Anda di halaman 1dari 11

POLBAN

LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KREATIVITAS


MAHASISWA JUDUL PROGRAM
BASO MALANG : BAHAN BAKAR STYROFOAM RAMAH
LINGKUNGAN
BIDANG KEGIATAN : PKM-KC

Diusulkan Oleh:

Ketua : Gian Habli Maulana 161424011 2016


Anggota : 1. Gregorius Yudistira Amartoaji P. 161424012 2016
2. Irwan Rahman Sunarto 141244014 2014
3. Nurlailatush Sholihah 151424021 2015

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

BANDUNG

2017

1
PPENGESAHAN PKM-KARSA CIPTA

1. Judul Kegiatan : BASO MALANG : Bahan Bakar Styrofoam


.....................................................................Ramah Lingkungan
2. Bidang Kegiatan : PKM-KC
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Gian Habli Maulana
b. NIM : 161424011
c. Jurusan : Teknik Kimia
d. Universitas/Institusi/Politeknik : Politeknik Negeri Bandung
e. Alamat Rumah Dan No. Tel./Hp : Kp. Mengger Hilir RT 03 RW 04 Desa Sukapura
.Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung,
.088218519176
f. Email : gianhablimaulana@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : Tiga Orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Eko Andrijanto, LRSC, Ph.D
b. NIDN : 0024046602
c. Alamat Rumah dan No. Tel./Hp : Jln. Haji Mukti I, No. 24, Cihanjuang, Cimahi/
.082121445447
6. Biaya Kegiatan Total
a. Kemristekdikti : Rp. 9.000.000
b. Sumber Lain : Rp.-
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 (lima) Bulan
Bandung,

Menyetujui Ketua Pelaksana Kegiatan,


Dosen Pendamping

(Eko Andrijanto, LRSC, Ph.D) (Gian Habli Maulana)


NIP. 19660424 199403 1 001 NIM. 161424011

Pembantu Direktur III


Politeknik Negeri Bandung

RINGKASAN
(Angki Apriliandi Rachmat, S.ST., M.T
NIP. 19810425 200501 1 002
2
DAFTAR ISI

3
BAB 1. PENDAHULUAN

4
Di zaman yang kian maju membentuk masyarakat yang
konsumtif dan cenderung instan terutama dalam penyajian makanan.
styrofoam dijadikan pembungkus makanan cepat saji dikarenakan
mudah didapatkan, praktis dan murah. Hal tersebut menjadikan limbah
styrofoam menumpuk.
Dikutip dari harian Pikiran Rakyat, Jumat 14 Oktober 2016,
Direktur Utama PD Kebersihan Kota Bandung, Deni Nurdyana
menanggapi larangan penggunaan styrofoam pada kemasan makanan
dan minuman oleh Wali Kota Ridwan Kamil mulai pada tanggal 1
November 2016 mendatang.
Sulit dipungkiri bahwa styrofoam sangat dekat dengan
kebutuhan masyarakat sekarang. Limbah styrofoam dengan mudah
didapatkan, selain dalam bidang penyajian makanan, styrofoam sering
digunakan untuk pelindung barang elektronik yang digunakan untuk
melindungi barang tersebut dari benturan. Styrofoam juga menjadi
bahan untuk papan rangkaian bunga dan banyak sekali penggunaan
styrofoam dalam kehidupan manusia sekarang. Selain itu, sampah
styrofoam sulit sekali diurai dan membutuhkan waktu yang lama untuk
terurai secara alami.
Salah satu solusi mengurangi sampah styrofoam adalah dengan
mengkonversinya atau mengolahnya menjadi bahan bakar minyak
dengan metode pirolisis. Pirolisis atau devolatilisasi adalah proses
fraksinasi material oleh suhu. Proses pirolisis dimulai pada temperatur
sekitar 230C, ketika komponen yang tidak stabil secara termal, dan
volatile matters pada sampah akan pecah dan menguap bersamaan
dengan komponen lainnya. Produk cair yang menguap mengandung
tar dan polyaromatic hydrocarbon. Produk pirolisis umumnya terdiri
dari tiga jenis, yaitu gas (H2, CO, CO2, H2O dan CH4), tar (pyrolitic oil)
dan arang. (Aprian dan Munawar, 2012).
Metode pirolisis berbahan baku limbah sampah plastik menjadi
bahan bakar minyak sendiri telah banyak dikembangkan tetapi pada
umumnya gas sintetis yang dihasilkan belum dimanfaatkan karena
suhunya berada pada suhu kamar (25 0C) dan berupa asap sehingga
sukar untuk dikelola. Kemudian gas sintetis tersebut mengandung gas
beracun yaitu gas dioksin. Oleh karena itu, perlu adanya
pengembangan konstruksi metode pirolisis sehingga menghasilkan
produk berupa bahan bakar minyak dan gas sintetis. Selain itu perlu
ada pengembangan terhadap pengolahan bahan bakar minyak agar
aman untuk digunakan dan juga pengembangan terhadap kualitas
maupun kuantitas dari bahan bakar minyak.

5
BAB 2. TARGET LUARAN
Target dari keseluruhan luaran yang dirancang dalam proyek ini yaitu membuat
prototipe mesin yang bisa digunakan untuk menghasilkan bahan baku produk berbahan
limbah styrofoam yang nantinya akan diolah menjadi bahan bakar minyak. Prototipe
mesin yang dibuat memiliki beberapa kelebihan, antara lain yaitu:
a. Efektif dan efisien dalam hal pemanasan/pembakaran dengan menggunakan bahan
bakar gas, dan menghasilkan panas yang konstan serta bisa diatur.
b. Produk yang dihasilkan lebih berkualitas yaitu bahan bakar minyak rendah emisi.
c. Proses operasi yang Ramah Lingkungan ,
- Bentuk rangka yang mampu meredam panas dari api pembakaran maupun tungku
panas agar tidak meradiasi hingga keluar alat atau lingkungan kerja.
- Gas buang atau uap hasil peleburan styrofoam tidak bocor keluar reaktor,
mengingat kandungan yang ada pda styrofoam yaitu polystiren dan cfc yang
merupakan kandungan yang berbahaya bagi kesehatan maupun lingkungan.
d. Proses pengolahan limbah styrofoam menggunakan mesin ini bisa dilakukan secara
kontinu untuk kepentingan masyarakat luas dalam memenuhi kebutuhan bahan bakar
minyak.

6
BAB 3. METODE
2.1 Metode Pengumpulan Informasi
a. Studi Literatur
Pencarian data-data yang diperlukan untuk pembuatan karya ilmiah ini sebagian besar
didapatkan dari buku-buku (studi pustaka) dan juga dari halaman website di internet. Dari
studi literatur diperoleh beberapa data yaitu kandungan sampah plastic, titik lebur
sampah plastik, nilai kalor pada sampah plastik, proses kerja gasifikasi, jenis-jenis proses
filterisasi, jenis-jenis isolator dan bahan-bahan sebagai filter di scrubber.
b. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan orang-orang yang memiliki profesi atau kealian dalam
pembuatan alat gasifikasi. Wawancara yang dilakukan salah satunya dengan dosen teknik
kimia Polban sehingga didapatkan informasi mengenai cara-cara pemanasan pada tungku
gasifier, dengan media apa saja yang menjadikan pemanasan pada tungku gasier
lebih efisien dan bahan kimia apa saja yang dapat mereduksi gas-gas beracun hasil
gasifikasi sampah plastik.

2.2 Metodologi Penyelesaian


Dalam penyelesaian rancang bangun alat dan karya tulis ini terbagi menjadi tiga tahap,
yaitu tahap perancangan, pembuatan dan pengujian. Pada gambar 2.1 menunjukkan
diagram alir proses penyelesaian rancang bangun alat gasifikasi

7
8
Gambar 2. 1 Diagram alir proses penyelesaian rancang bangun alat gasifikasi

- Tahap Perancangan
a. Identifikasi Kebutuhan
Identifikasi kebutuhan memuat daftar kebutuhan masyarakat terhadap pengolahan
sampah plastik yang ramah lingkungan, seperti yang tertulis pada target luaran karya
ilmiah ini. Identifikasi dilakukan melalui wawancara dan studi literatur.
b. Desain Konsep
Pada tahap ini, penulis membagi seluruh sistem menjadi beberapa f
ungsi bagian
yang kemudian memunculkan alternatif solusi yang akan diterapkan.
Tabel 2. 1 Alternatif konsep desain

Fungsi Solusi 1 Solusi 2 Solusi 3


Bagian

Pemanas/sumber Gas/kompor Listrik Gas dan Listrik


kalor
(Hibrid)

Material ruang Stainless Steel Steel Seng


peleburan

Bentuk Ruang Balok Silinder


Pelebur

Indikator Suhu Termometer digital Termometer Termostat


analog

9
Isolator Glass wool Keramik Ruang kosong

Penghisap/pengar Blower Pompa vakum


ah uap styrofoam

Uap styrofoam Uap styrofoam Uap styrofoam


secara langsung direaksikan dengan direaksikan dengan
Pengolahan uap dijadikan bahan air (H2O) zat kimia/zat
styrofoam bakar(gas) penetralan(carbon
tambahan untuk dan Ziolit)
proses pemanasan

Konsep Desain Konsep Desain Konsep Desain


1 2 3

10
BAB 4. HASIL YANG DICAPAI
(kesesuaian jenis dan jumlah luaran yang telah dihasilkan serta
persentase hasil
terhadap keseluruhan target kegiatan)
BAB 5. POTENSI HASIL
(manfaat artikel ilmiah, peluang perolehan paten dan/atau manfaa
t terhadap aspek
sosial-ekonomi-pendidikan dll masyarakat mitra, Potensi Pengembangan Us
aha)
BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA
(upaya untuk pencapaian target 100% kegiatan)
LAMPIRAN
- Penggunaan dana
- Bukti-bukti pendukung kegiatan

11

Anda mungkin juga menyukai