Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

Farmasi didefinisikan sebagai profesi yang menyangkut seni dan ilmu penyediaan
bahan obatyang berasal dari alam atau sintetik, untuk disalurkan dan digunakan pada
pengobatan dan pencegahan penyakit (Gennaro, 1990). Sebagai salah satu cabang ilmu
terapan yang berkaitan dengan kesehatan tentu dalam pelaksanaannya tidak terlepas dari
adanya kajian-kajian ilmiah. Kajian-kajian ilmiah tersebut berkaitan dengan penelitian obat.
Setiap penelitian yang dilakukan sudah sepatutnya didokumentasikan dalam suatu tulisan
ilmiah berupa artikel kefarmasian. Penulisan artikel ilmiah kefarmasian haruslah
memerhatikan aturan dalam penulisan artikel ilmiah. Aturan tersebut meliputi ejaan,
pemilihan kata, kalimat efektif, dan paragraf. Keempat faktor tersebut akan memengaruhi
nilai ilmiah dari artikel tersebut. Keempat aturan tersebut wajib diperhatikan karena memiliki
fungsinya masing-masing yang akan menunjukkan keintelektualan sang penulis. Dari
keempat aturan yang harus diperhatikan dalam penulisan artikel ilmiah, kalimat efektif
merupakan salah satu penunjang yang berkaitan dengan keberhasilan penulis menyampaikan
informasi.
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan penutur atau
penulisnya dengan baik sehingga pendengar atau pembaca akan menangkap gagasan dibalik
kalimat tersebut dengan tepat (Suparlan, 2014). Penangkapan makna oleh pembaca akan
lebih tepat jika kalimat yang digunakan penulis bersifat efektif karena jika tidak tidak maka
dapat memicu penafsiran yang berbeda. Berdasarkan uraian tersebut tentu penggunaan
kalimat efektif dalam penulisan artikel kefarmasian sangatlah penting. Namun, dewasa ini
tetap ditemukan artikel-artikel kefarmasian yang menggunakan kalimat tidak efektif. Hal
tersebut tentu tidak menunjukkan seorang penulis artikel kefarmasian yang berintelektual.
Kesalahan dalam penulisan kalimat jika dipertahankan dapat memicu kebiasaan, jika
kebiasaan menggunakan kalimat efektif muncul maka akan merugikan pihak penulis dan
pembaca. Kerugian bagi pihak penulis yaitu para pembaca dapat meragukan keintelektualan
penulis dan tidak mampu menunjukkan jiwa farmasi yang berlandaskan ilmu pengetahuan.
Sementara itu, bagi pembaca kerugian tersebut berkaitan dengan penafsiran makna. Pembaca
akan kesusahan untuk mengartikan hal yang dimaksudkan oleh penulis, sehingga dapat
memicu kesalahan penafsiran makna. Berdasarkan uraian tersebut sangat penting untuk
dianalisis penggunaan kalimat efektif dalam artikel-artikel kefarmasian agar tidak memicu
kebiasaan, yang dalam hal ini dirangkum dalam tulisan berjudul Analisis Penggunaan
Kalimat Efektif dalam Artikel Kefarmasian.
Pokok masalah yang dibahas dalam tulisan ini berkaitan dengan penggunaan kalimat
efektif dalam artikel kefarmasian. Masalah pertama adalah mencari ada tidaknya penggunaan
kalimat tidak efektif dalam artikel kefarmasian dan unsur kalimat efektif tang terganggu.
Sementara itu masalah kedua berkaitan dengan perbaikan kalimat yang harus dilakukan.
Tujuan dari penulisan ini tentu tidak lepas dari pokok masalah yang dibahas. Tujuan
pertama dari penulisan ini adalah menemukan kalimat tidak efektif dalam artikel
kefarmasian, dengan cara membaca secara seksama. Tujuan penulisan yang kedua adalah
untuk memperbaiki kalimat-kalimat tidak efektif yang telah ditemukan tersebut, sehingga

1
menjadi kalimat efektif. Perbaikan ini bertujuan untuk memberi contoh bagi penulis agar
menulis artikel dengan lebih baik lagi.
Tulisan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak seperti mahasiswa,
masyarakat, dan institusi. Manfaat yang diperoleh mahasiswa yaitu dapat mengetahui
penggunaan kalimat efektif dalam penulisan artikel khususnya artikel kefarmasian.
Sementara itu bagi masyarakat dan institusi dapat dijadikan pedoman untuk penulisan artikel
ilmiah khususnya berkaitan dengan penggunaan kalimat efektif.
Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan. Studi kepustakaan
adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku,
literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubunganya dengan masalah
yang dipecahkan (Nazir, 1988). Sumber data yang diperoleh adalah data sekunder berupa
sumber kepustakaan seperti literatur dan jurnal. Sumber data diperoleh dengan melihat
populasi dan sampel yang berkaitan dengan penggunaan kalimat efektif Populasi dari
penelitian ini meliputi semua jurnal yang sudah dipublikasikan. Sementara itu sampel dari
penulisan makalah ini adalah jurnal kefarmasian. Data yang diperoleh kemudian dianalisis
secara deskriptif kualitatif untuk mengetahui penggunaan kalimat efektif dalam artikel
kefarmasian.

2
BAB II
ISI

1. Kalimat tidak efektif pada jurnal yang berjudul Pengaruh Gel Ekstrak Daun Sirih
merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) terhadap Penyembuhan Luka Bakar Pada
Kelinci (Oryctolagus cuniculus) adalah sebagai berikut.
a. Kalimat Pertama
Kalimat tidak efektif
Data hasil pengujian efek sediaan gel ekstrak daun sirih merah terhadap
perubahan diameter luka bakar kemudian dianalisis dengan menggunakan
metode Two-way Anova peningkatan penyembuhan luka bakar pada setiap dan
untuk melihat apakah ada perbedaan yang signifikan di setiap perlakuan.
Perbaikan kalimat
Data hasil pengujian efek sediaan gel ekstrak daun sirih merah terhadap
perubahan diameter luka bakar dianalisis dengan metode Two-way Anova untuk
melihat peningkatan penyembuhan luka dan adatidaknya perbedaan yang
signifikan di setiap perlakuan.
Unsur yang diganggu adalah kelogisan dan kehematan.

b. Kalimat Kedua
Kalimat tidak efektif
Pembuatan simplisia kering dengan cara daun sirih merah (Piper crocatum
Ruiz & Pav) yang telah dipetik dikeringkan dengan cara diangin-anginkan pada
suhu kamar, dirajang dan diblender hingga diperoleh serbuk simplisia kering.
Perbaikan kalimat
Pembuatan simplisia kering diawali dengan daun sirih merah (Piper crocatum
Ruiz &Pav) yang telah dipetik, dikeringkan dengan cara diangin-anginkan pada
suhu kamar, dirajang, dan diblender hingga diperoleh serbuk simplisia kering.
Unsur yang diganggu adalah kesepadanan dan kesejajaran.

2. Kalimat tidak efektif pada jurnal yang berjudul Formulasi Gel Ekstrak Patikan Kebo
(Euphorbia hirta L.) dan Uji Aktivitas terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis
adalah sebagai berikut.
Kalimat tidak efektif
Patikan kebo memiliki nama ilmiah Euphorbia hirta yang tumbuh liar di
daerah tropis di Indonesia.
Perbaikan kalimat
Patikan kebo memiliki nama ilmiah Euphorbia hirta yang tumbuh liar di
Indonesia.
Unsur yang diganggu adalah kehematan.

3. Kalimat tidak efektif pada jurnal yang berjudul Pengaruh Proporsi Kulit Semangka
dan Tomat terhadap Hasil Jadi Masker Wajah Berbahan Dasar Tepung Beras
adalah sebagai berikut.
Kalimat tidak efektif

3
Masker wajah merupakan kosmetik yang dipergunakan pada tahapan terakhir
dalam perawatan kulit wajah.
Perbaikan kalimat
Masker wajah merupakan kosmetik yang dipergunakan pada tahapan terakhir
perawatan wajah.
Unsur yang diganggu adalah kehematan.

4. Kalimat tidak efektif pada jurnal yang berjudul Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit
Bawang Merah (Allium cepa L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus adalah
sebagai berikut.
Kalimat tidak efektif
Prinsip kerja sterilisasi dengan uap panas kering yaitu oven protein mikroba
akan mengalami dehidrasi hingga terjadi kekeringan, selanjutnya teroksidasi oleh
oksigen diudara sehingga menyebabkan matinya mikroba dan tidak menimbulkan
embun/kondensasi pada alat yang disterilisasi serta sterilisasi media nutrient agar
menggunakan sterilisasi uap yaitu autoclave, prinsip kerjanya yaitu mikroba akan
mengalamidenaturasi dankoagulasiyang menyebabkan mikroba tersebutmati.
Perbaikan kalimat
Prinsip kerja sterilisasi dengan uap panas kering yaituovenproteinmikrobaakan
mengalami dehidrasi hingga terjadi kekeringan dan teroksidasi oleh oksigen diudara
sehingga menyebabkan matinyamikroba dan tidak menimbulkan embun/kondensasi
pada alat yang disterilisasi serta sterilisasi media nutrien menggunakan sterilisasi
uap yaitu autoclave, prinsip kerjanya yaitu mikroba akan mengalami denaturasi
dan koagulasi yang menyebabkan mikroba tersebut mati.
Unsur yang diganggu adalah kesatuan.

5. Kalimat tidak efektif pada jurnal yang berjudul Analisis Kadar Albumin Ikan Sidat
(Anguilla marmorata dan Anguilla micolor) dan Uji Aktivitas Penyembuhan Luka
Terbuka Pada Kelinci (Oryctolagus cuniculus) adalah sebagai berikut.
a. Kalimat Pertama
Kalimat tidak efektif
Albumin bermanfaat dalam pembentukan jaringan tubuh yang baru pada
masa pertumbuhan dan dapat mempercepat penyembuhan jaringan tubuh.
Perbaikan kalimat
Albumin bermafaat dalam membentuk jaringan tubuh yang baru dan
mempercepat penyembuhan jaringan tubuh.
Unsur yang diganggu adalah kehematan dan kesejajaran.
b. Kalimat Kedua
Kalimat tidak efektif
Ikan sidat dibersihkan (dihilangkan sisik, insang, dan isi perut), kemudian
pencucian dilakukan sampai tidak ada lagi darah dan lendir, dipotong menjadi
potongan-potongan kecil dan tulang dihilangkan.
Perbaikan kalimat
Ikan sidat dibersihkan (dihilangkan sisik, insang, dan isi perut), kemudian
dicuci sampai tidak ada lagi darah dan lendir, dipotong menjadi potongan-
potongan kecil dan tulang dihilangkan.

4
Unsur yang diganggu adalah kesejajaran.

6. Kalimat tidak efektif pada jurnal yang berjudul Efektivitas Antidiabetes Ekstrak Daun
Rambusa (Passiflora foetida L.) Pada Mencit (Mus musculus) dengan Induksi
Glukosa adalah sebagai berikut.
Kalimat tidak efektif
Daun rambusa digunakan masyarakat secara turun-temurun sebagai
obat antidiabetes alami penelitian bertujuan untuk menguji efektivitas ekstrak
daun rambusa dengan variasi dosis 250 mg/kgBB, 500 mg/kgBB, dan 750
mg/kgBB dalam menurunkan kadar gula darah pada mencit.
Perbaikan kalimat
Penelitian daun rambusa yang digunakan masyarakat secara turun-
temurun bertujuan untuk menguji efektivitasnya sebagai obat antidiabetes
dengan varian dosis 250 mg/kgBB, 500 mg/kgBB, dan 750 mg/kgBB dalam
menurunkan kadar gula darah pada mencit.
Unsur yang diganggu adalah kesatuan.

7. Kalimat tidak efektif pada jurnal yang berjudul Identifikasi Senyawa Flavonoid pada
Fraksi Etil Asetat Benalu Batu (Begonia sp.) Asal Kabupaten Morowali Utara
adalah sebagai berikut.
a. Kalimat Pertama
Kalimat tidak efektif
Ekstrak etanol Begonia sp. dipartisi menggunakan dua pelarut yang
mempunyai tingkat kepolaran berbeda yaitu n-heksana, etil asetat, dan air.
Perbaikan kalimat
Ekstrak etanol Begonia sp. dipartisi menggunakan pelarut yang mempunyai
tingkat kepolaran berbeda yaitu n-heksana, etil asetat, dan air.
Unsur yang diganggu adalah kesatuan.

b. Kalimat Kedua
Kalimat tidak efektif
Fraksi dari tiap perbandingan eluen diuji dengan menggunakan serbuk
magnesium dan zink dan diteteskan dengan HCl pekat dan tiap fraksi
memberikan perubahan warna yang berbeda-beda.
Perbaikan kalimat
Fraksi dari tiap perbandingan eluen diuji dengan menggunakan serbuk
magnesium dan zink yang diteteskan dengan HCl pekat diperoleh tiap fraksi
memberikan perubahan warna yang berbeda-beda.
Unsur yang diganggu adalah kesatuan.
BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN
Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan jika terdapat penggunaan kalimat tidak
efektif pada sampel jurnal. Penggunaan kalimat tidak efektif pada jurnal kefarmasian yang

5
dianalisis meliputi pelanggaran unsur-unsur kalimat efektif yaitu unsur kesatuan,
kesepadanan, kesejajaran, kehematan, dan kelogisan makna. Perbaikan kalimat tidak efektif
pada jurnal kefarmasian meliputi penghilangan, penggantian, dan penambahan kata sehingga
dihasilkan kalimat yang efektif.

B. SARAN
Pentingnya pemahaman penggunaan kalimat efektif dalam berkomunikasi sehari-hari
agar informasi yang ingin disampaikan berjalan dengan cepat selaras antara gagasan yang
disampaikan pihak pertama dapat diterima dengan utuh oleh pihak kedua. Oleh karena itu,
disarankan untuk menggunakan kalimat efektif dalam penulisan artikel atau jurnal sebagai
langkah awal pembiasaan penggunaan kalimat efektif.

6
DAFTAR PUSTAKA

Gennaro, A.R.. 1990. Remingtons Pharmaceuticals Sciences 18th ed. Easton: Mack Publ Co.

Nazir, Moh.. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Suparlan. 2014. Panduan Lengkap EYD. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Anda mungkin juga menyukai