebaliknya, bau parfum dengan
1. Camphoraceous kualitas yang sesuai dapat merusak emosi
2. Musky seseorang. Selain itu, pada beberapa hewan
3. Harum bunga-bungaan ( floral ) tingkat rendah, bau merupakan perangsang
4. Pepperminty gairah seksual yang utama.
5. Sangat samar ( ethereal ) Jaras Olfaktorius yang Paling Tua, yang
6. Bau yang tajam ( pungent ) Kurang Tua, dan yang Paling Baru Masuk
7. Busuk ( Putrid ) ke dalam Sistem Saraf Pusat
Perlu diperhatikan bahwa daftar ini tidak Traktus olfaktorius memasuki otak pada
benar-benar mewakili sensasi penghidu sambungan anterior antara mesensefalon dan
utama yang sesungguhnya. Pada tahun- serebrum; disini, traktus akan terbagi
tahun terakhir ini, beberapa petunjuk menjadi dua jaras, satu berjalan di sebelah
termasuk penelitian yang spesifik terhadap medial menuju area olfaktorius medial, dan
gen-gen yang menyandi protein-protein yang lain berjalan di sebelah lateral menuju
reseptor, menunjukkan sedikitnya 100 area olfaktorius lateral.Area olfaktorius
sensasi penghidu utama. medial mewakili sistem olfaktorius yang
paling tua, sedangkan area olfaktorius lateral
merupakan input untuk :
1. sistem olfaktorius yang tua
-area medial
Sifat Afektif Penghidu Area olfaktorius medial terdiri dari
Penghidu, walaupun lebih banyak dari sekelompok nuclei yang terletak di bagian
pengecapan, mempunyai kualitas afektif tengah basal otak tepat di anterior
berupa menyenangkan atau tidak hipotalamus. Makna penting dari area
menyenangkan. Karena itulah, penghidu olfaktorius medial ini merupakan
bahkan lebih penting daripada pengecapan pengangkatan area lateral akan menghapus
dala memilah makanan. Selain itu, orang refleks-refleks olfaktorius yang telah
yang sebelumnya pernah memakan makanan terkondisi dan lebih kompleks bukan
yang dirasakannya tidak enak seringkali mempengaruhi respons primitif terhadap
olfaksi, seperti menjilat bibir, salivasi, dan protein panjang yang menyusupkan diri
respons makan lainnya yang disebabkan melalui membrane, yang melipat kea rah
oleh bau makanan atau dorongan emosi dalam dan keluar kira-kira sebanyak 7 kali.
primitive yang berkaitan dengan bau. Bau tersebut berikatan dengan bagian
-area lateral protein reseptor yang melipat kea rah luar.
Area ini terutama terdiri dari korteks Namun demikian, bagian dalam protein
prepiriformis dan korteks piriformis yang melipat akan saling berpasangan untuk
ditambah bagian kortikal nuclei amigdaloid. membentuk suatu protein G yang
Area lateral ini diyakini bahwa berhubungan merupakan kombinasi dari 3 sub unit.
dengan banyak sistem perilaku limbic, Pada perangsangan sub unit reseptor,
menyebabkan seseorang mengembangkan protein pertama akan memecahkan diri dari
sikap antipatinya terhadap makanan yang protein G dan segera mengaktivasi adenilat
memyebabkan mual dan muntah. siklase, di dekat badan sel reseptor. Siklase
2. sistem yang paling baru yang teraktivasi kemudian mengubah
Sekarang telah ditemukan jaras olfaktorius banyak molekul ATP intrasel menjadi
yang lebih baru, yang berjalan melalui adenosin monofosfat siklik (CAMP).
thalamus, melewati dorsomedial nucleus Akhirnya, CAMP ini mengaktivasi gerbang
talamik kemudian ke kuadran kanal ion NA dan memungkinkan sejumlah
lateroposterior korteks orbitofrontalis. besar ion natrium mengalir melewati
3. Neurofisiologi hidung membran ke reseptor di dalam sitoplasma
Bagian sel olfaktorius yang member rspon sel.
terhadap rangsangan kimia adalah silia Ion Natrium akan meningkatkan potensial
olfaktorius. Substansi yang berbau, yang listrik dengan arah positif di sisi dalam
tercium pada saat kontak dengan permukaan membrane sel, sehingga merangsang neuron
membran olfaktorius mula-mula menyebar olfaktorius menjalarkan potensial aksi ke
secara difus ke dalam mucus yang menutupi SSP melalui Nervous olfaktorius.
silia. Potensial membran di dalam sel olfaktorius
yang terangsang -55mV. Kebanyakan bau
Selanjutya, akan berikatan dengan protein menyebabkan depolarisasi pada membran
reseptor di membrane setiao silium. Setiap sel olfaktorius dengan menurunkan potensial
protein reseptor sebenarnya merupakan
negative di dalam sel dari nilai normal (-55 Memegang peran yang penting. Jendela oval
mV) -30mV. dibatasi olehj anulare fieksibel dari stapes
dan membran yang sangat lentur,
memungkinkan gerakan penting,dan
Fisiologi dan neurofisiologi dari telinga berlawanan selama stimulasi bunyi, getaran
dan hidung stapes menerima impuls dari membrana
timpani bulat yang membuka pada sisi
Prinsip Fisiologi yang Mendasari Konduksi berlawanan duktus koklearis dilindungi dari
Bunyi gelombang bunyi oleh membrana timpani
yang utuh, jadi memungkinkan gerakan
Bunyi memasuki telinga melalui kanalis cairan telinga dalam oleh stimulasi
auditorius ekternus dan menyebabkan gelombang suara. pada membran timpani
membrana timpani bergetar Getaran utuh yang normal, suara merangsang jendela
menghantarkan suara, dalam bentukm energi oval dulu, dan terjadi jedai sebelum efek
mekanis, melalui gerakan pengungkit terminal stimulasi mencapai jendela bulat.
osikulus oval. Energi mekanis ini kemudian namun waktu jeda akan berubah bila ada
dihantarkan cairan telinga dalam ke koklea, perforasi pada membran timpani yang cukup
di mana akani menjadi energi elektris. besar yang memungkinkan gelombang bunyi
Energi elektris ini berjalan melalui nervus merangsang kedua jendela oval dan bulat
vestibulokoklearis ke nervus sentral, di bersamaan. Ini mengakibatkan hilangnya
mana akan dianalisis dan diterjemahkan jeda dan menghambat gerakan maksimal
dalam bentuk akhir sebagai suara. motilitas cairan telinga dalam dan
Selama proses penghantaran,gelombang rangsangan terhadap sel-sel rambut pada
suara menghadapi masa yang jauh lebih organ Corti. Akibatnya terjadi penurunan
kecil, dari aurikulus yang berukuran sampai kemampuan pendengaran.
jendela oval yang sangat kecil, yang meng Gelombang bunyi dihantarkan oleh
batkan peningkatan amplitudo bunyi. membrana timpani ke osikuius telinga
tengah yang akan dipindahkan ke koklea,
Fisiologi fungsional jendela oval dan bulat organ pendengaran, yang terletak dalam
labirin di telinga dalam. Osikel yang
penting, stapes, yang menggo dan memulai
getaran (gelombang) dalam cairan yang
berada dalam telinga dalam. Gelombang
cairan ini, pada gilirannya, mengakibatkan Gelombang suara pertama kali ditangkap
terjadinya gerakan membrana basilaris oleh pinna kemudian gelombang suara
yang akan merangsang sel-sel rambut disalurkan ke meatus dan kanalis auditorius
organ Corti, dalam koklea, bergerak seperti externus. Gelombang suara akan
gelombang dihantarkan ke membrane timpani yang
. Gerakan membrana akan menimbulkan mempunyai luas permukaan 55 mm2 ,
arus listrik yang akan merangsang berbagai membrane timpani berfungsi sebagai
daerah koklea. Sel rambut akan memulai resonator yang menghasilkan ulang getaran
impuls saraf yang telah dikode dan dari sumber suara sebagai respon terhadap
kemudian dihantarkan ke korteks auditorius perubahan tekanan yang dihasilkan oleh
dalam otak, dan kernudian didekode menjadi gelombang suara dipermukaan luarnya,
pesan bunyi. dibagian tengah membrane timpani
menempel manubrium maleus. Membrane
Pendengaran dapat terjadi dalam dua cara. timpani bergerak keluar masuk kemudian
Bunyi yang dihantarkan melalui telinga luar disalurkan ke manubrium maleus, maleus
dan tengah yang terisi udara berjalan melalui bergoyang pada suatu sumbu melalui taut
konduksi udara. Suara yang dihantararkan prosseus panjang & pendeknya sehingga
melalui tulang secara langsung ke telinga prosseus pendek menyalurkan getaran ke
dalam dengan cara konduksi tulang. manubrium incus yang kemudian akan
Normalnya, konduksi udara merupakan jalur disalurkan ke kepala stapes. Luas
yang lebih efisien; namun adanya defek permukaan stapes sendiri 3,2 mm2, system
pada membrana timpani atau terputusnya ini akan meningkatkan gaya pergerakan
rantai osikulus akan memutuskan konduksi sekitar 1,3 kali. Selisih luas permukaan
udara normal dan mengakibatkan sebesar 17 kali dikalikan rasio dari system
hilangnya rasio tekanan-suara dan pengungkit memungkinkan semua energi
kehilangan pendengaran konduktif. gelombang suara yang mengenai membrane
timpani dikerahkan pada stapes yang yang
Proses Kimiawi Pada Fisiologi Pendengaran kecil (lempeng kaki stapes akan berakhir
pada foramen ovale) yang akan
menyebabkan tekanan pada cairan koklea berlawanan, sel mengalami hiperpolarisasi.
(perilimfe dan endolimfe) kira kira 22 kali Pergerakan prosesus dengan arah tegak lurus
besar tekanan yang ditimbulkan oleh terhadap sumbu ini tidak menyebabkan
gelombang suara yang mengenai membrane perubahan potensial membran, dan
timpani. pergerakan prosesus dengan arah di antara
keda arah tersebut menimbulkan
Peningkatan tekanan tersebut untuk depolarisasi atau hiperpolarisasi yang setara
menimbulkan gelombang pada cairan dengan besar derajat arah menuju atau
perilimfe dan endolimfe pada telinga bagian menjauhi kilonosilum. Dengan demikian
dalam, karena cairan mempunyai inersi yang prosesus rambut membentuk mekanisme
lebih besar dari pada udara. Gelombang untuk menimbulkan perubahan potensial
cairan tersebut akan melalui skala vestibule, menbran yang setara dengan arah
skala media dan skala timpani sebelum pergeseran.
mencapai sel - sel rambut yg merupakan
reseptor pendengaran. Terdiri dari sel Seperti yang telah diuraikan di atas,
rambut luar 3 baris sebanyak 20.000 (neuron prosesus sel-sel rambut menonjol ke dalam
aferen 5-10% dan serat eferen berakhir endolimfe, sementara dasarnya teredam
disini),1 baris sel rambut dalam (neuron dalam perilimfe. Susunan ini penting untuk
aferen 95%). Sel-sel rambut ini dirangsang pembentukan potensial generator nirmal.
oleh gelombang cairan akibat dari gerakan Periimfe terutama terbentuk dari plasma.
osikulus auditorius pada jendela oval yang Masuknya manitol dan sukrosa dari plasma
menghasilkan potensial aksi di serat-serat ke dalam perilimfe di skaa timpani lebih
saraf yg menuju medula oblongata yang lambat daripada masuknya ke dalam
akan diteruskan ke nervus koklearis dan perilimve di skala vestibule, dan terdapat
berakhir pada cortex pendengaran. perbedaan kecil dalam komposisi antara
cairan-cairan dalam kedua skala ini, tetapi
Potensial membran sel rambut adalah sekitar keduannya mirip dengan cairan
-60mV. Apabila stereosilia terdorong ke ekstrasel.dipihak lain, endolimfe dibentuk
kinosilium, potensial membran menurun oleh stria vaskularis dan memiliki
menjadi sekitar -50mV. Sewaktu berkas konsentrasi K+ yang tinggi dan konsentrasi
prosesus terdorong dengan arah yang Na+ yang rendah. Sel-sel di stria vaskularis
memiliki konsentrasi Na+ K+ ATPase depolarisasi. Ca2+ juga masuk ke dalam sel,
yang tinggi. Selain itu, tampaknya terdapat dan terjadi pelepasan transmitter sinaps yang
pompa K elektrogenik yang unik di stria menyebabkan depolarisasi neuron aferen
vaskularis yang merupakan penyebab atau neuron yang berkontak dengan sel
mengapa skala media sevara elektrik rambut. Jenis transmitter ini bekku
bermuatan positif sebesar 85mV, relative mfikrtahui, tapi kemungkinan adalah
terhadap skala vestibuli dan skala timpani. glutamate.
K+ yang masuk ke sel rambut melalui kanal
Ujung rosesus yang halus, disebut tip link,
kation peka rangsang mekanik ini
yang mengikat ujung tiap streosilium
mengalami proses daur ulang. Ion ini masuk
dengan tepi sl disebelahnya yang lebih
sel sustentakular dan kemudian meuju sel
tinggi, dan pada hubungan ini terdapat kanal
sustentakular lain melalui taut erat di koklea.
kation yang peka terhadap rangsang
Ion ini akhirnya mencapai stria vasklaris dan
mekanis, yaitu di prosesus yang lebih tinggi.
disekresi kembali kedalam endolimfe,
Bila sterosila yang lebih pendek didorong ke
sehingga siklus daur ulang lengkap.
arah yang lebih tinggi, kanal lebih lama
terbuka. Diduga tegangan tiap kanal
Neurofisiologi Alat Keseimbangan Tubuh
disesuaikan oleh motor adaptasi yang
dibentuk dari myosin pada seterosilia yang Alur perjalanan informasi berkaitan dengan
lebih tinggi. Pergeseran sterosilia kea rah fungsi AKT melewati tahapan sebagai
yang berlawanan akan mempersingkat berikut.
waktu buka kanal. Sub-unit kanal netrium Tahap Transduksi.
epitel mungkin terlibat karena sub-unit ini Rangsangan gerakan diubah reseptor (R)
dapat membentuk sendiri kanal kation yang vestibuler (hair ceel), R. visus (rod dan cone
relative tidak selektif, amilorida terikat pad cells) dan R proprioseptik, menjadi impuls
bangunan yang menyerupai taut pada titik- saraf. Dari ketiga R tersebut, R vestibuler
titik antara temu sterosilia yang pendek menyumbang informasi terbesar disbanding
dengna yang lebih tinggi. Jadi, karena kanal dua R lainnya, yaitu lebih dari 55%.
kation relative nonspesifik, dan Mekanisme transduksi hari cells vestibulum
endolimfenya mengandung kadar K+, ion berlangsung ketika rangsangan gerakan
ini akan masuk ke dalam sel rambut apabila membangkitkan gelombang pada endolyimf
saluran terbuka, dan menimbulkan
yang mengandung ion K (kalium). Inti okulo motorius
Gelombang endolimf akan menekuk rambut Hiptotalamus
sel (stereocilia) yang kemudian Formasio retikularis
membuka/menutup kanal ion K bila tekukan Korteks prefrontal dan imbik
stereocilia mengarah ke kinocilia (rambut Struktur tersebut mengolah informasi yang
sel terbesar) maka timbul influks ion K dari masuk dan memberi respons yang sesuai.
endolymf ke dalam hari cells yang Manakala rangsangan yang masuk sifatnya
selanjutnya akan mengembangkan potensial berbahaya maka akan disensitisasi.
aksi. Akibatnya kanal ion Ca (kalsium) akan Sebaliknya, bila bersifat biasa saja maka
terbuka dan timbul ion masuk ke dalam hair responsnya adalah habituasi .
cells. Influks ion Ca bersama potensial aksi
merangsangn pelepasan neurotransmitter Tahap Persepsi
(NT) ke celah sinaps untuk menghantarkan
(transmisi) impuls ke neuron berikutnya, Tahap ini belum diketahui lokasinya
yaitu saraf aferen vestibularis dan
selanjutnya menuju ke pusat AKT. KORELASI KLINIS

Tahap Transmisi Tuli terbagi : - tuli konduktif


Impuls yang dikirim dari haircells - tuli saraf
dihantarkan oleh saraf aferen vestibularis (sensorineuraldeafness)
menuju ke otak dengan NT-nya glutamate - tuli campur (mixed deafness)

A. Normal synoptic transmition


1. Tuli Konduktif : terdapat gangguan
B. Induksi dari potensial jangka panjang
hantaran suara, disebabkan oleh kelainan
atau penyakit ditelinga luar atau ditelinga
tengah.
Tahap Modulasi
2. Tuli Saraf : (perseptif, sensorineu,
Modulasi dilakukan oleh beberapa struktur
kelainan terdapat pada koklea (telinga
di otak yang diduga pusat AKT, antara lain
dalam), nervus VIII atau di pusat
Inti vestibularis
pendengaran.
Vestibulo-serebelum
3. Tuli Campur : disebabkan oleh (+) bila tidak terdengar disebut Rinne
kombinasi tuli konduktif atau tuli saraf. negatip (-).
Misalnya radang telinga tengah dengan
komplikasi ke telinga dalam atau merupakan Tes Weber : tes untuk
tumor nervus VIII (tuli saraf) dengan radang membandingkan hantaran tulang telinga kiri
telinga tengah (tuli konduktif). dengan telinga kanan.
Penala digetarkan dan tangkai penala
Cara Pemeriksaan : diletakkan digaris tengah kepala (di vertex,
Diperlukan pemeriksaan hantaran dahi, pangkal hidung, ditengah-tengah gigi
melalui udara dan melalui tulang dengan seri atau di dagu).
memakai garpu tala atau audiometer nada Apabila bunyi penala terdengar lebih keras
murni. pada salah satu telinga disebut Weber
Kelainan hantaran melalui udara lateralisasi ketelinga tersebut. Bila tidak
menyebabkan tuli konduktif, berarti ada dapat dibedakan kearah telinga mana bunyi
kelainan ditelinga luar atau telinga tengah, terdengar lebih keras disebut weber tidak
serumen, sumbatan tuba Eustachius serta ada lateralisasi
radang telinga tengah.
Kelainan ditelinga dapat Tes Schwabach :
menyebabkan tuli saraf koklea atau membandingkan hantaran tulang orang yang
retrokoklea diperiksa dengan pemeriksa yang
pendengarannya normal.
Tes Pelana Penala digetarkan , tangan panala diletakkan
Macam tes penala : pada prosesus mastoideus sampai tidak
Tes Rinne : tes untuk terdengar bunyi. Kemudian tangkai penala
membandingkan hantaran melalui udara dan segera dipindahkan pada prosesus
hantaran melalui tulang pada telinga yang mastoideus telinga pemeriksa yang
diperiksa. pendengarannya normal.
Penala digetarkan, tangkainya diletakka Bila pemeriksa masih dapat mendengar,
diprosesus mastoid, setelah tidak terdengar disebut Schwabach memendek, bila
penala dipegang didepan telinga kira-kira 2 pemeriksa tidak dapat mendengar,
cm, bila terdengar disebut Rinne positip pemeriksaan diulang dengan cara sebaliknya
yaitu penala diletakkan pada prosesus pada tes Weber. Penilaian : Bila terdapat
mastoideus pemeriksa lebih dulu. lateralisasi ke telinga yang ditutup, berarti
Bila pasien masih dapat mendengar bunyi telinga tersebut normal atau tulli saraf. Bila
disebut Schwabach memanjang dan bila bunyi pada telinga yaang ditutup tidak
pasien dan pemeriksa kira-kira sama-sama bertambah keras, berarti telinga tersebut
mendengarnya disebut dengan Schwabch menderita tuli konduktif.
sama dengan pemeriksa.
Korelasi Hidung
Tes Bing (tes Oklusi)
Atresia koana :
Cara pemeriksaan : Tragus telinga yang Keadaan pada salah satu lobang yang tidak
diperiksa ditekan sampai menutup liang berfungsi
telinga, sehingga terdapat tuli konduktif Biasanya napas lewat mulut
kira-kira 30 dB. Penala digetarkan dan
diletakkan pada pertengahan kepala (seperti

Anda mungkin juga menyukai