2017
FAKULTAS KEDOKTERAN
Pendahuluan
Dalam penelitiaan lain, ada menerangkan sakit kepala pada penderita migraine berbeda-
beda paling sering hanya mengenai satu sisi kepala saja, kadang-kadang berpindah ke sisi
sebelahnya, tetapi dapat mengenai kedua sisi kepala sekaligus. Migrain merupakan sakit kepala
episodik dengan perubahan neurologis, pencernaan, dan otonom. Faktor genetik berperan
penting dalam migrain, tapi pola pewarisan tertentu belum bisa didefinisikan. Secara umum
migrain menjadi lima kategori utama, akan tetapi hanya dua kategori yang paling sering
digunakan adalah migrain tanpa aura dan migren dengan aura. Dua pertiga hingga tiga perempat
kasus migrain terjadi pada wanita, yang pada awal kehidupan-sekitar 25% awal selama dekade
pertama, 55% dengan 20 tahun, dan lebih dari 90% sebelum usia 40. Sebuah studi di skotlandia
menyebutkan bahwa, dari 2165 anak berusia 5 15 tahun, 11 % nya pernah mengalami migren.
Kemudian migren akan menurun setelah melewati usia 45 sampai 50 tahun.Riwayat migrain
pada keluarga ditemukan dalam banyak kasus.
Sakit kepala migrain atau sepertinya disebabkan oleh perubahan-perubahan pada bagian
kadar/ kimia tubuh yang disebut serotonin. Serotonin memerankan banyak pernanan di dalam
tubuh, dan serotonin dapat berpengaruh pada pembuluh darah. Pada saat kadar serotonin dalam
tubuh tinggi, pembuluh darah akan mengalami konstriksi atau penyusutan. Pada saat kadar
serotonin turun, pembuluh darah akan mengalami dilatasi/pelebaran (pembengkakan).
Pembengkakan yang terjadi tersebut dapat berakibat atau menyebabkan nyeri atau masalah-
masalah lain. Perkiraan 40%-60% dari serangan-serangan migraine didahului oleh gejala-gejala
premonitory (peringatan) yang berlangsung berjam-jam sampai berhari-hari Beberapa hal yang
dapat menjadi pemicu sakit kepala migren antara lain masa menstruasi untuk wanita,rasangan
visual seperti lampu yang berkedip, perubahan cuaca, jika ada serangan migren ketika sering
terbangun di malam hari atau ketika bangun di pagi hari, kemungkinan pemicunya adalah kadar
gula darah yang rendah atau hipoglikemia. migren jenis ini dapat dicegah dengan mengkonsumsi
makanan ringan sebelum tidur, kurang tidur.tidak makan atau puasa, mengkonsumsi makanan
tertentu seperti yang mengandung vetsin, nitrat, aspartam, kafein. penyebab makanan yang
paling mungkin yaitu keju, jus jeruk, dan cokelat.
Gejala-gejala migrain yang umum terjadi diantaranya adalah sakit-sakit kepala migraine
biasanya digambarkan sebagai nyeri yang hebat, berdenyut yang melibatkan satu pelipis
(temple). (Adakalanya nyeri berlokasi pada dahi, sekitar mata, atau pada belakang kepala). Nyeri
biasanya unilateral (pada satu sisi kepala), meskipun kira-kira sepertiga dari waktu nyeri adalah
bilateral (pada kedua sisi kepala).Sakit-sakit kepala unilateral secara khas merubah sisi-sisi dari
satu serangan ke serangan berikutnya. (Nyatanya, sakit-sakit kepala unilateral yang selalu terjadi
pada sisi yang sama harus menyiagakan dokter untuk mempertimbangkan sakit kepala sekunder,
contohnya, satu yang disebabkan oleh tumor otak). Sakit kepala migraine biasanya diperburuk
oleh aktivitas-aktivitas harian seperti menaiki tangga-tangga. Gejala lain yang sering menyertai
nyeri kepala antara lain: Kepekaan berlebihan terhadap bau, sinar, suara, mual dan muntah
Gejala semakin berat jika beraktifitas fisik.
Migrain dibagi dalam dua golongon besar yaitu migrain biasa (migrain tanpa aura),
kebanyakan penderita migrain masuk ke dalam jenis ini. Migrain biasa ditandai dengan nyeri
kepala berdenyut di salah satu sisi dengan intensitas yang sedang sampai berat dan semakin
parah pada saat melakukan aktifitas. Migrain ini juga disertai mual, muntah, sensitif terhadap
cahaya, suara, dan bau. Sakit kepala akan sembuh dalam 4 sampai 72 jam, sekalipun tidak
diobati. Migrain Klasik (migrain dengan aura ). Pada jenis klasik, migrain biasanya didahului
oleh suatu gejala yang dinamakan aura, yang terjadi dalam 30 menit sebelum timbul migrain.
Migrain klasik merupakan 30% dari semua migrain. Pencegahan migrain apat dilakukan dengan
cara mengatur asupan makanan, rajin berolahraga, tidur yang cukup, minum obat secara teratur,
mengenali pencetus migrain dengan membuat buku harian, tidur dan beraktifitas secara teratur,
makan teratur, dan menghindari makanan yang dapat mencetuskan migrain, mengatasi stress,
menghindari asap rokok, baik sebagai perokok aktif maupun pasif.
Ilustrasi Kasus
Seorang ibu rumahtangga, St. H, usia 39 tahun datang ke Pukesmas Rappokaling dengan
keluhan nyeri kepala hebat pada seluruh daerah yang dialami sejak kurang lebih 1 bulan yang
lalu, namun memberat sejak 3 hari yang lalu. Nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk dan menjalar
seluruh daerah kepala. Pasien tidak mampu menunjukkan dengan tepat lokasi nyerinya. Durasi
nyeri antara 2 jam kadang berterusan sehingga 2 hari. Nyeri dirasakan sangat menganggu
aktivitas hariannya. Nyeri sering dipicu oleh rasa lapar, bau-bauan yang tidak enak, sinar
matahari. Kadang pasien tidak bisa melihat cahaya matahari secara langsung. Nyeri selalu hilang
sendiri jika pasien berehat. Keluhan lain seperti mual dan muntah tidak ada, demam tidak ada,
batuk tidak ada, sesak tidak ada. Riwayat pengobatan ada namun tidak membaik dengan
pemberian asam mefenamat, riwayat keluhan yang sama dalam kelurga tidak ada, riwayat
merokok dan konsumsi alkohol tidak ada, riwayat dengan keluhan yang sama tidak ada, riwayat
darah tinggi dan diabetis melitus tidak ada.
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pasien dalam batas normal,
tampak sakit ringan, status generalis dalam batas normal, status gizi pasien overweight dengan
berat badan 60 kg dan tinggi badan 154 cm. Pasien adalah ibu rumahtangga yang tinggal di
rumah layak huni dengan 4 kamar dan 2 kamar mandi. Pasien tinggal bersama suami dan 3 orang
anaknya yang berusia antara 13 tahun -17 tahun. Suami seorang perokok. Sinar matahari cukup
masuk ke rumah, ventilasi baik, kebersihan rumah dan kerapian rumah cukup. Sumber listrik
cukup, sumber air dari sumur borr, sumber air minum dari air galon. Sampah diurus dengan baik.
Saluran air dialirkan ke got di depan rumah yang mengalir. Keadaan got baik dan aliran air agak
lancer dan sedikit berbau. Kepadatan penduduk disekitar rumah tinggi Kegiatan rumah hanya
sebatas untuk tidur, makan, istirahat, mandi. Kegiatan harian pasien hanya sebatas dirumah dan
ke pasar. Jarak rumah dengan pelayanan kesehatan terdekat 2 km sahaja. Gaji kepala keluarga
kurang lebih 2 juta per bulan dengan, biaya kontrak rumah tidak ada kerana pasien tinggal di
rumah milik suaminya. Biaya listrik sekitar rp. 300 000 per bulan. Pasien mempunyai dana
kesehatan khusus BPJS. Pasien dan keluarga pasien rutin berobat ke pukesmas jika sakit dan
keluhan yang dialami benar-benar menganggu.
Hasil pembinaan telah dilakukan dan akan dievaluasi dengan mengunakan indeks koping,
diharapkan peningkatan hasil peningkatan skor dari 3 menjadi 4, hasil tersebut dapat dilihat pada
tabel 1.
total skor: 12 rata-rata skor: 4 prediksi skor akhir: 17 rata-rata skor akhir: 4,25
Skor 2 Keluarga mau melakukan tapi tidak mampu, tidak ada sumber (hanya keinginan);
penyelesaian masalah dilakukan sepenuhnya
oleh provider.
Skor 3 Keluarga mau melakukan namun perlu penggalian sumber yang belum dimanfaatkan,
penyelesaian masalah dilakukan sebagian
Skor 4 Keluarga mau melakukan namun tak sepenuhnya, masih tergantung pada upaya provider
Studi kasus dilakukan pada pasien ibu St. H. usia 39 tahun., seorang ibu rumah tangga
dengan keluhan nyeri di daerah kepala yang dialami sejak 1 bulan yang lalu dan memberat sejak
3 hari terakhir. Penyebab keadaan ini kemungkinan kerana gaya hidup pasien yang kurang sehat,
faktor stress personal, sering terdedah dengan bauan yang tidak menyenanglan dan asap rokok.
Diagnosis migrain tanpa aura doletakkan untuk sementara berdasarkan gejala klinis yaitu
nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk dan menjalar seluruh daerah kepala. Pasien tidak mampu
menunjukkan dengan tepat lokasi nyerinya. Durasi nyeri antara 2 jam kadang berterusan
sehingga 2 hari. Nyeri dirasakan sangat menganggu aktivitas hariannya. Nyeri sering dipicu oleh
rasa lapar, bau-bauan yang tidak enak, sinar matahari. Kadang pasien tidak bisa melihat cahaya
matahari secara langsung. Nyeri selalu hilang sendiri jika pasien berehat. Dari hasil pemeriksaan
fisik didapatkan keadaan umum pasien dalam batas normal, tampak sakit ringan, status generalis
dalam batas normal, status gizi pasien overweight dengan berat badan 60 kg dan tinggi badan
154 cm. Untuk menegakkan diagnosis secara pasti pasien harus dirujuk ke rumah sakit tipe A
jika keluhan pasien masih lagi memberat setelah terapi diberikan.
Pada pasien diberikan terapi farmakologik dan juga terapi non-farmakologik. Terapi
farmakologik yang diberikan adalah asam mefenamat untuk mengatasi gejala nyeri kepala..
Untuk terapi non-farmakologik, pasien diminta menghindari faktor pencetus migraine seperti
rasa lapar, bauan yang tidak enak dan cahaya matahari langsung. Pasien juga diedukasi supaya
berolahraga minima 2 kali seminggu. Suami pasien juga diedukasi agar tidak merokok di dalam
rumah, dan pasien juga diminta menghindari asap rokok. Selain itu, pasien dan keluarga juga
diminta mengamalkan diet yang sehat.